Anda di halaman 1dari 3

Upaya Kementerian Perindustrian menggenjot industri selama tiga tahun terakhir mendapat

apresiasi. United Nations Industrial Development Organization (UNlDO), menempatkan lndonesia di


peringkat sembilan dunia sebagai Manufacturing Value Added (MVA/nilai tambah industri
manufaktur).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik hasil tersebut, dan mengatakan peringkat
tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2016, sektor manufaktur nasional berada di
peringkat 10 dunia.

"Peringkat sembilan ini sejajar dengan Brazil dan lnggris. Bahkan lebih tinggi dari Rusia, Australia,
dan negara ASEAN lainnya," ungkapnya saat paparan capaian 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di
Ruang Garuda Kemenperin Jakarta, Senin (23/10/2017).

Kendati begitu, lanjut Airlangga, Kemenperin terus memacunya lagi industri nasional, dengan cara
menumbuhkan sektor industri hilir atau hilirisasi industri. Sehinga dapat meningkatkan nilai tambah
di dalam negeri. Dengan program hilirisasi industri berbasis agro dan tambang mineral, telah
menghasilkan berbagai produk hilir antara lain turunan kelapa sawit, stainless steel, dan
smartphone.

Airlangga menambahkan, kapasitas produksi kelapa sawit dan turunannya pada 2017 meningkat
menjadi 60,75 juta ton dibanding tahun 2014 yang mencapai 49,7 juta ton. Bahkan, ditargetkan pada
dua tahun ke depan mencapai 65 juta ton.

"Untuk jumlah ragam produk hilir kelapa sawit, pada tahun 2014 sekitar 126 produk, periode 2015-
2017 meningkat menjadl 154 produk, dan ditargetkan tahun 2018-2019 lebih dari 170 produk,"
tukasnya.

Bahkan, lanjut Airlangga, untuk rasio ekspor produk hulu-hilir kelapa sawit meningkat dari 34% CPO
dan 66% turunannya menjadi 22% CPO dan 78% produk turunan kelapa sawit.

Adapun di sektor logam, terjadi peningkatan hilirisasi yang signifikan, dimana pada periode 2015-
2017 telah berproduksi industri smelter terintegrasi dengan produk turunannya, berupa stainless
steel dengan kapasitas 2 juta ton.

"Kami prediksi akan terus meningkat hingga tiga juta ton pada akhir tahun 2019. Jika dibandingkan
dengan tahun 2014, hanya mencapal 65 ribu ton produk setengah jadi berupa ferro nickel dan nickel
matte," pungkasnya.

Industri manufaktur di Indonesia mulai bangkit. Sebagian produknya telah berhasil nienguasai
pangsa pasar dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan berada di posisi tiga besar
setelah Tiongkok dan India. Penjelasan tersebut disampaikan Komisaris Independen BCA dan
Unilever Indonesia Cyrillus Harinowo dalam acara diskusi Kebangkitan Industri Manufaktur Indonesia
di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEE) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarata, Senin (13/5').

"Saat ini Indofood, Wings, Mayora, Garuda Foods, ABC, Dua Kelinci, Teh Sosro, Ultra Jaya adalah
nama para pemain lokal yang semakin menggurita," katanya.

Menurut dia, bangkitnya industri manufaktur Indonesia ditunjukkan dengan mulai menguasai
pangsa pasar dunia. Oleh karena itu, kekuatan ekonomi ini menjadi modal bagi Indonesia untuk
menuju ASEAN Economic Community pada tahun 2015.
Kebangkitan industri Indonesia telah terjadi dan jauh melampaui laporan Badan Pusat Statistik (EPS).
Industri makanan dan minumanpertumbuhannya telah mencapai double digit Bidang industri
otomotif mesin dan elektronikajugamengalamaipertumbuhan pesat di atas 20 persen.

la mengatakan, berdasarkan laporan BPS, industri kayu, pulp, paper dan barang cetakan yang tidak
mungkin mengalami pertumbuhan negatif. Sebab pertumbuhhannya didorong oleh indutsri
makanan dan minunian, tekstil, eletronika dan farmasi untuk kebutuhan packaging.

Namun kenyataannya industri kayu di luar Jawa yang menggunakan HPH justru mengalami
penurunan. Sebaliknya industri kayu di Pulau Jawa bangkit dengan pesat. "Salah satunya industri
budidaya kayu sengon untuk dijadikan plywood, hardboard yang sangat maju pesat," katanya.

