Macam Syok Dan Penjelasannya (Referat Zhaf-Anest)
Macam Syok Dan Penjelasannya (Referat Zhaf-Anest)
BAB I
PENDAHULUAN
yang tidak cukup ini, metabolisme energi sel menjadi anaerobik. Keadaan ini
hanya dapat ditoleransi tubuh untuk sementara waktu, selanjutnya dapat timbul
kematian.1 Diseluruh dunia terdapat 6-20 juta kematian akibat syok tiap tahun,
1.1 Tujuan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
sirkulasi. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium
3
(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik). Atrium kanan berfungsi
sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah
kiri berfungsi untuk menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub
dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium dipisahkan oleh
paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan
dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat
atrioventrikular terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara
atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup dan disebut
katup trikuspid. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel
kiri mempunyai dua buah daun katup dan disebut katup bikuspid atau katup
ventrikel pada fase diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal dan aorta. Katup Pulmonal
terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup
ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole.
dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.
4
1. Sirkulasi Sistemik
Sirkulasi sistemik berawal dari bagian kiri jantung. Atrium kiri menerima
darah kaya oksigen yang berasal dari paru. Selanjutnya darah dialirkan ke
ventrikel kiri yang kemudian akan dipompakan ke seluruh tubuh. Jumlah darah
yang dipompa ke dalam aorta oleh jantung setiap menit disebut sebagai cardiac
output (curah jantung). Jumlah darah yang dipompakan oleh jantung dalam sekali
pompa disebut stroke volume (isi sekuncup). Pada orang dewasa sehat, jumlah
frekuensi nadi. Seorang laki-laki dewasa muda yang sehat rata-rata memiliki
cardiac output saat istirahat sebesar 5,6 L/menit. Untuk wanita nilainya lebih
kecil, yaitu sekitar 4,9 L/menit. Pada pertambahan usia dewasa dimana aktivitas
beban yang diberikan. Jika ada peningkatan volume darah yang mengalir ke
jantung, hal ini akan meregangkan dinding ruang jantung. Otot jantung akan
berkontraksi lebih kuat untuk mengosongkan darah tambahan yang telah masuk
dari sirkulasi sistemik. Volume darah yang masuk ke ventrikel kiri disebut sebagai
preload atau End Diastolic Volume. Besar volume darah ini ditentukan oleh
besarnya jumlah seluruh aliran darah lokal yang melalui seluruh segmen jaringan
Seorang olahragawan atau pekerja fisik berat telah terbiasa melatih kerja otot
jantung lebih berat dari orang biasa. Massa jantung dan kekuatan kontraksinya
6
seperti blok arteri koroner, hambatan pada inervasi jantung, gangguan irama
2. Sirkulasi Pulmonal
gas dalam pernafasan. Darah dengan kadar oksigen yang rendah memasuki
atrium kanan melalui 3 struktur vena utama, yaitu vena cava superior, vena cava
inferior, dan sinus coronarius. Darah ini dipompakan ke ventrikel kanan melalui
pulmonal. Darah dengan kadar oksigen rendah ini akan mengalami pertukaran gas
di alveolus paru. Setelah pertukaran gas terjadi dan darah yang kaya oksigen
Aliran darah utama melalui jalur tertutup yang diperantarai arteri dan artiriole,
vena dan venule, serta pembuluh kapiler. Selain menjadi lintasan bagi peredaran
darah dan limfe, pembuluh darah juga memiliki fungsi yang penting bagi sistem
dioksida. Proses pertukaran gas ini terjadi pada pembuluh kapiler di alveoli.
Selanjutnya, oksigen akan dibawa oleh darah ke jantung dan seluruh tubuh.
