Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS KONJUNGTIVITIS
DI POLI KLINIK MATA
TANGGAL 07 OKTOBER 2019

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 45 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : perempuan
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Badung, Bali
Tanggal Masuk : 07 oktober 2019
Tanggal Pengkajian : 07 oktober 2019
No. Register : 190046
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. N
Umur : 46 Tahun
Hub. Dengan Pasien : suami
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Badung, Bali
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
pasien mengeluh mata kanannya merah
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
pasien mengatakan mata kanannya merah, dan terdapat banyak
eksudat pada matanya terutama saat pagi hari ketika bangun tidur
sehingga sulit untuk membuka kelopak matanya
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan cara mengatasinya dengan cara tiduran/istirahat,
dan jika keluar rumah memakai kaca mata hitam
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit seperti DM, hipertensi,
dan penyakit genetic lainnya
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat inap
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan,
minuman, cuaca, debu ataupun obat-obatan. Pada saat dilakukan skin
test hasilnya negatif negatif (tidak ada gatal, kemerahan, ataupun
tanda-tanda alergi yang lainnya).
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi pada pagi
hari, pasien juga mengatakan tidak terbiasa mengkonsumsi makanan
pedas, dan jarang makan di luar rumah, karena pasien terbiasa
memasak makanannya sendiri
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan 1 minggu yang lalu suaminya juga menderita sakit
yang sama, sudah dibawa ke poli kinik mata dan sekarang sudah sembuh
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa: konjungtivitis
Therapy:
Jenis Obat Pemberian Obat Dosis
Metformin Oral 2x500 mg
Glibenclamide Oral 1x2.5 mg
Sitaphigin Injeksi 1x100 gr
Exenatide Injeksi 2x 5 mikrogram

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting dengan cara menjaga
kondisi tubuhnya, menjaga kebersihan diri, dan juga pasien mengatakan
jika keadaannya kurang membaik sampai tidak bisa bangun dari tempat
tidur maka ia sedang sakit.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan
porsi sedang dengan menu nasi, lauk, sayur, dan minum 7-8 gelas
perhari (± 1500cc) yang diselingi dengan minuman lain ( kopi)
 Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan 3x sehari dengan porsi
sedang dengan menu nasi, lauk, sayur, dan minum 7-8 gelas perhari (±
1500cc) yang diselingi dengan minuman lain ( kopi)

c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan BAB 1x sehari pada saat sebelum sakit dengan
konsistensi lembek, warna kuning dan berbau khas feses.
 Saat sakit:
Pasien mengatakan BAB 1x sehari pada saat sakit dengan
konsistensi lembek, warna kuning dan berbau khas feses
2) BAK
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan bak 5-7x sehari, warna kekuningan, bau khas
urine
 Saat sakit :
Pasien mengatakan kencing 5-7x sehari warna kekuningan, bau
khas urine
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan mampu beraktifitas sehari-hari secara mandiri.
 Saat sakit:
Pasien mengatakan selama sakit hanya melakukan aktifitas di
dalam rumah saja, karena pasien merasa kurang nyaman
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan hanya tau menderita sakit, namun tidak mengetahui
penyebab penyakitnya, tanda dan gejala, pencegahan dan pengobatannya
f. Pola Persepsi-Konsep diri
pasien menjawab pertanyaan dengan sesuai dan tatapan mata tidak
adekuat
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan tidurnya cukup 6-7 jam dari pukul 22.00 – 05.00
Wita. Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pola tidur.
 Saat sakit:
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena matanya sering
berair dan saat bangun tidur sulit membuka mata karena banyak
eksudat pada mata
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan berperan sebagai seorang ibu rumah tangga, istri dan
ibu dari kedua anak laki-lakinya
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan tidak memiki masalah pada organ reproduksinya,
menstruasi lancar, dan menggunakan KB IUD
 Saat sakit:
Pasien mengatakan tidak memiki masalah pada organ reproduksinya,
menstruasi lancar, dan menggunakan KB IUD
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan jika ia memiliki masalah ia akan menceritakan
kepada suami dan keluarganya untuk mencari solusi terbaik dalam
memecahkan masalah
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien beragama Hindu, pasien mengatakan sebelum sakit dan saat sakit
ia sembahyang secara rutin dan jika ada hari suci pasien biasa
sembahyang ke Pura.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : pasien nampak baik, mampu berjalan sediri ke poli
klinik mata dan hanya di damping oleh suaminya
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS: 15 ( E= 4, M= 6, V=5)
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 80 x /menit , Suhu = 37,70C , TD = 110/70
mmHg, RR = 22 x /menit
c. Keadaan fisik
1) Kepala dan Leher :
 Kepala :
I= penyebaran rambut merata, bentuk kepala normal
P= tidak terdapat benjolan, tidak ada rasa sakit, tidak terdapat
lesi/luka, tidak terdapat edema
 Mata :
I= konjungtiva kemerahan, epifora, terdapat kotoran pada mata
(eksudat), sklera anikterik, bentuk mata simetri.s, kelopak mata
sulit dibuka (terutama pada pagi hari)
P= tidak ada nyeri tekan
 Hidung :
I= bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak terlihat
pernapasan cuping hidung
P= tidak ada nyeri tekan
 Mulut :
I= mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak
tampak sianosis, gigi lengkap, tidak ada karies, tidak ada
stomatitis, lidah tampak bersih
P= tidak ada nyeri tekan
 Telinga :
I= bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen
P= tidak ada nyeri tekan
 Leher :
I= bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
P= tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena jugularis, nadi
karotis teraba
2) Dada:
 Paru
I= bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema
P= gerakan dada simetris, vibrasi dada normal, vokal premitus
normal
Per= suara paru sonor
A= frekuensi nafas 22x/mnt, suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan

