Secara umum, terdapat 3 ciri-ciri ilmu sejarah yang paling utama dan pasti ada. Tiga ciri sejarah
sebagai peristiwa tersebut adalah unik, abadi dan memiliki pengaruh besar. Berikut akan kami
jelaskan ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa lengkap beserta penjelasan dan pembahasannya.
1. Unik
Ciri-ciri sejarah yang pertama adalah unik atau einmaleg. Artinya peristiwa sejarah hanya akan
terjadi satu kali saja dan tidak akan pernah terulang kembali. Di masa mendatang mungkin akan
terjadi peristiwa yang mirip, namun tentu akan terdapat beberapa perbedaan dan tidak sama
persis dengan peristiwa sebelumnya. Untuk itu sejarah itu unik dan hanya terjadi 1 kali saja.
2. Abadi
Peristiwa sejarah bersifat abadi. Artinya peristiwa sejarah tidak akan pernah berubah. Sejarah
juga akan tetap dikenang sepanjang masa. Oleh karena itu peristiwa sejarah dapat dikatakan
abadi karena sudah terjadi dan tidak akan berubah.
3. Berpengaruh
Sejarah tentu memiliki pengaruh besar yang ditimbulkan. Akan ada efek dan dampak yang
ditimbulkan dari suatu peristiwa sejarah. Hal ini membuat sejarah menjadi sangat penting.
Sejarah memiliki pengaruh yang sangat besar dan dapat mempengaruhi banyak orang sehingga
dapat mengenang peristiwa tersebut.
1. Diakronik adalah metode mempelajari sejarah dengan cara melalui, melintasi, menjelajah
waktu. Menguraikan dengan detail peristiwa-peristiwa yang terjadi. Adapaun diakronik berasal
dari bahasa Yunani yaitu dia yang berarti melintas, melampaui dan chronos yang memiliki arti
waktu. Contoh dari metode diakronik adalah kita akan mempelajari masa perjuangan
kemerdekaan Indonesia pada saat penjajahan Jepang, maka kita akan menggunakan patokan
tahun pada saat Jepang datang yaitu 1942 hingga 1945. Dari rentang waktu tersebut kita
merinci peristiwa apa saja yang terjadi.
2. Sinkronik bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu.
Dengan demikian bisa diartikan sebagai cara mempelajari sejarah dengan cara mencocokan
suatu peristiwa dalam waktu tertentu dengan cara yang lebih mendalam. Contoh penggunaan
metode sinkronik adalah misal kita akan mempelajari sejarah mengenai pemberontakan G 30
SPKI, maka kita hanya akan mencocokan peristiwa apa saja yang terjadi pada tanggal 30
September saja dan tidak merunut jauh ke tahun-tahun sebelumnya.
maksud dari konsep perubahan dan berkelanjutan dalam sejarah adalah Dalam ilmu sejarah
tidak hanya mempelajari sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lampau saja, namun
berupa pengulangan, kesinambungan serta perubahan peristiwa peristiwa yang dilakukan
oleh umat manusia.
1. Proto Melayu
Proto Melayu merupakan Nenek moyang Indonesia yang datang pada tahun 1500 SM.
Mereka adalah orang-orang Austronesia yang memasuki Wilayah Nusantara melalui dua jalur
yaitu Jalur barat melalui Malaysia - Sumatera Dan Jalur Timur melalui Philipina - Sulawesi.
Proto Melayu memiliki Ciri-Ciri sebagai berikut:
Proto Melayu membawa peradaban Batu di Indonesia, Bangsa ini memiliki peninggalan
berupa : Kapak Persegi, Kapak Bahu, Kapak Lonjong, Pemukul Kayu.
Penduduk asli dan Ras Proto Melayu pun melebur , Mereka kemudian menjadi suku bangsa
Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo. Kehidupan mereka yang melebur menyebabkan ras
Proto Melayu sedikit mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu maupun Islam dikemudian
hari. Para ras Proto Melayu mendapat pengaruh Kristen sejak mereka mengenal para
Penginjil yang masuk ke daerah mereka dan memperkenalkan agama Kristen dan peradaban
baru dalam kehidupan mereka. Persebaran suku bangsa Dayak hingga ke Philipina Selatan,
Serawak, dan Malaka menunjukkan rute perpindahan mereka dari kepulauan Indonesia,
Sementara suku Batak yang mengambil jalur barat menyusuri pantai-pantai Burma dan
Malaka Barat.
