Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi dalam ilmu kedokteran gigi semakin

canggih, dalam ilmu bahan kedokteran gigi banyak penemuan baru yang

ditemukan seperti halnya acrylic resin. Acrylic resin selalu menggunakan

Polymethil Acrilate (PMMA) jenis polimerisasi heat cure dengan cara merebus

samapai dengan 8-12 jam pada temperatur 74 C, 2 jam 100 c, dan menggunakan

oven microwave pada 15-20 menit dengan kekuatan listrik 25 watt. Sekarang

diperkenalkan bahan baru yang lebih efektif dan efisien dalam waktu kerja, yaitu

visible light curing resin (VLC) yang menggunakan polimerisasi sinar tampak

dengan lampu halogen 400-500 nanometer panjang gelombang,dan menetrasi

ketebalan bahan 5-6 mm dengan lama radiasi 10-25 menit. Bagaimana pun,

sampai sekarang VLC masih jarang digunakan di laboratorium kedokteran gigi,

sehingga permasalahan yang hadir adalah membandingkan keuntungan dan

kerugian agar menjelasakan kekuatan dan kelemahan, Sehingga dapat di gunakan

di laboratorium dengan membutuhkan pertimbangan dan pengaturan.

Resin VLC adalah bahan – bahan berbentuk kertas,lempengan,garis dan

benang halus, tanpa monomer dan dapat digunakan secara langsung sesuai dengan

bentuknya tanpa menggunakan kuvet dan memiliki komposisi utama yakni

sepasang matrix dimethacrilate urathane microfine dengan silika ukuran mikro

untuk mengontrol rheologi dan monomer akrilik resin berat molekul yang tinggi

1
sehingga sistem dengan filler resin VLC memiliki lebih banyak organik daripada

filler inorganik yang bertujuan untuk mereduksi sifat mekanik seperti kontraksi

saat waktu pengerasan,mereduksi panas saat polimerisasi,mereduksi koefisien

ekspansi panas resin matrix dan menambah sifat mekanik seperti pengerasan dan

kekuatan panas.

1.2 Tujuan penulisan

a. Untuk mengetahui definisi resin VLC

b. Untuk mengetahui latar belakang digunakan resin VLC

c. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan resin VLC

d. Untuk mengetahui cara aplikasi resin VLC

1.3 Metode penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulisan menggunakan metode studi

kepustakaan yaitu dengan cara menelusuri dan mempelajari sejumlah buku,

literature, karya ilmiah, internet, jurnal, serta konsultasi dengan dosen

pembimbing yang berkolerasi dengan penulisan skripsi ini.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi visible light cure

Resin akrilik adalah resin termoplastis, merupakan persenyawaan kompon

non metalik yang dibuat secara sintetis dari bahan-bahan organic. Resin ini dapat

dibentuk selama masih dalam keadaan plastis dan mengeras apabila dipanaskan

karena tejadi reaksi polymerisasi adisi antara polymer dan monomer. Berdasarkan

polimerisasinya, resin akrilik dibedakan menjadi dua, yaitu:1

1. Heat Cured Acrylic (membutuhkan pemasakan pada pengolahannya untuk

membantu proses polimerisasinya).

2. Self Cured Acrylic (dapat berpolymerisasi sendiri pada temperatur ruang).

3. Light Cured Acrylic Resin.

Reaksi polimerisasi dengan penambahan radikal bebas dapat dilakukan

dengan menggunakan sinar tampak (visible light). Dengan cara ini terjadinya

polimerisasi tidak mengalami hambatan, terutama oleh karena adanya oksigen

pada bagian permukaan akrilik. Alat yang digunakan adalah curing unit,

didalamnya terdapat empat buah lampu halogen yang dapat menghasilkan panjang

gelombang 400-500 nm.1

Telah diperkenalkan oleh Dentsply USA suatu bahan resin TRIAD VLC

(visible light cured), yaitu suatu bahan dengan adanya resin pengisi tetapi bukan