3. Sistem urin dan ginjal, sebagai perantara transportasi sisa hasil metabolit yang
4. Pengatur suhu tubuh, dimana regulasi suhu didukung oleh aliran darah di
berbagai bagian tubuh. Panas dihasilkan oleh jaringan setelah terjadi metabolisme
Darah yang kaya oksigen mengalir melalui sistem sirkulasi setelah dipompa oleh
oksigen dan nutrien menuju sel target. Setelah darah mengalir pada pembuluh
kapiler, oksigen dan nutrien masuk ke dalam sel disertai pengeluaran hasil
metabolit dari dalam sel ke pembuluh kapiler. Zat-zat yang sudah tidak
melalui vena yang akan bercabang menjadi semakin besar hingga mencapai vena
cava superior dan inferior. Aliran darah dan cairan tubuh terjadi secara terus
menerus seirama dengan kinerja pompa jantung. Oleh karena itu, bila terjadi
8
hambatan pada segmen sirkulasi (pada jantung, paru dan pembuluh darah atau
Lapisan pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, yaitu Tunica externa yang disusun
oleh jaringan kolagen, Tunica media yang merupakan lapisan otot polos, dan
dihasilkan oleh gaya yg ditimbulkan oleh darah pada dinding pembuluh darah di
suatu area tertentu. Sedangkan tahanan adalah daya yang diberikan pembuluh
untuk menahan aliran darah. Tahanan dapat dipengaruhi oleh viskositas darah,
panjang, dan diameter pembuluh darah. Jumlah darah yang melalui organ,
pembuluh, dan sirkulasi disebut sebagai aliran darah dan sangat dipengaruhi oleh
Perbedaantekanan darah(∆ P)
Aliran darah ( F )=
Tahanan perifer (R)
9
dan resistensi rendah. Selain mengalirkan darah dari jantung ke jaringan, arteri
berperan sebagai reservoir tekanan. Artinya, saat jantung berada pada keadaan
terdiri dari aorta, arteri, arteriole, dan metarteriol. Dinding arteri tebal dan banyak
Sistem tekanan pada arteri ini berpengaruh pada tekanan darah. Besarnya
dan terendah di vena cava. Penurunan tekanan darah arteri terjadi di arteriol yg
selama sistol
dan tekanan diastolik, dipengaruhi oleh stroke volume dan kapasitas arteri.
2 diastole+sistole
MAP=
3
MAP=CO x R
sedangkan di vena sedang dan besar terjadi fluktuasi aliran darah kembali. Volume
darah yang masuk ke tiap atrium per menit dari vena disebut aliran balik vena atau
venous return. Besarnya aliran balik vena dapat dipengaruhi beberapa faktor
eksternal. Vena memiliki katup yg memungkinkan aliran darah hanya satu arah
menuju jantung.
11
Pada pembuluh kapiler terdapat sfingter prakapiler, yaitu sel otot polos
tetapi memiliki tingkat tonus miogenik yang tinggi dan peka terhadap perubahan
metabolik lokal. Fungsinya adalah untuk mengontrol aliran darah melalui kapiler
tertentu. Pada pembuluh kapiler terjadi proses filtrasi dan absorpsi. Perubahan
2.2.3 Darah
oksigen, dan nutrien ke seluruh jaringan tubuh, juga membantu proses ekskresi
sisa hasil metabolit yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Darah juga berfungsi untuk
meregulasi suhu dan pH tubuh, serta volume cairan. Fungsi pencegahan yang
dilakukan oleh darah, yaitu pencegahan terhadap hilangnya banyak darah melalui
Ada 2 bagian utama pada darah, yaitu plasma dan sel. Plasma darah terdiri
dari air dan zat terlarut seperti protein (albumin, faktor pembekuan) dan non
protein (nutrien, hasil metabolik, hormon, dan lain-lain). Sel darah terdiri dari
1. Eritrosit
Komponen darah terbanyak adalah eritrosit, yaitu sekitar 45% dari volume
darah. Bentuk eritrosit berupa lempeng pipih bikonkaf, seperti cakram dan tidak
berinti, bagian tengahnya lebih pucat sekitar 1/3 dari diameter sel. Bentuk ini
13
Komponen utama eritrosit adalah hemoglobin (Hb), sekitar 250 juta per
antara hemoglobin, besi, dan oksigen menghasilkan warna merah pada eritrosit,
yang kemudian bisa kita sebut sebagai ikatan oxyhemoglobin. Karbon monoksida
karbon dioksida (CO2). Jika terjadi kompetisi antara CO dan CO2, maka CO yang
lebih cepat berikatan dan tertahan lebih lama dalam plasma selama beberapa jam.
