Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum


dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus
yang aterm (Guyton, 1997). Selama pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil
untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan
mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan
hormon progesterone dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang
ada didalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati,
2008).

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan


psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama trimester
II dan III seperti dispnea, gangguan pola tidur, gingiviris dan epulsi, sering
buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri
punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram
kaki, edema pergelangan kaki (non pitting) dan perubahan mood serta
peningkatan kecemasan (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004; Perry, et al,
2010).

Perubahan fisik yang terjadi seperti rasa mual dan muntah dipagi
hari, meningkatnya frekuensi buang air kecil, pembesaran uterus, nyeri
punggung dan pergerakan janin. Sedangkan perubahan emosi meliputi
kecemasan, rasa takut dan depresi (Rafknowledge, 2004). Rasa tidak
nyaman selama kehamilan dan kecemasan menghadapi persalinan
menyebabkan gangguan pola tidur pada wanita hamil dan salah satu
kondisi yang menyebabkan gangguan tidur pada wanita hamil adalah
perubahan fisik dan emosi selama kehamilan (Bobak, 2005).

1
Hal ini dikarenakan banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi
selama kehamilan, misalnya dengan membesarnya uterus maka akan
berpengaruh terhadap pemenuhan istirahat tidur karena kesulitan dalam
menentukan posisi yang nyaman, selain itu perubahan hormone dapat
menyebabkan perubahan psikis pada wanita hamil sehingga sulit untuk
memulai maupun mempertahankan tidur (Tiran, 2007).

Kebutuhan fisiologis dasar ibu hamil trimester II terdiri atas


hygiene, nutrisi, tidur, kenyamanan, oksigenasi, eliminasi, pakaian,
seksual, mobilisasi, body mekanik, exercise, senam hamil, imunisasi,
travelling, persiapan laktasi, persiapan persalinan, memantau kesejahteraan
janin, kunjungan ulang, pekerjaan, dan tanda bahaya kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Tidur ?
2. Bagaimana Kebutuhan Tidur Pada Ibu Hamil ?
3. Bagaimana Perubahan Pola Tidur Yang Dialami Oleh Ibu Hamil?
4. Bagaimana Fisiologi Tidur ?
5. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Pola Tidur Pada Hamil?
6. Bagaiman Konsep Asuhan Keperawatanibu Hamil
Dengan Gangguan Pola Tidur ?

C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan konsep asuhan keperawatan ini adalah
untuk menambah pengetahuan dan mengetahui “Konsep Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Gangguan Aktivitas Dan Gangguan
Pola Tidur” sehingga permasalahan kebutuhan gangguan pola tidur pada
ibu hamil bisa diatasi dengan baik.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua


orang terutama untuk ibu hamil karena kebutuhan tidur sangat
berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan janin.(Pantiawati,
2010)

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan tidur yang teratur


khususnya seiring kemajuan kehamilannya. jadwal tidur ibu hamil perlu
diperhatikan dengan baik, karena tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin.(Pantiawati, 2010).gangguan pemenuhan istirahat ibu
hamil seperti terjadinya gangguan pola tidur.
1. Gangguan Pola tidur adalah Kondisi ketika seseorang mengalami
kelainan pada tidur yang akan mempengaruhi kualitas tidur

B. Kebutuhan Tidur Pada Ibu Hamil


Ibu hamil dianjurkan untuk tidur malam sekitar 8 jam dan
tidursiang ± 1 jam. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan
denganbaik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat
meningkatkankesehatan jasmani, dan rohani untuk kepentingan
perkembangan dan . pertumbuhan janin (Hidayat, A. A. 2008).

C. Perubahan Pola Tidur Yang Dialami Oleh Ibu Hamil


1) Perubahan tidur saat hamil trimester pertama

Hampir semua ibu hamil mempunyai masalah tidur karena


efek samping dan perubahan fungsi tubuh yang terjadi.
Trimester pertama adalah masa yang paling melelahkan selama
masa kehamilan berlangsung. Pada trimester pertama, ibu hamil
akan sering mengantuk walaupun di siang hari. Hal ini terjadi

3
karena terjadi peningkatan hormon progesteron yang
mengakibatkan ibu hamil merasa mengantuk seharian penuh.
Progesteron adalah hormon yang berperan dalam mengatur
siklus reproduksi wanita. Sebaliknya, efek samping dari
peningkatan kadar hormon progesteron justru mengganggu
waktu tidur di malam hari. Sehingga, pola tidur saat hamil
berubah menjadi sering mengantuk di siang hari dan terjaga di
malam hari

Ketika hamil, salah satu gejala yang dialami ibu adalah


payudara terasa tidak nyaman. Tentu saja hal ini dapat
mempengaruhi rasa nyaman ibu hamil saat tidur, apalagi bagi ibu
hamil yang mempunyai kebiasaan tidur telungkup – berbaring
dengan perut di bawah. Oleh karena itu, trimester pertama adalah
waktu yang tepat untuk membiasakan diri mengubah posisi tidur
saat hamil.
Biasakan tidur dengan posisi menghadap ke kiri. Posisi
tidur ini dapat meningkatkan aliran darah dari rahim ke
janin. Semakin besarnya ukuran janin yang dikandung oleh ibu,
membuat kandung kemih ibu tertekan. Sehingga mengakibatkan
ibu hamil sering pipis. Hal ini akan terjadi ketika di malam hari
dan mengganggu waktu tidur Anda. Oleh karena itu, Anda bisa
menyiasatinya dengan mengonsumsi banyak air di siang hari
namun membatasinya di malam hari.

2) Perubahan tidur saat hamil trimester kedua

Berbeda pada trimester pertama, di trimester kedua ibu


hamil sudah lebih bisa menikmati waktu tidurnya. Namun jumlah
hormon progesteron masih sangat tinggi, karena itu ibu hamil
tetap saja akan merasa mengantuk sepanjang hari dan butuh tidur
siang. Walaupun, beberapa ibu hamil bisa lebih menikmati waktu
tidurnya, tetapi tetap saja masih terdapat masalah dan gangguan
tidur yang dapat mengganggu waktu tidur saat hami.

4
Masalah dan gangguan tidur yang terjadi saat trimester
kedua adalah sindrom kaki gelisah alias restless leg syndrome
mendengkur, tubuh terasa panas, kaki kram, dan heartburn Ibu
hamil tetap disarankan untuk tidur siang agar waktu istrahatnya
cukup. Untuk mengurangi gejala yang timbul saat hamil, ibu
dapat mengatasinya dengan sering-sering mengubah posisi tidur,
melakukan olahraga, dan lakukan teknik relaksasi untuk membuat
diri menjadi lebih tenang sehingga mudah tertidur di malam hari.

3) Perubahan tidur saat hamil trimester ketiga

Hampir sama dengan masa kehamilan trimester pertama,


ibu hamil yang sudah masuk pada masa trimester ketiga kembali
susah untuk tidur dibandingkan dengan trimester kedua. Pada
trimester ketiga, perut ibu semakin membesar sehingga
membuatnya tidur dengan posisi apapun menjadi tidak nyaman.
Posisi telentang adalah posisi tidur saat hamil di trimester ketiga
yang paling bisa dilakukan. Namun justru posisi ini disarankan
untuk tidak sering dilakukan karena beratnya perut Anda dapat
menekan saraf-saraf yang ada di tulang belakang dan
menghambat aliran darah dari jantung ke tubuh bagian
bawah.Sama seperti masa kehamilan sebelumnya, gangguan tidur
masih terjadi di trimester ketiga, yaitu:

a) Kandung kemih kembali tertekan. Ingat perasaan tidak


nyaman ketika Anda harus bolak-balik ke kamar mandi
untuk pipi pada saat trimester pertama? Ya, perasaan tidak
nyaman itu akan kembali Anda rasakan saat trimester
ketiga.
b) Heartburn, yaitu kondisi di mana Anda merasakan sensasi
panas di kerongkongan akibat adanya asam lambung yang
naik ke kerongkongan.

