Anda di halaman 1dari 9

Nama: Pazri Nugraha

NIM : 20190430059

Ringkasan Permintaan dan penawaran agregat

a. Definisi

Penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling sederhana


dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang
menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan
permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan
permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang yg jauh lebih besar. Model makro
ekonomi ini membuat kita bisa mempelajari bagaimana tingkat harga agregat dan
jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model ini juga memberikan
cara membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dalam
jangka pendek.Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat
menyerupai model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun
analogi ini tidaklah sama persis. Model penawaran dan permintaan untuk
barang tunggal hanya memperhatikan satu barang dalam perokonomian yang
besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan agregat adalah model canggih
yang yang melibatkan interaksi di antara banyak pasar.

Permintaan Agregat

Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara


tingkat harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain,
kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli
orang pada setiap tingkat harga.

Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan Agregat

Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang


yangberedar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y adalah jumlah
output. Jika perputaran uang adalah konstan, maka persamaan ini menyatakan
bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal output, yang pada
akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah output.

Persamaan kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk penawaran dan


permintaan untuk keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d
dan bahwa permintaan adalah proporsional terhadap output Y. Perputaran uang
Vadalah sisi lain dari parameter permintaan uang K. Asumsi perutaran uang
konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan untuk keseimbangan uang riil untuk
tiap satuan output adalah konstan.

Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan perputaran


V tetap, persamaan kuantitas menghasilkan hubungan negatif antara tingkat
harga P dan Output Y. Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan
antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu
digambarkan untuk nilai jumlah uang yang beredar M tertentu. Kurva permintaan
agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga P, maka semakin rendah
tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu semakin rendah jumlah barang
dan jasa yang diminta.

Pergeseran Kurva Permintaan Agregat


Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang
beredar yang tetap. Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan kombinasi
yang memungkinkan dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika jumlah uang yang
beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti
kurva permintaan agregat bergeser.
Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk
memahami kurva permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih
rumit. Fluktuasi dalam jumlah uang beredar bukanlah satu-satunya fluktuasi
permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap konstan, kurva
permintaan agregat juga bisa bergeser jika beberapa hal menyebabkan perubahan
perputaran uang.

Penawaran Agregat
Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena
perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam
jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran
agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run
aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-
run aggregate supply) SRAS.Dua faktor yang menentukan penawaran agregat,
yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di
pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam
kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini
menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang
menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi
lain untuk mewujudkan produksi nasional.

Yang Memindahkan Kurva AD

Perubahan –perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar


uang akan memindahkan kurva AD. Perubahan –perubahan dalam perbelanjaan
agregat, yang akan berlaku sebagai akibat perubahan dalam komponen-
komponennya, seperti tabungan dan konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah dan pajak, dan ekspor-impor akan memindahkan AD ke
kanan atau ke kiri. Begitu pula kedudukan AD akan berubah sebagai akibat
perubahan permintaan dan penawaran uang.

Bentuk –Bentuk Kurva Penawaran Agregat

Kurva penawaran agregat yang berlainan disebabkan oleh


pandangan ahli-ahli ekonomi yang berbeda mengenai adakah ekonomi yang
telah mencapai kesempatan kerja penuh dan implikasi pertambahan pendapatan
nasional dan kesempatan kerja ke atas tingkat harga serta cirri-ciri pasran tenaga
kerja. Ada terdapat 4 kurva penawaran agregat yang berbeda beda yaitu kurva
penawaran klasik, keynesian sederhana, keynesian Bar, dan monetaris dan
ekspektasi rasional

b. Efek ekspansif dan kebijakan moneter

Kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas moneter


dalam bentuk pengendalian besaran moneter dan atau suku bunga untuk mencapai
perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Pengendalian itu berupa
terjaganya stabilitas ekonomi makro, yaitu adanya stabilitas harga (rendahnya laju
inflasi), membaiknya perkembangan output riil (pertumbuhan ekonomi), serta
terbukanya kesempatan kerja yang besar

Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy)

Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka


menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi
pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat)
pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga
kebijakan moneter longgar (easy money policy).

