KONSEP TEORI
I. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri,
dan sering juga disertai dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera
makan menurun, tidak berani bertatap muka dengan lawan bicara, lebih banyak
menundukkan kepala, berbicara lambat dan nada suara lemah (Keliat dalam Suerni,
2013).
II. Etiologi
1. Faktor predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu :
a. Perkembangan individu yang meliputi :
Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak
dicintai kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan
akan gagal pula untuk mencintai orang lain.
Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang – orang
tuanya atau orang tua yang penting/dekat dengan individu yang
bersangkutan.
Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna,
orang tua atau orang terdekat sering mengkritik serta
merevidasikan individu.
Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan
merasa rendah diri.
b. Ideal diri :
Individu selalu dituntut untuk berhasil.
Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.
Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa
percaya diri.
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti:
Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga
keluarga merasa malu dan rendah diri.
Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan,
aniaya fisik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon
terhadap trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan
kopingnya adalah represi dan denial.
3. Perilaku
Dalam melakukan pengkajian, perawat dapat memulai dengan mengobservasi
penampilan klien, misalnya kebersihan, dandanan, pakaian. Kemudian perawat
mendiskusikannya dengan klien untuk mendapatkan pandangan klien tentang
gambaran dirinya. Perilaku berhubungan dengan harga diri rendah. Harga diri
yang rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui
tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi
diri yang negatif membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri.
II.2 Tujuan
Tujuan Umum :
klien mampu mengikuti kegiatan terapi dengan baik, dan klien dapat
menghasilkan setidaknya 1 karya dari hasil terapi okupasi ini.
Tujuan Khusus :
1. Klien mampu membuat 1 kipas kertas
2. Klien mampu bekerja sama dalam pembuatan kipas kertas dengan
kelompok
3. Klien mampu menyampaikan pendapat tenang manfaat kegiatan
TAK yang telah dilakukan.
II.3 Klien
1. Karakteristik
Aktivitas TAKS dilaksanakan dalam 2 sesi yang bertujuan melatih kemampuan
kreativitas dan sosialisasi klien. Klien yang diindikasikan mendapatkan TAK
adalah klien yang mengalami gangguan hubungan sosial sebagai berikut:
a. Klien yang mengalami harga diri rendah yang sering merendahkan
dirinya sendiri.
b. Klien yang mengalami gangguan komunikasi verbal yang telah berespon
sesuai dengan stimulus.
2. Proses seleksi
a. Pengkajian oleh mahasiswa
b. Klien binaan dan resume mahasiswa
c. Klien yang sangat diutamakan untuk mengikuti TAK ini adalah klien
dengan harga diri rendah, klien isolasi sosial, dan klien dengan gangguan
komunikasi.
d. Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan
e. Mengklarifikasi klien dan berkerja sama dengan perawat ruangan
f. Mengadakan kontrak dengan klien
Objektif :
Perawat 1 : Masih ingat nggak tadi pakai bahan-bahan apa aja?
Lansia 1 : Gunting, kertas origami, lem
Lansia 2&3 : Dan stik es krim sus
Perawat 2 : Hebat masih ingat ya... coba praktikan kembali cara membuat kipas
tangannya. siapa yang mau membuat lagi?
Lansia 2 : Saya sus. (membuat kipas kertas lagi)
Perawat 1 : Hebat oma , tepuk pandu positif untuk omah ...
Penutup :
Perawat 1 : Pembelajaran hari ini cukup sampai disini ya. Terimakasih Omah dan Opah
atas waktunya. Semoga kegiatan ini bermanfaat. Selamat pagi
Lansia : Selamat pagi sus. Terimakasih