Anda di halaman 1dari 7

B.

Diagnosa keperawatan yang sering muncul

1. Konstipasi berhubungan dengan aganglionik (mis. Penyakit Hircsprung) (SDKI hal 113)
Ds : - Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
- Pengeluaran feses lama dan sulit
- Mengejan saat defekasi
Do : - Feses Keras
- Peristaltik usus menurun
- Distensi Abdomen
- Kelemahan umum
- Teraba massa pada rectal

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan untuk makan) (SDKI hal 56)
Ds :- mengatakan nafsu makan menurun/ tidak mau makan
-Mengatakan kram/nyeri abdomen

Do : - BB menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

- Bising usus hiperaktif


- Membran mukosa pucat
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan

3. Hipovolemia berhubunga dengan kehilangan cairan aktif (SDKI hal 64)


Ds : - mengatakan badan terasa lemah

- Merasa haus
Do : - frekuensi nadi meningkat

- Nadi teraba lemah


- Tekanan darah menurun
- Tekanan nadi menyempit
- Turgor kulit menurun
- Membran mukosa kering
- Volume urin menurun
- Hematokrit meningkat
- BB turun tiba-tiba

C. Intervensi Keperawatan
Diagnosis keperawatan SLKI SIKI
1. Konstipasi berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Eliminasi Fekal (SIKI hal
aganglionik (mis. Penyakit selama 3x24 jam diharapkan Konstipasi 174)
Hircsprung) (SDKI hal 113) menurun dengan kriteria hasil : (SLKI hal
Ds : - Defekasi kurang dari 2 kali 23) Observai
seminggu a. kontrol pengeluaran feses a. Identifikasi masalah usus dan
- Pengeluaran feses lama meningkat penggunaan obat pencahar
dan sulit b. keluhan defekasi lama dan sulit b. Identifikasi pengobatan yang
- Mengejan saat defekasi menurun berefek pada kondisi
Do : - Feses Keras c. mengejan saat defekasi menurun gastrointestinal
- Peristaltik usus menurun d. distensi abdomen menurun c. Monitor buang air besar
- Distensi Abdomen e. teraba massa pada rectal menurun d. Monitor tanda dan gejala
- Kelemahan umum f. peristaltik usus membaik konstipasi
- Teraba massa pada rectal g. frekuensi defekasi membaik Terapeutik
h. konsistensi feses membail a. Berikan air hangat setelah makan
i. nyeri abdomen menurun b. Atasi hipotensi selama proses
dialisis
c. Hentikan hemodialis jika
mengalami kondisi yang
membahayakan (mis. Syok)
d. Ambil sampel darah untuk
mengevaluasi keefektifan
hemodialisis
Edukasi
a. Jelaskan tentang prosedur
hemodialis
b. Ajarkan pembatasan cairan,
penanganan insomnia, pencegahan
infeksi akses HD, dan pengenalan
tanda perburukan kondisi
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian heparin
pada blood line, sesuai indikasi

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nutrisi (SIKI hal 200)
faktor psikologis (keengganan selama 3x24 jam diharapkan status nutrisi Observasi
untuk makan) (SDKI hal 56) membaik dengan kriteria hasil : (SLKI hal a. Identifikasi status nutrisi
Ds : - mengatakan nafsu makan 121) a. Identifikasi makanan yang disukai
menurun/ tidak mau makan a. Porsi makanan yang dihabiskan b. Identifikasi kebutuhan kalori dan
- Mengatakan kram/nyeri meningkat jenis nutrien
abdomen b. BB membaik c. Monitor asupan makanan
Do : - BB menurun minimal 10% c. IMT membaik d. Monitor BB
dibawah rentang ideal d. Nyeri abdomen menurun e. Monitor hasil pemeriksaan labor
- Bising usus hiperaktif e. Serum albumin meningkat Terapeutik
- Membran mukosa pucat f. Rambut rontok menurun a. Berikan makanan tinggi kalori dan
- Serum albumin turun tinggi protein
- Rambut rontok berlebihan Edukasi
a. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
b. Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan jika
perlu
3. Hipovolemia berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen cairan (SIKI halaman 159)
kehilangan cairan aktif (SDKI hal selama 3x24 jam diharapkan status cairan Observasi
64) membaik dengan kriteria hasil : (SLKI hal a. Monitor status hidrasi (frekuensi
Ds : - mengatakan badan terasa 107) nadi,dll)
lemah a. Kekuatan nadi meningkat b. Monitor BB harian
- Merasa haus b. Output urin meningkat c. Monitor hasil pemeriksaan
Do : - frekuensi nadi meningkat c. Membran mukosa lembap laboratorium (hematokrit,dll)
- Nadi teraba lemah meningkat Terapeutik
- Tekanan darah menurun d. Dispnea menurun a. Catat intake-output dan hitung
- Tekanan nadi menyempit e. Frekuensi nadi membaik balans cairan 24 jam
- Turgor kulit menurun f. Tekanan darah membaik b. Berikan asupan cairan, sesuai
- Membran mukosa kering g. Turgor kulit membaik kebutuhan
- Volume urin menurun h. Hemoglobin membaik c. Berikan cairan intravena, jika
- Hematokrit meningkat Hematokrit membaik perlu
- BB turun tiba-tiba Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai