Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sistem Gerak pada Manusia

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Program : XI/IA
Semester : I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit (Pertemuan 1)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak
yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar


 Menjelaskan fungsi otot sebagai alat gerak aktif bagi manusia.
 Menjelaskan macam macam otot.
 Mengetahui sifat kerja otot.

D. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik dapat menjelaskan fungsi otot sebagai alat gerak aktif bagi manusia.
 Peserta didik dapat menjelaskan macam macam otot.
 Peserta didik dapat mengetahui sifat kerja otot.

Karakter siswa yang diharapkan:


Bersahabat/komunikatif, disiplin, gemar membaca, kerja sama, dan rasa ingin tahu.
E. Materi Pembelajaran
Otot Sebagai Alat Gerak Aktif
Jaringan otot bertanggung jawab terhadap gerakan tubuh. Sel otot berasal dari
lapisan mesoderm. Fungsi utama otot adalah sebagai alat gerak aktif disebabkan oleh
kemampuan sel-sel otot berkontraksi. Otot berkontraksi karena suatu rangsang, yaitu:
a. rangsang mekanis: pijat, tarik, dan tekanan;
b. rangsang suhu: dingin dan panas;
c. rangsang kimia: asam, basa, dan garam;
d. rangsang listrik: arus listrik.
Kontraksi sel-sel otot ini dikontrol oleh sel-sel saraf. Otot dapat menggerakkan tulang,
kulit, rambut, gerak peristaltik saluran dalam jantung, pembuluh darah, dan sebagainya.

Macam- Macam Otot


Otot ada tiga macam, yaitu otot rangka/otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
Berikut ini ketiga macam otot tersebut akan dijelaskan satu per satu.
1) Otot Rangka/Otot Lurik/Otot Serat Lintang
Disebut otot rangka karena melekat pada rangka. Disebut otot lurik karena
tampak garis-garis melintang/lurik. Satu sel otot disebut serabut otot. Serabut otot
terdiri dari sejumlah miofibril. Di dalam miofibril tersusun secara teratur filamen
kontraktil, yaitu aktin dan miosin. Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari.
Setiap serabut otot dibungkus oleh endomisium, kumpulan berkas-berkas serabut
dibungkus oleh fasia propia/perimisium, sedangkan otot (daging) dibungkus oleh
selaput fasia super fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium
bergabung membentuk urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang (Gambar 3.6).

Bagian gabungan otot, yaitu tendon, adalah ujung otot lurik yang mengecil dan
keras berwarna putih kekuningan serta melekat pada tulang. Ventrikel (empal) adalah
bagian tengah gabungan otot yang mempunyai daya kontraksi. Setiap kumpulan otot
mempunyai dua tendon atau lebih. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersi, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
disebut origo. Otot yang sering dilatih, akan membesar, disebut hipertrofi, dan yang
mengisut disebut atrofi.
2) Otot Polos/Otot Visceral
Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang, inti hanya
satu. Kerja otot polos lambat beraturan dan tidak cepat lelah serta tidak disadari. Otot
polos sering disebut otot alat dalam (visceral) karena semuanya terdapat di dalam
tubuh, seperti dinding saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh darah,
kecuali diafragma tersusun dari otot lurik (Gambar 3.7).

3) Otot Jantung (miokordium)