 Jantung
I= iktus cordis tampak
P= iktus cordis teraba
Per= pekak
A= S1 S2 reguler
3) Payudara dan ketiak:
I= tidak ada lesi, tidak ada edema dan tidak ada benjolan
P= tidak teraba masa, tidak ada nyeri tekan
4) Abdomen:
I= bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema
A= bising usus normal 15x/mnt
Per= suara resonan
P= tidak teraba masa, tidak ada nyeri tekan
5) Genetalia:
Tidak dilakukan pemeriksaan
6) Integumen:
Warna kulit sawo matang, persebaran rambut merata, tidak ada ruam
sianosis, tekstur kulit kering, turgor kulit kering, CRT < 2 detik
7) Ekstremitas:
 Atas
bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, CRT < 2 detik,
tidak ada sianosis dan clubbing finger.
 Bawah
Bentuk simetris, tidak ada edema, tidak terdapat nyeri tekan, tidak
ada lesi
8) Neurologis:
 Status mental dan emosi :
Status mental baik dan mampu mengontrol emosi
 Pengkajian saraf kranial :
-
 Pemeriksaan refleks :
-

5. Pemeriksaan Penunjang
-
II. ANALISA DATA
1. Tabel Analisa Data
DATA Etiologi MASALAH
DS : DM tipe II Ketidakstabilan Kadar
 Pasien mengatakan Glukosa Darah
kelelahan, lemas Jumlah sel pancreas menurun
DO:
 Pasien tampak lemas Defisiensi insulin
 Kadar glukosa darah
dalam darah dan urine Hiperglikemi
tinngi
 GDS: 268g/dl Glukosa menumpuk di dalam darah

 Jumlah urine meningkat


Glikosuria

Ketidakstabilan kadar glukosa darah


(kode : D0027)
DS: DM tipe II Hipovolemi
 Pasien mengatakan
merasa lemas dan lelah Jumlah sel pancreas menurun
DO:
 Turgor kulit kuering Defisiensi insulin
 Mukosa bibir kering
 Frekuensi nadi Hiperglikemi

meningkat (110x/mnt)
 Tekanan darah menurun Poliuria, muntah

(90/70mmhg)
 Jumlah urine meningkat Hipovolemia (kode : D0023)
DS: DM tipe II Nausea
 Pasien mengatakan mual
dan muntah, nafsu makan Jumlah sel pancreas menurun
berkurang, dan lemas
DO: Defisiensi insulin
 Pasien tampak ingin
muntah Hiperglikemi
 Pasien tampak pucat
Mual

Nausea (kode: D0076)

DS: DM tipe II Defisit Nutrisi


 Pasien mengatakan nafsu
makan menurun dan Jumlah sel pancreas menurun
mual
DO: Defisiensi insulin
 A (Antropometri)
BB= sebelum sakit 55 kg Hiperglikemi
sesudah sakit 53 kg
 B (Biokimia) Mual, muntah
GDS: 268 g/dl
 C (Clinical) Defisit nutrisi (kode: D.0019)

Mata= konjungtiva
anemis
Gastrointestinal = nafsu
makan menurun, muntah
setiap setelah makan
Aktivitas= lemah
 D (Diet)
Sebelum sakit: asupan
nutrisi di dapat dari
makanan seperti: nasi,
daging, sayur. Pasien
biasa makan 3 x sehari
dengan porsi sedang
Saat sakit= asupan nutrisi
di dapat dari makanan
seperti bubur dan susu
DS : DM tipe II Gangguan integritas
 Pasien mengatakan kulit/jaringan
terdapat luka di Jumlah sel pancreas menurun
punggung kaki
DO : Defisiensi insulin
 Turgor kulit kering
 Crt >2detik Anabolisme protein ↓

 Terdapat luka di
punggung kaki Kerusakan pada antibody

 Terdapat nanah disekitar


luka dan kulitnya Kekebalan tubuh ↓

kehitaman
 Terdapat edema Neuropati sensori perifer

Klien tidak sakit saat luka

Nekrosis luka

Ganggreng

Gangguan integritas kulit / jaringan


(Kode: D0192)
DS : DM tipe II Keletihan
 Pasien mengeluh lelah
Jumlah sel pancreas menurun
DO :
 Pasien tampak lesu Defisiensi insulin

