FAKULTAS KEDOKTERAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Task
Reading kami yang berjudul “SISTEM SARAF SIMPATIS” Dimana dalam penyusunan
makalah ini bertujuan agar mahasiswa Kedokteran Unizar dapat memahami isi dari makalah
ini sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa.
Ucapan terinma kasih tak lupa kami sampaikan kepada para dosen yang telam
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangannya
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam menyempurnakan
makalah ini.
Penyusun
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
2.1 Definisi.......................................................................................................................
2.2 Bagian-bagian saraf simpatis......................................................................................
2.3 Efek Perangsangan Simpatis......................................................................................
2.4 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Simpatis..................................................................
Ada dua subdivisi besar sistem saraf otonom yaitu : sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Sistem saraf otonom mensarafi organ visceral, kelenjar, pembuluh darah dan otot polos.
Sistem saraf otonom juga berperan pada sistem penglihatan normal seperti cabang
parasimpatis berperan pada fungsi lakrimasi,dan ukuran pupil dikontrol oleh keseimbangan antara
persarafan simpatis untuk otot dilator iris dan parasimpatis untuk otot sfingter iris.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion. Saraf simpatis mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang ( medula spinalis ) sehingga mempunyai urat pra
ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatis mempunyai urat pra ganglion yang panjang
karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis bekerja secara antagonis
(berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan
oleh sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis disebut sistem pengendalian ganda.
Tetapi aksi kedua sistem ini tidak selalu antagonis tetapi bisa saling mendukung seperti pada
sekresi kelenjar ludah.
Berikut akan dibahas mengenai definisi sistem saraf simpatis, bagian- bagian saraf
simpatis, efek perangsangan simpatis dan anatomi fisiologi sistem saraf simpatis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sistem saraf simpatis adalah sistem dua neuron. Neuron yang meninggalkan medula
spinalis bukan merupakan neuron yang mempersarafi alat sasarannya. Di suatu tempat dalam
perjalanannya, neuron pertama bersinap dengan neuron kedua, yang akan menyampaikan
impuls ke alat yang dituju. Serat-serat saraf simpatis berasal dari daerah torakal dan lumbal
korda spinalis. Sebagian serat praganglion simpatis berukuran sangat pendek, bersinaps
dengan badan sel neuron pascaganglion didalam ganglion yang terdapat di rantai ganglion
simpatis yang terletak di kedua sisi korda spinalis.
Menurut fungsinya, sistem saraf simpatis berhubungan erat dengan reaksi stress
tubuh. ketika saraf ini dirangsang, terjadi pupil dilatasi, konstraksi pembuluh darah perifer,
penigkatan pemakaian oksigen dan denyut jantung, dilatasi bronkus, menurunkan aktivitas
viseral dengan menghambat peristaltik dan peningkatan kekuatan sfingter, proses
glikogenolisis dihati dan menstimulasi medula supradrenal.
Sistem saraf simpatis mempersarafi pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea, dan otot di bawahnya, sehingga dapat menyebabkan kulit merinding. Pada bagian
tertentu dimana banyak organ memerlukan suplai saraf terdapat ganglia tambahan antara dua
rantai, yang dihubungkan oleh saraf yang menghubungkan satu ganglia dengan ganglia lain,
kemudian menghantarkan impuls saraf ke organ sekitarnya. Daerah tersebut disebut pleksus,
misalnya pleksuskardia yang terletak di belakang jantung di rongga dada dan pleksus solar
yang terletak di bawah diafragma, tempat gaster, hati, limpa, dan pangkreas.
2.2 Bagian-bagian saraf simpatis
A. Trunkus simpatikus servikalis. Terdiri dari 3 pasang ganglion. Dari ganglion-ganglion ini
keluar cabang-cabang saraf simpatis yang menuju ke jantung dari arteri karotis. Disekitar
arteri karotis membentuk pleksus. Dari pleksus ini keluar cabang cabang yang
menuju ke atas cabang lain mempersarafi pembuluh darah serta organ-organ yang
terletak di kepala. Misalnya: faring, kelenjar ludah, kelenjar lakrimalis, otot-otot
dilatators, pupilmata, dan sebagainya.
B. Trunkus simpatikus torakalis. Terdiri dari 10 sampai 11 ganglion. Dari ganglion
ini keluar cabang-cabang simpatis seperti cabang yang mensyarafi organ-organ di
dalam toraks dan cabang-cabang yang menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen.
C. Trunkus simpatikus lumbalis. .Bercabang-cabang menuju ke dalam abdomen, juga
ikut membentuk pleksus solare.
D. Trunkus simpatikus pelvis. Bercabang-cabang ke dalam pelvis untuk membentuk
pleksus pelvini.
3. Pleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya
Di dalam abdomen, pelvis, toraks, serta di dekat organ-organ yang dipersarafi
oleh saraf simpatis umumnya terdapat pleksus-pleksus yang dibentuk oleh saraf
simpatis yaitu ganglion simpatikus.
Sistem saraf simpatis terdiri dari urat kembar yang bermuatan ganglion-
ganglion. Urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak didepan kolumna
vertebra, lantas berakhir dalam pelvis didepan koksigis, sebagai ganglion koksigis.
Ganglion-ganglion ini bersambung erat dengan sistem saraf pusat melalui sum-sum
tulang belakang, dengan mempergunakan cabang-cabang penghubung, yang bergerak
keluar dari sum-sum tulang belakang menuju ganglion, dan dari ganglion masuk
menuju sum-sum tulang belakang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
sistem saraf simpatis berhubungan erat dengan reaksi stress tubuh. ketika saraf ini
dirangsang, terjadi pupil dilatasi, konstriksi pembuluh darah perifer, penigkatan pemakaian
oksigen dan denyut jantung, dilatasi bronkus, menurunkan aktivitas viseral dengan
menghambat peristaltik dan peningkatan kekuatan sfingter, proses glikogenolisis dihati dan
menstimulasi medula supradrenal. Saraf simpatis terdiri dari 3 bagian yaitu: Komu anterior
segmen torakalis, trunkus simpatikus beserta cabang-cabangnya dan pleksus simpatikus
beserta cabang-cabangnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Guyton dan Hall.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakarta:Buku
Kedokteran.
- Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi, edisi 10. Jakarta: Buku kedokteran.
- Anonymous. Sistem Saraf Simpatis. http://www.psychologymania.com. Akses 26
Oktober 2012.
- Ramadhan. Sistem Saraf Otonom. http://forbetterhealth.wordpress.com. Akses 26 Oktober
2012.