2. Deutro Melayu
Deutro melayu merupakan Nenek moyang setelah Proto Melayu. Mereka datang pada
400-300 SM. Bangsa ini telah berhasil melakukan pencampuran budaya dengan para
pendahulunya yaitu Proto Melayu. Deutro Melayu masuk ke Indonesia melewati . Mereka
menempuh rute dari Yunan – Vietnam , Malaysia – Indonesia. Mereka telah mampu
membuat barang dari bahan – bahan Logam seperti Perunggu dan Besi.
Contoh peninggalan Deutro Melayu yang terbuat dari bahan Logam yaitu : Kapak separtu,
Kapak Corong, dan Nekara. Selain dari bahan logam , Deutro Melayu memiliki peninggalan
benda yang terbuat dari bahan batu seperti : Menhir, Dolmen, Sarkopagus, Kubur Batu, dan
Punden berundak – undak.
Deutro Melayu memiliki Ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat membuat benda – benda berbahan dasar Logam.
2. Suku Melayu,Makassar,Jawa,Sunda,Bugis,Minang, dll adalah keturunan asli bangsa ini.
Deutro Melayu memiliki kemampuan dalam bidang pengolahan tanah yaitu Mereka dapat
membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan
membabat hutan terlebih dahulu. Kedatangan ras Deutro Melayu di kepulauan Indonesia
semakin lama semakin banyak. Mereka pun berpindah mencari tempat baru ke hutan –
hutan sebagai tempat hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutro membaur dan menjadi
Penduduk kepulauan Indonesia. Pada masa selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan. Proto
Melayu hidup di Gayo dan Alas di Sumatra Utara , serta Toraja di Sulawesi. Sementara itu ,
semua penduduk di kepulauan Indonesia , Kecuali penduduk Papua yang tinggal di sekitar
pulau – pulau Papua, Adalah ras Deutro Melayu.
3. Melanesoid
Selain Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu juga terdappat Ras lain yaitu Melanesoid.
Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau – pulau yang letaknya sebelah timur Irian dan
benua Australia. Dikepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua, Bersama dengan Papuau-
Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia, dan Fiji , mereka tergolong rumpun
Melanesoid. Ciri – ciri bangsa Melanesoid yaitu : Kulit kehitam-hitaman, rambut hitam dan
keriting, bibir tebal, badan tegap, dan hidung lebar.
Pada mulanya kedatangan bangsa Melanesoid di Papua berawal pada akhir zaman es sekitar
70.000 SM. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ketika suhu turun hinnga
mencapai kedinginan maksimal, air menjadi beku dan Permukaan laut lebih rendah 100
meter dibandingkan permukaan saat ini. Pada saat itulah munculnya pulau pulau baru dan
memudahkan makhluk hidup berpindah dari Asia menuju ke Oseania.
Adapun asal mula bangsa Melanesoid adala Proto Melanesoid. Proto Melanesoid tersebut
adalah manusia Wajak yang tersebar ke timur dan menduduki Papua, sebelum zaman es
berakhir dan sebelum kenaikan permukaan laut yang terjadi pada waktu itu. Manusia Wajak
di Papua hidup berkelompok kelompok kecil di sepanjang sungai. Manusia Wajak tersebut
hidup dengan menangkap ikan di sungai dan meramu tumbuh-tumbuhan serta akar-akaran,
serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggalnya berupa perkampungan-perkampungan
yang terbuat dari bahan-bahan yang ringan. Sebenarnya rumah tersebut hanya kemah atau
tadah angina yang sering menempel pada dinding gua yang besar. Kemah atau tadah angina
hanya digunakan sebagai tempat untuk tidur dan berlindung, Sedangkan untuk aktivitas yang
lain dilakukan di luar rumah.. Pencampuran bangsa Melayu dan Melanesoid menghasilkan
Melanesoid-Melayu, Saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan
Maluku.
4. Negrito dan Weddid
Sebelum kedatangan Kelompok – kelompok Melayu Tua dan Melayu Muda, Kepulauan
Indonesia terlebih dahulu dimasuki oleh bangsa Negrito dan Weddid. Sebutan Negrito
diberikan oleh orang Spanyol karena memiliki kulit yang hitam yang mirip dengan jenis – jenis
Negro. Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak
mata yang dalam sehingga tampak seperti berang, Kulit mereka coklat tua dan memiliki tinggi
rata-rata 155 cm. Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yang terdapat di pulau Ceylon
(Srilanka). Persebaran orang – orang Weddid di Nusantara cukup luas, Misalnya Palembang
dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai), Dan di Sulawesi pojok tenggara (Toala,Tokea,Tomuna).