3
resin akrilik. Indikasi bahan tersebut adalah sebagai bahan basis gigitiruan, bahan

relining dan bahan reparasi. Hasil reparasi beberapa macam basis gigitiruan

dengan bahan reparasi resin TRIAD VLC memberikan kekuatan transversa yang

cukup baik, atau bahan reparasi resin TRIAD VLC dapat dipergunakan sebagai

bahan reparasi pada basis gigitiruan dari resin akrilik.2

Pada gambar 1 memperlihatkan klasifikasi dari gelombang

elektromagnetik. Gelombang yang termasuk adalah sinar gamma dan X dengan

kekuatan gelombang yang pendek, mengikuti sinar ultraviolet, sinar tampak, dan

sinar infra red. Gambar memperlihatkan sinar tampak dengan kekuatan

gelombang 400-800 nanometer. Sinar tampak mempunyai distribusi dengan

kekuatan gelombang yang panjang dibanding ultraviolet. Umumnya, lebar dari

distribusi kekuatan dibutuhkan untuk curing, dimana sinar tampak memiliki

sedikit energi. Perbandingan tingkat energi antara sinar ultraviolet dan sinar

tampak memperlihatkan sinar tampak kira-kira ½ dari sinar ultraviolet, variasi

subjek ini dikendalikan dalam kekuatan gelombang.3

Gambar 1. Klasifikasi Gelombang elektromagnetik. Sumber:


Katsuhiko K. Visible light curing. Tree Bond Technical News. Juli
1995.
Bahan-bahan resin VLC dalam bentuk lembaran, piringan, batang, dan

benang lembut tanpa monomer dan dapat digunakan langsung yang dibutuhkan

4
dan tanpa menggunakan kuvet dan memiliki komposisi matrix dimethacrylate

urethane dengan silika ukuran mikro untuk mengontrol rheology dan monomer

resin akrilik dengan berat molekul yang besar yang kemudian menjadi sistem

metode dengan visible light curing filler VLC yang memiliki banyak organic dan

inorganic yang akan mereduksi beberapa properti mekanis dalam waktu

pengerasan.2

2.2 Latar belakang penggunaan resin visible light cure

Ketika permintaan untuk resin sinar tampak yang berkembang dari tahun

ke tahun, banyak produk yang menggunakan curing ultraviolet dengan

menggunakan sinar ultraviolet. Sedangkan resin VLC dimana memberikan respon

terhadap radiasi dari sinar tampak. Pada tahun 1970, ketika dental resin

digunakan, VLC belum terlalu berkembang. Ketika resin VLC berkembang,

teknologi light curing masih sedikit digunakan pada aplikasi industrial.3

Dari tahun ke tahun beberapa resin menggunakan sinar tampak sebagai

energi curing yang semakin berkembang dan dibutuhkan dari satu bagian.3

Perkenalan material yang baru yang lebih efesien dan efektif pada working

time, VLC yang mana menggunakan polimerisasi dengan cahaya halogen

kekuatan gelombang 400-500 nanometer dan dapat menjadi penetrasi resin VLC

yang masih jarang digunakan di laboratorium kedokteran gigi, kemudian hal

tersebut menjadi suatu masalah yang seharusnya diselesaikan dengan keuntungan

dan kerugian setiap resin untuk menentukan kekuatan dan kelemahannya, untuk

5
itu digunakan laboratorium dental dengan perhatian dan pengaturan yang

dibutuhkan.4

Bahan basis gigi tiruan VLC diperkenalkan di tahun 1984 dengan merek

dagang Triad VLC (Dentsply International Inc.,York, PA). Triad VLC dijelaskan

sebagai komposit yang mengandung matriks polymerik dari urethane

dimethacrylate dengan bahan pengisi silika mikrofine dan resin dengan monomer

dengan berat molekul yang besar. Resin akrilik juga sebagai bahan filler organik

yang terkandung di dalamnya. Tersedia dalam bentuk komponen tunggal dalam

lembaran atau berbentuk benang tetapi dapat pula ditemukan sediannya dalam

bentuk gel. Bahan ini tidak mengandung monomer methyl methacrylat . yang

biasanya tersedia dalam kemasan plastik tak tembus cahaya untuk mencegah

polimeralisasi yang tidak diinginkan. Proses polimeralisasi diinisiasi dengan

paparan cahaya tampak pada spektrum biru (400-500nm), dan dilakukan pada

ruang yang bercahaya normal. Uji biokompabilitas menunjukkan bahwa material

ini bersifat nontoksik dan bahan yang paling rendah toksisitasnya.5

Bahan ini digunakan untuk relining secara langsung dan memperbaiki

baik gigitiruan penuh maupun sebagian dan hanya tersedia dalam warna pink.

