Anda di halaman 1dari 6

PERHITUNGAN NILAI KINERJA PADA INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN (IKPA) TAHUN 2020

Subkriteria
Bobot
No. Indikator Uraian Indikator Kalkulasi
(%) Sub Kriteria Nilai

a. Rasio Konfirmasi Capaian Output (RKCO) RKCO bulanan: Nilai IKPA KCO:
dihitung berdasarkan perbandingan jumlah
output yang terkonfirmasi dengan total
output yang dikelola Satker. ∑𝑂𝐾𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑅𝐾𝐶𝑂𝑛
𝑅𝐾𝐶𝑂𝑛 = 𝑥 100 𝐼𝐾𝑃𝐴 𝐾𝐶𝑂𝑛 =
b. RKCO dihitung setiap bulan, dengan nilai ∑𝑂𝑛 𝑛
IKPA tiap bulannya merupakan rata-rata
Konfirmasi Keterangan: Keterangan:
nilai RKCO sampai dengan bulan
1. Capaian Output
berkenaan. RKCOn = Rasio Konfirmasi Capaian Output 10 IKPA KCOn = Nilai IKPA KCO
(KCO) bulan ke-n bulan ke-n
c. Data KCO merupakan data yang dihasilkan
OKn = Output yang Terkonfirmasi pada
dari proses input Capaian Output pada bulan ke-n
Aplikasi SAS dan SAKTI yang telah On = Output yang dikelola pada bulan
terkonfirmasi dalam mekanisme ke-n
rekonsiliasi pada aplikasi e-Rekon&LK pada
open period pertama.
Rasio Revisi DIPA triwulanan (RRev): Nilai IKPA Revisi DIPA:
a. Rasio Revisi DIPA dihitung per triwulan
dengan membandingkan antara terget
revisi dengan jumlah revisi triwulan 𝑇𝑅𝐷 ∑𝑛𝑖=1 𝑅𝑅𝑒𝑣 𝑛
berkenaan. 𝑅𝑅𝑒𝑣 𝑛 = 𝑥 100 𝐼𝐾𝑃𝐴 𝑅𝑒𝑣 =
∑ 𝑅𝐷𝑛 𝑛
b. Target/frekuensi revisi hanya
diperkenankan 1x dalam rentang triwulanan
tidak kumulatif. Apabila dalam satu triwulan Keterangan: Keterangan:
2. Revisi DIPA akan ada 2x revisi, maka revisi yang kedua 5
RRevn = Rasio Revisi DIPA triwulan ke-n IKPA Rev = Nilai IKPA Revisi DIPA
agar diajukan pada triwulan berikutnya.
TRD = Target Revisi DIPA (1 kali) triwulan ke-n
c. Jenis revisi anggaran yang diperhitungkan
RDn = Revisi DIPA triwulan ke-n
adalah revisi dalam kewenangan pagu tetap
(Kode 2XX pada Aplikasi Custom Web) yang
disahkan oleh Kementerian Keuangan (DJA,
Dit. Pelaksanaan Anggaran, dan Kanwil
DJPb).

18
Subkriteria
Bobot
No. Indikator Uraian Indikator Kalkulasi
(%) Sub Kriteria Nilai

d. Revisi dalam kewenangan pagu berubah


dan revisi administratif tidak masuk dalam
perhitungan.

a. Deviasi Hal III DIPA adalah selisih absolut Deviasi Halaman III DIPA bulanan: Nilai IKPA Deviasi Hal III DIPA:
antara penyerapan (realisasi) dengan
rencana penarikan dana (RPD) setiap
bulan. ‖𝑅𝑒𝑎𝑙𝑛 − 𝑅𝑃𝐷𝑛‖ IKPA DevDIPAn = 100 - R
𝐷𝑒𝑣𝐷𝐼𝑃𝐴 𝑛 = 𝑥 100 DevDIPAn
b. Nilai IKPA Deviasi Hal III DIPA dihitung 𝑅𝑃𝐷𝑛
berdasarkan rata-rata Deviasi Hal III DIPA
sampai dengan bulan berkenaan.
c. Nilai deviasi akan dikunci pada awal
triwulan dengan batas revisi Halaman III
DIPA sebagai berikut: Keterangan: Keterangan:
Deviasi Hal III
3.
DIPA Batas Tanggal DevDIPAn = Deviasi Hal III DIPA bulan ke-n 5 IKPA DevDIPAn = Nilai IKPA Deviasi
Nilai RPD yang dikunci Revisi Realn = Realisasi Anggaran bulan ke-n Hal III DIPA bulan
Tw
untuk bulan Halaman III RPDn = Rencana Penarikan Dana bulan ke- ke-n
DIPA n
13 Februari RDevDIPAn = Rata-Rata
I Januari-Februari-Maret DevDIPA bulan
2020
16 April ke-n
II April-Mei-Juni
2020
III Juli-Agustus-September 16 Juli 2020
Oktober-November- 15 Oktober
IV
Desember 2020
Ketepatan Waktu Pertanggungjawaban UP Sesuai dengan Rasio Ketepatan
a. Indikator ini dihitung berdasarkan dan TUP: Waktu Pertanggungjawaban UP
Pengelolaan UP
4.
dan TUP
ketepatan waktu pertanggungjawaban UP 8 dan TUP
dan TUP serta mempertimbangkan sisa

