Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kosmetik
Kosmetik adalah
sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada
bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin
bagian luar), gigi
dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalm keadaan baik, memperbaiki
bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan
suatu
penyakit (Iswari, 2007).
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah
untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up,
meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut
dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah
penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati hidup.
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI, penggolongan kosmetik menurut
menurut kegunaannya bagi kulit dibagi menjadi kosmetik perawatan kulit (skin
-
care cosmetics
) dan kosmetik riasan (dekoratif atau
make-up
). kosmetik
perawatan kulit (skin
-care cosmetics
) terdiri dari kosmetik untuk membersihkan
kulit (
cleanser
) (sabun,
cleansing cream
,
cleansing milk
, penyegar kulit
(
freshener
)), kosmetik untuk melembabkan kulit (
moisturizer
)(
moisturizing
cream
,
night cream
,
anti wrinkle cream
), kosmetik pelindung kulit (
sunscreen
cream
, dan
sunscreen foundation
,
sun block cream/lotion
), kosmetik untuk
menipiskan atau mengampelas kulit (
peeling
)(
scrub cream
yang berisi butiran-
butiran halus yang berfungsi sebagai pengampelas (
abrasiver
)). Kosmetik riasan
(dekoratif atau
make-up
) diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit
sehingga menghasilkan penampilan yang menarik serta menimbulkan efek
psikologis yang baik, seperti percaya diri (
self confidence
). Dalam kosmetik
riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar (Tranggono, & Latifah,
2007). Dapus: Tranggono, R.I., & Latifah, F. (2007).

Buku Pengantar Ilmu Kosmetik


. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 6-8, 11-13, 30-31, 129.

Stabilitas Krim
Umumnya suatu emulsi diangkap tidak setabil secara fisika jika, fase
dalam atau fase terdispersi pada pendiaman cenderung untuk membentuk agregat
dari bulatan-bulatan, jika bulatan-bulata atau agregat dari agregat naik ke
permukaan atau turun kedasar emulsi tersebut akan membentuk suatu lapisan
bekat dari fase dalam, dan jika semua atau sebagian dari cairan fase dalam tidak
teremulsikan dan membentuk suatu lapisan yang berbeda pada permukaan atau
pada dasar emulsi, yang merupakan hasil dari bergabungnya bulatan-bulatan fase
dalam. Disamping itu suatu emulsi mungkin sangat dipegaruhi oleh kontaminasi
dan pertumbuhan mikroba (Ansel,.1989).

Kualitas krim meliputi :


a.
Mudah dioleskan merata pada kulit.
b.
Mudah dicuci bersih dari daerah lekatan.
c.
Tidak menodai pakaian.
d.
Tidak berbau tengik.
e.
Bebas partikulat keras dan tajam.
f.
Tidak mengiritasi ku lit.
Adapun bahan dasar krim misalnya dalam krim pelembab adalah : mineral
oil, lanolin, paraffin wax, olive oil, dan bahan tambahan lainnya (Ditjen
POM,
1985).

Anda mungkin juga menyukai