Kemudian, karena keuntungannya, sediaan dan aplikasi langsung pada rongga

mulut dapat dilakukan pada bentuk yang belum proses polimeralisasi, maka bahan

ni digunakan untuk tujuan lain seperti dalam pembuatan sendok cetak custom atau

konstruksi dari gigitiruan lepasan baik yang penuh maupun yang sebagian.5

6
Bahan resin akrilik sampai saat ini merupakan bahan yang paling sering

dipergunakan sebagai basis gigitiruan di Klinik Ilmu Gigitiruan Lepasan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Salah satu kelemahan bahan resin akrilik

ini adalah mudah patah, terutama bila jatuh atau gigitiruan terlempar pada saat

penderita bersin atau batuk , tetapi dapat pula terjadi pada saat dipergunakan

untuk mengunyah, dimana tergigit benda keras, misalnya : tulang atau batu kecil.

Pada kasus gigitiruan yang patah dapat dikembalikan ke bentuk semula dengan

jalan direparasi. Umumnya sebagai bahan reparasi dipergunakan resin akrilik jenis

cold cured.2

2.3 Keuntungan dan kerugian resin visible light cure

Material baru, yang lebih efektif dan efisiensi dalam waktu, adalah VLC.

Bahan ini terprolimerasi dengan visible light (cahaya tampak). Teknik

polimeralisasi dengan visible light digunakan pada panjang gelombang 470 nm .

Alsawaf (1991) mengemukakan resin VLC dapat memberikan beberapa

keuntungan seperti akuransi yang tinggi, kesederhanaan dalam pembentukannya,

kekuatan yang baik, dan stabilitas dimensional yang dapat dipercaya.6

Bahan dasar dari resin VLC adalah polyurethane. Banyak dari produk

yang bersifat komersial adalah sistem polyurethane dengan bahan dasar polyeter

atau polyester (Takavoli,2002). Bahan resin juga mengandung foto inisiator dari

camphoroquinone visible light-sensitive dengan panjang gelombang cahaya 400-

500 nm. Cahaya ini dapat mempenetrasi hingga kedalaman 5-6 mm untuk 10-25

menit terhadap waktu penyinaran. VLC resin mengandung bahan termoplastik.

Bahan ini berada dalam kondisi seperti dempul (putty) pada suhu ruang dan dapat

7
dibentuk dengan tangan atau alat spesifik menurut bentuk yang diinginkan.

Keuntungan dari bahan ini bermanfaat untuk berbagai macam aplikasi dengan

adanya kemampuan aliran bahan yang baik, dengan demikian resin VLC dapat

beradaptasi dengan berbagai jaringan dimana diaplikasikan bahan ini.6

Beberapa sifat fisik dari resin VLC berdasarkan pada American Dental

Association (ADA) nomor 12 dengan spesifikasi : penyusutan linear dari resin

VLC lebih rendah daripada heat cure acrylic resin, dan kekuatan tensile dari resin

VLC lebih tinggi dibandingkan dengan heat cure. Resin VLC juga memiliki

keuntungan lain seperti yang dirangkum dalam American Dental Association

(ADA) nomor spesifikasi 41, dimana tidak mengiritasi membran mukosa oral,

tidak mengakibatkan adanya reaksi sensifitas pada kulit dan non-sitotoksik.6

Perbandingan yang sederhana dari tingkat energi memperlihatkan bahwa

energi dari sinar tampak lebih rendah dibanding sinar ultraviolet. Kekuatan

gelombang yang panjang, bagaimanapun juga memiliki keuntungan. Berikut

adalah beberapa keuntungannya:3

- Penetrasi sinar yang tinggi

- Menjaga ,keamanan manusia

- Sistem radiasi yang tidak mahal

Keuntungan lain yang didapatkan adalah sebagai berikut dari metode

curing dengan sinar tampak:

8
1. Izin untuk menggunakan campuran dengan bahan adesif dan resin dari

semi hingga materi yang non-transparan. Penetrasi cahaya resin menjadi

obat bagi perkembangan dirinya sendiri. Penetrasi dari sinar ultraviolet

merupakan resin hanya beberapa millimeter dari permukaan, dimana

penetrasi sinar tampak yang dalam dari materi hingga pada kekuatan

gelombang yang panjang.

2. Dimana tidak mengganggu kesehatan pekerja. Sinar ultraviolet dapat

mempengaruhi tubuh manusia. Radiasi ultraviolet harus didesain sehingga

tetap menjaga keamanan pekerja.