19
Subkriteria
Bobot
No. Indikator Uraian Indikator Kalkulasi
(%) Sub Kriteria Nilai

dana UP dan TUP yang belum disetor pada ∑ GUPTUP TW


𝑅𝐾𝑊𝑈𝑃 = 𝑥100
akhir tahun. ∑ GUPTUP
b. Ketepatan waktu pertanggungjawaban
dalam sesuai dengan status yang dapat
dipantau pada Kartu Pengawasan (Karwas) Keterangan:
UP dan TUP pada OM SPAN.
RKWUP = Rasio Ketepatan Waktu
c. Rasio ketepatan waktu
Pertanggungjawaban UP dan TUP
pertanggungjawaban UP dan TUP dihitung
GUPTUP TW= GUP dan PTUP yang Tepat Waktu
berdasarkan jumlah SPM GUP dan PTUP
GUPTUP = GUP dan TUP yang diajukan ke
yang tepat waktu dibagi seluruh jumlah SPM
KPPN
GUP dan PTUP dalam satu tahun.
d. Jenis UP dan TUP yang diperhitungkan
dalam IKPA adalah UP dan TUP Tunai
sumber dana Rupiah Murni (RM), tidak
termasuk UP dan TUP yang menggunakan
Kartu Kredit Pemerintah.
e. Untuk periode akhir tahun (31 Desember),
apabila terdapat sisa dana UP dan/atau TUP
yang belum disetor, maka penilaian GUP
dan/atau PTUP terakhir dikategorikan
sebagai terlambat.

Dihitung berdasarkan rasio LPJ Bendahara Rasio Ketepatan Waktu LPJ Bendahara: Nilai IKPA LPJ Bendahara:
Pengeluaran yang tepat waktu disampaikan
terhadap seluruh LPJ Bendahara yang ∑ 𝐿𝑃𝐽𝐵 𝑇𝑊
𝑅𝐾𝐿𝑃𝐽 = ( ) 𝑥 100
disampaikan ke KPPN (paling lambat tanggal 10 ∑ 𝐿𝑃𝐽𝐵
Penyampaian bulan berikutnya).
Keterangan:
5. LPJ Bendahara RKLPJ = Rasio Ketepatan Waktu
5
Sesuai dengan Rasio Ketepatan
Penyampaian LPJ Bendahara
LPJTW = LPJ Bendahara yang disampaikan
Waktu LPJ Bendahara
tepat waktu
LPJB = LPJ Bendahara yang disampaikan
ke KPPN

20
Subkriteria
Bobot
No. Indikator Uraian Indikator Kalkulasi
(%) Sub Kriteria Nilai

Rasio Ketepatan Waktu Penyampaian Data Nilai IKPA Data Kontrak:


Kontrak:

∑ DKTW
𝑅𝐾𝐷𝐾 = ( ) 𝑥 100
∑ DK
Dihitung berdasarkan rasio penyampaian data
kontrak dengan nilai Rp 50 Juta keatas yang
Penyampaian Sesuai dengan Rasio Data
6. disampaikan tepat waktu terhadap seluruh Keterangan: 15
Data Kontrak Kontrak yang Tepat Waktu
kontrak yang disampaikan ke KPPN.
RKDK = Rasio Ketepatan Waktu
Penyampaian Data Kontrak
DKTW = Data Kontrak yang disampaikan
tepat waktu
DK = Data Kontrak yang disampaikan ke
KPPN

Rasio Ketepatan Waktu Penyelesaian Nilai IKPA Penyelesaian Tagihan:


Tagihan:
Dihitung berdasarkan rasio penyelesaian
tagihan atas SPM LS Kontraktual Non Belanja ∑ 𝑇𝑇𝑊
Penyelesaian Pegawai yang tepat waktu (17 hari kerja) dibagi 𝑅𝐾𝑃𝑇 = ( ) 𝑥100
7. ∑ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 12 Sesuai dengan rasio
Tagihan dengan seluruh SPM LS Kontraktual Non Belanja penyampaian tagihan yang tepat
Pegawai yang disampaikan ke KPPN. Keterangan: waktu
RKPT = Rasio Ketepatan Waktu Penyelesaian
Tagihan
TTW = Tagihan yang tepat waktu
disampaikan ke KPPN