5
c) Kaki kram, sindrom kaki gelisah, dan mendengkur adalah
gangguan tidur lain yang terjadi ketika ibu hamil yang
memasuki masa trimester ketiga.

D. Fisiologi Tidur

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang
otak, yaitu Reticular Activating Systen (RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region (BSR). RAS dibagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel
khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran,
memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri dan sensori raba serta emosi
dan proses berpikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,
sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR.
(Hidayat,2008)

Fisiologi tidur terdiri dari:


a. Irama sirkadian
Irama siklus 24 jam siang-malam disebut irama sirkadian. Irama
sirkadian memengaruhi perilaku dan pola fungsi biologis utama
seperti suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, sekresi
hormon, kemampuan sensorik dan suasana hati. Irama sirkadian
dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan faktor eksternal seperti
aktivitas sosial dan rutinitas pekerjaan.
b. Tahapan tidur
Dua fase tidur normal : NREM (pergerakan mata yang tidak
cepat), dan REM (pergerakan mata yang cepat) terdiri dari :
1) Tahap 1 : NREM
Merupakan tingkatan paling dangkal dari tidur. Tahapan ini
berakhir beberapa menit sehingga orang mudah terbangun
karena suara.Merasa telah melamun setelah bangun.
2) Tahap 2 : NREM
Merupakan tidur bersuara. Terjadi relaksasi sehingga untuk
bangun sulit. Tahap ini berakhir 10-20 menit. Fungsi tubuh
menjadi lambat.

6
3) Tahap 3 : NREM
Menjadi tahap awal tidur yang dalam. Otot – otot menjadi
relaks penuh sehingga sulit untuk dibangunkan dan jarang
bergerak. Tanda-tanda vital menurun namun teratur. Berakhir
15-30 menit.
4) Tahap 4 : NREM
Menjadi tahap tidur mendalam. Individu menjadi sulit
dibangunkan. Jika individu kurang tidur, individu akan
menyeimbangkan porsi tidurnya pada tahap ini. Tanda-tanda
vital menurun secara bermakna. Pada tahap ini terjadi tidur
sambil berjalan dan enuresis. Berakhir dalam waktu 15-30
menit.
5) Tidur REM
Pada tahap ini, individu akan mengalami mimpi. Respon
pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan
respirasi dan peningkatan tekanan darah. Terjadi tonus otot
skelet penurunan dan sekresi lambung meningkat. Berakhir
dalam waktu 90 menit. Terjadi penigkatan tidur REM tiap
siklus dalam waktu 20 menit (Saryono & Tri Widianti, 2011).

E. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Tidur Pada Hamil

1) Perubahan hormonal

Selama masa kehamilan, ibu hamil akan mengalami perubahan


hormon yang drastis. Perubahan hormonal itu bisa berupa peningkatan
atau penurunan hormon yang sudah ada. Dan juga bisa berupa
pembentukan hormon kehamilan yang baru.

Perubahan hormonal ini ternyata mempengaruhi siklus tidur dan


dapat mengganggu tidur. Sebagai contoh, peningkatan kadar hormon
progesteron dapat menyebabkan perubahan pernafasan yang
mengganggu tidur dan juga membuat lebih mengantuk di siang hari.

7
Peningkatan hormon progesteron juga bisa membuat ibu hamil
terbangun di malam hari.

2) Nyeri dan ketidaknyamanan

Perubahan fisik pada ibu hamil bisa mengakibatkan rasa nyeri


dan ketidaknyamanan fisik pada bagian tubuh tertentu. Nyeri pada
bagian punggung bawah dan ulu hati sering memberikan akibat
kurang tidur dan susah tidur. Rasa mual pun juga membuat ibu
menjadi susah tidur dan kurang tidur karena harus terbangun
sepanjang malam.

