Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
lindungan-Nya. Akhirnya makalah ini kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini
saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Elemen Mesin 1” Selain itu saya
menyusun makalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami.
Mungkin makalah yang saya buat ini belum sempurna karena saya juga masih
dalam tahap belajar, oleh karena itu saya menerima saran ataupun kritikan dari segala
pihak agar makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam makalah ini
saya membahas tentang “Jenis – jenis Bearing” Semoga makalah yang saya buat ini
bisa bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Bantalan (Bearing) adalah Elemen Mesin yang digunakan untuk menumpu poros
yang berbeban, sehingga putaran atau gesekan bolak baliknya dapat berlangsung
secara halus, aman dan tahan atau memisahkan antara bagian yang berputar dengan
bagian yang diam. Bantalan tersebut dapat memikul beban radial, aksial dan
kombinasi serta harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh
system akan menurun atau tidak dapat bekerja secara baik. Jadi, bantalan dalam
permesinan dapat diartikan dengan pondasi pada sebuah gedung.
Pada perencanaan pada bantalan yang dapat berfungsi sebagai anti gesekan
dihadapkan dengan persoalan dalam merencanakan sekelompok elemen yang
membentuk sebuah bantalan rol ; elemen – elemen ini harus direncanakan untuk
masuk kedalam suatu ruang yang ukurannya sudah tertentu, ini direncanakan untuk
menerima suatu beban yang mempunyai karakter tertentu dan elemen ini harus
direncanakan untuk umur yang memuaskan bila dioperasikan pada suatu kondisi
tertentu.
Paratenaga ahli dibidang perancangan (design), bantalan harus
mempertimbangkan hal – hal seperti berikut ;
Pembebanan lelah
Panas
Gesekan (friction)
Ketahanan terhadap korosi
Kinematika
Sifat-sifat bahan
Teloransi pengerjaan mesin
Pelumasan
Pemasangan
Pemakaian
Biaya
a. Bantalan Luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan
pelumas pada bantalan ini :
Bekerja pada permukaan pelumasan yang besar
Peredaman ayunan
Kejutan dan kebisingan
Kurang peka terhadap goncangan dan kemasukan debu (pelumasan gemuk
sebagai pencegah debu).
Adapun keuntungan Bantalan Luncur adalah seagai berikut :
Mudah dipasang
Pada putaran tinggi
Mudah dibuat
Pada goncangan dan getaran kuat
Jauh lebih murah dari bantalan gelinding
Memerlukan diameter pemasangan yang lebih kecil.
Pada bantalan luncur tidak ada elemen lain antara bantalan dengan bagian yang
bergerak. Bantalan ini dipakai pada poros-poros yang berputar dengan kecepatan
tinggi dan contoh pemakaiannya adalah pada poros engkol (crankshaft).
b. Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan
yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol
bulat.
Bearing Ini Mempunyai Alur Dalam Pada Kedua Cincinnya. Karena Memiliki
Alur, Maka Jenis Ini Mempunyai Kapasitas Dapat Menahan Beban Secara Ideal
Pada Arah Radial Dan Aksial. Maksud Dari Beban Radial Adalah Beban Yang
Tegak Lurus Terhadap Sumbu Poros, Sedangkan Beban Aksial Adalah Beban Yang
Searah Sumbu Poros.
Jenis Ini Mempunyai Dua Baris Bola, Masing-Masing Baris Mempunyai Alur
Sendiri-Sendiri Pada Cincin Bagian Dalamnya. Pada Umumnya Terdapat Alur Bola
Pada Cincin Luarnya. Cincin Bagian Dalamnya Mampu Bergerak Sendiri Untuk
Menyesuaikan Posisinya. Inilah Kelebihan Dari Jenis Ini, Yaitu Dapat Mengatasi
Masalah Poros Yang Kurang Sebaris.
Berdasarkan Konstruksinya, Jenis Ini Ideal Untuk Beban Radial. Bearing Ini
Biasanya Dipasangkan Dengan Bearing Lain, Baik Itu Dipasang Secara Pararel
Maupun Bertolak Belakang, Sehingga Mampu Juga Untuk Menahan Beban Aksial.
Disamping Dapat Menahan Beban Radial, Jenis Ini Juga Dapat Menahan Beban
aksial dalam dua arah. Karena konstruksinya juga, jenis ini dapat menahan beban
torsi. Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang
tersedia tidak mencukupi.
Bearing Ini Mempunyai Dua Baris Elemen Roller Yang Pada Umumnya
Mempunyai Alur Berbentuk Bola Pada Cincin Luarnya. Jenis Ini Memiliki Kapasitas
Beban Radial Yang Besar Sehingga Ideal Untuk Menahan Beban Kejut.
Jenis Ini Mempunyai Dua Alur Pada Satu Cincin Yang Biasanya Terpisah. Efek
Dari Pemisahan Ini, Cincin Dapat Bergerak Aksial Dengan Mengikuti Cincin Yang
Lain. Hal Ini Merupakan Suatu Keuntungan, Karena Apabila Bearing Harus
Mengalami Perubahan Bentuk Karena Temperatur, Maka Cincinya Akan Dengan
Mudah Menyesuaikan Posisinya. Jenis Ini Mempunyai Kapasitas Beban Radial Yang
Besar Pula Dan Juga Cocok Untuk Kecepatan Tinggi.
