Makalah Bela Negara
Makalah Bela Negara
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
RUMUSAN MASALAH
1.1.Analisis ketentuan UUD No.20 tahun 1982
1.2. Analisis bunyi pasal 18
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer.Bela negara adalah pelayanan
oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai
pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).
Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari
masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti
fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan
sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya,
kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara.Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus,
hingga yang paling keras.Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-
sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap
dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.
Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando
dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara
dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para
pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI. Sikap warga yang
harus dimiliki apabila NKRI terancam adalah waspada dan berusaha keras untuk
mengatasi berbagai ancaman dan gangguan terhadap berdirinya NKRI. Contoh upaya bela
negara yang dilakukan oleh rakyat, juga oleh TNI antara lain mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman pihak Belanda. Menumpas PRRI/PERMESTA, APRA, Gerakan
Separatis Aceh (GSA), Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan contoh lainya.
Sebenarnya TNI dari masa sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan masih
melakukan upaya bela negara,diantaranya : Pada tahun 1961 dibentuk pertahanan
sipil,perlawanan rakyat,keamanan rakyat sebagai bentuk penyempurnaan dari OKD/OPR,
Perwira cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963, Kemudian berdasarkan UURI Nomor
20 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih dan anggota
Perlindungan Masyarakat (LIMNAS), Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan
wilayah, Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa, Melaksanakan operasi militer
selain perang, Ikut seta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional
· Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencana alam,PMI dan Para Medis
· Hansip untuk menjaga keamanan dan ketertiban
Sikap positif warga negara dalam bela negara di lingkungan :
a. Keluarga
· Menghargai antar anggota keluarga
· Saling menghormati antar anggota kelurga
· Saling membantu apabila sedang mengerjakan sesuatu
· Saling mendukung pada kegiatan yang sedang dilakukan
· Menjaga nama baik keluarga
b. Sekolah
· Belajar dengan sungguh-sungguh
· Mematuhi peraturan sekolah
· Rajin mengerjakan PR dan Tugas Kelompok
· Ikut serta menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya
· Menjaga nama baik sekolah
c. Masyarakat
· Mengikuti kegiatan Siskamling
· Ikut serta menanggulangi akibat bencana alam
· Ikut serta mengatasi kerusuhan masal
· Mengadakan organisasi LIMNAS yaitu berfungsi untuk menanggulangi akibat
bencana alam dan bencana pada saat perang
· Mengadakan organisasi Keamanan Rakyat (KAMRA) yaitu partisipasi rakyat
langsung dalam bidang keamanan
· Perlawanan Rakyat (Wanra),yaitu partisipasi rakyat langsung dalam bidang
pertahanan
· Pertahanan sipil (Hansip),yaitu kekuatan rakyat yang merupakan unsur unsur
perlindungan masyarakat pada saat menghadapi bencana saat perang
· Adapun di Bali yang di sebut Pecalang (orang yang sangat berperan dalam menjaga
keamanan di lingkungan setempat)
d. Negara
· Menjaga nama baik bangsa dan negara
· Menjaga keutuhan dan keamanan negara
· Mematuhi peraturan perundang-undangan di suatu negara
· Menjaga ancaman dari negara lain karena negaran Indonesia termasuk negara yang
sedang berkembang
· Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
· Melaksanakan operasi militer selain perang
· Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
Bab III
Penutup
A. KESIMPULAN
Usaha pembelaan negara dan pertahanan keamanan negara sebenarnya bertumpu
pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian
perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut
serta dalam membela pertahanan dan keamanan negara. Proses motivasi untuk membela
negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan
negara dan bangsanya. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami
kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
B. SARAN
untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara serta
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yaridiksi
nasional, serta nilai – nilai pancasila dan UUD 1945.