Bismillah Preplaning PTM FIX
Bismillah Preplaning PTM FIX
Universitas Jember
Oleh :
Kelompok 3/ F 2016
RW 015 cukup lengkap baik berupa media informasi berupa televisi, radio
maupun telepon selular, seluruh penduduknya memiliki akses komunikasi yang
cukup memadai RT 001 RW 015 dekat dengan Sekolah Dasar (SD) yang berada di
RT 001 RW 015 dan Taman Kanak-kanak (TK), namun sekolah PAUD masih
belum ada sehingga untuk anak usia 2-4 tahun kurang mendapatkan pendidikan
yang maksimal, selain itu untuk jenjang yang lebih tinggi, masyarakat harus
keluar dari wilayah komunitasnya yang beberapa lokasinya cukup dekat dan
mudah untuk diakses. Tempat rekreasi di RT 001 RW 015 yaitu lapangan sepak
bola, sehingga para pemuda di lingkungan tersebut setiap sore dapat melakukan
olah raga. Selain itu, juga terdapat pasar malam di bulan-bulan tertentu.
Komponen teori simpul :
1. Simpul 4, merupakan pengendalian dampak kesehatan atau terjadinya suatu
peyakit. Dalam hal ini adalah penyakit TB. TB dapat dikendalikan melalui
berbagai macam penanganan dan pengobatan.
2. Simpul 3, merupakan pengendalian proses pajanan pada komunitas. Pada
penderita TB, mereka membutuhkan sanitasi dan pencahayaan yang baik..
Pada simpul ini, dapat juga dilaksanakan program pencegahan TB yang
berfokus pada perbaikan kebersihan diri dan lingkungan serta pencahayaan
yang cukup.
3. Simpul 2, merupakan pengendalian media yang mampu menyebabkan suatu
penyakit. TB dapat ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dan udara
serta tingkat pencahayaan yang kurang baik dapat menjadi media
berkembangnya bakteri Mycobakterium Tuberculosis. Oleh karena itu,
pengendalian media yang dapat menyebabkan bakteri antara lain
membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki etika dalam batuk
serta menjaga lingkungan sekitar dalam keadaan baik melalui penyuluhan
yang di dalamnya terdapat materi edukasi yang dibutuhkan guna mencegah
dan mengendalikan kejadian TB di komunitas
4. Simpul 1, merupakan pengendalian agen yang menimbulkan suatu penyakit.
TB disebabkan oleh infeksi Bakteri Mycobakterium Tuberculosis
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
.
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan di wilayah RT 001 RW 015
Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember diharapkan masyarakat memiliki perilaku yang
sehat sehingga akan menurunkan resiko terjadinya penyakit TB di
masyarakat.
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit
TB diharapkan masyarakat di lingkungan RT 001 RW 015
Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember mampu:
a. Mengetahui pengertian TB
b. Mengetahui penyebab TB
c. Mengetahui tanda dan gejala TB
d. Mengetahui cara pencegahan TB
e. Mengetahui cara perawatan TB
f. Mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Komunitas
Manfaat yang didapat dari kegiatan pendidikan kesehatan tentang
pencegahan pencegahan penyakit TB pada masyarakat di RT 001 RW
015 Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember antara lain:
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TB
b. Meningkatkan perilaku sehat masyarakat untuk pencegahan TB
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat penderita TB untuk
melakukan perawatan yang benar.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Mempengaruhi perilaku komunitas dengan penyampaian pesan untuk
mencapai tujuan yaitu meningkatnya derajat kesehatan di komunitas.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
Memberikan Pemateri
pendidikan kesehatan menjelaskan tentang
upaya pencegahan pencegahan dan
penyakit TB Paru dan pengobatan TB Paru
PHBS dan PHBS
Komunitas mencapai
Defisien kesehatan di
kesehatan secara
komunitas dapat teratasi
optimal
PENGENDALIAN
SIMPUL 1-2-3-4
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
4. Setting Tempat
: Sasaran
: Pemateri
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (lembar balik)
Pemateri
Kelompok 3
Keperawatan Komunitas
Munazilatul Chasanah Moh. Kholil Fadel R. Dwi Meida Kurniasari
NIM 162310101199 NIM 162310101203 NIM 162310101217
Fina Dzurrohma Dewi Wulandari Vespan Candra Surya
NIM 162310101212 NIM 162310101228 NIM 182310101198
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal 7 bulan Desember 2018 jam 12.30 WIB Di RT 001
RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur, telah dilaksanakan “Pendidikan
Kesehatan Sebagai Upaya Menanggulangi Kejadian TB” pada masyarakat
dengan penyakit menular.
