Pembahasan Pratikum
Pembahasan Pratikum
pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun
di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa
batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi
umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga
banyak dipakai dalam explores mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material
terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui.
Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah
eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan minimal
dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai alat yang digunakan untuk
mengukur pasang surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat
perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan
secara looping.
I. Teori Dasar
1.1 Hukum Gravitasi Newton
Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang memiliki
rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum Newton
sederhana sebagai berikut:
Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode gravitasi
dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja metode
ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat adalah sebagai berikut :
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam pembacaaan
alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan alat dapat ditulis sebagai
berikut :
Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di luar bumi seperti
bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang
surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base.
Gravitasi terkoreksi tidal dapat ditulis sebagai berikut :
Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada
waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter
selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.
D. Koreksi lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, tetapi pepat
pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ada perbedaan nilai
gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum
Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan dan datum
(mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut:
F. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara
stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas. Koreksi
Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik pengukuran. Pada
saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan
luar, diukur elevasinya. Sehingga
Anomali bouguer merupakan perbedaan harga gravitasi bumi sebenarnya (gravitasi pengamatan di
lapangan) dengan harga gravitasi model bumi homogen teoritis di suatu datum referensi tertentu .
Anomali bouguer merupakan perbedaan harga gravitasi bumi sebenarnya (gravitasi pengamatan di
lapangan) dengan harga gravitasi model bumi homogen teoritis di suatu datum referensi tertentu
Anomali Bouguer :
a. Kelebihan
1. Untuk keperluan survey awal, memberikan informasi yang cukup detail tentang struktur geologi dan
kontras densitas batuan.
b. Kekurangan