molekul ini terkumpul dalam plasma dan tidak di dalam sel, viskositas darah akan
Semakin besar viskositas darah, semakin besar gaya yang dibutuhkan oleh jantung
untuk memompa.
darah adalah 7,35-7,45, yaitu keadaan basa. Untuk menjaga keseimbangan pH, sel
darah merah memiliki molekul yang sangat kecil. Eritrosit tidak memiliki inti,
DNA, dan organel. Artinya, sel ini tidak bisa membelah atau bereplikasi seperti
sel-sel lain di tubuh. Eritrosit memiliki waktu hidup pendek, yaitu 120 hari. Akan
tetapi, selama jaringan myeloid bekerja dengan baik, tubuh akan memproduksi 2-
3 juta eritrosit per detik. Jadi, dalam sehari tubuh bisa memproduksi 200 juta sel,
memungkinkan kita bisa cepat mengganti sel yang terdestruksi. Ketika terjadi
14
kemudian didaur ulang oleh tubuh. Besi dipulihkan dan dikembalikan ke sumsum
tulang belakang untuk dipakai kembali. Heme mengalami perubahan kimia, lalu
2. Trombosit
Trombosit atau platelet (keping darah) tidak punya inti sel. Diameternya
hanya 1-2 micrometer dan terdistribusi < 1% dalam darah. Trombosit dihasilkan
oleh fragmentasi Megakaryosit yang berasal dari stem sel di sumsum tulang
belakang. Trombosit diproduksi sekitar 200 miliar per hari dan diregulasi oleh
berkumpul di bagian pembuluh darah yang terluka atau disebut sebagai agregasi.
3. Leukosit
Leukosit (sel darah putih) terdistribusi dalam darah dalam jumlah kecil,
menyebabkan kerusakan sel. Jika tidak ditangani dengan baik, mediator inflamasi
akan terus keluar dan akan semakin membahayakan perfusi jaringan hingga
Syok biasanya disebabkan oleh curah jantung yang tidak adekuat. Oleh
karena itu setiap keadaan yang menurunkan curah jantung dibawah normal akan
mungkin menyebabkan syok sirkulasi. Ada dua macam faktor yang dapat
memompa darah. Kelainan ini meliputi khususnya infark miokard tetapi juga
16
keadaan toksik jantung, disfungsi katup jantung yang berat, aritmia jantung, dan
keadaan lainnya. Syok yang disebabkan oleh penurunan fungsi jantung adalah
syok kardiogenik.
curah jantung karena jantung tidak dapat memompa darah yang tidak mengalir ke
volume darah, tetapi aliran balik vena juga dapat berkurang sebagai akibat
penurunan tonus vaskuler, terutama pada saluran penampung darah vena atau
Hal ini bisa diakibatkan oleh (1) Laju metabolisme yang berlebihan,
sehingga curah jantung yang normal pun tidak mencukupi atau (2) Pola perfusi
jaringan yang abnormal sehingga sebagian besar curah jantung mengalir melalui
pembuluh darah yang tidak menyediakan nutrisi bagi jaringan lokal. Semua itu
dan juga menyebabkan kurangnya pembuangan produk buangan sel dari jaringan.