Bentuk serabutnya memanjang silindris bercabang dan bersatu membentuk
anastomosis, ada garis terang dan gelap, inti tunggal terletak di tengah. Gerakan
lambat teratur dan tidak disadari. Pada tempat berhubungan ujung ke ujung terdapat
keping interkalar, struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung yang tidak lain
merupakan batas antara satu serabut dan serabut lain, perhatikan Gambar 3.8.
Sifat Kerja Otot
Gerak pada bagian tubuh terjadi karena kontraksi satu macam otot atau lebih.
Otot-otot yang bekerja bersama untuk suatu gerakan disebut sinergis. Apabila gerak yang
ditimbulkan berlawanan, gerak itu disebut antagonis. Contoh gerak antagonis adalah
sebagai berikut.
1) Ekstensor (meluruskan) dan Fleksor (membengkok), seperti gerak tangan melipat ke
atas.
2) Abduktor (menjauh) dan Adduktor (mendekati) seperti gerak tangan sejajar bahu.
3) Supinator (menengadah) dan Pronator (menelungkup) seperti gerak pada telapak
tangan.
4) Depresor (ke bawah) dan Elevator (ke atas) seperti menaikkan dan menurunkan dagu.
5) Protraksi (gerakan mendorong mandibula ke luar) dan Rektraksi (gerakan mendorong
mandibula ke dalam), seperti gerakan mandibula (rahang).
Untuk lebih jelasnya contoh gerak antagonis dapat kamu lihat pada Gambar 3.9.
Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut.
1) Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi (gerakan berputar), seperti gerak pada
tulang atlas sewaktu memutarkan kepala.
2) Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang membentuk satu lingkaran, sedangkan
ujung proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar satu lingkaran mengitari sendi
bahu. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 3.10 berikut ini.
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative Learning
Metode : PQ4R, Diskusi, dan Tanya Jawab

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media dan Alat Pembelajaran
1. Video pembelajaran gerak
2. Papan tulis
3. Laptop
4. LCD
 Sumber Belajar
Buku paket Esis, penulis Diah Aryulina dan sumber lain yang relevan, misalnya
internet.

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik


Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam saat 1. Peserta didik menjawab salam
(5 menit) masuk kelas. guru.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta 2. Peserta didik tunjuk jari


didik mengucapkan hadir saat
namanya disebut
3. Guru mengecek keadaan kelas dan
ketertiban peserta didik agar
peserta didik siap untuk mengikuti 3. Peserta didik mempersiapkan
pelajaran dan kelas nyaman untuk keadaan kelas agar nyaman
belajar. digunakan untuk belajar.
4. Apersepsi 4. Peserta didik menjawab
Guru memberikan pertanyaan pada pertanyaan guru.
siswa : “Masih ingatkan kalian
pelajaran sebelumnya mengenai
sistem rangka? Selain rangka organ
apa yang membantu dalam
pergerkan? Benar sekali, selain
rangka, otot membantu terjadinya
proses pergerakan. Sebenarnya otot
yang merupakan alat gerak aktif”

5. Motivasi 5. Peserta didik menjawab


Guru memotivasi peserta didik pertanyaan guru.
dengan cara menayakan, “Apakah
diantara kalian ada yang pernah
mengalami kram otot? ada yang
tahu mengapa kram otot bisa
terajadi?”

6. Guru menyampaikan tujuan 6. Peserta didik memperhatikan


pembelajaran yang akan dicapai. yang disampaikan oleh guru.

Inti 1. Guru menyampaikan materi 1. Semua peserta didik


( 20 menit) mengenai definisi singkat otot, memperhatikan penjelasan
fungsi otot dan macam-macam guru
jaringan otot.

2. Guru meminta peserta didik untuk 2. Peserta didik berkelompok dan


duduk berkelompok, masing- memperhatikan instruksi guru.
masing kelompok terdiri dari 4
orang. Setiap kelompok diberikan
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD). Guru memberikan
instruksi pengerjaan LKPD. Guru
mempersilahkan siswa untuk
mengerjakan LKPD dan berdiskusi.

3. Guru meminta setiap kelompok 3. Setiap kelompok bertukar


bertukar LKPD. LKPD

4. Guru meminta peserta didik untuk 4. Peserta didik mengerjakan


mencari jawaban dengan cara LKPD dan berdiskusi.
membuka buku paket, buku lain
yang relevan dan internet untuk
menemukan mengapa hal tersebut
dapat terjadi sesuai hasil percobaan
yang telah dilakukan dengan cara
diskusi kelompok.

5. Guru meminta perwakilan peserta 5. Peserta didik dari tiap


didik untuk mempresentasikan kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas hasil diskusinya.