Kebijakan moneter ekspansif dapat dilaksanakan dengan menjalankan instrumen


kebijakan moneter, antara lain :

a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
d. Himbauan Moral (Moral Persuasion)

tujuan dari pengambilan kebijakan moneter ekpansif, antara lain:

Menjaga Stabilitas Ekonomi

Stabilitas ekonomi adalah suatu kondisi perekonomian yang stabil,


terkendali, berjalan sesuai dengan harapan, dan berkesinambungan. Maksudnya
di sini adalah arus uang yang beredar seimbang dengan arus barang dan jasa
yang tersedia di masyarakat.
Stabilitas Harga

Interaksi jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan
menghasilkan harga. Ada saatnya harga tersebut mengalami kenaikan atau
penurunan dan terjadi tidak beraturan. Sehingga perubahan harga yang tajam
dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu diperlukan
kebijakan moneter ekspansif agar kenaikan harga barang dan jasa dapat ditekan.

Meningkatkan Kesempatan Kerja

Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa,
maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan
berani mengadakan investasi. Dengan adanya investasi akan menciptakan
perluasan usaha dan menciptakan atau meningkatkan kesempatan kerja.

Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

moneter ekspansif dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan


dan neraca pembayaran. Jika perbankan memberikan suku bunga rendah,
para pengusaha khususnya pengusaha ekspor dapat mengembangkan usaha
dan meningkatkan jumlah ekspornya. Peningkatan jumlah ekspor tersebut
akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

c. Efek ekspansif dan kebijakan fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang


berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran negara, yang di Indonesia lebih
dikenal dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Tujuan kebijakan fiskal
adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan
memperbesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah, jumlah transfer
pemerintah, dan jumlah pajak yang diterima pemerintah sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja. Melalui
kebijakan fiskal pemerintah dapat mengatur pengeluaran dan penerimaannya.
Apabila keadaan ekonomi sedang resesi atau lesu pemerintah memberikan
kebijakan yang ekspansif dengan membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan
sebagai stimulus perekonomian. Jika perekonomian mulai memanas (Overheating)
atau pada kondisi ekspansi kebijakan yang dilakukan ialah kebijakan yang bersifat
kontraktif dengan cara membuat pemasukan lebih besar dari pada pengeluaran lebih
untuk menurunkan tekanan permintaan.

Kebijakan Fiskal Ekspansif:

peningkatan belanja pemerintah dan atau penurunan pajak yang dirancang


untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari
kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan menurunkan
angka pengangguran

Fungsi Dan Tujuan Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal yang dilakukan sebagai instrumen utama dalam


perekonomian selain kebijakan moneter untuk mencapai tujuan yang lebih bersifat
ekonomi. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut
diantaranya adalah :

Meningkatkan kesempatan kerja


Meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Meningkatkan stabilitas ekonomi

Pertanyaan
1.apa yang dimaksud dengan permintaan agregat?

Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara tingkat harga agregat
dengan jumlah output yang diminta

2. apa yang dimaksud dengan penawaran agregat?

Penawaraan agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara tingkat harga dengan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan

3. sebutkan dua faktor yang menentukan penawaran agregat?

Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja
dan fungsi produksi

4. apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter ekpansif?

Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang
yang beredar

5. apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal ekspansif?

Kebijakan fiskal ekspansip adalah peningkatan belanja pemerintah dan atau penurunan
pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian

1. Dibawah ini yang bukan merupakan bentuk-bentuk kurva penawaran agregat adalah
a. kurva penawaran klasik
b. kurva keynesian sederhana
c. kurva penawaran
d. kurva keynesian Bar
2. tujuan dari pengambilan kebijakan moneter ekpansif adalah
a. menjaga stabilitas ekonomi
b. mengatur pasar saham

c. Pendapatan konsumsi
d. Jumlah obligasi pemerintah
3. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi dan tujuan kebijakan fiskal ekspansif
adalah

a. Meningkatkan kesempatan kerja

b. Meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional


c. Meningkatkan stabilitas ekonomi
d. Mengendalikan pasar
4. Yang bukan instrumen dalam menjalankan kebikjakan moneter adalah

a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)

c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)


d. penjualan saham

5. tujuan kebijakan fiskal ekspansif adalah

a. Meningkatkan stabilitas ekonomi

b. operasi pasar terbuka

c. fasilitas diskonto

d. rasio cadangan

Daftar pustaka:

 http://digilib.unila.ac.id/3388/17/BAB%20II.pdf
 http://digilib.unila.ac.id/953/8/BAB%20II.pdf
 https://docplayer.info/47072550-Permintaan-dan-penawaran-agregat.html
 https://media.neliti.com/media/publications/7086-ID-analisis-penawaran-agregat-dan-
permintaan-agregat-di-sumatera-barat.pdf
 https://media.neliti.com/media/publications/7086-ID-analisis-penawaran-agregat-dan-
permintaan-agregat-di-sumatera-barat.pdf

Anda mungkin juga menyukai