Hiperglikemi

Mual, muntah

Pembentukan energy dan kebutuhan


energy tidakseimbang

Keletihan (Kode: D.0057)

DS: DM tipe II Risiko cedera


-
DO : Jumlah sel pancreas menurun
-
Defisiensi insulin

Lipolisis ↑

Gliserol asam lemak bebas meningkat

Ateroklerosis

Mikro vasekuler

Retina

Retina diabetic
Gangguan penglihatan

Risiko cedera (Kode: D. 0136)

DS: DM tipe II Defisit pengetahuan


 Pasien mengatakan tidak
mengetahui manajemen Kekurangan informasi
diabetes mellitus
DO: Defisit pengetahuan (Kode: D.0111)
 Pasien kurang mampu
menginat dan kurang
informasi
 Pasien menunjukkan
persepsi yang keliru
terhadap masalah
III. TABEL DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORATIF BERDASARKAN PRIORITAS

NO TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN Ttd


JAM
DITEMUKAN
1 Minggu, 14-04- Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan
2019/ 07.30 dengan disfungsi pancreas ditandai dengan pasien
mengatakan kelelahan, lemas, kadar glukosa darah dan
urine tinggi, GDS: 268g/dl, jumlah urine meningkat
2 Minggu, 14-04- Hipovolemi berhubungan dengan kehilangan cairan
2019/ 07.30 aktif ditandai dengan pasien mengatakan lemas dan
lelah, turgor kulit kering, mukosa bibir kering, frekuensi
nadi meningkat (110x/mnt), tekanan darah menurun
(90/70mmHg), jumlah urine meningkat
3 Minggu, 14-04- Nausea berhubungan dengan gangguan biokimia
2019/ 07.30 ditandai dengan pasien mengatakan mual dan muntah,
nafsu makan berkurang, lemas, pasien tampak ingin
muntah, pasien tampak pucat

4 Minggu, 14-04- Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan


2019/ 07.30 mencerna makanan ditandai dengan pasien mengatakan
nafsu makan menurun dan mual, BB= sebelum sakit 55
kg, sesudah sakit 53 kg, GDS: 268 g/dl, Mata=
konjungtiva anemis, Gastrointestinal = nafsu makan
menurun, muntah setiap setelah makan, Aktivitas=
lemah, Sebelum sakit: asupan nutrisi di dapat dari
makanan seperti: nasi, daging, sayur. Pasien biasa
makan 3 x sehari dengan porsi sedan, Saat sakit= asupan
nutrisi di dapat dari makanan seperti bubur dan susu
5 Minggu, 14-04- Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
2019/ 07.30 kekurangan volume cairan ditandai dengan terdapat luka
di punggung kaki pasien, turgor kulit kering, CRT >2
detik, terdapat nanah disekitar luka dan warna kulit
kehitaman, terdapat edema
6 Minggu, 14-04- Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
2019/ 07.30 ditandai dengan pasien mengeluh lelah, pasien tampak
lesu
7 Minggu, 14-04- Risiko cedera berhubungan dengan difungsi biokimia
2019/ 07.30

