A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak
yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi otot sebagai alat gerak aktif bagi manusia.
Peserta didik dapat menjelaskan macam macam otot.
Peserta didik dapat mengetahui sifat kerja otot.
Bagian gabungan otot, yaitu tendon, adalah ujung otot lurik yang mengecil dan
keras berwarna putih kekuningan serta melekat pada tulang. Ventrikel (empal) adalah
bagian tengah gabungan otot yang mempunyai daya kontraksi. Setiap kumpulan otot
mempunyai dua tendon atau lebih. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersi, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
disebut origo. Otot yang sering dilatih, akan membesar, disebut hipertrofi, dan yang
mengisut disebut atrofi.
2) Otot Polos/Otot Visceral
Disebut otot polos karena tidak mempunyai garis-garis melintang, inti hanya
satu. Kerja otot polos lambat beraturan dan tidak cepat lelah serta tidak disadari. Otot
polos sering disebut otot alat dalam (visceral) karena semuanya terdapat di dalam
tubuh, seperti dinding saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh darah,
kecuali diafragma tersusun dari otot lurik (Gambar 3.7).
H. Kegiatan Pembelajaran
I. Penilaian
Bentuk Instrumen
Penilaian Afektif
Mendukung hubungan
positif dalam kelompok
Berpendapat setelah
dipersilakan dengan
tunjuk jari sebelumnya
Mengucapkan terima
kasih setelah diberi
kesempatan berpendapat
..........................................
NIP. ............................................ Shyfa F. Ruyani
3415143702
Anggota Kelompok :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan macam tulang penyusun rangka tubuh.
2. Peserta didik dapat membedakan tulang berdasarkan bentuk dan strukturnya.
KD:
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan
mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
Petunjuk Kerja :
Duduklah berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang
Baca dan cermati wacana yang ada di dibawah ini
Buatlah 3 pertanyaan berdasarkan wacana yang kamu baca
Wacana
Otot Sebagai Alat Gerak Aktif
Jaringan otot bertanggung jawab terhadap gerakan tubuh. Sel otot berasal dari lapisan
mesoderm. Fungsi utama otot adalah sebagai alat gerak aktif disebabkan oleh kemampuan sel-sel otot
berkontraksi. Otot berkontraksi karena suatu rangsang, yaitu:
a. rangsang mekanis: pijat, tarik, dan tekanan;
b. rangsang suhu: dingin dan panas;
c. rangsang kimia: asam, basa, dan garam;
d. rangsang listrik: arus listrik.
Kontraksi sel-sel otot ini dikontrol oleh sel-sel saraf. Otot dapat menggerakkan tulang, kulit, rambut,
gerak peristaltik saluran dalam jantung, pembuluh darah, dan sebagainya.
Otot ada tiga macam, yaitu otot rangka/otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Berikut ini
ketiga macam otot tersebut akan dijelaskan satu per satu.
1. Otot Rangka/Otot Lurik/Otot Serat Lintang
Disebut otot rangka karena melekat pada rangka. Disebut otot lurik karena tampak garis-
garis melintang/lurik. Satu sel otot disebut serabut otot. Serabut otot terdiri dari sejumlah
miofibril. Di dalam miofibril tersusun secara teratur filamen kontraktil, yaitu aktin dan miosin.
Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari. Setiap serabut otot dibungkus oleh endomisium,
kumpulan berkas-berkas serabut dibungkus oleh fasia propia/perimisium, sedangkan otot (daging)
dibungkus oleh selaput fasia super fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium
bergabung membentuk urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang (Gambar 3.6).
Bagian gabungan otot, yaitu tendon, adalah ujung otot lurik yang mengecil dan keras
berwarna putih kekuningan serta melekat pada tulang. Ventrikel (empal) adalah bagian tengah
gabungan otot yang mempunyai daya kontraksi. Setiap kumpulan otot mempunyai dua tendon
atau lebih. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan tendon
yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot yang sering dilatih, akan
membesar, disebut hipertrofi, dan yang mengisut disebut atrofi.
Serabut otot lurik terdiri atas kumpulan serabut-serabut halus yang disebut miofibril.
Setiap miofilamen longitudinal terdiri atas sejumlah besar protein miofilamen longitudinal
terdiri atas dua macam, yaitu filamen tebal dan tipis. Filamen tipis terdiri atas monomer aktin
globular yang ada hubungannya dengan kompleks tropomiosin dan troponin. Filamen tebal
terdiri atas ekor-ekor molekul miosin yang memanjang. Kepala molekul miosin menjulur ke
arah filamen tipis sebagai jembatan silang yang potensial dapat menghubungkan filamen-
filamen tersebut. Tiap kepala dan ekor disatukan oleh suatu engsel. Filamen ini disusun
sedemikian rupa sehingga satu filamen tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis. Filamen tebal
yang lebih padat berhubungan satu sama lain dan membentuk pita A yang lebih gelap, dan
filamen tipis membentuk pita I yang lebih terang. Kedua jenis filamen saling bertumpang
tindih sebagian sehingga ada bagian yang lebih padat dan kurang padat pada pita A. Garis Z
tempat bertautnya filamen tipis, menyeberangi miofibril di pusat pita I. Bagian miofibril yang
terletak antara dua garis Z disebut sarkomer. Jika otot lurik berkontraksi, maka pita I
menyempit dan zone H dapat hilang karena garis Z saling mendekat. Derajat penyempitan pita
I tergantung pada kekuatan kontraksi.
Pada waktu istirahat, tidak ada interaksi antara filamenfilamen, karena tempat aktif
pada filamen aktin tempat kepala miosin dapat terikat diblokir oleh tropomiosin. Jika sebuah
serabut otot dirangsang (impuls saraf sampai pada ujung suatu neuron), asetilkolin dilepaskan
oleh ujung neuron yang menyebabkan ion Ca++ dilepaskan dan bersenyawa dengan troponin
dan mengubah konfigurasinya. Hal ini, menyebabkan serat otot kepala miosin mengikat diri di
tempat aktif filamen aktin menggantikan tropomiosin yang memblokade tempat aktif tersebut.