Finish Makalah Agama
Finish Makalah Agama
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
Agama dan Peran Perawat Tentang Aborsi ” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan
makalah ini. Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.................................................................................................................................4
1.4 Manfaat...............................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahaan, terutama para
pelajar dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat
hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya media
massa yang menawarkan kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan
generasi muda terseret dalam jurang kehancuran. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya
melakukan hubungan seks di luar pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan
satunya adalah aborsi. Kasus aborsi sekarang ini bukan lagi hal yang awam didengar, justru
malah menjadi hal yang biasa didengar. Padahal tindakan ini sangat tidak manusiawi
dipandang dari segi moral, agama, dan budaya. Sekarang ini praktek aborsi semakin
merajalela, bukan hanya para kalangan mahasiswa saja yang melakukan praktek ini tetapi
bertentangan hukum dan ajaran agama. Walaupun demikian, hukum Aborsi secara khusus
perlu dikaji secara lebih mendalam, karena Aborsi bukanlah dalam satu bentuk, tetapi
mempunyai berbagai macam. Sementara itu Islam bukanlah agama yang kaku, tetapi agama
yang memandang kehidupan manusia ini dari berbagai sudut, sehingga ditemukan di
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Para ahli memiliki defenisi yang berbeda tentang aborsi, walaupun pada intinya sama
yaitu:
1. Pengertian aborsi menurut Eastman adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana
fetus sanggup hidup sendiri di luar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya
terletak antara 400-1000 gram, atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
2. Pengertian aborsi menurut Jeefcoat adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia
3. Pengertian aborsi menurut Holmer adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16,
Aborsi adalah penghentian kehamilan sebelum janin berusia 20 minggu. karena secara
medis janin tidak bisa bertahan di luar kandungan. Sebaliknya bila penghentian kehamilan
dilakukan saat janin sudah berusia berusia di atas 20 minggu maka hal tersebut
Alam bahasa arab, aborsi disebut isqat al-haml atau ijhad, yaitu pengguguran janin
dalam rahim. Dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin atau keguguran sebelum
sempurna, walaupun janin belum mencapai usia enam bulan. Dapat disimpulkan bahwa
5
aborsi secara syari’at tidak melihat kepada usia kandungan, namun melihat kepada
halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh
(nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 bulan masa
kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan keharamannya. Tetapi para
ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian
Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram hukumnya melakukan aborsi
setelah ditiupkannya ruh (empat bulan ) didasarkan pada kenyataan bahwa peniupan ruh
terjadi setelah 4 bulan masa kehamilan. Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah
SAW telah bersabda “ Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu
selama 40 hari dalam bentuk “nutfah” , kemudian dalam bentuk “alaqah’ selama itu pula,
kemudian dalam bentuk “mudghah” selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh kepadanya.”
Maka dari itu, aborsi setelah 4 bulan adalah haram, Karena berarti membunuh
makhluk yang sudah bernyawa. Dan ini termasuk dalam kategori pembunuhan yang
“ Dan janganlah kamu membubuh anak anak kamu karena kemiskinan. kami akan
6
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan
dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan…”(QS.Al-Hajj:5)
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,. Karena dosa apakah
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang
akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
7
Hadist Shahih mengenai Hukum Aborsi
َعلَ ْي ِه ا ْست ُ ْك ِره ُْوا َما َو ُالنِِّ ْسيَان َو ُ طأ
َ ال َخ ْ أ ُ َّم ِت
ي َع ْن ض َع
ِ ُو
“Dimaafkan dari umatkun kesalahan (tanpa disengaja), lupa dan keterpaksaan” (HR Al-
Baihaqi dalam Sunannya dan disahikan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul-Jami no. 13066)
Yang dimaksudkan dalam hadist ini adalah tidaklah dilakukan kecuali dalam keadaan
darurat yang menimpa sang ibu, sehingga kehamilan dan upaya mempertahankannya dapat
mempertahankan jiwa sang ibu; dalam keadaan tidak mungkin bisa mengupayakan kehidupan
sang ibu dan janinnya bersama-sama. Dalam keadaan ini mengharuskan para medis
mengedepankan nyawa ibu daripada janinnya. Bila tidak mungkin menjaga keduanya kecuali
dengan kematian salah satunya maka hal ini masuk dalam kaedah “melanggar yang lebih
ringan dari dua mudharat untuk menolak yang lebih berat lagi” (Irtkabul khaffi ad-Dhararain
Lidaf’i A’lahuma).
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 1983 menyatakan sebagai berikut :
apapun dilarang oleh jiwa dan semangt ajaran Islam, baik dikala janin sudah bernyawa (di
atas 4 bulan dalam kandungan) ataupun dikala janin belum bernyawa ( belum berumur 4
bulan dalam kandungan). Karena perbuatan itu termasuk pembunuhan terselubung yang
Meskipun begitu dalam takaran kondisi tertentu seperti ketika lembaga medis telah
memastikan bahwa keberadaan janin dapat mengancam keselamatan ibu maka hukum fiqh
akan memakai kaidah Akhof addororain yakni memilih resiko terkecil antara keselamatan ibu
dan janin. Dalam kondisi darurat seperti ini nyawa ibu lebih diprioritaskan karena ia sebagai
8
asal dari janin dan kehidupannya telah independen, berbeda dengan janin yang kehidupannya
Perilaku aborsi ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya peran seluruh tenaga kesehatan
dalam mencegah terjadinya aborsi ini. Sebagai seorang perawat yang mempunyai
pengetahuan akan bahayanya atau resiko yang akan terjadi maka seharusnya memberikan
pengetahuan akan hal tersebut. Berikut adalah resiko bagi perempuan yang melakukan aborsi:
1. Kematian perempuan karena aborsi jauh lebih besar dari kematian ibu karna
2. Perempuan yang melakukan aborsi berlatar belakan criminal biasanya tidak sah , lali
3. Perempuan yang melakukan aborsi akan mengalami gangguan kejiwaan seperti stress
Untuk mencegah semakin maraknya aborsi yang di lakukan baik oleh dukun maupun dokter ,
1. Pendidikan agama sejak dini di berikan agar anak kelak bila memasuki masa remaja
atau dewasa muda memiliki pengetahuan bahwa perzinaan atau skeks bebas atau
hubungan seks di luar nikah di larang ole agama ,hukumnya haram dan melkukanya
perbuatan dosa.
