Jurnal Senam DM
Jurnal Senam DM
JURNAL PENELITIAN
KEPERAWATAN
Volume 1, No. 1, Januari 2015
Penanggung Jawab
Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
Ketua Penyunting
Sandy Kurniajati, S.KM., M.Kes
Sekretaris
Desi Natalia Trijayanti Idris, S.Kep., Ns
Bedahara
Dewi Ika Sari H.P., SST., M.Kes
Penyunting Pelaksana
Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes
Dewi Ika Sari H.P., SST., M.Kes
Erlin Kurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
Dian Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep
Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep
Sirkulasi
Heru Suwardianto, S.Kep., Ns
Diterbitkan Oleh :
STIKES RS. Baptis Kediri
Jl. Mayjend Panjaitan No. 3B Kediri
Email :stikesbaptisjurnal@ymail.com
2407-7232
JURNAL PENELITIAN
KEPERAWATAN
Volume 1, No. 1, Januari 2015
DAFTAR ISI
Senam Diabetes Mellitus Menurunan Kadar Gula Darah Puasa pada Pasien 11-20
Diabetes Mellitus Tipe II
Maria Anita Y. | Aries Wahyuningsih | Srinalesti Mahanani
Efektifitas Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Napas Dalam Terhadap 21-33
Penurunan Tekanan Darah
Andri Setiawan | Tri Sulistyarini
Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi 34-43
Erlin Kurnia | Akde Triyoga | Dian Taviyanda
Penyediaan Air Bersih, dan Personal Hygiene yang Buruk Berpengaruh 54-65
Terhadap Infeksi Kulit pada Remaja
Evi Philiawati | Erwin Pujiastuti
Pemberian Toilet Training oleh Orang Tua Berhubungan dengan Frekuensi 66-75
Enuresis pada Anak Usia Prasekolah
Suprihatin | Vitaria Wahyu A. | Erva Elli K.
Status Gizi Dan Sanitasi Makanan Berpengaruh Terhadap Kejadian Diare Akut 76-86
pada Balita
Ika Pratiwi Susetyo Rini | Sandy Kurniajati
Terapi Imajinasi Terbimbing Menurunkan Nyeri pada Pasien Section Cesarean 87-96
Aries Wahyuningsih | Almadya Candra Setiawaty
Latihan Fisik dalam Meningkatkan Rentang Gerak Sendi Penderita 97-106
Rheumatoid Arthritis
Oky Retno Palupi | Dian Prawesti
Jurnal Penelitian Keperawatan
Volume 1, No. 1, Januari 2015
ABSTRAK
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana)
didalam darah tinggi (Tjokroprawiro, 2006). Senam diabetes merupakan aplikasi dari
manajemen aktivitas yang menjadi salah satu pilar penatalaksanaan Diabetes Melitus.
Tujuan penelitian adalah mempelajari Potensi Senam Diabetes Mellitus Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas
Pesantren I Kediri. Desain penelitian adalah Pra Experiment Design bentuk Pre-Post Test
Design. Populasi penelitian adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus Tipe II, jumlah
subjek sebesar 40 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data untuk pengukuran kadar gula menggunakan alat ukur Glucotest.
Analisa data penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi penurunan kadar gula darah
puasa dalam 1 bulan selama intervensi senam. Uji normalitas data menggunakan
Kolmogorov Smirnov dan kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed
Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan senam Diabetes Mellitus efektif menurunkan
kadar gula darah puasa pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang dibuktikan dengan
adanya perbedaan kadar gula darah puasa sebelum dan sesudah intervensi dengan
signifikansi p=0,000, z-score = -3,771 dimana kadar gula darah puasa sebelum intervensi
lebih tinggi dari kadar gula darah sesudah intervensi dengan selisih kadar gula darah
puasa sebesar 31,35 mg/dl. Senam Diabetes Mellitus efektif menurunkan kadar gula
darah puasa pasien Diabetes Mellitus.