Penguji
Ujian Praktikum Keperawatan
Komunitas
DAFTAR HADIR
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35
36 36
37
38 38
39
40 40
Penguji
Ujian Praktikum Keperawatan
Komunitas
1. Standar Kompetensi.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Masyarakat RT 001 RW 015
Lingkungan Krajan Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember dengan anggota masyarakat yang mengalami dan berisiko terkena TB
dapat memahami penyakitnya dengan baik.
2. Kompetensi Dasar.
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan
Masyarakat Masyarakat RT 001 RW 015 Lingkungan Krajan Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan anggota
masyarakat yang mengalami dan berisiko terkena hipertensi mampu :
a. Menjelaskan pengertian TB
b. Menyebutkan penyebab TB
c. Mengetahui cara pencegahan TB
d. Megetahui tanda dan gejala TB
e. Mengetahui cara perawatan TB
f. Mengetahui PHBS
3. Pokok Bahasan : TB
4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian TB
b. Penyebab TB
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
c. Cara pencegahan TB
d. Tanda dan gejala TB
e. Cara perawatan TB
f. Mengetahui PHBS
5. Waktu : 30 menit
6. Bahan/ Alat yang Diperlukan : Materi dan Lembar balik
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: demonstrasi
b. Landasan teori :
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengidentifikasi pilihan tindakan
3. Menetapkan tindak lanjut sasaran
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
8. Setting Tempat
Keterangan :
: Pemateri
: Peserta
9. Persiapan
Persiapan Perawat :
1) Memeriksa data pengkajian, diagnosa dan intervensi
2) Memastikan kemampuan dan tingkat pengetahuan masyarakat
3) Membina hubungan saling percaya dengan masyarakat
Persiapan Peserta :
Masyarakat duduk rapi dan sudah siap diberikan pendidikan kesehatan.
Persiapan alat / media :
Lembar balik
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahulu 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam 5 menit
an 2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan TIU dan dan
TIK memperhatikan
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
11. Evaluasi :
1) Evaluasi Struktur
a. 50 % masyarakat menghadiri penyuluhan
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2) Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
c. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
d. Suasana yang mendukung
3) Evaluasi Hasil
75 % masyarakat mampu menjawab pertanyaan lisan :
a. Apa pengertian TB ?
b. Apa penyebab TB ?
c. Bagaiamana cara pencegahan TB ?
d. Apa saja tanda dan gejala TB ?
e. Bagaiamana cara perawatan TB ?
f. Bagaiamana perilaku hidup bersih dan sehat ?
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
JUDUL SOP :
PENDIDIKAN KESEHATAN
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
I
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
PROSEDUR TERBIT :
TETAP Ketua PSIK
Universitas Jember
6. CARA BEKERJA :
1. Targetkan sasaran pada kelompok berisiko
tinggi dan rentang usia yang akan mendapat manfaat besar dari
pendidikan kesehatan
2. Identifikasi faktor internal atau eksternal
yang dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk berperilaku
sehat
3. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini pada kelompok sasaran
4. Bantu masyarakat untuk memperjelas
keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
5. Identifikasi karakteristik populasi target
yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar
6. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan
kesehatan
7. Identifikasi sumber daya (misalnya, tenaga,
ruang, peralatan, uang, dan lain-lain) yang diperlukan untuk
melaksanakan program
8. Tekankan manfaat kesehatan positif yang
langsung atau manfaat jangka pendek yang bisa diterima oleh perilaku
gaya hidup positif daripada menekankan pada manfaat jangka panjang
atau efek negatif dari ketidakpatuhan
9. Aplikasikan strategi untuk meningkatkan
harga diri audiens yang menjadi sasaran
10. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
menolak perilaku yang tidak sehat atau berisiko daripada memberikan
saran untuk menghindari atau mengubah perilaku
11. Jaga presentasi tetap fokus dan pendek, yang
konsisten dimulai dan berakhir pada maksud atau bahasan utama
12. Gunakan presentasi kelompok untuk
memberikan dukungan dan mengurangi ancaman bagi pembelajar yang
mengalami masalah atau keprihatinan yang sama
13. Gunakan peer leaders, guru, dan kelompok
pendukung dalam mengimplementasikan program bagi kelompok yang
kecil yang kemungkinannya mau mendengarkan profesional kesehatan
atau orang dewasa
14. Berikan ceramah untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat dalam jumlah besar pada saat yang tepat
15. Berikan diskusi kelompok dan bermain
peran untuk mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan, sikap dan
nilai-nilai
16. Lakukan demonstrasi ketika mengajarkan
keterampilan psikomotor
17. Gunakan instruksi dibantu komputer,
televisi, video interaktif dan teknologi lainnya untuk menyampaikan
informasi
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
7. HASIl :
Masyarakat dapat memahami mengenai masalah kesehatan yang sedang
terjadi di lingkungannya dan dapat melakukan adaptasi perilaku untuk
meningkatkan kesehatan.
