Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NURIATY JULY

NIM : 5172151005

MATA KULIAH : K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

1. Teori Domino oleh H.W. HENDRICK dan undang undang indonesia yang
berhubungan dengan isi teori tersebut!
Jawab :

Teori Kecelakaan Kerja


Teori kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang tidak diinginkan yang
mengakibatkan kematian, luka-luka, kerusakan harta milik atau kerugian waktu. Salah
satu teori yang berkembang untuk menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja menurut H.W.
Heinrich yang dikenal sebagai teori Domino Heinrich.
Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa kecelakaan terdiri atas lima faktor yang saling
berhubungan, yaitu:
1. Kondisi kerja,
2. Kelalaian manusia,
3. Tindakan tidak aman,
4. Kecelakaan, dan
5. Cedera.
Kelima faktor ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh,
maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama.
Ilustrasi ini mirip dengan efek domino, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan
memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain.Menurut
Heinrich, kunci untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menghilangkan tindakan tidak
aman yang merupakan poin ketiga dari lima faktor penyebab kecelakaan kerja yang
menyumbang 98% terhadap penyebab kecelakaan.Jika dianalogikan dengan kartu
domino, maka jika kartu nomor 3 tidak ada lagi, seandainya kartu nomor 1 dan 2 jatuh
maka tidak akan menyebabkan jatuhnya semua kartu. Dengan adanya jarak antara kartu
kedua dengan kartu keempat, maka ketika kartu kedua terjatuh tidak akan sampai
menimpa kartu nomor 4. Akhirnya kecelakaan pada poin 4 dan cedera pada poin 5 dapat
dicegah.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, kecelakaan kerja
adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan
kerugian baik korban manusia maupun harta benda.Sedangkan menurut UU No. 3
Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan sejak berangkat dari rumah menuju tempat kerja
dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

2. Teori Loss Control Management & Risk Management dan undang undang indonesia
yang berhubungan dengan isi teori tersebut!
Jawab :

MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko
yang yang telah diketahui untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang akan
muncul. Untuk itu risiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu rencana atau
prosedur yang reaktif. Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko
untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif,
terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik. Sehingga memungkinkan
manajemen untuk meningkatkan hasil dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis
risiko yang ada. Kecelakaan kerja adalah sesuatu yang tidak terencana, tidak
terkontrol, dan sesuatu hal yang tidak diperkirakan sebelumnya sehingga mengganggu
efektivitas kerja seseorang, keselamatan dan kesehatan kerja sebagai suatu program
didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya
bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun
kerugian-kerugian lainnya yang mungkin terjadi (Wijaya, 2015). Menurut OHSAS
18001, risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau
paparan dengan keparahan cidera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kejadian (Socrates, 2013). Risiko adalah manifestasi atau perwujudan potensi bahaya
yang mengakibatkan kemungkinan kerugian menjadi lebih besar. Tergantung dari cara
pengelolaannya, tingkat resiko mungkin berbeda dari yang paling ringan atau rendah
sampai ke tahap yang paling berat atau tinggi. Melalui analisis dan evaluasi semua
potensi bahaya dan resiko, diupayakan tindakan minimalisasi atau pengendalian agar
tidak terjadi bencana atau kerugian lainnya (Ramli, 2010). Risiko diukur dalam
kaitannya dengan kecendrungan terjadinya suatu kejadian dan konsekuensi atau akibat
yang dapat ditimbulkannya. Definisi tersebut maka diperoleh pengertian bahwa suatu
resiko diperhitungkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian serta konsekuensi yang
ditimbulkan. Tidak selamanya risiko diartikan sebagai sesuatu yang negatif.
Pengendalian dan Monitoring Risiko Langkah ini adalah proses mengawasi risiko
yang sudah diidentifikasi, memonitor risiko yang tersisa, dan mengidentifikasikan
risiko baru, memastikan pelaksanaan risk management plan dan mengevaluasi
keefektifannya dalam mengurangi risiko.

Indonesia memiliki landasan hukum peraturan perundang-undangan K3 yaitu :


Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berisi "Setiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan"; Undang-Undang RI
No 14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok ketenagakerjaan dalam mengatur
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang tertuang pada Pasal 9, 10, 86 dan
87; Undang-undang No. 1 Tahun 1970 merupakan induk dari peraturan perundang-
undangan K3. Dalam Peraturan Perundang-Undangan No 50 Tahun 2012, Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem manajemen
yang meliput struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Anda mungkin juga menyukai