Kata kunci : Senam Diabetes Mellitus, Diabetes Mellitus Tipe II, Kadar Gula Darah
Puasa
ABSTRACT
11
Senam Diabetes Mellitus Menurunan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Maria Anita Yusiana, Aries Wahyuningsih, Srinalesti Mahanani
Glucotest, and analysis to evaluate decreasing fasting blood sugar levels with in 1
month during intervention of gymnastics. Test data used Kolmogorov Smirnov normality
and then analyzed using Wilcoxon Signed Ranks Test. The results showed that Diabetes
Gymnastics was effective in decreasing fasting blood sugar levels to patients with DM
Type II evidenced by differences infasting blood sugar levels before and after intervention
with a significance of P=0.000, z-score = -3.771 where fasting blood sugar levels before
intervention was higher than after intervention by difference infasting blood glucose level
of 31.35mg/dL. Diabetes Gymnastics was effective in decreasing fasting blood sugar
levels to patients with DM
12
Jurnal Penelitian Keperawatan
Volume 1, No. 1, Januari 2015
terjadi pula reaksi tubuh yang kompleks sampling yang digunakan adalah non-
meliputi fungsi sirkulasi, metabolisme, probability sampling dengan jenis
dan susunan saraf otonom. Pada saat olah purposive sampling. Responden
raga, sumber energi utama adalah dilakukan pengumpulan data awal yaitu
glukosa dan lemak (Tjokronegoro, 2004). pengukuran kadar gula darah puasa
Senam diabetes merupakan jenis senam responden selama 1 bulan terakhir
baru yang dibuat khusus untuk penderita sebelum dilakukan intervensi.
Diabetes Mellitus. Setiap gerakan yang Selanjutnya pasien diberikan intervensi
dibuat akan mengembalikan metabolisme Senam Diabetes Mellitus sebanyak 3 kali
tubuh sehingga akan dapat pula setiap minggu selama 1 bulan. Setiap
mempertahankan kestabilan gula darah. sebelum dilakukan senam pasien diukur
Berdasarkan uraian diatas tujuan kadar gula darah puasanya dengan
penelitian ini adalah menganalisis potensi menggunakan alat Glucotest. Pada
senam Diabetes Mellitus terhadap minggu ke empat dilakukan pengukuran
penurunan kadar gula darah puasa pada kadar gula darah puasa sebagai data
pasien Diabetes Mellitus Tipe II di akhir. Hasilnya akan dianalisa penurunan
Wilayah Kerja Puskesmas Pesantren I gula darah puasa pasien selama 1 bulan.
Kediri Data dilakukan uji normalitas dengan
Kolmogorov Smirnov dan untuk
membandingkan perubahan yang antara
Metodologi Penelitian pre test dan post test pada kedua
kelompok menggunakan uji statistik
Wilcoxon Signed Ranks Test. Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk data penelitian ini dilakukan dengan dua
mengevaluasi efektivitas Senam Diabetes tahap yaitu pengukuran penurunan kadar
Melitus terhadap kadar gula darah puasa gula darah puasa dengan menggunakan
pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Glucotest.pretest dan posttest.Untuk
Desain penelitian yang digunakan adalah membandingkan perubahan yang antara
Pra Experiment Design bentuk Pre-Post pre test dan post test pada kedua
Test Design. Populasi adalah seluruh kelompok menggunakan uji statistik
pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Besar Wilcoxon Signed Ranks Test
subjek dalam penelitian adalah 40
responden. Dalam penelitian ini teknik
Hasil Penelitian
Tabel 1 Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas
Pesantren I Kediri Bulan Juli 2014 (n = 40)
Kriteria Hasil
Kolmogorov Smirnov 0,000
Mean 147,15
Median 130,00
Minimum 81,00
Maksimum 385,00
1311
Senam Diabetes Mellitus Menurunan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Maria Anita Yusiana, Aries Wahyuningsih, Srinalesti Mahanani
Tabel 2 Kadar Gula Darah Puasa Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Setelah
Pemberian Senam di Puskesmas Pesantren I Kediri bulan Juli 2014 (n =
40)
Kriteria Hasil
Kolmogorov Smirnov 0,001
Mean 115,80
Median 109,00
Minimum 66,00
Maksimum 270,00
Tabel 3 Hasil Uji Statistik Pengaruh Senam Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Gula
Darah Puasa Pada Responden Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di
Puskesmas Pesantren I Kediri bulan Juli 2014 (n = 40)
Kadar Gula Darah Kadar Gula Darah
Kriteria Perubahan
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
Mean 147,15 115,80 31,35
Median 130,00 109,00 21,00
Minimum 81,00 66,00 15,00
Maksimum 385,00 270,00 115,00
Hasil Uji Statistik Wilcoxon z = -3.771 dan p = 0,00
Tabel 4 Perubahan Kadar Gula Darah Puasa Pada Responden Penderita Diabetes
Mellitus Tipe II di Puskesmas Pesantren I Kediri bulan Juli 2014 (n = 40)
Kriteria Jumlah responden
Kadar gula darah puasa menurun sesudah intervensi 29 orang
Kadar gula darah puasa meningkat sesudah intervensi 9 orang
Kadar gula darah puasa sebelum intervensi sama dengan kadar
2 orang
gula darah puasa sesudah intervensi
14
Jurnal Penelitian Keperawatan
Volume 1, No. 1, Januari 2015
11
Senam Diabetes Mellitus Menurunan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Maria Anita Yusiana, Aries Wahyuningsih, Srinalesti Mahanani
tinggi dalam darah. Diabetes Mellitus ini disebabkan oleh mutasi dari gen
tidak disebabkan oleh ketiadaan insulin, reseptor insulin yang menghalangi
tetapi akibat berkurangnya dayaguna transduksi sinyal insulin. Hal ini
dari insulin yang disebabkan oleh mengakibatkan gangguan pada
penumpukan lemak. penghantaran sinyal intraselular sebagai
Diabetes melitus tipe dua timbul mediasi efek insulin pada sel. Insulin yang
akibat kelainan pada sekresi insulin dan dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat
kerja insulin. Setiap populasi, defek diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
primer pada kelainan insulin berbeda. membuka pintu masuknya glukosa
Untuk beberapa populasi, terjadi defek kedalam sel, kemudian didalam sel
primer pada sekresi insulin, yang glukosa dimetabolisme menjadi energi.
kemudian akan mengarah kepada Pada diabetes mellitus tipe 2 terjadi
terjadinya hiperglikemia, dan diakhiri gangguan pada mekanisme kerja insulin,
dengan resistensi insulin, sedangkan sehingga terjadi hambatan dalam
pada populasi lainnya terjadi defek penggunaan glukosa oleh sel dan
primer pada resistensi insulin, tetapi peningkatan kadar glukosa darah.
tidak berkembang menjadi Gangguan metabolism glukosa
hiperglikemia, sampai sel B pankreas disebabkan oleh dua faktor: tidak
mencapai tahap dimana sel B tidak dapat adekuatnya sekresi insulin secara
melakukan mekanisme kompensasi kuantitatif, bisa disebabkan oleh disfungsi
sehingga tidak dapat menyekresi insulin sel beta (defisiensi insulin) dan kurang
dalam jumlah normal. Kelainan sekresi sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin
insulin pada diabetes mellitus tipe dua (resistensi insulin). Dua faktor etiologi ini
spesifik distimulasi oleh glukosa, sekresi bersifat genetik (Price SA, 2006).
insulin oleh faktor lain tidak mengalami Mekanisme kompensasi insulin sel beta
gangguan. pulau Langerhans pankreas akan berusaha
Diabetes melitus tipe dua sangat mensekresi lebih banyak insulin untuk
dipengaruhi oleh genetik, namun pada normalisasi kadar glukosa darah, apabila
perkembangannya dapat dipengaruhi oleh kondisi ini berlangsung untuk waktu yang
faktor-faktor lingkungan, seperti obesitas lama, maka terjadi tahap dekompensasi,
dan kurangnya aktivitas fisik yang dapat yaitu suatu keadaan dimana sel beta
menyebabkan meningkatnya resistensi pankreas kelelahan sehingga terjadi
insulin (Sudoyo AW, 2006). Resistensi defisiensi insulin absolut. Hiperglikemia
insulin dapat diakibatkan oleh beberapa semakin parah, sehingga dapat terjadi
mekanisme terkait reseptor yaitu (1) Defek gangguan metabolisme lemak dan protein.
prereseptor, pada defek prereseptor Kerusakan jaringan dapat terjadi, terutama
kelainan diakibatkan oleh abnormalitas mikrovaskular. Kerusakan mikrovaskular
dari molekul insulin atau terdapat antibodi atau makrovaskular inilah yang akan
anti-insulin, yang menyebabkan insulin menjadi awal dari terjadinya komplikasi
tidak dapat berikatan dengan reseptornya; diabetes mellitus tipe 2 (Sudoyo AW,
(2) Defek reseptor, pada kelainan ini jarang 2006).