6. Guru mempersilahkan kelompok 6. Kelompok lain menaggapi


lain untuk menganggapi, peryataan penyaji.

7. Guru membantu memberikan 7. Peserta didik memperhatikan


penjelasan penjelasan guru.

8. Guru meminta peserta didik 8. Peserta didik menyimpulkan


menyimpulkan hasil diskusi hasil diskusi

9. Guru menjelaskan secara singkat 9. Peserta didik memperhatikan


mengenai gerak antagonis dan penjelasan guru.
sinergis.

10. Guru memperlihatkan video 10. Peserta didik memperhatikan


mengenai gerak antagonis dan video dan menganalisis nama
gerak sinergis dan meminta siswa gerakan yang ada dalam video.
untuk mengidentifikasi nama
gerakan yang ditunjukkan di dalam
video.
Penutup 1. Guru meminta perwakilan peserta 1. Perwakilan peserta didik dari
(5 menit) didik dari salah satu kelompok menyimpulkan hasil
untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran

2. Guru memberikan penguatan 2. Peserta didik mendengarkan


penguatan yang diberikan oleh
guru.

3. Guru memberikan soal sebagai 3. Peserta didik mengerjakan soal


bentuk evaluasi . evaluasi.

4. Guru meminta peserta didik untuk 4. Peserta didik mengumpulkan


mengumpulkan LKPD LKPD

5. Guru meminta peserta didik untuk 5. Siswa mendengarkan tugas dari


mempelajari materi selanjutnya guru untuk belajar materi
mengenai sistem peredara darah. fungsi peredaran darah
manusia, kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah manusia serta
sistem peredaran darah hewan
ikan.

6. Guru menutup pelajaran dengan 6. Siswa menjawab salam guru.


mengucapkan salam.

I. Penilaian
Bentuk Instrumen
 Penilaian Afektif

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF


No Nama Peserta Skor
Didik Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
J
3 2 1 Jumlah
1 Hadir pada kelompok
S dengan persiapan untuk
1
kerja kelompok
2
Menyelesaikan semua
tugas individu untuk
kelompok secara tepat
waktu dan berkualitas
Berpartisipasi secara
konstruktif
Mendorong teman lain
untuk
berpartisipasi secara ko
nstruktif
Menjadi pendengar yang
aktif dan baik
Mendukung pendapat
dengan cara yang tegas
dan bijaksana

Menghargai saran dan


pendapat sesama teman
peserta diskusi

Mendukung hubungan
positif dalam kelompok
Berpendapat setelah
dipersilakan dengan
tunjuk jari sebelumnya
Mengucapkan terima
kasih setelah diberi
kesempatan berpendapat

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF


Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda X pada jawaban yang paling
tepat
1. Kontraksi otot bisep menghasilkan gerak . . . .
A. rotasi, yaitu gerak melingkari satu sumbu sentral
B. ekstensi, yaitu gerak meluruskan tangan
C. fleksi, yaitu gerak membengkokkan tangan
D. abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi sumbu tubuh
E. adduksi, yaitu gerak tungkai mendekat
2. Otot sebagai alat gerak aktif memiliki kemampuan ekstensibilitas. Ekstensibilitas
menunjukkan kemampuan otot untuk . . . .
A. berkerut D. memendek
B. memanjang E. kembali ke semula
C. berkontraksi
3. Jaringan otot yang serabutnya tidak memiliki percabangan, system kerjanya dipengaruhi
oleh saraf otonom, warnanya polos, berbentuk gelendongan dan sifat kerjanya lambat.
Ciri otot tersebut dapat kita temukan pada . . . .
A. otot biseps D. lambung
B. jantung E. lidah
C. otot wajah
4. Otot-otot di bawah ini tidak ada yang melekat pada rangka, tetapi di antaranya ada yang
bekerja di bawah pengaruh kesadaran kita, yaitu . . . .
A. otot lambung yang menyebabkan hancurnya makanan
B. otot jantung menyebabkan kontraksi pada jantung
C. otot spinkter mengosongkan kandung kemih
D. otot rambut berkontraksi waktu suhu dingin
E. otot usus menyebabkan gerak peristaltik
5. Otot yang aktif bekerja biasanya mengalami rasa pegal yang disebabkan oleh ....
A. ATP D. asam laktat
B. ADP E. glukosa
C. asam piruvat
Jakarta, 02 Juni April 2017

