Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Pradana

NIM : 18503241050

Rangkuman Manajemen Pendidikan (Senin, 17/02/2020)

 Manajemen sebagai : Ilmu, Seni, Profesi.


 Manajemen dikatakan sebagai ilmu mempunyai 3 pilar
1. Ontologis : yang menjadi Garapan ilmu, dapat mengelola sumber daya alam secara
efektif untuk mencapai tujuan.
2. Epistimologis : dapat mengembangkan.
3. Aksiologis : mempunyai manfaat.
Fungsi ilmu :
1. Digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang belum jelas atau diketahui secara ilmiah.
2. Digunakan untuk meramalkan atau memprediksi suatu gejala ilmiah maupun social.
3. Digunakan untuk control
 Manajemen sebagai profesi.
Profesi merupakan pekerjaan yang mensyaratkan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan,
untuk ahli diperlukan Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.
 Manajemen sebagai seni
Tergantung kreasi orang-orang atau caranya masing-masing atau bakat-bakat pribadi
 Manajemen Strategis : memikirkan perkembangan diluar (sekolah) dan disesuaikan didalam.
 Manajemen Operasional : kegiatan sekolah dapat dilaksanakan secara terencana.
 Pengelolaan yang baik menggunakan fungsi-fungsi manajemen antara lain :
1. Menurut Terry : POAC (planning, organizing, actualy, controlling)
2. Menurut Gulick : POSDCRB
 4 fungsi Manajemen :
1. Planning
2. Organizing
3. Leading
4. Controlling
 Sumber daya yang dikelola :
1. Man
2. Money
3. Materials
4. Methods
5. Machines
6. Markets
7. Minute
 Keberhasilan mencapai tujuan
Sesuatu berhasil mencapai tujuan dapat dilihat dari :
1. Efektif Proses : dapat mengerjakan sesuatu yang benar.
2. Efektif hasil : derajat pencapaiannya.
3. Efisien Proses : mengerjakan sesuatu dengan cara yang benar.
4. Efisien hasil : optimasi penggunaan sumber daya yang ada.
Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai
berikut:
1. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal. Contoh
pendidikan formal: sekolah-sekolah umum. Contoh pendidikan nonformal: les, bimbingan
belajar, privat. Contoh pendidikan informal: pendidikan yang didapat dari lingkungan
keluarga dan masyarakat.
2. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi.
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Pendidikan dasar berbentuk: Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
b. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah
terdiri atas: pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk: Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

3. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan mencakup :
a. pendidikan umum
b. kejuruan
c. akademik
d. profesi
e. vokasi
f. keagamaan, dan
g. khusus.

4. Tujuan Pendidikan menurut Undang-undang no 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
5. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 terdiri dari 22 Bab dan 77 Pasal
6. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang
pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah
kejuruan adalah :
a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha
Esa; mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab;
b) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan
c) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup,
d) serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai