A. LATAR BELAKANG
Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun. Pada tahun 2000 diperkirakan
jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9,99% dari seluruh penduduk
Indonesia (22.277.700 jiwa) dengan umur harapan hidup 65-70 tahun dan
pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,09% (29.120.000 lebih)
dengan umur harapan hidup 70-75 tahun (Nugroho, 2000).
Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu indikator
keberhasilan pembangunan selama ini membawa pula akibat semakin
banyaknya penduduk berusia lanjut. Dampak meningkatnya jumlah lansia
ini dapat dilihat pada pola penyakit yang semakin bergeser ke arah
penyakit-penyakit degeneratif di samping masih adanya penyakit-penyakit
infeksi. Kemunduran fungsi organ pada lansia menyebabkan kelompok ini
rawan terhadap penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes
melitus, stroke, dan gagal ginjal.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007
menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,70%.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan
tuberkulosis, dengan PMR (Proportional Mortality Rate) mencapai 6,70%
dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Kenaikan
prevalensi hipertensi sejalan dengan bertambahnya usia terutama pada usia
lanjut. Prevalensi hipertensi di kalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu
sekitar 40% dengan kematian sekitar 50% di atas umur 60 tahun.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai the
silent killer (pembunuh diam-diam), sebab seseorang dapat mengidap
hipertensi selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya sampai terjadi
kerusakan organ vital yang cukup berat dan bahkan dapat membawa
kematian. Ada berbagai macam komplikasi yang ditimbulkan oleh
hipertensi diantaranya adalah stroke.
Namun demikian kepatuhan diet rendah garam ini akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi pengetahuan, sikap dan
dukungan keluarga. Dukungan keluarga sangatlah penting untuk
mendukung keberhasilan dalam menjaga diet/pola makan penderita
mengingat keluarga, sebagai bagian dari suatu komunitas masyarakat,
yang merupakan lingkaran spesial terdekat dan merupakan sumber utama
dari dukungan sosial yang dimiliki penderita. Oleh karena itu, melalui
penyuluhan yang dilakukan di lingkungan keluarga ini, diharapkan dapat
memberi pengetahuan kepada masyarakat khususnya keluarga Bp. G agar
bisa dilakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut.
B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 × 15 menit, keluarga
Tn.L mampu memahami manfaat buah tomat.
2) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 × 15 menit, Keluarga
Tn.L mampu mendemonstrasikan:
a. Langkah-langkah pembuatan Jus Buah Tomat
C. SASARAN PENYULUHAN
Keluarga Tn.L khususnya Tn.L.
D. PENYELENGGARA PENYULUHAN
Penyelenggara penyuluhan “Pembuatan Jus Buah Tomat Untuk Membantu
Menurunkan Tekanan Darah dan kolesterol”
F. STRATEGI PELAKSANAAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pendahuluan
- Memberikan salam - Sasaran membalas salam
kepada sasaran. dari moderator.
- Memperkenalkan diri - Sasaran menyimak.
kepada sasaran.
- Menjelaskan topik - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Menjelaskan tujuan - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Menjelaskan waktu - Sasaran menyimak.
pelaksanaan.
2. 5 menit ( Penyampaian Materi
materi, 5 - Penyuluh menggali sedikit - Sasaran mengeksplorasi apa
menit tanya informasi pada sasaran yang mereka ketahui
jawab) mengenai nutrisi untuk tentang nutrisi untuk pasien
pasien hipertensi hipertensi.
- Penyuluh menjelaskan
materi mengenai : - Sasaran memperhatikan
1. Manfaat jus tomat bagi penjelasan dan mencermati
pasien hipertensi materi.
2. Langkah-langkah
pembuatan jus tomat
bagi pasien hipertensi
Demonstrasi
- Penyuluh
mendemonstrasikan cara - Sasaran memperhatikan
pembuatan jus tomat dan mencermati materi
- Penyuluh meminta salah
satu anggota keluarga - Sasaran berpartisipasi
mendemonstrasikan cara dalam demonstrasi
pembuatan jus tomat
Tanya Jawab
- Membuka sesi tanya
jawab. - Sasaran mengajukan
- Penyuluh menjawab pertanyaan.
pertanyaan sasaran. - Sasaran memperhatikan
jawaban yang diberikan.
3. 2 menit Penutup
- Penyuluh menyimpulkan - Sasaran menyimak
hasil penyuluhan. kesimpulan yang
disampaikan oleh moderator.
- Penyuluh melakukan - Sasaran menjawab
evaluasi dengan pertanyaan evaluasi.
memberikan beberapa
pertanyaan kepada
sasaran.
G. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
H. MEDIA PENYULUHAN
1. Buah tomat
2. Blender/ Pemarut Buah
3. Gelas
4. Pisau
5. Mangkok
6. pamflet
I. SETTING TEMPAT
Menyesuaikan Kondisi
J. KRITERIA EVALUASI
1. Mengerti dan mampu menjelaskan kembali manfaat jus buah tomat bagi
kesehatan khususnya hipertensi dan kolesterol.
2. Mengerti dan mampu mendemonstrasikan cara membuat jus buah tomat
untuk hipertensi dan kolesterol.
K. LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Materi
Lampiran materi:
Adi, L.T. (2008). Tamanan obat dan jus untuk mengatasi penyakit
jantung, hipertensi, kolestrol dan stroke. Jakarta: