Rangkuman Manajemen Pendidikan (Senin, 17/02/2020)
Manajemen sebagai : Ilmu, Seni, Profesi.
Manajemen dikatakan sebagai ilmu mempunyai 3 pilar 1. Ontologis : yang menjadi Garapan ilmu, dapat mengelola sumber daya alam secara efektif untuk mencapai tujuan. 2. Epistimologis : dapat mengembangkan. 3. Aksiologis : mempunyai manfaat. Fungsi ilmu : 1. Digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang belum jelas atau diketahui secara ilmiah. 2. Digunakan untuk meramalkan atau memprediksi suatu gejala ilmiah maupun social. 3. Digunakan untuk control Manajemen sebagai profesi. Profesi merupakan pekerjaan yang mensyaratkan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan, untuk ahli diperlukan Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Manajemen sebagai seni Tergantung kreasi orang-orang atau caranya masing-masing atau bakat-bakat pribadi Manajemen Strategis : memikirkan perkembangan diluar (sekolah) dan disesuaikan didalam. Manajemen Operasional : kegiatan sekolah dapat dilaksanakan secara terencana. Pengelolaan yang baik menggunakan fungsi-fungsi manajemen antara lain : 1. Menurut Terry : POAC (planning, organizing, actualy, controlling) 2. Menurut Gulick : POSDCRB 4 fungsi Manajemen : 1. Planning 2. Organizing 3. Leading 4. Controlling Sumber daya yang dikelola : 1. Man 2. Money 3. Materials 4. Methods 5. Machines 6. Markets 7. Minute Keberhasilan mencapai tujuan Sesuatu berhasil mencapai tujuan dapat dilihat dari : 1. Efektif Proses : dapat mengerjakan sesuatu yang benar. 2. Efektif hasil : derajat pencapaiannya. 3. Efisien Proses : mengerjakan sesuatu dengan cara yang benar. 4. Efisien hasil : optimasi penggunaan sumber daya yang ada. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut: 1. Jalur Pendidikan Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal. Contoh pendidikan formal: sekolah-sekolah umum. Contoh pendidikan nonformal: les, bimbingan belajar, privat. Contoh pendidikan informal: pendidikan yang didapat dari lingkungan keluarga dan masyarakat. 2. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. a. Pendidikan dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk: Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. b. Pendidikan menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas: pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk: Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.
3. Jenis Pendidikan Jenis pendidikan mencakup : a. pendidikan umum b. kejuruan c. akademik d. profesi e. vokasi f. keagamaan, dan g. khusus.
4. Tujuan Pendidikan menurut Undang-undang no 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 5. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 terdiri dari 22 Bab dan 77 Pasal 6. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003). Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah : a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa; mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab; b) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan c) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, d) serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.