Dinamika Negara RI Sejak Proklamasi Hingga Dewasa Ini
Dinamika Negara RI Sejak Proklamasi Hingga Dewasa Ini
5. Dinamika Negara RI periode 11 Maret 1966 sampai 21 Mei 1998 (Orde baru).
a. Tap MPRS No.XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPR GR mengenai sumber
tertib hukum RI dan Tata Urutan Peraturan Perudangan RI.
b. Tap MPRS-RI No.XXV/MPRS/1966 tanggal 5 juli 1966 tentang pembubaran partai
komunis Indonesia, pernyataan sebagai organisasi terlarang diseluruh wilayah Negara
Republik Indonesia bagi Partai komunis Indonesia dan larangan setiap kegiatan untuk
menyebar atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme/Leninisme.
c. Instruksi Presiden No.12/1968 tentang Tata Urutan dan Perumusan Pancasila sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945.
d. Pembentukan MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA sesuai dengan UUD 1945.
e. Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga tinggi Negara (Tap MPR
No.III/MPR/1978)
f. Pemilu 1971 diikuti oleh 10 partai politik, sedangkan pemilu 1977, 1982, 1992, 1997
diikuti oleh 3 partai politik.
g. Sidang dan Tap MPR 1973,1978,1983,1988,1993,1998.
h. Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang P4.
i. Pancasia sebagai satu satunya asas bagi organisasi sosial politik (Tap MPR No.
II/MPR/1983) beserta UU No.3/1985 dan UU No.08/1985.
j. Pembatasan penggunaan Pasal 3 dan 37 UUD 1945 melalui referendum (Tap MPR
No.IV/MPR/1983) dan UU No. 05/1985 sebagai upaya pelestarian Pancasila dan UUD
1945.
k. Stabilitas Politik dan Pemerintahan.
l. Krisis moneter, ekonomi dan politik serta tuntutan reformasi.Krisis moneter menjelang
akhir tahun 1997 telah menyulut krisis ekonomi dan lebih jauh menimbulkan krisis
legitimasi pemerintahan.
1. Terjadi demonstrasi yang dipelopori oleh mahasiswa tanpa dukungan dari TNI atau
POLRI dan menuntut Presiden lengser keprabon.
2. Akibat penembakan mahasiswa Trisakti, 12 Mei 1998 oleh aparat keamanan,
kerusuhan makin meluas, bukan hanya di Jakarta, tetapi didaerah lain. Sampai dengan
17 Mei 1998 telah jatuh banyak korban tewas sebanyak 499 orang, di samping ribuan
yang terluka dan lebih dari 4.000 gedung hancur atau terbakar akibat kerusuhan.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Mei kelabu.
3. Ribuan mahasiswa menduduki kompleks gedung MPR/DPR (18 Mei 1998) dan ketua
MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto mundur.
4. Presiden Soeharto mengundurkan diri (21Mei 1998) dan menyerahkan kekuasaannya
pada B.J. Habibie
5. Orde Baru yang semula bertekad hendak melaksanakan Pancasila secara murni dan
konsekuen, dalam kenyataannya tergelincir pada sentralisme, otoriterisme dan KKN,
sehingga akhirnya jatuh secara tidak terhormat.