3. Dapat menjadi kerugian apabila dengan tekanan yang tinggi dari merkuri

atau sitem radiasi yang sama digunakan. Perkenalan system dari harga tipe

ini. Secara kontrasnya, visible light curing resin dapat menjadi perawatan

yang baik dengan komersial halogen, dan untuk itu harga total akan lebih

rendah dibandingkan merkuri.

Adapun kerugian dari sinar tampak dibandingkan dengan sinar ultraviolet

adalah sebagai berikut ;3

1. Tingkat energi dari sinar tampak kira-kira ½ dari sinar ultraviolet, untuk

itu curing dari VLC lebih lambat dibandingkan sinar ultraviolet.

Aplikasinya dibutuhkan dengan kecepatan tinggi, ini seharusnya dibuat

untuk mengembangkan resin tersebut untuk memasukkan sumber cahaya

tersebut.

2. Energi yang rendah dari resin VLC ini membuat sulit untuk radikal bebas

oleh oksigen menjadi spesies yang aktif lagi.

9
Dengan keuntungan dan kerugian, energi VLC mempunyai karakteristik

yang tidak ditemukan pada sinar ultraviolet.

Gambar

A B

Gambar 2. Penetrasi Cahaya pada Resin. Sumber : Katsuhiko K. Tree


Bond Technical News. Juli 1995. A. penetrasi cahaya dengan aktivasi
ultraviolet, terjadi hanya pada beberapa permukaan saja. B. penetrasi sinar
pada resin VLC dimana sinar mampu terpenetrasi dengan baik.

2.4 Cara aplikasi resin visible light cure

Resin VLC memiliki karakteristik yang tidak ditemukan pada resin

ultraviolet dan beberapa karakteristik dapat diaplikasikan dengan variasi sesuai

petunjuk yang digunakan. Gambaran awal, adhesi material dibonding dan sealing

yang tidak dipenetrasi ultraviolet, VLC dapat digunakan seperti resin untuk

penuangan mold, sealing dan coating.3

Resin basis gigi tiruan komponen tunggal dipasok dalam bentuk lembaran

dan benang serta dibungkus dalam kantung kedap cahaya untuk mencegah

polimeralisasi yang tidak diinginkan .1

10
Seperti yang diduga, pembuatan basis gigitiruan dengan menggunakan

resin yang diaktifkan dengan sinar adalah berbeda dengan teknik yang dijelaskan

sebelumnya. Media penanam yang opak mencegah masuknya sinar, jadi resin

yang diaktifkan dengan sinar tidak dapat dimasukkan dalam kuvet seperti cara

konvensional. Alih-alih, gigi disusun dan basis gigitiruan dibentuk pada model

yang akurat. Kemudian basis gigitiruan dipaparkan pada sumber sinar

berintensitas tinggi yang dapat dilihat mata selama periode tertentu. Setelah

polimeralisasi, gigitiruan dikeluarkan dari model, dirapikan, dan dipoles dengan

cara konvensional.1

Sumber sinar tampak digunakan untuk mengubah monomer menjadi

polimer dan menghasilkan perubahan dari pasta menjadi bahan yang padat.

Proses polimeralisasi yang adekuat sangat penting dari restorasi resin VLC.

Polimeralisasi dengan sinar dipengaruhi banyak faktor seperti komposisi dan

kualitas dari unit curing, waktu pemaparan, dan ketebalan bahan.7

Hal-hal yang menjadi pertimbangan pada polimerisasi sinar dalam

kedokteran gigi sebagian besar merupakan faktor yang berhubungan dengan

pengoperasian. Proses polimerisasi ini dapat diselesaikan dengan unit polimerisasi

quart-tungsten-halogen (QTH), unit polimeralisasi plasma arc curing (PAC), unt

polimerisasi laser dan light emiting diode (LED). Contoh dari setiap unit

polimerisasi masing-masing memiliki karakteristik yang menghasilkan sumber

energi sinar tampak.8

11
A B

C D

Gambar 3. Tipe unit Visible light curing. Sumber : Roberson, T.M, Heyman,
H.O, E.J. Sturdevant’s art and science of operative dentistry.4th Ed. USA:
Mosby.p.198 A. QTH curing unit; B, plasma arc curing (PAC) unit; C, laser
curing unit; D, light-emitting diode (LED) curing unit
Spektrum keluaran (intensitas sinar terhadap panjang gelombang)

menghasilkan berbagai tipe sinar dari masing-masing unit dan berusaha

memaksimalkan sinar yang diabsorbsi oleh photoinisiator. Sebagian besar

komposit menggunakan champhoroquinon sebagai photoinisiator dan mampu

mengabsorbsi sinar photon yaitu 474 nm.8

12
Gambar. Intensitas sinar terhadap panjang gelombang. Sumber Roberson, T.M,
Heyman, H.O, E.J. Sturdevant’s art and science of operative dentistry.4th Ed.
USA: Mosby.p.198