Lampiran 5 : Materi
Pendidikan Kesehatan
TBC Paru
Sebagai Upaya Untuk Menanggulangi Kejadian TBC Paru
A. Pengertian TB Paru
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian bersar
kuman tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh
lainnya (Depkes, 2008).
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari
paru dan organ di luar paruseperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus
serta ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC (Chandra,2012).
TBC/Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu kuman batang aerobik, tahan
asam, dan dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit.
B. Penyebab TB Paru
a. Mycobacterium bovis
Penularannya scara peroral, misalnya minum susu yang mengandung basil
tuberkulosis yang biasanya Mycobacterium bovis.
b. Mycobacterium tuberculosis
Penularan melalui udara. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
terinfeksi oleh mycobacterium tuberculosis :
1) Herediter : resistensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan
diturunkan secara herediter.
2) Jenis kelamin : pada akhir masa kanak-kanak dan remaja angka
kematian dan kesakitan lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
3) Usia : pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi. Pada
masa puber dan remaja dimana terjadi masa pertumbuhan yang cepat,
kemungkinan terinfeksi sangat tinggi karena diet yang tidak adekuat.
4) Keadaan stress : situasi yang penuh stres ( injuri, kurang nutrisi, stres
emosional, kelelahan kronik )
5) Meningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi
dan memudahkan untuk penyebarluasan infeksi.
6) Anak yang mendapat terapi kortikosteroid lebih mudah terinfeksi.
7) Nutrisi : status nutrisi yang kurang.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember
kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam
ruangan ke luar.
c. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut
kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan
lupa untuk membuang masker secara teratur.
d. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan
desinfektan (air sabun).
e. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
f. Hindari udara dingin.
g. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam
tempat tidur.
h. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
i. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
j. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
k. Pakai masker. Bila Anda terpaksa berada di sekitar orang lain, ide bagus
bila Anda memakai masker bedah yang menutup mulut dan hidung, paling
tidak selama tiga minggu pertama setelah infeksi. Ini membantu
mengurangi risiko virus beralih ke orang lain.
D. Tanda dan gejala TB Paru
Menurut PMK No 67 tahun 2016 tanda dan gejala TB Paru antara lain:
a. Gejala umum : batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau
berlangsung paling kurang 9 bulan dan biasanya lebih lama. Apabila pasien
tidak berespons terhadap obat-obat tersebut, maka obat dan protokol
pengobatan lain akan dicoba.
a. Individu yang memperlihatkan uji kulit tuberkulin positif setelah
sebelumnya negatif biasanya mendapat antibiotik selama 6-9 bulan
untuk membantu respons imunnya dan meningkatkan kemungkinan
eradikasi basil total.
b. Pengobatan terdiri atas 2 tahap yaitu tahap intensif yang berlangsung
selama 2 bulan dan tahap lanjutan yang berlangsung selama 4 – 6 bulan.
c. Obatnya:
1) Rifampisin dengan dosis 10 – 15 mg/KgBB/hari, 1 x sehari selama 6 –
9 bulan.
2) INH ( isoniazid ) 10 – 12 mg/KgBB/hari selama 18 – 24 bulan.
3) Streptomisin 30 – 50 mg/KgBB/hari selama 1 tahun.
4) PAS ( para-aminosalisilat ) 200 – 300 mg/KgBB/hari. Obat inii jarang
dipakai.
5) Kortikosteroid. Jika dalam bentuk prednison 1 – 3 mg/KgBB/hari, dan
kortison 10 – 15 mg/KgBB/hari.
F. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kemenkes RI tahun 2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) menyatakan bahwa dalam perilaku hidup bersih dan sehat pada
tatanan keluarga dan tempat umum sebagai berikut :
a. PHBS di tatanan rumah tangga meliputi
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Memberi bayi ASI eksklusif,
Menimbang balita setiap bulan,
Menggunakan air bersih,
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
Pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga,
Menggunakan jamban sehat (Stop Buang Air Besar Sembarangan/ Stop
BABS),
Pengelolaan limbah cair di rumah tangga,
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP 2018
Universitas Jember