Nama : Nona Rafika Wahyuni

Prodi/Semester : DIV TLM/ Semester V

NIM : P3.73.34.2.17.038

1.

1. Hipotesa
Ho: tidak ada korelasi antara nilai tes masuk dengan nilai IPS
Ha : ada korelasi antara nilai tes masuk dengan nilai IPS
2. Alpha : 0.05
3. Kriteria pengujian
Nilai sig < 0.05 : Ho ditolak
Nilai sig >= 0.05 : Ho diterima
4. Proses Uji
a) Uji normalitas data :
Klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore – sorot variable tes masuk dan
IPS ke dalam kotak Dependent List – Klik Plots… - centang dependent together
dan normality plots with tests – continue - OK
 Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
tes masuk .182 8 .200* .918 8 .414
IPS .205 8 .200* .896 8 .268
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
 Data normal

b) Lalu lanjut ke uji korelasi : Klik Analyze – Correlate – Bivariate

c) Kemudian sorot variable “tes masuk & ips” ke sebalah kanan – klik options

d) Klik options – ceklis “means and standard deviations” – continue – OK.

 e) Didapatkan hasil sebagai berikut:

Correlations
tes masuk IPS
tes masuk Pearson 1 .806*
Correlation
Sig. (2-tailed) .016
N 8 8
IPS Pearson .806* 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .016
N 8 8
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

5. Keputusan Uji
Hasil uji didapat r = 0.806 dengan nilai p = 0.016
Nilai p <0.05, maka Ho ditolak, ada korelasi antara nilai tes masuk dengan nilai IPS
dengan nilai korelasi 0.806. Artinya semakin tinggi nilai tes masuk semakin tinggi juga
nilai IPS mahasiswa.

6. Kesimpulan :
Pada tingkat kepercayaan 95% secara signifikan ada korelasi antara nilai tes masuk
dengan nilai IPS dengan nilai korelasi 0.806. Artinya semakin tinggi nilai tes masuk
semakin tinggi juga nilai IPS mahasiswa.
2.

1. Membuat Hipotesa
Ho: tidak ada korelasi antara kadar Hb dengan kadar eritrosit.
Ha : ada korelasi antara kadar Hb dengan kadar eritrosit.
2. Alpha : 0.05
3. Kriteria pengujian
Nilai sig < 0.05 : Ho ditolak
Nilai sig >= 0.05 : Ho diterima

4. Proses Uji
a) Uji kenormalan data :
Klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore
 Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kadar hb .156 8 .200* .948 8 .687
kadar eri .219 8 .200* .898 8 .276
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
 Data Normal
b) Lalu lanjut ke uji korelasi : Klik Analyze – Correlate – Bivariate

c) Kemudian sorot variable “kadar Hb & kadar eritrosit” ke sebalah kanan – klik
options
d) Klik options – ceklis “means and standard deviations” – continue – OK.

e) Didapatkan hasil sebagai berikut :

Correlations
kadar hb kadar eri
kadar hb Pearson 1 .765*
Correlation
Sig. (2-tailed) .027
N 8 8
kadar eri Pearson .765* 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .027
N 8 8
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
f) Lanjutkan dengan klik regression – linear

g) Lalu sorot variable yang ingin anda inginkan – klik OK.

h) Didapatkan hasil sebagai berikut :

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .765a .585 .516 1.4654
a. Predictors: (Constant), kadar hb

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 18.195 1 18.195 8.473 .027b
Residual 12.885 6 2.148
Total 31.080 7
a. Dependent Variable: kadar eri
b. Predictors: (Constant), kadar hb

 Hasil : 0.027 < 0.05 artinya data layak digunakan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -15.436 7.520 -2.053 .086
kadar hb 1.689 .580 .765 2.911 .027
a. Dependent Variable: kadar eri

Data di atas bisa dibuktikan dengan cara menggunakan rumus persamaan garis
regresi :

Y = a + Bx

 Diketahui:
a = 15.436
b = 1.689
std. error estimate = 1.4654
  Ditanya:
Y?

 Jawab:
Y = a + bX
Y = -15.436 + (1.689 x 0.35)
Y = 7.355

 Jika nilai Se: 1.4654 dengan tingkat kepercayaan 95%, maka nilai
Z = 1.96
 Y ± (Se x Z)
7.355 ± (1.4654 x 1.96) = 7.355 ± 2.872
-> rentang kadar eritrosit 4.50 sampai 10.24 juta/µl darah

5. Kesimpulan
Pada tingkat kepercayaan 95% secara signifikan ada korelasi antara rata-rata
kadar Hb dengan rata-rata kadar eritrosit pada 8 pelari pria, dengan nilai kolerasi
(r) = 0.765. Artinya semakin tinggi kadar Hb pelari pria tersebut maka semakin tinggi
pula kadar eritrositnya.
Estimasi kadar eritrosit seseorang yang memiliki kadar Hb 13.5 g/dL berada
dalam rentang 4.50 – 10.24 juta/µl darah.