3) Rasa gelisah

Kehamilan terkadang menjadi masa-masa yang indah dan


mengasyikkan. Namun, tak dapat dipungkiri apabila ibu hamil juga
mengalami kecemasan tentang kehamilannya sendiri. Rasa cemas
memikirkan masalah anggota keluarga yang baru atau masalah di
luar janinnya sering membuat ibu hamil kurang tidur dan susah tidur.

4) Frekuensi buang air kecil yang meningkat

Selama masa kehamilan, ibu hamil akan mengalami


peningkatan frekuensi buang air kecil yang disebabkan oleh
pertumbuhan janin yang menekan kandung kemih. Hal ini
mengakibatkan ibu hamil harus sering buang air kecil termasuk pada
malam hari. Ibu hamil pun sering terbangun karena sering ingin
buang air kecil.

8
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
IBU HAMIL DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian : Tanggal Masuk :
Ruang Kelas : Nomor Register :
Diagnosa Medis :

A. IDENTITAS KLIEN
Identitas klien yang meliputi : Nama, jenis kelamin, agama, umur,
suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, alamat
B. RIWAYAT KESEHATAN
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Keluhan utama yang umum pada ibu hamil dengan gangguan
pola tidur biasanya mengeluh sulit tidur,mengeluh tidak puas
tidur, pola tidur berubah.
2) Kronologis Keluhan
 Faktor Pencetus : Faktor pencetus terjadinya gangguan
pola tidur pada ibu hamil adalah karena pada ibu hamil
mengalami perubahan hormon, dan ukuran perut yang
semakin membesar sehingga menghambat aktivitas dan
istirahat pada ibu hamil
 Lamanya : Ibu hamil akan mengalami kesulitan tidur Pada
trimester ketiga karena perubahan hormonal
kehamilan,sering buang air kecil, kram kaki,
metabolisme naik yang membuat tubuh bekerja ekstra
keras, kesulitan merasa nyaman dengan janin yang
bertambah besar, kecemasan pra-kelahiran, kelelahan
 Upaya mengatasi perubahan pola tidur pada ibu hamil:
Bisa dengan cara menerapkan pola tidur teratur secara

9
rutin Buatlah jadwal tidur dengan baik dan terapkan
secara teratur. Pola tidur yang tetap akan membuat ibu
hamil menjadi terbiasa untuk beristirahat di jadwal yang
telah diatur. Hal ini memudahkan ibu hamil untuk
mendapatkan kualitas beristirahat yang cukup sehingga
kesehatan pun terjaga dengan baik. Pola tidur yang
teratur ini pun harus konsisten diterapkan bahkan saat
akhir pekan atau hari libur.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Riwayat alergi
Riwayat kesehatan dahulu pada ibu hamil perlu dikaji apakah
klien memiliki riwayat alergi yang dapat mempengaruhi
aktivitas dan istirahat klien
2. Riwayat Kecelakaan
Apakah ibu hamil memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya
yang dapat mempengaruhi kehanilan dan gangguan pola tidur
3. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita
Riwayat ini perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah klien
memiliki penyakit yang menular seperti TBC, hepatitis, atau
punya riwayat penyakit menurun seperti hipertensi, penyakit
jantung, dan tanyakan juga pada klien apakah pernah dirawat
dirumah sakit atau tidak
4. Riwayat Pemakaian Obat
Riwayat pemaikan obat perlu ditanyakan apakah ibu hamil
memiliki riwayat mengkonsumsi obat yang dapat
mempengaruhi aktivitas dan istirahat pasien
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah ada keluarga yang mengalami riwayat kesehatan
seperti yang dialami oleh pasien sekarang, Atau adakah riwayat
penyakit keturunan dalam kelluarga atau penyakit menular yang
dapat mempengaruhi persalinan sperti TBC, DM, jika ada

10
keluarga yang mengalami penyakit menular diwaspadai karena
hal tersebut bisa menurun pada ibu.
d) Riwayat Psikososisal, Spiritual dan Budaya
Riwayat ini dikaji untuk mengetahui keadaan psikologis ibu
terhadap kehamilanya, biasanya ibu hamil emosinya tidak stabil.
Budaya perlu ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan yang
dilakukan oleh klien dan keluarga yang berhubungan dengan
kepercayaan dan bertentangan dengan ilmu kesehatan. Riwayat
spiritual perlu dikaji untuk mengetahui apakah klien sering
melaksanakan ibadah atau tidak
e) Riwayat Obstetri dan Ginekologi Untuk mengetahui riwayat
obstetri pada ibu hamil dengan gangguan aktivitas dan istirahat
yang perlu dikaji adalah:
1) Keadaan haid
Yang perlu dikaji pada keadaan haid adalah tentang
menarche pada klien, bagaimana siklus haid, hari pertama
haid terakhir, jumlah dan warna darah yang keluar saat
mengalami haid, darah yang keluar saat haid encer atau
menggumpal, lamanya siklus haid, apakah adanya nyeri atau
tidak saat haid, dan apakah adanya bau yang abnormal atau
tidak saat haid.
2) Riwayat pernikahan
Yang perlu dikaji yaitu menikah berapa kali, berapa lama.
3) Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan yang perlu dikaji dan diketahui oleh
perawat yaitu berapa kali pasien melaksanakan Ante Natal
Care (ANC), selama proses kehamilan pasien diperiksa
dimana, keluhan selama kehamilan, dilakukannya
pemeriksaan fisik tanda-tanda vital, dilakukannya
pemeriksaan tinggi badan dan berat badan, dan dilakukannya
pemeriksaan tinggi fundus uteri.
4) Riwayat persalinan

11
Riwayat persalinan yang baru terjadi, jenis persalinan,
penyulit selama persalinan, dan jumlah darah yang
dikeluarkan.
5) Riwayat Keluarga Berencana
Yang perlu dikaji adalah jenis KB yang digunakan, lama
memakai KB.

2. PENGKAJIAN FISIK (INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI,


OLFAKSI)

Pemeriksaan Fisik Umum

 Keadaan Umum : Lemah


 Kesadaran : Composmentis
 Tinggi Badan : Normalnya > 145 cm
 Berat badan sebelum hamil
Ibu hamil harus mengamati kenaikan berat badan anda dari
sebelum kehamilan sampai bulan terakhir kehamilan.karena
Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kenaikan berat
badan ibu.
 Lingkar lengan atas
Nilai normal pengkuran LILA yaitu 23,5 cm. Jika seorang wanita
atau ibu hamil memiliki LILA kurang dari 23,5 cm maka dianggap
status gizinya kurang dan mengalami KEK
 Tanda-tanda vital
Batas normal tekanan darah ibu hamil sistolnya 90-120 mmHg dan
diastole 60-90 mmHg, Suhu tubuh normal ibu hamil 36-37°C dan
pernapasan normal ibu hamil 16-24x/menit
 Sistem Pengelihatan
Pada ibu hamil biasanya tidak terdapat masalah pada system
pengelihatan