8 Minggu, 14-04- Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan


2019/ 07.30 kognitif ditandai dengan pasien mengatakan tidak
mengetahui manajemen DM dengan benar, pasien
kurang mampu menginat dan kurang informasi,
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Dx
1 Setelah dilakukan NIC : manajemen 1. Untuk mengetahui
tindakan asuhan hiperglikemia 2. Untuk mengetahui
keperawatan 3 x 24 jam 1. Monitor tanda dan kenaikan glikosa
diharapkan kadar glukosa gejala hiperglokemia drah yang dialami
pasien dalam kadar :poliuri, polidipsi, oleh pasien
normal dengan kriteria polipagi, kelemahan, 3. Agar pasien tidak
hasil : latergi, malaise, mengalami dehidrasi
NOC : keparahan pandangan kabur dan kadar cairan
hiperglikemia 2. Monitor kadar gula pasien terpenuhi
1. Kadar gula pasien darah sesuai indikasi 4. Untuk mengurangi
dalam rentang 3. Berikan cairan IV resiko jatu saat
normal 100 mg/dl sesuai kebutuhan pasien beraktivitas
sampai 140 mg/dl 4. Batasi aktivitas ketika 5. Untuk meningkatkan
2. Pasien tidak kadar glikosa darah pengetahuan pasien
mengalami kelelahan lebih dari 250 mg/dl mengenai proses
saat beraktifitas 5. Intruksikan pada penyakit diabetes
3. pasien mengalami pasien dan keluarga dan komplikasinya
peningkatan mengenai manajemen 6. Untuk mengatur
pengetahuan diabetes selama sakit, kadar gula pasien
mengenai penyakit termasuk penggunaan dalam rentang
yang dialami insulin, monitor normal dan tidak
asupan cairan, dan meningkat drastis
pengganti karbohidrat
6. Kolaborasi pemberian
insulin sesuai dengan
resep dokter.
2 Setelah dilakukan asuhan NIC : Manajemen 1. Untuk mengetaahui
keperawatan selama 3x24 Hipoglikemia tanda dan gejala
jam diharapkan 1. Monitor adanya dari dehidrasi
keseimbangan cairan tanda-tanda dehidrasi 2. Untuk mengatasi
dapat terpenuhi secara misalnya : nadi dari tanda dan
optimal dengan kriteria lemah, membran gejala kehilangan
hasil : mukosa kering cairan
NOC : keseimbangan 2. Monitor adanya 3. Untuk bisa
cairan sumber-sumber mencatat dan
1. Keseimbangan intake kehilangan cairan mengetahui intake
dan output dalam 24 misalnya muntah, dan output dari
jam diare, keringat yang asupan cairan
2. Tekanan darah berlebihan 4. Untuk memberikan
normal 120/80 3. Monitor asupan dan asupan nutrisi pada
mmHg pengeluaran pasien terpenuhi
4. Berikan asupan 5. Untuk mengetahui
cairan oral misalnya asupan nutrisi
: berikan cairan lebih intake dan output
dari 24 jam dan pada pasien
berikan cairan 6. Untuk mengatasi
dengan makanan efek yang
5. Intruksikan pada diakibatkan dari
pasien atau keluarga intake cairan
untuk mencatat
intake dan output
dengan tepat
6. Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan
lainnya atau tim gizi
3 Tujuan dan kriteria hasi NIC: Manajemen mual 1. Untuk memberikan
Setelah dilakukan 1. Monitor efek intervensi yang
tindakan asuuhan manajemen mual tepat kepada pasien
keperawatan 3x24 jam muntah secara terhadapa mual
diharapkan mual pasien menyeluruh muntah
berkurang dan nafsu 2. Monitor 2. Untuk mengetahui
makan meningkat dengan keseimbangan intake dan output
kriteria hasil: cairan dan elektrolit cairan apakah
NOC: Kontrol mual 3. Timbang secara seimbang atau
mutah teratur berat badan tidak
1. Pasien mampu pasien 3. Untuk mengetahui
mengenali konsep 4. Anjurkan pasien peningkatan dan
mual istirahat yang cukup penurunan berat
2. Pengenali 5. Informasikan badan pasien
pencetus stimulus penggunaan teknik 4. Untuk mengetahu
(muntah) non farmakologis informasi terkait
3. Mendeskripsikan bersamaan dengan dengan penyebab
faktor-faktor ukuran-ukuran mual muntah
penyebab mual control muntah 5. Untuk mencegah
6. Kolaborasi dalam muntah bila
pemberian obat memungkinkan
antiemetika
4 Setelah dilakukan NIC: manjemen nutrisi 1. Untuk menentukan
tindakan asuhan 1. Monitor kalori dan intervensi yang
keperawatan 3x24 asupan makanan tepat terkait dengan
jam diharapkan 2. Monitor kalori dan asupan
nutrisi pasien kecendrungan makanan yang
terpenuhi dengan terjadinya penurunan dibutuhkan oleh
kriteria hasil: dan kenaikan berat tubuh pasien
NOC: status nutrisi badan 2. Untuk mengetahui
1. Asupan nutria 3. Bantu pasien terkait peningkatan dan
pasien terpenuhi dengan perawatan penurunan berat
2. Asupan cairan mulut sebelum badan pasien
pasien terpenuhi makan 3. Untuk
3. Pasien tidak 4. Anjurkan pasien meningkatkan
mengalmi untuk memantau nafsu makan pasien
penurunan berat kalori dan intake 4. Agar kebutuhan
badan makanan nutrisi pasien
5. Instruksikan pasien terpenuhi sesuai
