Anda di halaman 1dari 3

Anak Kecil yang Malang

Oleh: Ofellia Cahyaningtyas

Di suatu pagi yang cerah, Ibu lena bangun dari tidurnya dan segera mempersiapkan sarapan untuk
keluarganya. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya yaitu menyapu rumah, mencuci piring, mencuci
baju, dan menyelesaikan segala tugas dan kewajibannya dirumah. Itulah kegiatan sehari-hari Bu Lena
sebagai ibubrumah tangga. Ia selalu bersyukur dan sabar meskipun ia memiliki tugas yang berat dan
banyak. Terkadang ia bingung dengan orang disekitar yang ia lihat. Orang jahat selalu bahagia, orang
jahat selalu diatas, kenapa orang baik ditindas? Hidup ini memang sulit penuh banyak rintangan dan kita
harus melewati semua kesulitan itu Untuk itu, kita harus bersyukur jika kita mampu menyelesaikan
masalah dan tantangan yang kita hadapi.

Ketika Bu Lena sedang memasak di dapur dan melihat bahan-bahan masak di lemari telah habis
persediaanya, ia berencana untuk membelinya ke pasar. Karena ia membutuhkan teman untuk pergi ke
pasar, ia menelpon Bu Endah untuk menemaninya pergi berbelanja ke pasar. "Halo, bu bisakah kamu
menemaniku ke pasar?" tanya Bu Lena.

"apa itu sekarang?" tanya Bu Endah.

"iya, kebetulan bahan masakanku sudah habis," jawab Bu Lena.

"baiklah kalau begitu, aku mau siap-siap dulu, oke?" kata Bu Endah.

bu Endah adalah saudara Bu Lena yang selalu menemaninya ke pasar atau kemana pun jika Bu Lena
membutuhkan teman saat pergi.

Setelah menempuh perjalanan untuk menuju ke pasar, akhirnya mereka sampai ke tempat dengan
selamat. Kemudian mereka berbelanja kebutuhan yg mereka perlukan dengan bersemangat. Saat itu
juga terjadi adu mulut untuk mendapatkan tawaran harga yang diinginkan. Saat hari sudah hampir
petang dan langit pun tampak berwarna gelap pertanda akan turun hujan. Mereka segera pergi untuk
pulang kerumah mereka masing-masing. Di tengah perjalanan pulang, mereka terjebak dalam hujan
yang mengharuskan mereka untuk mencari tempat berteduh. Mereka berteduh di depan sebuah pos
kecil yang telah lama tidak dipakai. Hujan yang sangat deras dan suhu yang dingin, mematahkan
semangat mereka untuk nekat menerobos hujan itu.

Sambil menunggu hujan reda, tak sengaja Ibu Endah melihat seorang anak kecil berusia sekitar 6 tahun
yangvsedang duduk di depan teras sebuah toko yang sedang tutup. Anak kecil tersebut terlihat
menangis, namun entah apa yang membuat ia menangis. Melihat hal itu, Bu Endah segera untuk
memberitahu dab menceritakan hal tersebut kepada Bu Lena.

"eh, lihat itu ada anak kecil sendirian didepan toko," kata Bu Endah.
"iya, sedang apa anak tersebut?" jawab Bu Lena. mengusap air matanya.

"aku sedang mencari ibuku," jawab anak kecil itu, air matanya pun kembalj mengalir, begitu pun dengan
Bu Endah.

Setelah mereka bertanya tanya dan menenangkan anak tersebut akhirnya anak tersebut tidak lagi
menangis. Ternyata anak itu sedang mencari ibunya yang telah pergi beberapa hari yang lalu namun
entah kemana. Ayahnya pun sudah meinggal saat anak itu masih bayi, sehingga hanya menyisakan
ibunya saja. Rumahnya pun tidak terlalu jauh dari toko dimana mereka berada. "ayo, ibu antarkan kamu
pulang," ajak Bu Endah. Tetapi anak tersebut menolak ajakan bu endah untuk pulang dengan alasan ia
ingin menunggu ibunya sampai datang. Dengan begitu, Bu Lena dan Bu Endah memutuskan untuk
menemani anak tersebut sebentar hingga hari pun sudah mulai petang.

"ayo, kita pulang sekarang, hujan juga sudah mulai reda," ajak Bu Endah kembali. Namun respon anak
tersebut malah menangis yang mengejutkan Bu Lena dan Bu Endah kenapa anak itu tiba-tiba menangis.

"kamu kenapa menangis lagi?" tanya Bu Lena.

"aku tindak ingin tinggal diruma sendirian, aku takut, lebih baik ak ikut kalian saja," jawab anak kecil itu
sambil terisak.

Mereka berdua bingung mau dibawa kemana anak ini jika tidak pulang kerumahnya. Sampai akhirnya Bu
Endah memiliki ide.

"bagaimana kalau kita memvawa anak ini ke panti asuhan? kan disana lebih aman," ide dari Bu Endah.

"baiklah kalau begitu, kita ke panti asuhan terdekat, ya," jawab Bu Lena. Setelah mereka berunding dan
membujuk anak tersebut agar mau ikut, mereka segera bergegas ke panti asuhan terdekat.

Sesampainya di panti asuhan, Ibu Lena dan Ibu Endah segera menitipkan anak kecil tersebut kepada
pihak panti asuhan. tak terasa air mata Bu Endah menetes ketika ia melihat kegembiraan anak panti
asuhan tersebut saat bermain bersam teman-temannya. Bersyukur Bu Endah dan Bu Lena memiliki
orang tua yang lengkap dan tentunya menyayangi mereka. begitu miris kehidupan anak kecil tersebut
yang telah ditinggal oleh ibunya entah sampai kapan. Begitu teganya ibunya meninggalkan dan
melantarkan anaknya begitu saja.

"terimakasih ya, telah menolong anak tersebut," ucap ibu panti asuhan tersebut setelah berbincang-
bincang bersama.

"iya, kalau begitu kita pamit dulu," kata Bu Lena.

"baiklah kalau begitu, hati-hati dijalan, ya," jawab ibu panti asuhan. kemudian Ibu Lena dan Bu Endah
segera bergegas untuk pulang kerumah mereka masing-masing karena hari itu langit sudah gelap.

Mungkin inilah yang dinamakan sebuah kehidupan. Selalu ada banyak tantangan dalam suka maupun
duka yang harus kita lewati dengan kuat. Namun dibalik itu pasti selalu ada hikmahnya. Untuk itu, kita
patut bersyukur jika kita mampu menyelesaikan kesulitan yang kita hadapi dan apa yang kita miliki
seperti kedua orangvtua yang menyayangi kita.

Anda mungkin juga menyukai