Ada 3 tahapan syok, yaitu progresif, non progresif, dan irreversible. Syok
kebutuhan jaringan terhadap oksigen. Dengan kata lain, kompensasi ini akan
efektif apabila didukung oleh penyesuaian kembali volume darah melalui absorbsi
cairan dari ruang intersisial dan traktus intestinal. Konsumsi oral berupa air dan
terpenuhi dan respirasi anaerob dimulai. Pada tahap ini, syok menjadi progresif
karena ada umpan balik positif yang dapat menekan curah jantung. Mekanisme
Hal ini menyebabkan nutrisi yang diterima oleh otot jantung tidak adekuat.
Kontraksi otot jantung melemah, sehingga curah jantung akan menurun. Dengan
aktif sama sekali. Akibatnya, terjadi dilatasi pembuluh darah yang nantinya
akan memperparah kondisi syok. Hal ini dapat terjadi pada kondisi tekanan
jaringan. Volume darah menjadi semakin turun, sehingga syok semakin berat.
Keadaan ini terjadi pada tahap lanjut syok yang berlangsung lama.
5. Keadaan syok merangsang pelepasan toksin oleh jaringan iskemik. Toksin ini
antara lain histamin, seorotonin, dan enzim jaringan yang dapat menimbulkan
sel semakin luas, nekrosis jaringan terjadi tidak menyeluruh akibat aliran
darah yang tidak sempurna. Hal ini terus berlanjut menjadi lingkaran setan
syok progresif.
20
transfusi atau bentuk terapi lain apapun tidak akan mampu lagi untuk menolong
hidup orang tersebut. Orang tersebut dikatakan berada dalam tahap irreversible
shock. Suatu terapi kadang dapat mengembalikan tekanan arteri dan bahkan
curah jantung ke nilai normal atau mendekati normal untuk waktu yang singkat,
tetapi sistem sirkulasi terus mengalami kerusakan lebih lanjut dan kematian
menyusul dalam beberapa menit sampai beberapa jam kemudian. Pada tahap ini
telah terjadi berbagai perubahan yang bersifat merusak pada sel-sel otot jantung
darah namun bila terjadi dalam waktu yang lama akan cukup menekan
kemampuan ini sehingga dapat menyebabkan kematian. Pada satu titik tertentu,
banyak kerusakan jaringan telah terjadi, begitu banyak enzim destruktif yang
dikeluarkan ke dalam cairan tubuh, begitu hebat asidosis yang timbul, dan begitu
banyak faktor destruktif lainnya ini terbentuk, sehingga curah jantung yang
normal pun selama beberapa menit tidak mampu memperbaiki keadaan. Oleh
21
karena itu pada syok berat, akhirnya pasien akan mati, meskipun terapi yang luar
biasa mungkin masih dapat mengembalikan curah jantung ke nilai normal untuk
Salah satu hasil akhir syok yang paling buruk dan bermakna adalah
tinggi di jaringan tubuh, terutama di hati dan jantung, akan sangat berkurang pada
syok berat. Semua kreatinin fosfat telah terurai dan hampir semua adenine
trifosfat telah terurai menjadi adenine difosfat, adenine monofosfat dan akhirnya
menjadi adenosine. Kemudian banyak adenosine ini berdifusi keluar dari sel
masuk ke dalam sirkulasi dan diubah menjadi asam urat, suatu bahan yang tidak
dapat masuk kembali ke dalam sel guna membentuk system adenosine fosfat.
Adenosin baru dapat disintesis hanya sekitar 2% dari jumlah selular normal dalam
satu jam, yang berarti bahwa cadangan fosfat berenergi tinggi sulit diganti setelah
1. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi hilangnya cairan atau darah dalam tubuh secara
keadaan ini terus berlanjut, cardiac output dan tekanan darah akan ikut turun.