terjadi, yaitu dimana terjadi penurunan Kadar glukosa plasma yang
jumlah reseptor insulin. Kelainan ini meningkat sampai kadar yang tinggi akan
biasanya disebabkan oleh penyakit menyebabkan muatan glukosa yang
autoimun, terdapat antibodi terhadap difiltrasi melebihi transport maksimum
reseptor insulin yang menghalangi ikatan (transpor maksimum glukosa = 320
antara reseptor dengan insulin dan proses mg/menit) sehingga terjadi ekskresi
setelahnya. Kelainan ini dapat disebabkan glukosa di urin, atau glukosuria. Glukosuria
juga oleh mutasi pada reseptor insulin; ini akan mengakibatkan diuresis osmotik
(3) Defek postreseptor, pada kelainan yang meningkatkan pengeluaran urine
16 15
Jurnal Penelitian Keperawatan
Volume 1, No. 1, Januari 2015
11
Senam Diabetes Mellitus Menurunan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Maria Anita Yusiana, Aries Wahyuningsih, Srinalesti Mahanani
18
Jurnal Penelitian Keperawatan
Volume 1, No. 1, Januari 2015
peka, dan akhirnya kadar gulanya akan untuk meningkatkan kesegaran dan
menurun. ketahanan sistem kardiovaskuler dan
Intervensi dalam penelitian ini kebutuhan tubuh penderita Diabetes
adalah dengan memberikan senam Mellitus.
Diabetes Mellitus secara rutin selama 3 kali Durasi senam harus ditentukan
dalam satu minggu. Intervensi senam ini supaya maksud dan tujuan latihan oleh
efektif dalam menurunkan kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus memberikan
puasa menjadi normal melibatkan otot-otot manfaat yang baik. Latihan yang
besar tubuh. Aktivitas yang melibatkan otot berlebihan akan merugikan kesehatan,
besar tubuh akan mampu menstabilkan sedangkan latihan yang terlalu sedikit tidak
gula darah karena gerakan-gerakan ritmis begitu bermanfaat. Santoso (2008)
dan berkesinambungan (kontinyu) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai efek
diberikan dalam durasi yang tepat akan metabolik, maka latihan inti berkisar antara
membakar lemak dan meningkatkan 30-40 menit dengan pemanasan dan
sensitifitas pada reseptor hormon insulin. pendinginan masing-masing 5-10 menit.
Perkembangan Senam Diabetes Mellitus Durasi yang kurang akan memberikan efek
dikembangkan dengan menekankan pada metabolik yang rendah, sebaliknya bila
gerakan ritmik otot, sendi, vaskuler dan berlebihan menimbulkan efek buruk
saraf dalam bentuk peregangan dan terhadap sistem muskuloskeletal dan
relaksasi. kardiovaskuler serta sistem respirasi. Hal-
Santoso (2008) menyatakan bahwa hal yang harus diperhatikan sebelum
olahraga yang dianjurkan untuk penderita memberikan intervensi senam kepada
Diabetes Mellitus adalah aerobic low pasien Diabetes Mellitus adalah sebagai
impact dan rithmis, misalnya berenang, berikut (1) menetapkan jenis dan porsi
jogging, naik sepeda, dan senam, latihan sesuai kemampuan; (2) melakukan
sedangkan latihan resisten statis tidak pengukuran kadar gula darah, nadi,
dianjurkan (misalnya olahraga beban respirasi dan tekanan darah sebelum dan
angkat besi dan lain-lain). Tujuan latihan sesudah senam; dan (3) minum banyak air
adalah untuk meningkatkan kesegaran putih sebelum dan sesudah latihan untuk
jasmani atau nilai aerobik optimal. Prinsip meminimalkan terjadinya dehidrasi, sebab
senam Diabetes Mellitus yang bak menurut dehidrasi akan meningkatkan kadar gula
Mardi Santoso (2008) adalah bersifat (1) darah.
Continuous, artinya latihan jasmani terus Senam bisa mengontrol berat badan
menerus tidak berhenti dapat pasien. Ini sangat penting karena kelebihan
menurunkan intensitas, kemudian aktif berat badanatau obesitas adalah salah satu
lagi dan seterusnya intensitas dikurangi faktor utama penyebab Diabetes Mellitus.
lagi. Aktif lagi dan seterusnya, melakukan Selain itu, olah raga juga bisa mengontrol
aktivitas latihan terus-menerus selama 50- kadar gula darah sehingga risiko
60 menit; (2) Rhytmical, artinya latihan komplikasi akibat dari penyakit Diabetes
harus dilakukan berirama, melakukan Mellitus bisa diminimalisasi. Manfaat
latihan otot kontraksi dan relaksasi. Jadi lainnya, fungsi jantung lebih baik, aliran
gerakan berirama tersebut diatur dan terus darah lancar, bobot tubuh yang berlebih
menerus; (3) Interval, artinya latihan pun turun. Namun penderita diabetes harus
dilaksanakan terselang-seling, kadang- lebih berhati-hati dalam berolahraga.
kadang cepat, kadang-kadang lambat tetapi Pemeriksaan kadar gula darah sebelum,
kontinyu selama periode latihan; (4) selama, dan setelah olahraga akan menjadi
Progresif, artinya latihan harus dilakukan dasar evaluasi dari kualitas senam yang
peningkatan secara bertahap dan beban dilakukan dan menentukan keberlanjutan
latihan juga ditingkatkan secara perlahan- pelaksanaan senam. Kadar gula darah
lahan; dan (5) Endurance, artinya latihan hiperglikemi dalam rentang 220-240
11
Senam Diabetes Mellitus Menurunan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Maria Anita Yusiana, Aries Wahyuningsih, Srinalesti Mahanani
mg/dL pasien perlu mengurangi porsi Diabetes Mellitus untuk mengajarkan pada
olahraga apabila lebih dari 240 mg/dL pasien supaya mampu melakukan secara
maka perlu menghentikan aktivitas senam rutin dan mandiri sehingga Senam Diabetes
dan perlu menurunkan kadar gula darah Mellitus menjadi salah satu intervensi yang
dalam batas normal. Pemberian senam efektif dalam mempertahankan kestabilan
tanpa terlebih dahulu menurunkan kadar gula darah dan menurunkan komplikasi
gula darah akan menyebabkan pasien penyakit Diabetes Mellitus.
berisiko mengalami gangguan metabolik
yang disebut ketosis, kondisi ini sangat
berbahaya dan akan menyebabkan pasien Daftar Pustaka
mengalami penurunan kesadaran serta
syok. Gardner, et al (2007). Molecular biology
Olahraga yang tepat dan rutin of the natriuretic peptide system:
ditambah pola makan yang sehat dan implications for physiology and
seimbang akan membuat produksi insulin hypertension. Pubmed Journal.
terkontrol dan kadar gula darah menjadi Diakses dalam
stabil. Kedua hal tersebut akan memberikan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
dampak positif jika tidak hanya dilakukan med/17283251 pada September
sementara, namun dilakukan secara 2014
kontinyu sebagai gaya hidup. Beberapa Musaira, Mira (2003). Gambaran
penelitian telah menunjukkan bahwa Epidemiologi DM dan Faktor-Faktor
olahraga secara rutin akan menurunkan YangBerhubungan Dengan Kadar
insidensi terjadinya komplikasi penyakit Gula Darah Pada Pasien DM
diabetes. Anggota KlubPersadia RS.Islam
Jakarta Timur. Jakarta; FKM UI.
Nabyl. (2009). Cara Mudah Mencegah
Kesimpulan Dan Mengobati Diabetes Mellitus.
Yogyakarta: Aula Publisher
Price dan Wilson. (2006). Patofisiologi
Pasien Diabetes Mellitus mengalami Konsep Klinis Proses-Proses
keadaan hiperglikemik yang ditunjukkan Penyakit Edisi 4. Jakarta; EGC
dengan tingginya kadar gula darah puasa. Putro, Prayugo (2011). Hubungan Pola
Setelah dilakukan Senam Diabetes Diit Tepat Jumlah, Jadwal, dan
Mellitus, kadar gula darah puasa Jenis Dengan Kadar Gula Darah
mengalami penurunan dan mencapai nilai Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di
standar. Senam Diabetes Mellitus efektif Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
dalam menurunkan kadar gula darah puasa Baptis Kediri. Skripsi. Kediri;
pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II. STIKES RS Baptis Kediri.
Santoso, Mardi. (2008). Senam Diabetes
Indonesia Seri 4 Persatuan Diabetes
Saran Indonesia. Jakarta; Yayasan Diabetes
Indonesia.
Smeltzer S.C & Bare, Brunner & Suddarth
Senam Diabetes Mellitus perlu (2008). Keperawatan Medikal 19
diimplementasikan secara optimal dalam Bedah. (terj.) Edisi 8 Volume 2 alih
penatalaksanaan pengendalian kadar gula bahasa H.Y kuncura, Andry
darah pada Pasien Diabetes Mellitus, setiap Hartono, Monica Ester, Yasmin
gerakannya perlu dikembangkan lebih Asih. Jakarta: EGC
lanjut melalui penelitian selanjutnya dan
Puskesmas dapat melibatkan Komunitas
110
Jurnal Penelitian Keperawatan
Volume 1, No. 1, Januari 2015
11