 Sistem Pendengaran

12
Pada ibu hamil dengan gangguan aktivitas dan istirahat biasanya
tidak terdapat masalah pada system pendengaran
 Sistem Pernapasan
Pada ibu hamil biasanya pada trimester ketiga kehamilan, tubuh
akan beradaptasi semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat di masa kehamilan. Pertumbuhan janin
dan rahim yang semakin membesar akan menekan diafragma ke
atas, keadaan ini mempersempit ukuran rongga dada dan menekan
paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas saat hamil, sesak
napas saat hamil juga bisa disebabkan oleh peningkatan hormone
progesterone di masa kehamilan. Hormon ini menstimulasi pusat
pernapasan di otak, menyebabkan tubuh ibu hamil lebih sensitif
terhadap perubahan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam
darah serta memengaruhi kinerja sistem pernapasan.
 Sistem Kardiovaskuler
Pada ibu hamil Selama masa kehamilanya, akan terjadi
peningkatan volume darah ibu sebesar 30-50% yang dimulai sejak
trimester pertama, dan mencapai puncaknya pada kehamilan
minggu ke-24. Peningkatan volume ini akan menyebabkan jantung
bekerja “lebih keras” untuk memompakan darah lebih
banyak. Denyut jantung juga akan meningkat 10-15 denyutan
diatas nilai sebelum kehamilan. Dan dalam kondisi normal, tekanan
darah akan sedikit menurun pada trimester pertama dan kedua
kehamilan dan biasanya kembali mencapai nilai awal pada
trimester ke-3.
 Sistem Hematologi
Pada ibu hamil akan terjadi peningkatan volume darah Peningkatan
volume darah dimulai pada trimester pertama kehamilan yang akan
berkembang secara progresif mulai minggu ke-6 – 8 kehamilan dan
mencapai puncaknya pada minggu ke-32 – 34 kehamilan dan akan
kembali pada kondisi semulai pada 2-6 minggu setelah persalinan.
Volume darah terdiri dari plasma darah dan komponen darah.

13
Diawal masa kehamilan, volume plasma darah akan meningkat
secara cepat sebesar 40-45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi
progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi jalur renin-
angiotensin dan aldosteron (Cunningham et al, 2010; Sulin, 2010).

Disamping peningkatan volume plasma, juga terjadi peningkatan


volume komponen darah yaitu eritrosit. Jumlah eritropoietin ibu
hamil yang meningkat menyebabkan peningkatan produksi eritrosit
sebanyak 20-30% (Cunningham et al, 2010; Sulin, 2010).
Perubahan volume darah ini menghasilkan kondisi Universitas
Sumatera Utara hipervolemia pada ibu hamil dimana cairan tubuh
meningkat menjadi 6-8 liter dengan 4-6 liternya didistribusikan
pada kompartemen ekstraselular (Pernoll, 2001).

 System Pencernaan
Pada ibu hamil biasanya mengalami masalah pada system
pencernaan dikarenakan Sistem hormonal pada tubuh ibu berubah,
salah satunya hormon progesteron meningkat sehingga gerakan
peristaltik usus menurun yang akhirnya menyebabkan sulit BAB
dan juga disebabkan oleh rahim yang membesar sehingga terjadi
penekanan pada usus. Sisa-sisa pencernaan pun tertumpuk di usus
yang memicu terjadinya gangguan konstipasi.
 System Endokrin
Biasanya pada ibu hamil terjadi peningkatan hormone estrogen dan
progesterone, pada awal kehamilan terjadi penurunan hormone
insulin dikarenakan meningkatnya kebutuhan glukosa oleh
tubuh,sehingga terjadi hiperparathiroid sekunder ringan akibat
peningkatan kebutuhan kalsium dan Vitamin D, pembesaran
kelenjar tiroid akibat hyperplasia jaringan glandular dan
peningkatan vaskularitas

 System Urogenital

14
Pada ibu hamil biasanya klien sering buang air kecil yang
diakibatkan karena adanya perubahan hormonal yang
meningkatkan produksi urine, disertai pembesaran rahim yang
menekan kandung kemih.
 System Integument
Pada ibu hamil biasanya mengalami masalah pada system
integument biasanya terjadi perubahan kulit pada ibu hamil di
(hiperpigmentasi). Secara fisik perubahan ini terjadi saat kulit
tampak berwarna lebih gelap atau pekat dari warna sekitarny,
biasanya hiperpigmentasi ini bisa terjadi pada perut, daerah sekitar
putting susu, sekitar kemaluan, pusar, dan kadang-kadang pada
wajah dan leher serta pada lipatan-lipatan kulit seperti ketiak, paha,
dan selangkangan.