Mengesahkan, Guru Biologi


Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Atas (SMA)
(SMA) Negeri 5

..........................................
NIP. ............................................ Shyfa F. Ruyani
3415143702
Anggota Kelompok :

Kelas :
Hari/Tanggal :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan macam tulang penyusun rangka tubuh.
2. Peserta didik dapat membedakan tulang berdasarkan bentuk dan strukturnya.

KD:
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan
mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

Petunjuk Kerja :
 Duduklah berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang
 Baca dan cermati wacana yang ada di dibawah ini
 Buatlah 3 pertanyaan berdasarkan wacana yang kamu baca

Wacana
Otot Sebagai Alat Gerak Aktif
Jaringan otot bertanggung jawab terhadap gerakan tubuh. Sel otot berasal dari lapisan
mesoderm. Fungsi utama otot adalah sebagai alat gerak aktif disebabkan oleh kemampuan sel-sel otot
berkontraksi. Otot berkontraksi karena suatu rangsang, yaitu:
a. rangsang mekanis: pijat, tarik, dan tekanan;
b. rangsang suhu: dingin dan panas;
c. rangsang kimia: asam, basa, dan garam;
d. rangsang listrik: arus listrik.
Kontraksi sel-sel otot ini dikontrol oleh sel-sel saraf. Otot dapat menggerakkan tulang, kulit, rambut,
gerak peristaltik saluran dalam jantung, pembuluh darah, dan sebagainya.
Otot ada tiga macam, yaitu otot rangka/otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Berikut ini
ketiga macam otot tersebut akan dijelaskan satu per satu.
1. Otot Rangka/Otot Lurik/Otot Serat Lintang
Disebut otot rangka karena melekat pada rangka. Disebut otot lurik karena tampak garis-
garis melintang/lurik. Satu sel otot disebut serabut otot. Serabut otot terdiri dari sejumlah
miofibril. Di dalam miofibril tersusun secara teratur filamen kontraktil, yaitu aktin dan miosin.
Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari. Setiap serabut otot dibungkus oleh endomisium,
kumpulan berkas-berkas serabut dibungkus oleh fasia propia/perimisium, sedangkan otot (daging)
dibungkus oleh selaput fasia super fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium
bergabung membentuk urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang (Gambar 3.6).
Bagian gabungan otot, yaitu tendon, adalah ujung otot lurik yang mengecil dan keras
berwarna putih kekuningan serta melekat pada tulang. Ventrikel (empal) adalah bagian tengah
gabungan otot yang mempunyai daya kontraksi. Setiap kumpulan otot mempunyai dua tendon
atau lebih. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan tendon
yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot yang sering dilatih, akan
membesar, disebut hipertrofi, dan yang mengisut disebut atrofi.
Serabut otot lurik terdiri atas kumpulan serabut-serabut halus yang disebut miofibril.
Setiap miofilamen longitudinal terdiri atas sejumlah besar protein miofilamen longitudinal
terdiri atas dua macam, yaitu filamen tebal dan tipis. Filamen tipis terdiri atas monomer aktin
globular yang ada hubungannya dengan kompleks tropomiosin dan troponin. Filamen tebal
terdiri atas ekor-ekor molekul miosin yang memanjang. Kepala molekul miosin menjulur ke
arah filamen tipis sebagai jembatan silang yang potensial dapat menghubungkan filamen-
filamen tersebut. Tiap kepala dan ekor disatukan oleh suatu engsel. Filamen ini disusun
sedemikian rupa sehingga satu filamen tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis. Filamen tebal
yang lebih padat berhubungan satu sama lain dan membentuk pita A yang lebih gelap, dan
filamen tipis membentuk pita I yang lebih terang. Kedua jenis filamen saling bertumpang
tindih sebagian sehingga ada bagian yang lebih padat dan kurang padat pada pita A. Garis Z
tempat bertautnya filamen tipis, menyeberangi miofibril di pusat pita I. Bagian miofibril yang
terletak antara dua garis Z disebut sarkomer. Jika otot lurik berkontraksi, maka pita I
menyempit dan zone H dapat hilang karena garis Z saling mendekat. Derajat penyempitan pita
I tergantung pada kekuatan kontraksi.
Pada waktu istirahat, tidak ada interaksi antara filamenfilamen, karena tempat aktif
pada filamen aktin tempat kepala miosin dapat terikat diblokir oleh tropomiosin. Jika sebuah
serabut otot dirangsang (impuls saraf sampai pada ujung suatu neuron), asetilkolin dilepaskan
oleh ujung neuron yang menyebabkan ion Ca++ dilepaskan dan bersenyawa dengan troponin
dan mengubah konfigurasinya. Hal ini, menyebabkan serat otot kepala miosin mengikat diri di
tempat aktif filamen aktin menggantikan tropomiosin yang memblokade tempat aktif tersebut.