mengenai kebutuhan dengann kebutuhan
nutrisi pasien
6. Kolaborasi dengan 5. Untuk
ahli gizi terkait mengoptimalkan
dengan gizi pasien asupan nutrisi yang
sesuai dengan
kebutuhannya
6. Untuk menentukan
makanan yang tepat
untuk pasien
5 Setelah dilakukan NIC : perawatan luka 1. Untuk mengetahui
tindakan asuhan 1. Monitor karakteristik derajat luka pasien
keperawatan 3 x 24 jam luka, termasuk 2. Untuk mengurangi
diharapkan integritas drainase, warna, tekana pada kulit
kulit pasien kemabli ukuran, dan bau 3. Untuk menghidari
optimal dengan kriteria 2. Posisikan untuk kerusakan kulit
hasil : menghindari semakin meluas
NOC : penyembuhan menempatkan 4. Agar pasien
luka : primer ketegangan pada mampu menjaga
1. Integritas kulit luka, dengan tepat kebersihan dan
pasien kembali 3. Reposis pasien mengurangi infeksi
normal setidaknya 2 jam luka
2. Tidak ada tanda 4. Anjurkan pasien atau 5. Agar pasien
infeksi anggota keluarga mampu
pada prosedur melaporkan kepada
perawatan luka tenaga kesehatan
5. Anjurkan pasien dan mengenai
keluarga untuk perubahan pada
mengenal tanda dan luka yang
gejala infeksi mengarah ke
6. Kolaborasi infeksi
pemberian obat 6. Untuk membantu
topical sesuai dengan penyembuhan luka
intruksi dokter dan pebentukan
jaringan kuit.
6 Setelah dilakukan NIC : Manajemen Energi 1. Untuk mengetahui
tindakan asuhan 1. Kaji status fisiologis fisiologi yang
keperawatan selama 3x24 pasien yang menyebabkan
jam, diharapkan tingkat menyebabkan kelelahan
keletihan pasien dapat kelelahan 2. Untuk mengetahui
berkurang secara optimal, 2. Monitor sumber energy
dengan kriteria hasil: intake/asupan nutrisi yang adekuat
NOC : Kelelahan : efek untuk mengetahui 3. Agar pasien
yang mengganggu sumber energy yang termotivasi untuk
1. Tidak mengalami adekuat beraktivitas sesuai
penurunan energy 3. Anjurkan pasien yang dibutuhkan
2. Pasien tidak untuk memilih 4. Menurunkan
mengalami malaise aktivitas-aktivitas kelelahan yang
3. Aktivitas sehari-hari yang membangun dialami pasien
pasien tidak ketahanan 5. Agar pasien
terganggu 4. Bantu pasien dalam mendapat energy
4. Nafsu makan pasien aktivitas sehari-hari sesuai dengan
meningkat yang teratur sesuai kebutuhannya
kebutuhan
5. Konsulkan dengan
ahli gizi mengenai
cara meningkatkan
asupan energy dari
makanan
7 Setelah dilakukan NOC : Pencegahan Jatuh 1. Untuk mengetahui
asuhan keperawatan 1. Monitor gaya keseimbangan dan
selama 3x24 jam berjalan (terutama tingkat kelelahan
diharapkan keparahan kecepatan), pasien pada saat
cedera fisik dapat keseimbangan dan berjalan
berkurang secara optimal tingkat kelelahan 2. Untuk mengetahui
dengan kriteria hasil dengan ambulasi kemampuan pasien
NOC : keparahan cidera 2. Monitor kemampuan dalam berpindah
fisik untuk berpindah dari 3. Untuk mencegah
1. Lecet pada kulit tempat tidur ke kursi terjadinya resiko
2. Gangguan dan sebaliknya jatuh pada pasien
imobilitas 3. Berikan tanda untuk 4. Untuk mengetahui
3. Penurunan tingkat mengingatkan pasien pasien mengalami
kesadaran agar meminta resiko jatuh
bantuan saat keluar 5. Untuk mencegah
dari tempat tidur terjadinya resiko
dengan tepat yang tidak
4. Berikan penanda diinginkan dan
untuk memberikan mencegah masalah
peringatan pada baru yang di
perawat bahwa timbulkan
pasien berisiko jatuh 6. Untuk mencegah
5. Intruksikan pasien terjadinya jatuh
untuk memanggil 7. Untuk mengatasi
bantuan terkait resiko yang tidak
pergerakan dengan diinginkan
tepat
6. Intruksikan pasien
untuk menghindari
permukaan es dan
permukaan lain di
luar rumah yang licin
7. Kolaborasi dengan
tim medis lainnya
8 Setelah diberikan NIC: Pendidikan 1. Mengetahui
tindakan keperawatan Kesehatan tingkat
selama 3x24 jam 1. Kaji pengetahuan pengetahuan
diharapkan pengetahuan pasien mengenai pasien
pasien meningkat dengan penyakitnya mengenai
kriteria hasil: 2. Bantu individu penyakit yang
NOC: Pengetahuan: untuk dialami
Diabetes memperjelas 2. Meningkatkan
keyakinan & nilai pemahaman
1. Pasien kesehatan individu
mengetahui tanda 3. Tentukan mengenai
dan gejala dari pengetahuan keyakinan dan
peyakit kesehatan dan nilai kesehatan.
2. Pasien gaya hidup 3. Untuk
mengetahui faktor perilaku saat ini meningkatkan
penyebab dan pada individu pemahaman
faktor yang 4. Libatkan pasien tentang
berkontribusi individu, pentingnya
keluarga dalam gaya hidup
perencanaan dan berperilaku saat
rencana kondisi ini.
implementasi 4. Untuk
gaya hidup mempermudah
ataupun penerapan
modifikasi intervensi dan
perilaku. implementasi
pada pasien.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