Perubahan warna hiperpigmentasi terjadi dikarenakan


meningkatnya kadar hormone MSH ( Melanocyte Stimulating
Hormon ) . MSH ini mengakibatkan penumpukan pigmen melanin
yang berlebihan sehingga menimbulkan warna lain pada kulit.
Tetapi setelah melahirkan ketika kadar hormone tersebut kembali
normal kedaan hiperpigmentasi akan berangsur menurun dan
menghilang.

 System Muskuloskletal
Pada ibu hamil biasanya system musculoskeletal mengalami
masalah nyeri pada tulang rusuk ini disebabkan oleh bayi yang
tumbuh, rahim mengembang, mengambil lebih banyak ruang di
dalam rahim.Hal ini menyebabkan semua organ di perut terdorong
ke arah tulang rusuk, membuat tekanan pada otot.selain itu nyeri
pada tulang rusuk juga disebabkan oleh perubahan hormone relaxin
dan progesterone yang mempengaruhi semua otot, ligament dan
sendi daerah panggul serta tulang belakang sehingga menyebabkan
tulang rusuk dan punggung sakit

15
3. POLA KEBIASAAN

NO POLA KEBUTUHAN DASAR POLA KEBIASAAN


MANUSIA
1. Kebutuhan Oksigenisasi Ibu hamil biasanya mengalami
kesulitan bernafas seiring
meningkatnya ukuran dijanin,dan bisa
mengalami gangguan pernafasan
hipoventilasi bisa terjadi sejak
trimester pertama dan dapat meningkat
42 % kondisinya hingga trimester
ketiga
2. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Ibu hamil bisanya mengalami
perubahan pola makan kurang nafsu
makan karena mual dan muntah
3. Kebutuhan Eliminasi Mengkaji kebiasaan eliminasi ( jumlah,
warna, apakah ada gangguan) pada ibu
hamil biasanya sering BAK
dikarenakan kandung kemih klien
tertekkan akibat pembesar uterus dan
sulit BAB karena selama kehamilan
terjadi peningkatan estrogen dan
progesterone sehingga mengaktifkan
system renin angiostensin, yang
menyebabkan peningkatan penyerapan
air di usus, akibatnya feses menjadi
keras.
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur Ibu hamil dianjurkan untuk tidur
malam sekitar ≥ 8 jam dan tidur siang
± 1 jam. Jadwal istirahat dan tidur
perlu diperhatikan dengan baik, karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat

16
meningkatkan kesehatan jasmani, dan
rohani untuk kepentingan
perkembangan dan pertumbuhan janin

5. Kebutuhan Aktivitas dan Pada ibu hamil boleh melakukan


Mobilisasi aktivitas selama tidak memberatkan
dan membahayakan janin
6. Kebutuhan Rasa Nyaman Pada ibu hamil rasa nyamanya pasti
terganggu perubahan yang terjadi pada
tubuh ibu hamil dapat menghadirkan
rasa tak nyaman misalnya, Kelelahan
adalah hal yang umum dirasakan oleh
ibu hamil, terutama pada trimester
pertama . Perubahan hormonal,
pembentukan plasenta, metabolisme
alami, dan pertumbuhan janin
membutuhkan energi yang cukup
besar, sehingga menimbulkan
kelelahan pada ibu Keputihan
atau white discharge (leukorrhea) juga
normal terjadi pada ibu hamil, hal ini
diakibatkan adanya peningkatan
hormon estrogen dalam tubuh. Selain
itu, aliran darah ke rahim dan jalan
lahir juga meningkat 3 kali lipat selama
kehamilan. Kedua hal ini membuat
leher rahim (serviks) mengeluarkan
cairan lebih banyak. Nyeri ulu hati
pada ibu hamil dapat terjadi karena
kondisi adanya perubahan kadar
hormon yang mempunyai efek ke otot
saluran pencernaan, intoleransi

