Makalah Rumah Sehat
Makalah Rumah Sehat
TINJAUAN TEORI
B. Manfaat
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
5. Untuk melindungi manusia dari pengaruh sekitar ( Alam ) seperti cuaca buruk
6. Sebagai tempat beristirahat/ tidur setelah beraktifitas
7. Sebagai wadah untuk aktifitas-aktifitas harian manusia. seperti : mandi, makan,
masak, dll.
C. Persyaratan Rumah Sehat
Menurut Budiman Chandra (2007), persyaratan rumah sehat yang tercantum
dalam Residential Environment dari WHO (1974) antara lain :
1. Harus dapat berlindung dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi sebagai tempat
istrahat.
2. Mempunyai tenpat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan
kamar mandi.
3. Dapat melindungi bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.
4. Bebas dari bahan bangunan berbahaya.
5. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya
dari gempa, keruntuhan, dan penyakit menular.
6. Member rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi.
Persyaratan rumah sehat menurut Winslow dan APHA yang dikutip (Ircham
Machfoedz, 2008) adalah sebagai berikut :
1. memenuhi kebutuhan physiologis, yang meliputi :
a. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dipelihara
atau dipertahankan temperatur lingkungannya. Sebaiknya temperatur udara
dalam ruangan harus lebih rendah paling sedikit 4°C dari temperatur
udara luar untuk daerah tropis. Umumnya temperatur kamar 22°C - 30°C
sudah cukup segar.
b. Rumah tersebut harus terjamin pencahayaannya yang dibedakan atas
cahaya matahari (penerangan alamiah) serta penerangan dari nyala
api lainnya (penerangan buatan). Semua penerangan ini harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu gelap atau tidak menimbulkan rasa
silau.
c. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran
udara segar dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5%
dari luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat
dibuka dan ditutup) minimum 5% luas lantai sehingga jumlah keduanya
menjadi 10% dari luas lantai.
d. Ruangan. Ini diatur sedemikian rupa agar udara yang masuk tidak terlalu
deras dan tidak terlalu sedikit.
e. Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising
yang berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik
langsung maupun dalam jangka waktu yang relatif lama. Gangguan yang
dapat muncul antara lain gangguan fisik seperti kerusakan alat
pendengaran dan gangguan mental seperti mudah marah dan apatis.
f. Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan untuk
anak- anak dapat bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai
kesempatan bergerak, bermain dengan leluasa di rumah agar pertumbuhan
badannya akan lebih baik, juga agar anak tidak bermain di rumah
tetangganya, di jalan atau tempat lain yang membahayakan.
Menurut Soedjajadi (2006), persyaatan rumah sehat harus dapat mencegah atau
mengurangi resiko kecelakaan seperti jatuh, keracunan dan kebakaran. Persyaratan
tersebut meliputi:
1. Membuat konstruksi rumah yang kokoh dan kuat.
2. Bahan rumah terbuat dari bahan tahan api.
3. Pertukaran udara dalam rumah baik sehingga terhindar dari bahaya racun dan
gas.
4. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga bahaya jatuh dan
kecelakaan mekanis dapat dihindari.
5. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang
mengganggu.
Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan
Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 meliputi dua aspek
yaitu :
1. Lingkungan perumahan yang terdiri dari lokasi, kualitas udara, kebi singan dan
getaran, kualitas tanah, kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan,
binatang penular penyakit dan penghijauan.
2. Rumah tinggal yang terdiri dari bahan bangunan, komponen dan pena taan ruang
rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi, binatang penular penyakit, air,
makanan, limbah, dan kepadatan hunian ruang tidur.
Adapun persyaratan kesehatan lingkungan perumahan menurut Keputusan Menteri
Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 sebagai berikut :
1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,
aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan
sebagainya.
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
atau bekas tambang.
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti
alur pendaratan penerbangan.
2. Kualitas udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas
beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :
a. Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi
b. g/m3 ;g maksimum 150 Debu dengan diameter kurang dari 10
c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm
d. Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.