22
Namun, tubuh lebih dulu mengkompensasi agar cardiac output tetap berada dalam
dapat terjadi karena kondisi lingkungan seperti peningkatan suhu ekstrim, burn
Penurunan kesadaran
Hipotensi
Melalui gejala objektif yang didapat dari pembagian kelas syok, kebutuhan
EBV =70 cc x BB
Cara pemberian cairan dimulai dengan dosis resusitasi yaitu 20 cc/kg, hingga 2-4
(seperti pada dehidrasi karena diare atau muntah berat), terdapat kriteria yang
Jumlah cairan yang perlu diberikan dapat dihitung dengan rumus berikut :
Hasil yang diperoleh memiliki satuan liter, kemudian dikonversikan menjadi cc.
menit. Jika belum teratasi, ulangi pemberian dengan dosis yang sama. Jika sudah
24
kebutuhan cairan maintenance lalu dibagi 2, diberikan pada 8 jam pertama dan 16
hemostasis, Analisis Gas Darah, dan urinalisis (pada pasien trauma). Pemeriksaan
Pada wanita usia subur, perlu juga dilakukan tes kehamilan karena syok
trauma abdomen, USG perlu dilakukan baik kepada pasien yang stabil mau pun
nyawa, sehingga kecepatan diagnosis dan ketepatan terapi sangat penting untuk
pemindahan pasien ke tempat yang lebih aman, juga transportasi ke rumah sakit
harus dilakukan secara cepat. Jika ada perdarahan aktif, lakukan direct pressure
pada sumbernya untuk mencegah kehilangan darah yang lebih banyak. Imobilisasi
juga dilakukan jika ada indikasi pada pasien trauma, untuk menjaga airway,
darah, (2) mengontrol hilangnya darah yang lebih banyak, dan (3) resusitasi
cairan. Selama melakukan ketiga terapi ini, tanda-tanda vital pasien harus terus
dimonitor.
Pemberian oksigen perlu dilakukan baik dengan nasal canule atau mask,
dimulai dari aliran 4 L/menit. Terapi cairan dimulai dengan memberikan 20-40
ml/kgBB selama 10-20 menit untuk dewasa dan 30-60 menit pada anak. Setelah
itu, lihat kemajuan resusitasi. Jika masih syok, ulangi langkah resusitasi dan jika
dengan kebutuhan dan ketersediaan. Darah lengkap tidak selalu tersedia. Plasma
dapat menggantikan darah lengkap, tapi tidak bisa memulihkan hematokrit dan
2. Syok Kardiogenik
Tekanan darah sistolik < 90 mmHg atau penurunan tekanan darah sistol
fungsi saraf pusat, dan vasokonstriksi perifer (Akral dan keringat dingin).
(IMA) dengan diikuti oleh disfungsi ventrikel (80% kasus). Penyebab lain yang
tidak begitu sering adalah komplikasi penyakit mekanis seperti defek septum
ventrikular (4%) dan regurgitasi mitral (7%). Syok kardiogenik yang tidak
penyebab syoknya.
Pada pemeriksaan fisik dapat didapatkan pulsasi nadi yang cepat dan
lemah, irreguler, suara nafas tambahan pada auskultasi paru, dan bisa didapatkan
dan kadar oksigen. Defisit basa penting, menggambarkan kejadian dan derajat
prognosis.
polos dada.
terutama pada pasien PCI. Aspirin dengan dosis maintenance 81 mg/hari per oral
Syok obstruktif terjadi apabila terdapat obstruksi mekanik pada aliran darah yang
emboli pulmonal, atau defek yang menyebabkan obstruksi sisi kiri jantung.
yaitu pada emboli paru masif, hipertensi paru akut, dan diseksi aorta.
rongga pleura. Dapat terjadi secara spontan atau sekunder karena keadaan
patologis pada paru, seperti trauma (baik penetrasi atau trauma tumpul), asma,
fibrosis kistik, dan pneumonia. Dapat pula terjadi secara iatrogenik seperti
efek one way valve. Ketika terjadi inhalasi udara bisa masuk dengan mudah, tetapi
tidak dapat keluar saat ekspirasi. Tekanan di rongga dada menjadi sama dengan
return menurun, menandakan adanya hipoperfusi. Gejala yang terlihat pada pasien
paru. Gejala hipotensi dapat terlihat pada stadium yang lebih parah. Terdapat
deviasi trakhea, hipersonor pada perkusi dada, dan suara jantung jauh pada
thoracostomy.