21
Subkriteria
Bobot
No. Indikator Uraian Indikator Kalkulasi
(%) Sub Kriteria Nilai

a. Dihitung berdasarkan persentase Nilai Kinerja Penyerapan Anggaran Nilai IKPA Penyerapan Anggaran:
penyerapan anggaran terhadap pagu DIPA. Triwulanan:
b. Target penyerapan anggaran KL ditetapkan
∑𝑛𝑖=1 𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛
proporsional: 𝑃𝐴𝑛 𝐼𝐾𝑃𝐴 − 𝑃𝐴𝑛 =
𝑁𝐾𝑃𝐴𝑛 = ( ) 𝑥 100 𝑛
𝑇𝐴𝑛
Target Realisasi Anggaran
Triwulan
(Kumulatif Minimal)
I 15 persen
II 40 persen Keterangan: Keterangan:
III 60 persen
NKPAn = Nilai Kinerja Penyerapan Anggaran IKPA-PAn = Nilai IKPA Penyerapan
Penyerapan IV 90 persen triwulan ke-n Anggaran Triwulan ke-
8.
Anggaran
TAn = Target Penyerapan Anggaran 15 n
c. Terhadap Satker/Eselon I/KL dengan tingkat Triwulan ke-n
realisasi di atas target penyerapan
triwulanan, maka nilai kinerja diberikan
secara maksimal (100);
d. Nilai kinerja penyerapan anggaran
ditetapkan secara triwulanan berdasarkan
rata-rata dari nilai kinerja penyerapan yang
telah dicapai sampai dengan triwulanan
berjalan.

Rasio Retur SP2D: Nilai IKPA Retur SP2D:

∑ Retur SP2D
Dihitung dengan membandingkan jumlah SP2D 𝑅𝑅𝑆𝑃2𝐷 = ( ) 𝑥100
∑ SP2D 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡 100 - Rasio Retur SP2D
yang diretur dengan jumlah SP2D yang telah
9. Retur SP2D
diterbitkan KPPN.
5
Keterangan:

RRSP2D = Rasio Retur SP2D

22
Subkriteria
Bobot
No. Indikator Uraian Indikator Kalkulasi
(%) Sub Kriteria Nilai

Rasio Ketepatan Waktu Renkas:

Perencanaan Dihitung berdasarkan rasio Renkas/RPD Harian ∑𝑅𝑒𝑛𝑇𝑊


𝑅𝐾𝑅𝑒𝑛 = 𝑥100
∑𝑅𝑒𝑛𝑘𝑎𝑠
Kas yang disampaikan tepat waktu (sesuai dengan Sesuai dengan rasio renkas tepat
10. (Penyampaian batas/nilai jenis transaksi A/B/C) terhadap Keterangan: 5 waktu
Renkas/RPD seluruh Renkas yang disampaikan ke KPPN. RKRen = Rasio Ketepatan Waktu Renkas
Harian) RenTW = Renkas yang disampaikan tepat
waktu
Renkas = Renkas yang disampaikan ke KPPN
0% 100
Rasio Kesalahan SPM:
Dihitung berdasarkan rasio pengembalian SPM >0,00% - 1,50% 95
oleh KPPN karena ditolak oleh sistem pada saat
Pengembalian/ 90
11. konversi oleh front office di KPPN (kesalahan ∑𝑆𝑃𝑀 𝑆𝑎𝑙𝑎ℎ 5 > 1,50% - 3,00%
Kesalahan SPM
formal) dan pada saat verifikasi middle office 𝑅𝐾𝑆𝑃𝑀 = 𝑥100
∑𝑆𝑃𝑀 85
(kesalahan substantif). > 3,00% - 5,00%

> 5,00% 80

0 SPM 100

1 - 5 SPM 95
Dihitung berdasarkan jumlah SPM yang
Dispensasi mendapat dispensasi karena melewati batas Dihitung berdasarkan jumlah SPM yang
6 - 10 SPM 90
12.
SPM waktu penyampaian SPM pada akhir tahun mendapat dispensasi 5
anggaran. 11 - 20 SPM 85

> 20 SPM 80

Rasio Pagu Minus:


Dihitung berdasarkan persentase pagu minus
pada semua jenis belanja (level 6 digit/akun) 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝑀𝑖𝑛𝑢𝑠
𝑅𝑃𝑀𝑖𝑛 = 𝑥 100 100 - Rasio Pagu Minus
13. Pagu Minus terhadap pagunya. 𝑃𝑎𝑔𝑢 𝐷𝐼𝑃𝐴 5

23

Anda mungkin juga menyukai