Anda di halaman 1dari 3

Tanaman buah naga merupakan salah satu kaktus yang memiliki buah dan bunga.

Salah satu buah naga


yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
(Departemen Pertanian, 2009). Buah naga memiliki rasa yang enak dan sehat untuk dikonsumsi.
Menurut Zainoldin dan Baba (2012), buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki kandungan
lycopene yang merupakan antioksidan alami dan dikenal untuk melawan kanker, penyakit jantung, dan
merendahkan tekanan darah. Buah naga bukan hanya dagingnya yang bermanfaat, kulitnya juga
memiliki potensi sebagai bahan obat karena memiliki kandungan sianidin 3-ramnosil glukosida 5-
glukosida, flavonoid, thiamin, niacin, pyridoxine, kobalamin, fenolik, polifenol, karoten, phytoalbumin,
dan betalain (Saati, 2009; Woo dkk., 2011). Betalain merupakan pigmen bersifat

Setiap 100 gram buah naga mengandung 82,5-83 gram air, 0,21-0,61 gram lemak, 0,15- 0,22 gram
protein, 0,7- 0,9 gram serat, 0,005-0,01 mg karoten, 6,3-8,8 mg kalsium,30,2-31,6 mg fosfor, 0,55-0,65
mg besi, 13-18 briks kadargula, 11,5 gram karbohidrat, 60,4 mg magnesium, serta vitamin B1, B2, dan
vitamin C. Buah naga diyakini mengandung antioksidan. Vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan
adalah vitamin C. Vitamin C

[1] Winarno, F. G. 1991. Kimia Pangan danGizi.Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus). Selain rasanya yang enak, buah naga memiliki memiliki kandungan vitamin C dan lycopene
yang merupakan antioksidan alami dan dikenal untuk melawan kanker, penyakit jantung, dan
merendahkan tekanan darah.

Upaya

1. Komunitas penanggulangan kanker nasional yang berdasarkan sk menkes pada tahun 2014,
dibentuk atas dasar kekhawatiran akan beredarnya obat kanker yang diragukan dunia
kedokteran.

Upaya promotif dengan mengeluarkan regulasi antara lain kawasan tanpa rokok, diet sehat, dan kalori
seimbang. Selain itu dalam upaya preventif kemenkes dengan dukungan organisasi profesi yayasan
kanker Indonesia dan masyarakat telah mengembangkan program deteksi dini kanker di puskesmas.
Pemerintah telah menjalankan program-program yang diharapkan mampu mengatasi tingginya angka
kanker. “Upaya promotif dengan mengeluarkan regulasi antara lain kawasan tanpa rokok, diet sehat,
dan kalori seimbang. Selain itu dalam upaya preventif KEMENKES dengan dukungan organisasi profesi
Yayasan Kanker Indonesia dan masyarakat telah mengembangkan program deteksi dini kanker di
PUSKESMAS” (Anonim, 2014). Kurangnya sosialisasi pemerintah kepada masyarakat tentang penitngnya
cara-cara pencegahan dini kanker menyebabkan bertambahnya penderita kanker di Indonesia. Namun
kurangnya sosialisasi yang memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara cara pencegahan
dini kanker menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penderita kanker di NTB. Program-program
sebelumnya, belum memberikan solusi yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Di
sinilah letak kelemahan program-program tersebut. Sehingga, pemerintah perlu memberikan sosialisasi
edukatif yang lebih efektif kepada masyarakat mengenai langkah langkah pencegahan dini kanker.
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dari buah naga yang memiliki
kandungan lycopene yang merupakan antioksidan alami dan dikenal untuk melawan kanker,
penyakit jantung, dan merendahkan tekanan darah. Selain itu kegiatan ini mengajarkan
masyarakat mengenai cara mengolah buah naga menjadi jelly agar mudah dikonsumsi dan juga
disukai oleh anak anak dan dapat menarik perhatian mereka. Langkah-langkah yang dilakukan
unutk mewujudkan olahan jelly ini antara lain:
 Proses penghalusan buah dengan cara diblender
 Proses pencampuran rebusan gula dan bubuk jelly hingga rata dan mendidih
 Proses pencampuran adonan dengan jus buah naga merah lalu diaduk hingga rata
 Proses penuangan adonan kedalam cetakan
 Proses pendinginan adonan kedalam kulkas

Proses ini mampu membuat masyarakat menjadi lebih mandiri, karena dapat mengolah buah naga
menjadi olahan makanan atau tambahan makanan berupa jelly untuk mencakupi kebutuhan
vitaminnya. Selain itu, sosialisasi ini juga dapat menambah wawasan masyarakat mengenai alternatif
sumber pangan bervitamin selain yang selama ini diketahui oleh masyarakat.

2. Melakukan kerjasama antara pemerintah dan pelaku olahan industri olahan pangan. Kerjasama
ini berupa kesepakatan antara pemerintah daerah dengan pelaku industri buah naga, bu9i9uu
agar kulit buah naga tidak dibuang percuma,karena kulit buah naga dapat dimanfaatkan sebagai
obat karena memiliki kandungan sianidin 3-ramnosil glukosida 5- glukosida, flavonoid, thiamin,
niacin, pyridoxine, kobalamin, fenolik, polifenol, karoten, phytoalbumin, dan betalain.

Anda mungkin juga menyukai