17
makanan, dan perkembangan janin
yang membesar terutama memasuki
bulan ke-4 yang menyebabkan
penekanan perut bagian atas. Kondisi
tersebut dapat menyebabkan asam
lambung naik ke kerongkongan dan
menyebabkan rasa panas (heartburn).
7. Kebutuhan Personal Hygien Pada ibu hamil biasanya masih bisa
melakukan perawatan diri ( Mandi,
kebersihan badan, gigi,mulut,kuku dan
pakaian) dengan mandiri

18
4. ANALISA DATA
DATA SENJANG ETIOOGI MASALAH
1. Gangguan pola tidur b.d Berhubungan dengan Gangguan pola
Hambatan lingkungan Kurang control tidur tidur
Data Mayor :
Subjektif :
1. Mengeluh sulit tidur
2. Mengeluh sering
terjaga
3. Mengeluh tidak puas
tidur
4. Mengeluh pola tidur
berubah
5. Mengeluh istirahat
tidak cukup
Objektif :
(tidak tersedia)
Data Minor :
Subjektif :
1. Mengeluh
kemampuan
beraktivitas
menurun
Objektif :
(tidak tersedia)

19
5. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DAIGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
(NOC) (NIC) RASIONAL
1. Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan intervensi NIC : Peningkatan tidur
Hambatan lingkungan keperawatan selama …x24 1. Anjurkan pasien untuk 1. Memantau pola tidur
jam,diharapkan memantau pola tidur pasien terpenuhi
NOC : Tidur 2. Tentukan pola 2. Mencegah pasien
Dpertahankan pada pada : tidur/aktivitas pasien kekurangan atau tidak
Ditingkatkan ke : 3. Monitor/ catat pola tidur terpenuhi kebutuhan
1. Sangat terganggu pasien dan jumlah jam aktifitas dan tidur
2. Banyak terganggu tidur pasien
3. Cukup terganggu 4. Jelaskan pentingnya tidur 3. Memantau pola tidur
4. Sedikit terganggu yang cukup selama dan jumlah jam tidur
5. Tidak terganggu kehamilan,penyakit,tekana pasien
Dengan kriteria hasil : n psikososial ,dan lain-lain 4. Klien memahami
1. Jam tidur 1/2/3/4/5 5. Anjurkan pasien untuk pentingnya tidur yang

20
2. Pola tidur 1/2/3/4/5 menghindari makanan cukup selama
3. Kualitas tidur 1/2/3/4/5 sebelum tidur dan kehamilan
4. Efisiensi tidur makanan yang 5. Pasien menetahui
1/2/3/4/5 mengganggu tidur makanan yang dapat
5. Tidur rutin 1/2/3/4/5/ 6. Bantu untuk mengganggu tidur
menghilangkan situasi 6. Membantu pasien
stress sebelum tidur untuk mengurangi
7. Monitor makanan sebelum rasa stress
tidur dan intake minuman 7. Mengetahui jumlah
yang dapat makanan dan
memfasilitasi/menggangu minuman yang dapat
tidur mengganggu tidur
8. Dorong pasien untuk pasien
menetapkan rutinitas tidur 8. Untuk
untuk memfasilitasi mengetahuigangguan
perpindahan dari terjaga tidur pada pasien
menuju tidur

21
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kebutuhan tidur pada ibu hamil harus tercukupi karena kebutuhan


tidur pada ibu hamil sangat berpengaruh untuk pertumbuhan dan
perkembangan terhadap janin.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan semoga bisa bermanfaat
bagi pembaca dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa
menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan ibu hamil dengan
ganguan pola tidur

22
DAFTAR PUSTAKA

Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Proses Keperawatan. Edisi 3.


Salemba Medika. Jakarta.

Barbara Koezeir, Glenora Erb, 1983,Fundamental of Nursing, california


Addison – Weslypublishing Division.

Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th Indonesian edition, by Sue


Moorhead, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth Swanson.

Nursing Interventions Classification (NIC), 6 th Indonesian edition, by Gloria


Bulechek, Howard Butcher, Joanne Dochterman and Cheryl Wagner.

PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta

Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep


Keperawatan Buku 1. Jakarta: Salemba Medika

23

Anda mungkin juga menyukai