H/T dan No Implementasi Evaluasi Proses


Waktu dx
Minggu 1  Monitor tanda dan gejala DS : pasien mengatakan
14 april hiperglokemia : poliuri, sering kecing, merasa
2019 polidipsi, polipagi, kelemahan, lemas, dan pandangan
Pukul latergi, malaise, pandangan kabur
08.00 wita kabur DO : hasil glukosa pasien
268 mg/dl

2  Monitor adanya tanda-tanda DS : pasien mengatakan


dehidrasi misalnya : nadi sering merasa haus dan
lemah, membran mukosa kering sering kencing
DO : pasien nampak pucat,
mukosa bibir kering, pasien
sering kelelahan saat
beraktifitas

3  Monitor efek manajemen mual DS : pasien mengatakan


muntah secara menyeluruh sering mual setelah makan,
nafsu makan pasien
berkurang
DO : pasien nampak pucat

4  Monitor kalori dan asupan DS : pasien mengatakan


makanan tidak nafsu makan karena
sering mual mumtah
DO : pasien nampak lemas

5  Monitor karakteristik luka, DS : pasien mengatakan


termasuk drainase, warna, terdapat luka pada
ukuran, dan bau punggung kakinya
DO : punggung kaki pasien
nampak odema dan
terdapat nanah dan sedikit
bau

6  Kaji status fisiologis pasien DS : pasien mengatakan


yang menyebabkan kelelahan tidak mampu melakukan
aktifitas secara optimal
DO :pasien nampak lemah

7  Monitor gaya berjalan DS : pasien mengatakan


(terutama kecepatan), saat beraktifita tidak
keseimbangan dan tingkat optimal karena takut
kelelahan dengan ambulasi terjatuh
DO : pasien nampak hanya
mampu beraktifitas
ditempat tidur

8  Kaji pengetahuan pasien DS : pasien mengatakan


mengenai penyakitnya tidak mengetahui dengan
jelas mengenai penyakit
yang di deritanya
DO : pasien nampak
kebingungan mengenai
penyakit yang di deritanya.
Pukul 1, 2  Berikan cairan IV sesuai DS : pasien mengatakan
10.00 wita kebutuhan masih merasa lemah
DO : pasien tampak lemas

3  Timbang secara teratur berat DS : pasien mengatakan


badan pasien DO: Berat badan pasien
terukur 53kg

4  Anjurkan pasien untuk DS : pasien mengatakan


memantau kalori dan intake akan memantau asupan
makanan kalorinya.
DO: pasien tampak
mengerti dengan penjelasan
perawat.

5,6  Posisikan untuk menghindari DS : pasien mengatakan


menempatkan ketegangan pada sudah merasa nyaman
luka, dengan tepat dengan posisi yang
dianjurkan.
DO: pasien tampak merasa
lebih nyaman.

7  Intruksikan pasien untuk DS: pasien mengatakan


memanggil bantuan terkait akan memanggil
pergerakan dengan tepat keluarganya jika
memerlukan bantuan.
DO: pasien tampak
mematuhi saran perawat.

8  Tentukan pengetahuan DS: pasien mengatakan

kesehatan dan gaya hidup sebelumnya tidak

perilaku saat ini pada individu melakukan diet, tetapi tetap


minum obat yang diberikan
oleh dokter.
DO: pasien tampak
menerima penjelasan
perawat.
Pukul 1  Intruksikan pada pasien dan DS: pasien mengatakan
13.00 wita keluarga mengenai manajemen paham mengenai
diabetes selama sakit, termasuk manajemen diabetes selama
penggunaan insulin, monitor sakit.
asupan cairan, dan pengganti DO: pasien tampak
karbohidrat menerima penjelasan
perawat.

2  Kolaborasi dengan tenaga DS : pasien mengatakan


kesehatan lainnya atau tim gizi lemas
DO: pasien tampak lemah

3  Anjurkan pasien istirahat yang DS : pasien mengatakan


cukup akan beristirahat dengan
cukup.
DO: pasien tampak
menerima anjuran perawat.

4  Kolaborasi dengan ahli gizi DS: pasien mengatakan


terkait dengan gizi pasien masih mengalami mual
muntah saat makan.
DO: pasien tampak tidak
nafsu makan.
Pukul 5  Anjurkan pasien dan keluarga DS : pasien mengatakan
14.00 wita untuk mengenal tanda dan masih kurang memahami
gejala infeksi terkait tanda dan gejala
infeksi.
DO : pasien tampak kurang
mengerti.

