Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI EKSOTERM DAN

ENDOTERM

Disusun oleh

Nama : Siti Zulaikho

Kelas : XI MIPA 6

Nomer absen : 33

SMA 1 BAE KUDUS

2018

LEMBAR PENGESAHAN
REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

A. Tujuan
Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan dan penyerapan
kalor.

B. Dasar Teori
Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam
bentuk panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua materi
yang memiliki perbedaan temperatur. Kalor selalu mengalir dari benda panas
menuju benda dingin. Termokimia adalah kajian tentang perpindahan kalor yang
terjadi dalam reaksi kimia (kalor yang menyertai suatu reaksi kimia). Aliran kalor
yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui konsep sistem-lingkungan.
Sistem adalah bagian spesifik (khusus) yang sedang dipelajari oleh
kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan (reagen-reagen yang sedang
dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem. Sementara lingkungan
adalah area di luar sistem, area yang mengelilingi sistem. Dalam hal ini, tabung
reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan
pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga
tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian energy
total yang dimiliki sistem adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi kimia ada
dua yaitu : perubahan endoterm dan perubahan eksoterm.
1. Reaksi Eksoterm
Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor, yaitu perubahan
yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau
melepaskan kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm terjadi
temperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat
dalam reaksi menurun. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada
entalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai
negatif. artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda
negatif.
Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu
perubahan yang akan mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu
perubahan endoterm terjadi, temperatur sistem menurun, energi
potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan meningkat.
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu,
entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar
dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH)
bertanda positif. Reaksi Endoterm: ΔH = Hp –Hr > 0 (positif)

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Termometer
2. Tabung Reaksi
3. Rak Tabung Reaksi
4. Gelas Ukur 10 mL
Bahan :
1. Aquadest
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
3. Amonium Klorida (NH4Cl)
4. Barium Hidroksida (Ba(OH)2)

D. Prosedur
1. Beri label setiap tabung reaksi dengan angka:
1 (tabung reaksi pertama)
2 (tabung reaksi kedua)
2. Isi masing-masing tabung reaksi dengan 5 mL aquadest,
3. Ukur suhu aquadest tersebut (catat sebagai suhu sebelum reaksi).
4. Tambahkan 1 keping NaOH ke dalam tabung reaksi pertama, kocok larutan,
catat suhu larutan (suhu pada saat terjadinya reaksi).
5. Tambahkan 1 gram NH4Cl dan 1 gram Ba(OH)2ke dalam tabung reaksi kedua,
kocok larutan, catat suhu larutan (suhu pada saat terjadinya reaksi).
6. Hitung perubahan suhu yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi.
7. Buat kesimpulan dari percobaan tersebut.

E. Data percobaan

No. Suhu Sebelum Suhu Saat Reaksi


Reaktan
Tabung Reaksi (0C) Berlangsung (0C)

1. Aquadest + NaOH 30 33

Aquadest + NH4Cl +
2. 30 23
Ba(OH)2

F. Pembahasan
1. Larutan aquadest + NaOH
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, suhu aquadest sebelum dicampur
dengan satu keping NaOH memiliki suhu sebesar 30˚C, namun setelah aquadest
dicampur dengan satu keping NaOH suhu larutan aquadest + NaOH mengalami
peningkatan menjadi 33˚C
2. Larutan aquadest + NH4Cl + Ba(OH)2
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, suhu aquadest sebelum dicampur
dengan 1 gram padatan NH4Cl dan 1 gram padatan Ba(OH)2 memiliki suhu
sebesar 30˚C, namun setelah aquadest dicampur dengan 1 gram padatan NH4Cl
dan 1 gram padatan Ba(OH)2 suhunya mengalami penurunan yang sangat drastis
menjadi 23˚C
G. Pertanyaan
1. Bagaimana perubahan suhu pada tabung reaksi pertama?
2. Bagaimana perubahan suhu pada tabung reaksi kedua?
3. Reaksi manakah yang termasuk eksoterm?
4. Reaksi manakah yang termasuk endoterm?
5. Apa kesimpulan dari praktikum ini?
H. Simpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa reaksi eksoterm terjadi pada larutan
aquadest + NaOH, karena pada larutan tersebut didapati kenaikan suhu yang semula
30˚C menjadi 33˚C sehingga pada reaksi tersebut terjadi pelepasan kalor dari sistem
ke lingkungan, sebaliknya reaksi endoterm terjadi pada Larutan aquadest + NH4Cl +
Ba(OH)2 karena pada larutan tersebut didapati penuruna suhu yang semula 30˚C
menjadi 23˚C sehingga pada reaksi tersebut terjadi penyerapan kalor oleh system dari
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

https://diannovitasari.wordpress.com/reaksi-endoterm-dan-reaksi-eksoterm/

http://inueds.blogspot.com/2012/09/reaksi-eksoterm-dan-endoterm.html?m=1
LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan

1. Perubahan suhu direaksi pertama mengalami perubahan suhu dari 30˚ menjadi 33˚
2. Perubahan suhu direaksi kedua mengalami perubahan suhu dari 30˚ menjadi 23˚
3. Reaksi eksoterm: aquadest+NaOH, dimana sistem membebaskan energi. Sebab
entalpi produk(Hp) lebih kecil daripada entalpi pereaksi(HR) oleh karena itu
perubahan entalpinya bertanda negatif(-)
4. Reaksi endoterm: aquadest+NH4Cl+Ba(OH)2 ,dimana sistem menyerap energi.
Sebab entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR) oleh karena
itu perubahan entalpinya bertanda positif(+)
5. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa reaksi eksoterm terjadi pada larutan
aquadest + NaOH, karena pada larutan tersebut didapati kenaikan suhu yang
semula 30˚C menjadi 33˚C sehingga pada reaksi tersebut terjadi pelepasan kalor
dari sistem ke lingkungan, sebaliknya reaksi endoterm terjadi pada Larutan
aquadest + NH4Cl + Ba(OH)2 karena pada larutan tersebut didapati penuruna suhu
yang semula 30˚C menjadi 23˚C sehingga pada reaksi tersebut terjadi penyerapan
kalor oleh system dari lingkungan.

Foto praktikum

Anda mungkin juga menyukai