2. Dalam islam tidak di kenal istilah “pacaran” atau pergaulan bebas , namun yang ada
adalah sebatas perkenalan . selama masa perkenalan inipun baik laki laki maupun
9
ketiganya adalah setan yang menggoda dua insane tadi untuk untuk berbuat
perzinaann.
3. Bila terjadi juga “kecelakaan” (kehamilan di luar nikah) sebaiknya remaja yang
melahirkan secara normal . bayi dapat di rawat sendiri atau di rawat oleh orang lain
(adopsi).
4. Orang tua di rumah (ayah dan ibu) , orang tua di sekolah (bapa dan ibu guru) serta di
peluang berupa saran dan prasana yang dapat menjurus kepergaulan bebas (perzinaan)
buruk aborsi akibat pergaulan bebas atau hubungan seks di luar nikah dari sudut
dikenakan sanksi hukum yang berat sesuai dengan hokum perundang-undangan yang
berlaku. Bagi “korban” dianjurkan untuk bertobat minta ampunan kepada Allah
7. Organisasi profesi seperti IDI dan POGI hendaknya dapat menerbitkan para
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aborsi secara umum adalah Tindakan mengakhiri kehamilan dan mengeluarkan hasil
konsepsi sebelum waktunya janin hidup diluar kandungan. Dari sudut pandang para ahli
aborsi mempunyai pengertian pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28
minggu, yaitu fetus belum viable by law (Jeefcoat). Menurut WHO aborsi memiliki
pengertian penghentian kehamilan sebelum janin berusia 20 minggu. karena secara medis
Dalam pandangan islam aborsi dilakukan sebelum atau sesudah ruh di tiupkan,
apabila aborsi dilakukan setelah ruh ditiupkan atau setelah 4 bulan masa kehailan maka para
ulama sepakat bahwa aborsi yang dilakukan hukumnya haram. Namun, apabila aborsi
dilakukan sebelum ditiupkan ruh kepada janin maka hukumnya diperbolehkan. Tindakan
aborsi tidaklah dilakukan kecuali dalam keadaan darurat yang menimpa sang ibu, sehingga
sehingga aborsi menjadi satu-satunya cara mempertahankan jiwa sang ibu dalam keadaan
tidak mungkin bisa mengupayakan kehidupan sang ibu dan janinnya bersama-sama. Dalam
keadaan ini mengharuskan para medis mengedepankan nyawa ibu daripada janinnya. Bila
tidak mungkin menjaga keduanya kecuali dengan kematian salah satunya maka hal ini masuk
dalam kaedah “melanggar yang lebih ringan dari dua mudharat untuk menolak yang lebih
berat lagi”.
Untuk mencegah terjadinya aborsi di perlukan sosialisasi dari tenaga kesehatan yang
mengerti dan juga menghindari pergaulan bebas yang sedang marak dikalangan remaja.
Masyarakat juga harus mengetahui dampak yang terjadi apabila tetap melakukan aborsi
misalnya Perempuan yang melakukan aborsi akan mengalami gangguan kejiwaan seperti
11
stress pasca trauma aborsi. Dan untuk mecegahnya dapat melakukan banyak cara salah
satunya yaitu Pendidikan agama sejak dini di berikan agar anak kelak bila memasuki masa
remaja atau dewasa muda memiliki pengetahuan bahwa perzinaan atau skeks bebas atau
hubungan seks di luar nikah di larang ole agama ,hukumnya haram dan melkukanya
perbuatan dosa. Dan Bila terjadi juga “kecelakaan” (kehamilan di luar nikah) sebaiknya
remaja yang bersangkutan di nikahkan bila tidak mungkin, kehamilan dapat di teruskan
hingga melahirkan secara normal. bayi juga dapat di rawat sendiri atau di rawat oleh orang
lain (adopsi).
3.2 Saran
Sebaikanya para remaja diberi pelajaran agama sejak kecil dan juga diberi pelajaran
tentang bahayanya pergaulan bebas. Pengawasan orang tua juga sangat penting supaya tidak
terjadi pergaulan bebas pada remaja yang menyebabkan meningkatnya angka aborsi. Apabila
perumpuan yang hendak melakukan aborsi masih bingung dengan apa yang hendak
dilakukan atau sedang dalam pemikiran sebaiknya tenangkan pikiran terlebih dahulu lalu
mintalah pendapat kepada keluarga yang dipercaya dengan menceritakan terlebih dahulu
dengan tenang lalu mintalah bantuan untuk menangani masalah yang sedang di hadapi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://keperawatanreligionnurulfatimah.wordpress.com/
https://pusatklinikaborsi.com/pengertian-aborsi/
https://www.slideshare.net/raishachaa/aborsidalamhukumislam
http://othoy09.blogspot.com/2012/02/aborsi-menurut-pandangan-fiqh.html
13