return menurun dan menekan ventrikel kanan. Diastolic filling yang semakin
30
ditegakkan dengan gejala khas yang disebut Trias Beck, yaitu hipotensi, suara
jantung jauh, dan meningkatnya tekanan vena jugular (JVP). Pasien dapat
dilakukan setelah pemasangan EKG, tapi pada kondisi darurat, tidak perlu
Akan tetapi, prosedur tersebut masih kontroversi karena resusitasi cairan dapat
intravaskuler
4. Syok Distributif
aliran darah karena vasodilatasi perifer, sehingga volume darah yang bersirklasi
tidak adekuat menunjang perfusi jaringan. Beberapa jenis syok distributif antara
1. Syok Anafilaktik
arteri sering kali menurun dengan hebat. Syok anafilaktik adalah syok yang
31
berikut :
32
2. Syok Septik
tekanan nadi, akral hangat, oleh karena kompensasi cardiac output. Pada late
hipoperfusi.
3. Syok Neurogenik
vaskular karena lesi pada sistem saraf. Umumnya terjadi pada kasus cervical aau
high thoracic spinal cord injury. Gejala klinis meliputi hipotensi disertai
Penanganan syok neurogenic yaitu resusitasi cairan secara adekuat dan berikan
vasopressor.
1. Dopamin
Merupakan obat pilihan pertama. Pada dosis > 10 mcg/kg/menit, berefek serupa
2. Norepinefrin
Efektif jika dopamin tidak adekuat dalam menaikkan tekanan darah. Monitor
terjadinya hipovolemi atau cardiac output yang rendah jika norepinefrin gagal
diserap tidak sempurna jadi sebaiknya diberikan per infus. Obat ini merupakan
obat yang terbaik karena pengaruh vasokonstriksi perifernya lebih besar dari
pengaruh terhadap jantung (palpitasi). Pemberian obat ini dihentikan bila tekanan
darah sudah normal kembali. Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena
3. Epinefrin
4. Dobutamin
vasodilatasi perifer.
Resistensi
Cardiac Tekanan Pembuluh
Obat Dosis
Output Darah Darah
Sistemik
2,5-20
Dopamin + + +
mcg/kg/menit
0,05-2
Norepinefrin + ++ ++
mcg/kg/menit
0,05-2
Epinefrin ++ ++ +
mcg/kg/menit
2-10
Fenilefrin - ++ ++
mcg/kg/menit
2,5-10
Dobutamin + +/- -
mcg/kg/menit
2.4 Prognosis
keadaan klinis pasien dengan syok anafilaktik masih ringan dan penanganan cepat
tergantung penyebab syok tersebut. Sedangkan pada syok sepsis baik apabila
infeksi.11
35
BAB 3
KESIMPULAN
gejala klinis seperti takikardi, hipotensi, dan penurunan kesadaran. Terapi syok
volume sirkulasi intravaskuler. Terapi cairan merupakan terapi paling penting dan
DAFTAR PUSTAKA
2013.
Medscape Journal.
10. Leksaman E, 2015, Dehidrasi dan syok, CDK, Vol. 42(5), pp. 391-440.
11. Morgan, Carrie and Derek S. Wheeler, 2013, Obstructive Shock. The
12. Paulsen, Friedrich and Jehn Waschke, 2013, Sobotta : Atlas Anatomi
Publisher.
37
14. Sherwood L, 2014, Humans Physiology : From Cells to Systems, 9th edn,
15. Sjamsuhidayat, 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC, pp. 119-24.
16. Solaro, 2007,, Mechanisms of the Frank-Starling Law of the Heart: The
19. Tim et al., 2012, Initial assessment and treatment with the Airway,
Hospital.
Hopkins Hospital.