Anda di halaman 1dari 2

PELANGGARAN

1. Pelecehan dan intimidasi: komunikasi tertulis ataupun lisan didalam kantor atau dengan
orang-orang diluar kantor yang memuat pernyataan atau materi yang menyakitkan hati
orang lain. Penggunaan sistem atau jaringan komunikasi milik perusahaan untuk mengirim
atau menerima gambar elektronik atau teks yang memuat hinaan atau apa saja yang dapat
ditafsirkan sebagai pelecehan, menyakitkan hati atau menghina orang lain.
2. Kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan dengan tujuan mengambil keuntungan secara
tidak jujur dari orang atau pihak lain, misalnya dengan cara memanipulasi,
menyembunyikan, menyalahgunakan informasi rahasia, menyajikan secara keliru fakta-
fakta penting, atau melakukan praktek curang lainnya.
3. Manajer perusahaan yang melakukan perekrutan dengan praktik nepotisme sehingga
proses perekrutan menjadi tidak profesional, tidak adil bagi pelamar yang juga dapat
mengakibatkan pada karyawan yang direkrut bukanlah karyawan yang memang memiliki
kompetensi..
4. Manajer dan karyawan perusahaan yang memanfaatkan fasilitas kantor baik itu kendaraan,
komputer dan lain-lain untuk keperluan pribadinya bukan untuk operasional kantor

KODE ETIK
1. Setiap orang yang memiliki tanggungjawab ditempat kerja, dilarang untuk melakukan
tindakan pelecehan dan intimidasi.
2. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan harus menjunjung tinggi asas kejujuran
dalam beroperasi, dengan tidak melakukan tindakan memanipulasi, menyembunyikan,
menyalahgunakan informasi rahasia, menyajikan secara keliru fakta-fakta penting, atau
melakukan praktek curang lainnya.
3. Perusahaan menyediakan contact person khusus bagi semua orang yang ada didalam
perusahaan untuk melaporkan tindakan pelanggaran yang mungkin terjadi.
4. Perusahaan akan memberikan perlindungan khusus bagi pelapor, misalnya dengan
merahasiakan identitas pelapor untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

PENEGAKAN DAN SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK


1. Segera melaporkan tiap pelanggaran yang mungkin terjadi terhadap Kode Etik Perusahaan
kepada Pimpinan SDM atau Direktur Kepatuhan atau Pihak-pihak lain yang ditunjuk untuk
menangani masalah pelanggaran Kode Etik Perusahaan.
2. Pelanggaran terhadap Kode Etik dapat mengakibatkan tindakan disipliner berat, seperti
pemberian surat peringatan, teguran, dan pemutusan hubungan kerja atau penghentian
kerja. Pelanggaran-pelanggaran terhadap Kode Etik ini dapat juga merupakan pelanggaran
hukum dan mengakibattkan hukuman pidana atau hukuman perdata bagi karyawan
dan/atau perusahaan itu sendiri.
3. Melakukan tindakan disipliner terhadap manajer dan pemindahan posisi manajer.
4. Melakukan tindakan disipliner berupa teguran (SP 1), dan apabila ini terus terjadi maka
harus dilakukan pemecatan

Anda mungkin juga menyukai