2.5 Teknik Pembuatan basis Gigitiruan dengan VLC

Teknik pembuatan gigitiruan dengan menggunakan VLC, tidak terlalu berbeda

dengan pembuatan gigitiruan yang menggunakan PMMA. Hanya saja dengan

aktivasi sinar dalam polimeralisasinya, diperlukan sedikit panambahan yang

mendukung proses polimeralisasinya. Tahapan pembuatannya tersebut dapat

dilihat pada seperti berikut:1,12

1. Bahan tanam yang dilapisi bahan opaque diberikan pada kuvet, sehingga

resin dengan aktivasi sinar dapat diflasking dengan cara konvensional1,12

13
2. Resin basis gigitiruan komponen tunggal dipasok dalam bentuk lembaran

dan benang1

3. Basis gigitiruan dicetak menggunakan cetakan yang akurat ketika masih

dalam keadaan yang sangat lembut dan dipolimeralisasi pada ruang cahaya

dan hasilnya digunakan sebagai basis.12

4. Gigi kemudian digabungkan dengan basis dengan bahan tambahan dan

anatomisnya dibentuk ketika masih plastis.12

5. Basis ini kemudian disinari dengan sinar tampak yang dapat menginisiasi

sehingga terjadi proses polimeralisasi terjadi. Gigitiruan kemudian

dirotasikan untuk memberikan polimeralisasi yang merata.12

6. Setelah polimeralisasi selesai dilakukan model dikeluarkan dan dirapikan

dan dipolish dengan cara konvensional.1,12

14
BAB 3

PEMBAHASAN

Gigi tiruan lepasan yang terbuat dari resin akrilik rentan terjadi fraktur

dalam waktu penggunaannya. Terdapat banyak faktor predisposisi terhadap

terjadinya fraktur pada gigi tiruan ini. Tekanan pengunyahan dan tekanan gigitan

mengakibatkan adanya efek perubahan selama penggunaan; dan banyak faktor

yang meningkatkan adanya perubahan bentuk dari basis dan merubah distribusi

dari tekanan yang dapat mengakibatkan terjadinya fraktur pada gigi tiruan. Fraktur

pada garis median merupakan yang paling sering terjadi.9

Bahan yang paling sering digunakan untuk membentuk gigitiruan sebagian

maupun penuh adalah heat-cured polymethacrylate (PMMA). Bahan ini murah,

mudah penggunaanya dan mudah untuk dipolish, dan kepercayaan dari proses

yang sederhana membuat PMMA menjadi bahan basis yang lebih disukai.

Bagaimanapun, bahan ini memiliki keterbatasan, terutama dalam kekuatan

transversal dan kekuatan kontak. Dalam hal membentuk bahan gigitiruan lebih

kuat dan tahan terhadap fraktur, beberapa pencapaian telah diajukan untuk

mendapatkan resin yang memiliki ketahanan tinggi dan menguatkan bahan basis

dari gigitiruan.9

Beberapa teknik pemprosesan telah diajukan ntuk meningkatkan dan

menyederhanakan teknik polimeralisasi dan untuk mengurangi waktu

pemprosesan gigi tiruan. Penggunaan energi mikrowave untuk proses

polimeralisasi PMMA merupakan salah satu teknik. Hal ini memungkinkan untuk

15
memproses gigitiruan akrilik dalam waktu yang sangat singkat, karena permukaan

dan bagian yang lebih dalam dari resin secara seragam dan cepat dipanaskan.8

Sifat fisik dari suatu basis gigitiruan adalah penting untuk ketepatan dan

fungsi gigitiruan lepasan. Hal inilah yang menjadi dasar dari suatu bahan tersebut

dapat digunakan sebagai basis yang ideal atau tidak. Sifat yang perlu diperhatikan

termasuk pengerutan polimeralisasi, keporosan, penyerapan air, dan kelarutan,

tekanan selama proses.1

Polimer basis gigi tiruan juga harus memiliki estetik yang baik dengan

permukaan yang halus dan mengkilat dan dapat selaras dengan penampakan alami

dari jaringan lunak yang asli. Stabilitas warna merupakan sifat penting untuk

semua bahan restorasi dental.7

Light curing dari gigi tiruan merupakan suatu metode baru dibandingkan

dengan metode pemprosesan lainnya. Basis gigitiruan dengan resin visible light

curing dijelaskan dengan penggunaan komposit yang mengandung matriks

urethane dimethacrylate, microfine silika, dan monomer resin akrilik dengan berat

molekul tinggi.9

Resin basis gigitiruan yang diaktifkan dengan sinar yang terlihat oleh mata

telah tersedia untuk keperluan kedokteran gigi selama beberapa tahun. Bahan ini

digambarkan sebagai komposit yang memiliki matriks uretan dimetakrilat, silika

ukuran mikro, dan monomer resin akrilik berberat molekul tinggi. Butir-butir

resin akrilik dimasukkan sebagai bahan pengisi organik. Sinar yang terlihat oleh

mata adalah aktivator, sementara camphoroquinone bertindak sebagai inisiator

polimeralisasi. Resin basis gigitiruan komponen tunggal dipasok dalam bentuk

16
lembaran dan benang serta dibungkus dalam kantung kedap cahaya untuk

mencegah polimeralisasi yang tidak diinginkan .1

Seperti yang diduga, pembuatan basis gigitiruan dengan menggunakan

resin yang diaktifkan dengan sinar adalah berbeda dengan teknik yang dijelaskan

sebelumnya. Media penanam yang opak mencegah masuknya sinar, jadi resin

yang diaktifkan dengan sinar tidak dapat dimasukkan dalam kuvet seperti cara

konvensional. Alih-alih, gigi disusun dan basis gigitiruan dibentuk pada model

yang akurat. Kemudian basis gigitiruan dipaparkan pada sumber sinar

berintensitas tinggi yang dapat dilihat mata selama periode tertentu. Setelah

polimeralisasi, gigitiruan dikeluarkan dari model, dirapikan, dan dipoles dengan

cara konvensional.1

Para peneliti telah membuktikan bahwa sifat resin bahan komposit baik

karena resin komposit yang sekarang lazim digunakan mengandung matriks

polimer dengan penambahan pengisi keramik sehingga meningkatkan sifat fisis.

Disamping memiliki sifat yang baik resin komposit juga memperlihatkan

kebocoran mikro, baik yang berpolimeralisasi secara kimia maupun yang disinari

dengan sinar ultraviolet atau sinar visible. Pengerutan selama polimeralisasi

mengakibatkan kurangnya adaptasi resin komposit sehingga dapat menimbulkan

celah.10

Resin komposit polimeralisasi kimiawi mempunyai sifat pengerutan bahan

ke arah pusat geometri sedangkan pada resin komposit polimeralisasi sinar

17
mempunyai sifat pengerutan bahan ke arah sumber sinar. Dan keuntungan lain

dari VLC adalah proses pengerasan yang cepat, dalam dan dapat diandalkan.10

Waktu penyinaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan polimeralisasi

bervariasi pada berbagai tingkatan, tergantung resin yang digunakan. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan pada resin yang diaktivasi dengan sinar.

Resin sebaiknya tidak dikeluarkan dari tempatnya hingga akan digunakan. Jika

resin, terkena sinar lampu unit untuk waktu yang lama. Beberapa polimeralisasi

mungkin terjadi karena cahaya lampu juga memiliki panjang gelombang yang

dapat mempolimeralisasi resin. Sinar tampak memiliki intensitas tinggi, sehingga

tidak boleh dilihat langsung, karena itu mata perlu dilindungi.8

Beberapa sifat fisik dari resin VLC berdasarkan pada American Dental

Association (ADA) nomor 12 dengan spesifikasi : penyusutan linear dari resin

VLC lebih rendah daripada heat cure acrylic resin, dan kekuatan tensile dari resin

VLC lebih tinggi dibandingkan dengan heat cure. Resin VLC juga memiliki

keuntungan lain seperti yang dirangkum dalam American Dental Association

(ADA) nomor spesifikasi 41, dimana tidak mengiritasi membran mukosa oral,

tidak mengakibatkan adanya reaksi sensifitas pada kulit dan non-sitotoksik.10

Walau dalam pengembangannya terdapat banyak kelebihan dibanding

penggunaan resin heat cure. Resin VLC juga memiliki banyak kekurangan

tersendiri. Dalam salah satu studi yang dilakukan J. Vaidyanathan, T.K.

Vaidyanathan (1995) terdapat perbedaan yang signifikan antara VLC (TRIAD)

dan resin dengan aktivasi panas dan microwave dalam dinamika mekanis,

koefisien ekspansi termal dan dimensional serta karakteristik pelunakan dalam

18
beberapa derajat temperatur tertentu. Triad menunjukkan sifat kegetasan yang

lebih dan merupakan salah satu kontraindikasi untuk penggunaannya gigitiruan

permanen. Hal ini dikarenakan adanya silika mikrofine sebesar 14% dalam

fillernya.11

19
BAB 4

RINGKASAN

Akrilik resin adalah resin termoplastis, merupakan persenyawaan kompon

non metalik yang dibuat secara sintetis dari bahan-bahan organic. Resin ini dapat

dibentuk selama masih dalam keadaan plastis dan mengeras apabila dipanaskan

karena tejadi reaksi polymerisasi adisi antara polymer dan monomer. Salah

satunya adalah jenis yang proses polimeralisasinya dilakukan dengan

menggunakan sinar tampak dengan panjang gelombang 400-500 nm.

Reaksi polimerisasi dengan penambahan radikal bebas dapat dilakukan

dengan menggunakan sinar tampak (visible light). Dengan cara ini terjadinya

polimerisasi tidak mengalami hambatan, terutama oleh karena adanya oksigen

pada bagian permukaan akrilik.

Resin basis gigitiruan yang diaktifkan dengan sinar yang terlihat oleh mata

telah tersedia untuk keperluan kedokteran gigi selama beberapa tahun. Bahan ini

digambarkan sebagai komposit yang memiliki matriks uretan dimetakrilat, silika

ukuran mikro, dan monomer resin akrilik berberat molekul tinggi. Butir-butir

resin akrilik dimasukkan sebagai bahan pengisi organik. Sinar yang terlihat oleh

mata adalah aktivator, sementara camphoroquinone bertindak sebagai inisiator

polimeralisasi. Resin basis gigitiruan komponen tunggal dipasok dalam bentuk

lembaran dan benang serta dibungkus dalam kantung kedap cahaya untuk

mencegah polimeralisasi yang tidak diinginkan.

20
Dalam pemanfaataan resin VLC sebagai basis gigitiruan didukung dengan

kelebihan yang dimilikinya antara lain yakni; penyusutan linear yang lebih

rendah dari heat cure akrilik,kekuatan tensile yang lebih tinggi dari akrilik heat

cure. Selain itu, resin VLC ridak menimbulkan iritasi pada mukosa oral dan

sensifitas pada orang tertentu. Sehingga, VLC merupakan salah satu metode

alternatif yang dapat dilakukan pada golongan orang yang mengalami gejala

sensifitas tersebut.

Waktu pemprosesan dari VLC yang cukup cepat menjadi salah satu

keuntungan yang dimiliki dari bahan ini. Serta proses yang cukup sederhana.

Sehingga dengan penggunaan bahan VLC sebagai basis gigitiruan diharapkan

dapat meningkatkan kinerja dari praktisi klinik baik dokter gigi maupun tekniker

yang berimbas pula terhadap peningkatan kepuasan pasien terhadap gigitiruannya.

Namun di lain pihak, penggunaan bahan VLC sebagai basis gigitiruan

masih menimbulkan banyak kontroversi. Dengan adanya silika microfine sebesar

14 % pada VLC, bahan ini menjadi lebih getas dan mudah mengalami fraktur. Hal

ini menjadi sangat kontradiksi dengan syarat sifat basis gigitiruan yang dapat

tahan terhadap tekanan transversal yang bekerja pada basis. Alternatif lain

dengan adanya penambahan unsur keramik untuk meningkatkan sifat fisis menjadi

salah satu pengetahuan yang harus diteliti lebih lanjut. Agar dalam masa yang

akan datang dapat tercipta material VLC baru yang memiliki keuntungan dari

bahan VLC yang tersedia saat ini dan meminmalisir kekurangan terutama dalam

aplikasinya sebagai basis gigitiruan.

21

Anda mungkin juga menyukai