2. Otot Polos/Otot Visceral


Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang, inti hanya satu.
Kerja otot polos lambat beraturan dan tidak cepat lelah serta tidak disadari. Otot polos sering
disebut otot alat dalam (visceral) karena semuanya terdapat di dalam tubuh, seperti dinding
saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh darah, kecuali diafragma tersusun dari
otot lurik (Gambar 3.7).
Mekanisme dasar kontraksi otot polos sama dengan kontraksi otot lurik. Serabut-
serabutnya mengandung aktin dan miosin, tetapi miofilamen ini tersebar. Serabut otot polos
kecil, maka ion Ca++ disimpan dalam cairan ekstraseluler. Aktivasi untuk kontraksi meliputi
pemasukan ion Ca++ dan pembentukan jembatan silang antara aktin dan miosin. Pada waktu
jembatan itu terbentuk, filamen aktin menarik "benda padat" yang berada di posisi tetap dalam
sitoplasma dan serabut itu memendek.

3. Otot Jantung (miokordium)


Bentuk serabutnya memanjang silindris bercabang dan bersatu membentuk
anastomosis, ada garis terang dan gelap, inti tunggal terletak di tengah. Gerakan lambat teratur
dan tidak disadari. Pada tempat berhubungan ujung ke ujung terdapat keping interkalar,
struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung yang tidak lain merupakan batas antara
satu serabut dan serabut lain, perhatikan Gambar 3.8.
Gerak pada bagian tubuh terjadi karena kontraksi satu macam otot atau lebih. Otot-otot
yang bekerja bersama untuk suatu gerakan disebut sinergis. Apabila gerak yang ditimbulkan
berlawanan, gerak itu disebut antagonis. Contoh gerak antagonis adalah sebagai berikut.
1) Ekstensor (meluruskan) dan Fleksor (membengkok), seperti gerak tangan melipat ke atas.
2) Abduktor (menjauh) dan Adduktor (mendekati) seperti gerak tangan sejajar bahu.
3) Supinator (menengadah) dan Pronator (menelungkup) seperti gerak pada telapak tangan.
4) Depresor (ke bawah) dan Elevator (ke atas) seperti menaikkan dan menurunkan dagu.
5) Protraksi (gerakan mendorong mandibula ke luar) dan Rektraksi (gerakan mendorong
mandibula ke dalam), seperti gerakan mandibula (rahang).

Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut.


1) Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi (gerakan berputar), seperti gerak pada tulang
atlas sewaktu memutarkan kepala.
2) Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang membentuk satu lingkaran, sedangkan ujung
proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar satu lingkaran mengitari sendi bahu. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan Gambar 3.10 berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai