Disusun oleh:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI
PRODI D-IV
TA 2018/2019
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat
anemia terjadi karena pola makan terganggu saat massa kehamilan. Anemia
pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele, karena ini dapat beresiko fatal pada
melahirkan, bayi lahir prematur, bahkan ada kemungkinan bayi lahir dengan
cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Hal ini disebabkan, jika Ibu
hamil menderita kurang Energi Protein akan berpengaruh pada gangguan fisik,
mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang
dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada
IQ anak. Secara umum gizi buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat
3
menciptakan generasi yang secara fisik dan mental lemah. Dilain pihak anak
gizi buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.
zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi
Besi. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada
ibu hamil seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian tablet besi, dan
upaya-upaya tersebut belum memuaskan. Prevalensi anemia gizi besi pada ibu
hamil masih berkisar antara 50-60% dan anak Balita sekitar 45%.
Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam upaya perbaikan status
anemia gizi adalah keterbatasan jumlah tenaga gizi baik dari segi kuantitas
maupun kualitas sesuai dengan kompetensi yang ada dalam setiap unit
institusi yang melahirkan tenaga ahli gizi program studi D-IV yang salah satu
timbul.
B. Prioritas Masalah
pelaksana gizi selaku CI. Hal ini disampaikan meliputi lama kegiatan, macam
menjelaskan bahwa dari rangkaian data tersebut dapat diketahui persoalan yang
berpotensi muncul.
gizi terdapat masalah, maka tindak lanjut dalam mengatasi hal ini yaitu
5
C. Rencana Persiapan
- Materi Anemia
- LCD
- Flipchart
- Spidol
- Kertas
b. Data
Isu-Isu Terkait
c. Tenaga
d. Biaya
BAB II
TUJUAN ADVOKASI
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Puskesmas.
BAB III
1. Setelah dilaksanakan advokasi maka hasil yang akan diperoleh adalah dapat
BAB IV
PELAKSANAAN ADVOKASI
A. Tinjauan Program
buruk. Karenanya peran supervisor dari akademik menjadi hal yang sangat
penting.
1. Pelaksanaan Surveilans gizi, yaitu melihat data sekunder yang ada di arsip
interpretasi data.
Bestari..
B. Pelaksanaan Program
puskesmas.
yang baik kepada semua mitra agar program dapat dijalankan dengan baik.
11
BAB V
ASUMSI ADVOKASI
A. Asumsi Positif
- Terjalinnya kerja sama yang baik dengan semua mitra terkait sehingga
B. Asumsi Negatif
timbul.
- Belum terciptanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan mitra
BAB VII
JADWAL KEGIATAN
BAB VIII
PLAN OF ACTION
A. Urutan Kegiatan
B. Rangkaian Kegiatan
No Kegiatan I II III IV V VI
1. Pembukaan
2. Advokasi I
3. Sceening Gizi
4. Advokasi II
5. Surveilans gizi
6. Advokasi III
7. Rencana Diklat
8. Advokasi IV
9. Diklat Gizi
10. Advokasi V
12. Penutupan
14
C. Rincian Kegiatan
TOTAL 23.650.000
16
17
BAB IX
NETWORK PLANNING
planning :
1. Kepala Puskesmas Bestari, dalam hal ini bekerja sama yang bertujuan untuk
2. Kepala Tata Usaha Puskesmas Bestari sebagai pusat data sekunder serta
3. Mitra kerja di Puskesmas Bestari dalam hal ini perawat, bidan koordinator,
bidan desa dan kader koordinator saling bekerjasama dalam kegiatan advokasi.