3. Kebisingan dan getaran
a. Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A
b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.
4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg
b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg
c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
d. Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg
5. Prasarana dan sarana lingkungan
a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan;
b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit;
c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan
kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman,
lampu penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan;
e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan;
f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat
kesehatan;
g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat
kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;
h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
6. Vektor penyakit
a. Indeks lalat harus memenuhi syarat.
b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.
7. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung
dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.
A. Rumah Sehat
Rumah Ny.S Terletak di daerah Banyumeneng. Lokasi rumah berada di daerah yang
aman dari bencana, luas lahan 90m2. Atap rumah tidak bocor, dengan ketingian 4m,
bersih tidak rawan kecelakaan. Dinding kuat dan tidak lembab. Latai bersih tidak kedap
air dan tidak lembab. Terdapat 8 jendela (4 terdapat di bagian depan kanan dan kiri, 2
terdapat di masing-masing kamar tidur, dan 2 terdapat di ruang tamu) jendela dibuka
setiap hari. Terdapat pintu dimasing-masing ruangan, ventilasi udara terdapat di masing
masing ruangan sehingga sirkulasi udara baik. Pencahayaan disetiap ruangan baik, sinar
matahari masuk dan bisa digunakan untuk membaca tanpa penerangan tambahan.
Terdapat lubang asap pada bagian dapur. Kepadatan penghuni tidak terjadi,luas rumah
70m2 dan dihuni oleh 4 orang. Terdapat sumur gali dan jamban milik sendiri. Di dalam
rumah tidak terdapat tempat sampah dan pembuangan sampah langsung ke
pembuangan akhir. Terdapat binatang penganggu berupa cicak dan tidak memiliki
binatang ternak.
Rumah Tn.K Lokasi rumah terletak di daerah yang aman dari bencana, luas lahan 56m2.
Atap langit bocor jika hujan deras dengan tinggi rumah 4 m, dengan kondisi atap bersih.
Dinding rumah kuat dan sedikit lembab. Lantai rumah tidak kedap air, kotor dan lembab
karena masih belum di keramik. Jendela rumah ada 5 (Bagian depan 2, kamar 1 dan
belakang 2) jendela dibuka setiap hari. Terdapat pintu disetiap ruangan. Ventilasi hanya
terdapat dibagian ruang tamu sehingga sirkulasi udara kurang. Pencahayaan disetiap
ruangan kurang dan sulit digunakan untuk membaca jika tidak ada lampu tambahan.
Terdapat lubang asap di dapur dan saat memasak menggunakan kompor gas. Kepadatan
penghuni terjadi karena luas rumah 36m2 dan dihuni oleh 6 orang. Terdapat sumur gali
dan jamban milik sendiri terlihat kotor dan atapnya berlubang. Didalam rumah tidak
terdapat tempat sampah dan pembuangan sampah langsung ke pembuangan akhir.
Terdapat dreinase yang menuntaskan air hujan. Terdapat binatang penganggu berupa
Nyamuk,Kecoa, lalat, cicak dan tikus. Memiliki kandang ternak yang berada di dalam
rumah.
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
2016 2017
2017
Kesimpulan :
Di wilayah puskesmas gamping II yang memenuhi kriteria rumah sehat sebesar 96,5% , sedangkan untuk rumah
tidak sehat sebesar 3,5 %
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI – Ditjen PPM dan PL (2002) Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat.
environmentalsanitation.wordpress.com,April 2017.
Cipta.
www.clubpenakita.blogspot.com/2009/06/penyakit-tuberkulosis-paru.html,
Desember 2014.
A. Rumah Sehat
B. Rumah Tidak Sehat
Nama KK : Desa :
Jumlah Jiwa : Kecamatan :
RT : Kabupaten :
RW / Dusun : Provinsi :
Nama pemeriksa :
Tanggal pemeriksaan :
Nama KK : Desa :
Jumlah Jiwa : Kecamatan :
RT : Kabupaten :
RW / Dusun : Provinsi :
Nama pemeriksa :
Tanggal pemeriksaan :