6  Konsulkan dengan ahli gizi DS : -


mengenai cara meningkatkan DO : -
asupan energy dari makanan

7  Kolaborasi dengan tim medis DS : -


lainnya DO: -

8  Libatkan individu, keluarga DS : pasien mengatakan


dalam perencanaan dan rencana setuju dengan perencanaan
implementasi gaya hidup dan implementasi.
ataupun modifikasi perilaku. DO: pasien tampak
menerima anjuran perawat
H/T dan No Implementasi Evaluasi Proses
Waktu dx
Senin 15 1  Monitor tanda dan gejala DS : pasien mengatakan
April 2019 hiperglokemia : poliuri, sering kecing tapi sudah
Pukul polidipsi, polipagi, kelemahan, berkurang, merasa masih
08.00 wita latergi, malaise, pandangan merasa lemas dan
kabur pandangan sudah mulai
membaik
DO : hasil glukosa pasien
150 mg/dl

2  Monitor adanya tanda-tanda DS : pasien mengataka


dehidrasi misalnya : nadi sudah mulai membaik
lemah, membran mukosa kering sudah tidak haus dan sudah
tidak sering kencing
DO : pasien nampak tidak
pucat, mukosa bibir lembab
pasien sering kelelahan saat
beraktifitas

3  Monitor efek manajemen mual DS : pasien mengatakan


muntah secara menyeluruh sering mual setelah makan,
nafsu makan pasien
berkurang
DO : pasien nampak pucat

4  Monitor kalori dan asupan DS : pasien mengatakan


makanan tidak nafsu makan karena
sering mual mumtah
DO : pasien nampak lemas

5  Monitor karakteristik luka, DS : pasien mengatakan


termasuk drainase, warna, terdapat luka pada
ukuran, dan bau punggung kakinya
DO : punggung kaki pasien
nampak odema dan
terdapat nanah dan sedikit
bau

6  Kaji status fisiologis pasien DS : pasien mengatakan


yang menyebabkan kelelahan tidak mampu melakukan
aktifitas secara optimal
DO :pasien nampak lemah

7  Monitor gaya berjalan DS : pasien mengatakan


(terutama kecepatan), saat beraktifita tidak
keseimbangan dan tingkat optimal karena takut
kelelahan dengan ambulasi terjatuh
DO : pasien nampak hanya
mampu beraktifitas
ditempat tidur

8  Kaji pengetahuan pasien DS : pasien mengatakan


mengenai penyakitnya tidak mengetahui dengan
jelas mengenai penyakit
yang di deritanya
DO : pasien nampak
kebingungan mengenai
penyakit yang di deritanya.
Pukul 1, 2  Berikan cairan IV sesuai DS : pasien mengatakan
10.00 wita kebutuhan masih merasa lemah
DO : pasien tampak lemas

3  Timbang secara teratur berat DS : pasien mengatakan


badan pasien masih merasa mual
DO: Berat badan pasien
terukur 53kg

4  Anjurkan pasien untuk DS : pasien mengatakan


memantau kalori dan intake akan memantau asupan
makanan kalorinya.
DO: pasien tampak
mengerti dengan penjelasan
perawat.

5,6  Posisikan untuk menghindari DS : pasien mengatakan


menempatkan ketegangan pada sudah merasa nyaman
luka, dengan tepat dengan posisi yang
dianjurkan.
DO: pasien tampak merasa
lebih nyaman.

8  Tentukan pengetahuan DS: pasien mengatakan


kesehatan dan gaya hidup sebelumnya tidak
perilaku saat ini pada individu melakukan diet, tetapi tetap
minum obat yang diberikan
oleh dokter.
DO: pasien tampak
menerima penjelasan
perawat.
Pukul 2  Kolaborasi dengan tenaga DS : pasien mengatakan
13.00 wita kesehatan lainnya atau tim gizi lemas
DO: pasien tampak lemah

3  Anjurkan pasien istirahat yang DS : pasien mengatakan


cukup akan beristirahat dengan
cukup.
DO: pasien tampak
menerima anjuran perawat.

4  Kolaborasi dengan ahli gizi DS: pasien mengatakan


terkait dengan gizi pasien masih mengalami mual
muntah saat makan.
DO: pasien tampak tidak
nafsu makan.
Pukul 5  Anjurkan pasien dan keluarga DS : pasien mengatakan
14.00 wita untuk mengenal tanda dan masih kurang memahami
gejala infeksi terkait tanda dan gejala
infeksi.
DO : pasien tampak kurang
mengerti.

6  Konsulkan dengan ahli gizi DS : -


mengenai cara meningkatkan DO : -
asupan energy dari makanan

7  Kolaborasi dengan tim medis DS : -


lainnya DO: -

8  Libatkan individu,keluarga DS : pasien mengatakan


dalam perencanaan dan rencana setuju dengan perencanaan
implementasi gaya hidup dan implementasi.
ataupun modifikasi perilaku. DO: pasien tampak
menerima anjuran perawat.
H/T dan No Implementasi Evaluasi Proses
Waktu dx
Selasa 16 1  Monitor tanda dan gejala DS : pasien mengatakan
April 2019 hiperglokemia : poliuri, jarang kencing, masih
Pukul polidipsi, polipagi, kelemahan, merasa lemas dan
08.00 wita latergi, malaise, pandangan pandangan sudah mulai
kabur membaik
DO : hasil glukosa pasien
120 mg/dl