Dia kemudian mencontohkan perusahaan Sinar Mas untuk minyak sawit, pulp and paper, properti
dan industri keuangan telah ekspansi ke Tiongkok dengan mendirikan 21 pabrik pulp and paper.
Lokasinya di Hainan dan Guangxi. "Sebagian besar pulp impor dari Indonesia. Lewat Asia Pulp and
Paper (APP). Mereka menjadi pemain nomor satu di Tiongkok Mereka juga punya 4 pabrik di
Kanada, dan masing-masing satu pabrik di Amerika, Francis, dan Jerman," katanya.

Untuk industri tekstil, ia memilih mencontohkan Sritex Solo yang telah membangun pabrik garmen
dan unit spinning mill (pemintalan). Sritex kini memiliki 123 unit spinning mill. Padahal untuk
membangun satu unit membutuhkan dana sedikitnya Rp 400 miliar. "Benang saja, Tiongkok
pesannya ke Sritex. Perusahaan ini juga membuat pesanan baju pakaian militer Nato dan tentara
Belanda," kata Harinowo

Selama ini kita mengenal Viar sebagai salah satu produsen motor 3 roda terbesar di Indonesia.
Namun diam-diam Viar telah mengembangkan teknologi motor listrik yang diaplikasikan pada dua
motor terbarunya, yaitu Viar Q1 dan Viar Pulse. Keduanya membawa teknologi canggih yang sering
kita jumpai pada motor buatan Jepang ataupun Eropa, jadi kita tak perlu meragukan kualitas motor
buatan Viar yang sering kali dipandang sebelah mata dan dibanding-bandingkan dengan motor
buatan Jepang.

Viar sendiri bekerja sama dengan Bosch untuk memproduksi mesin listrik yang dipakai Viar Q1.
Mesin tersebut dijamin ramah lingkungan, karena menggunakan tenaga listrik yang tak
menghasilkan emisi gas buang. Alhasil motor ini digadang-gadang sebagai motor masa depan dan
bisa menjadi solusi bagi konsumen yang mencari motor ramah lingkungan yang mudah dikendarai.
Nah untuk mengetahui spesifikasi dan harga Viar Q1 , silahkan sobat otomotif menyimak informasi
yang dirangkum otomaniac.com berikut ini.

Desain motor listrik Viar tersebut sangat unik. Lekukan bodinya terlihat futuristik, dan terkesan lebih
modern dibandingkan motor matic pada umumnya. Tak hanya itu, Viar Q1 juga memiliki bobot
sangat ringan, karena beratnya cuma 87.5 kg. Sedangkan untuk bodinya memiliki ukuran dimensi
panjang 1.680 mm, lebar 690 mm, dan ketinggian 1.220 mm. Kemudian untuk jarak terendah
ketanahnya berukuran 155 mm dan jarak sumbunya 1.060 mm. Melihat dimensinya, motor ini
memang dirancang secara khsusus agar nyaman dikendarai oleh pengendara pria maupun wanita.

Advertisement

Pada bagian depan Viar Q1 juga terpasang headlamp LED yang nyatu dengan lampu sein. Desain
lampu utamanya terlihat unik dan menyatu dengan desain lampu belakang yang dirancang dengan
bentuk horizontal. Secara keseluruhan desain motor listrik Viar Q1 memang sangat keren dan
terlihat sangat stylish. Selain itu, tersedia pula fitur speedometer digital yang siap menampilkan
informasi mengenai sisa baterai, kecepatan, dan jarak tempun ketika kita mengendarainya.

Harga Viar Q1 juga cukup terjangkau, karena motor listrik Viar ini dibanderol dengan harga dibawah
20 Juta Rupiah. Walaupun murah, namun motor listrik Viar Q1 telah memakai mesin listrik Bosch
yang tak perlu diragukan kualitasnya. Mesin tersebut mampu mengeluarkan tenaga maksimal
sebesar 800 watts, dan membuatnya mampu melaju pada kecepatan 60 km/jam. Kemudian untuk
baterainya, Viar Q1 memakai baterai bertipe lithium maintenance free (60V20AH) yang bisa terisi
penuh dalam waktu 5 sampai 7 jam.

Waktu pengisian baterainya cukup lama, namun bisa kita gunakan untuk menempuh jarak sejauh 70
km. Nah untuk mengisi baterainya, Viar menyediakan charger dengan input 220 Volts dan daya 50
Hz. Charger tersebut bisa mengisi baterai Viar Q1 sebanyak 600-800 pengisian, sehingga motor listrik
ini tergolong awet dan bisa bertahan hingga beberapa tahun pemakaian. Sobat tak perlu takut
mengalami kerusakan, karena Viar memberikan garansi selama 1 tahun untuk semua komponen
electrical, termasuk motor dan kontroller.

Anda mungkin juga menyukai