Dilihat Dari Konstriksinya, Jenis Ini Ideal Untuk Beban Aksial Maupun Radial.
Jenis Ini Dapat Dipisah, Dimana Cincin Dalamnya Dipasang Bersama Dengan
Rollernya Dan Cincin Luarnya Terpisah.
Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu arah saja.
Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban Aksial
Minimum Yang Dapat Ditahan Tergantung Dari Kecepatannya. Jenis Ini Sangat
Sensitif Terhadap Ketidaksebarisan (Misalignment) Poros Terhadap Rumahnya.
Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu arah saja.
Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban aksial
minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis Ini sangat sensitif
terhadap ketidak sebarisan (misalignment) poros terhadap rumahnya.
10. Ball And Socket Bearings
Bearing Jenis Ini Mempunyai Alur Dalam Berbentuk Bola, Yang Bisa Membuat
Elemennya Berdiri Sendiri. Kapasitasnya Sangat Besar Terhadap Beban Aksial.
Selain Itu Juga Dapat Menahan Beban Radial Secara Simultan Dan Cocok Untuk
Kecepatan Yang Tinggi.
c. Menurut Bahan
Logam putih
Perunggu
Logam Sinter
Logam ringan
Besi tuang merah
Bantalan press
d. Menurut Design
Mata
Tetap
Penutup
Cakram
Kotak
Ayun
e. Menurut Penggunaannya
Mesin perkakas
Transmisi
Kotak roda
Turbin & motor
f. Pelumasan
Bantalan Gemuk
Bantalan Udara
Bantalan Air
Bantalan Minyak
Bentuk : 62 NU 22
Urutan diameter Poros : 03 12
Diameter Poros : 17 mm 60 mm
Tabel Bearing.
Tabel klasifikasi bearing serta karakteristiknya
2.5 Nomor Nominal Bantalan Gelinding
Dalam praktek, bantalan gelinding standar dipilih dari katalog bantalan. Ukuran
utama bantalan gelinding adalah diameter lubang, diameter luar, lebar, dan
lengkungan sudut. Pada umumnya, diameter lubang diambil sebagai patokan, dengan
mana berbagai diameter luar dan lebar digabungkan.
Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan pelengkap.
Nomor dasar yang terdapat merupakan lambing jenis, lambang ukuran(lambang lebar,
diameter luar), nomor diameter lubang, dan lambanag sudut kontak. Lambang-
lambang pelengkap mencakup lambing sangkar, lambing sekat (sil), bentuk cincin,
pemasangan, kelonggaran, dan kelas. Jika hal-hal tersebut tidak diperinci, maka
lambang-lambang di atas tidak dituliskan. Lambang jenis menyatakan jenis bantalan.
Baris tunggal alur dalam diberi tanda 6; rol silinder diberi tanda huruf seperti N, NF,
dan NU, yang menyatakan macam kerahnya.
Lambang ukuran menyatakan lebar untuk bantalan radial dan tinggi untuk
bantalan aksial; daapt juga menyatakan diameter luar dari bantalan-bantalan tersebut.
Untuk bantalan bola radial, tidak terdapat lambang lebar. Diameter membesar dalam
urutan : 7, 8, 9, 0, 1, 2, 3, dan 4. Lambang diameter luar 0, 2, dan 3 pada umumnya
banyak dipakai. Juga lambang lebar 0, 1, 2, dan 3 lazim dipergunakan. Lambang
diameter luar 0 dan 1 menyatakan jenis beban sangat ringan; 2, jenis beban ringan; 3,
jenis beban sedang, dan 4, jenis beban berat.
Nomor diameter luibang dinyatakan dengan dua angka. Untuk bantalan yang
berdiameter 20-500 (mm), kalikanlah dua angka lambang tersebut dengan 5 untuk
mendapatkan diameter lubang yang sebenarnya (dalam mm). nomor tersebut
bertingkat, dengan kenaikan sebesar 5 (mm) setiap tingkatnya. Untuk diameter
lubang di bawah 20 (mm), nomor 00 menyatakan 10 (mm); 01, 12(mm); 02, 15(mm);
dan 03, 17(mm) diameter lubang. Untuk diameter lubang di bawah 10(mm), nomor
tanda adalah sama dengan diameter lubangnya.
2. 22220 K C3
2 menyatakan bantalan rol mapan sendiri
22 menunjukan diameter luar 220(mm) dan lebar 53(mm) untuk diameter
lubang 110(mm).
20 berarti 20x5=100(mm) diameter lubang
K berarti 1/12 tirus lubang, kelas ketelitian 0
C3 kelonggaran C3
Pelumasan
Permukaan yang bersinggungan pada bantalan yang menggelinding mempunyai suatu
gerakan relativ yaitu menggelinding dan meluncur, sehingga sulit untuk mengetahui
apa sebenarnya yang terjadi.
1. Viskositas (μ)
Lingkaran luar diri-bantalan bola yang terkandung dalam tanah untuk sebuah
bola, dan menanggung perumahan di mesin untuk jari-jari yang serasi, bantalan unit,
unit bantalan izin ini menyelaraskan diri antara dua anggota berikut adalah pan,
dangan dari bantal hitam yang merupakan jenis yang paling populer Masukkan Ball
Bearing Unit dengan set sekrup pengunci.