2  Monitor adanya tanda-tanda DS : pasien mengataka


dehidrasi misalnya : nadi sudah mulai membaik dan
lemah, membran mukosa kering tidak sering kencing
DO : pasien nampak tidak
pucat, mukosa bibir lembab
pasien sering kelelahan saat
beraktifitas

3  Monitor efek manajemen mual DS : pasien mengatakan


muntah secara menyeluruh sudah tidak mual, nafsu
makan pasien meningkat
DO : pasien nampak tidak
pucat

4  Monitor kalori dan asupan DS : pasien mengatakan


makanan nafsu makan meningkat
karena mual mumtah
berkurang
DO : pasien nampak tidak
lemas
5  Monitor karakteristik luka, DS : pasien mengatakan
termasuk drainase, warna, terdapat luka pada
ukuran, dan bau punggung kakinya
DO : punggung kaki pasien
nampak odema dan
terdapat nanah dan sedikit
bau

6  Kaji status fisiologis pasien DS : pasien mengatakan


yang menyebabkan kelelahan masih kurang mampu
melakukan aktifitas secara
optimal
DO : pasien nampak sedikit
lemas

7  Monitor gaya berjalan DS : pasien mengatakan


(terutama kecepatan), saat beraktifita tidak
keseimbangan dan tingkat optimal karena takut
kelelahan dengan ambulasi terjatuh
DO : pasien nampak hanya
mampu beraktifitas
ditempat tidur

8  Kaji pengetahuan pasien DS : pasien mengatakan


mengenai penyakitnya lebih mengetahui dengan
jelas mengenai penyakit
yang di deritanya
DO : pasien nampak lebih
memahami mengenai
penyakit yang di deritanya.
Pukul 3  Timbang secara teratur berat DS : pasien mengatakan
10.00 wita badan pasien masih merasa mual
DO: Berat badan pasien
terukur 54 kg
 Anjurkan pasien untuk
4 DS : pasien mengatakan
memantau kalori dan intake akan memantau asupan
makanan kalorinya.
DO: pasien tampak
mengerti dengan penjelasan
perawat.
5,6  Posisikan untuk menghindari DS : pasien mengatakan
menempatkan ketegangan pada sudah merasa nyaman
luka, dengan tepat dengan posisi yang
dianjurkan.
DO: pasien tampak merasa
lebih nyaman.
Pukul 3  Anjurkan pasien istirahat yang DS : pasien mengatakan
13.00 wita cukup sudah beristirahat dengan
cukup.
DO: pasien tampak
menerima anjuran perawat.
4  Kolaborasi dengan ahli gizi DS: pasien mengatakan
terkait dengan gizi pasien masih mengalami mual
muntah saat makan.
DO: pasien tampak tidak
nafsu makan.
Pukul 5  Anjurkan pasien dan keluarga DS : pasien mengatakan
14.00 wita untuk mengenal tanda dan masih sudah memahami
gejala infeksi terkait tanda dan gejala
infeksi.
DO : pasien tampak
mengerti.
VI. EVALUASI KEPERAWATAN

Hari / tanggal / waktu No evaluasi


dx
Selasa 16 April 2019 1 S : pasien mengatakan sudah tidak mengalami
Pukul 14.00 wita kelelahan saat beraktifits
O : glukosa darah pasien dalam rentang normal
yaitu 100 mg/dl sampai 140 mg/dl
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Selasa 16 April 2019 2 S : pasien mengatakan sudah tidak sering
Pukul 14.00 wita kencing dan tidah kehausan
O : tekanan darah pasien dalam rentang normal
120 / 80 mmHg
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Selasa 16 April 2019 3 S : pasien mengatakan sudah tidak mual


Pukul 08.00 wita O : nafsu makan pasien nampak bertambah
A :masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Selasa 16 April 2019 4 S : pasien mengatakan nafsu makannya sudah


Pukul 08.00 wita meningkat, pasien sudah tidak mual muntah
O : pasien tidak mengalami penurunan berat
badan
A :masalah tertasi
P : hentikan intervensi

Selasa 16 April 2019 5 S : pasien mengatakan luka pada kakinya sudah


Pukul 14.00 membaik
O : luka pasien nampak mulai kering dan tidak
ada tanda – tanda resiko infeksi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Selasa 16 April 2019 6 S : pasien mengatakan sudah mampu


Pukul 20.00 beraktifitas secara mandiri
O : pasien nampak melakukan aktifitas tanpa
bantuan perawat dan keluarga
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Selasa 16 April 2019 7 S : pasien mengatakan sudah mampu melakukan


Pukul 20.00 aktifitas secara optimal
O : pasien nampak beraktifitas tanpa ada tanda
resiko cidera
A :masalah tertasi
P : hentikan intervensi

Selasa 16 April 2019 8 S : pasien mengatakan sudah memahami


Pukul 14.00 mengenai proses perjalanan penyakit yang di
alaminya
O : pasien nampak sudah mampu mengenali
tanda – tanda mengenai penyakitnya
A :masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai