Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1
2. Sebab Langsung
Selain sebab-sebab umum di atas, Perang Dunia 1 meletus karena sebab khusus. Sebab khusus
tersebut berakaitan dengan pembunuhan putra mahkota Austria bernama Franz Ferdinand pada
28 Juni 1914. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Gavrilo Principle di Sarajevo (ibu kota
Bosnia Herzegovina). Gavrilo Principe ialah anggota gerakan nasionalis Slavia yang berpusat di
Serbia. hal tersebut, berpengaruh besar dengan timbulnya pertentangan negara yang disusul
dengan pernyataan perang. Satu bulan kemudian (28 Juli) penguasa Austria-Hongaria
menyatakan perang terhadap Serbia yang dianggap bertanggung jawab terhadap pembunuhan
tersebut.
Dampak Terjadinya perang dunia I
Perang Dunia 1 (1914-1918) yang terjadi di Eropa memiliki pengaruh yang besar terhadap
kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Perang yang berlansung bersamaan dengan
awal tumbuh dan berkembangnya pergerakan nasional di Indonesia, telah mempengaruhi
keadaan politik di Indonesia. Permerintah kolonial Belanda yang tidak terlibat langsung dalam
perang, merasa khawatir jika daerah jajahannya di Indonesia melepaskan diri. Setelah
berlangsungnya Perang Dunia 1, kegiatan politik organisasi pergerakan nasional semakin
meningkat. Organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo (BU) dan Serikat Islam (SI).
Tuntutan persamaan hak dan nasib bangsa Indonesia oleh organisasi pergerak nasional tersebut
membuat pemerintah Hindia belanda melakukan tindakan politik dengan dibentuknya pasukan
untuk mempertahankan Hindia Belanda yang disebut Indie Weebaar.
Pada tanggal 1 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang melawan Rusia yang mendukung
Serbia. Pada tanggal 3 Agustus 1914, Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Pada tanggal
14 Agustus 1914 Inggris menyatakan perang terhadap jerman. 5 Agustus 1914, 5 negara besar
Eropa, yaitu Jerman dan Austria-Hongaria bertempur melawan Inggris, Prancis, dan Rusia.
Agustus 1914, Jerman berhasil memukul mundur invansi Rusia di Tannanberg, Prusia Timur.
September 1914, Prancis menghentikan pasukan Jerman di Marne. Oktober 1914, Turki
bergabung dengan negara sentral melawan Rusia. Secara diam-diam, Sekutu membantu Rusia
dengan mengirim armada lautnya ke Dardanella dan pasukannya ke semenanjung Gallipoli.
Setelah pertempuran Gallipoli, Sekutu menyerang Turki dan menduduki wilayah kekuasaannya
di Timur Tengah. Pasukan Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis berhasil menduduki jajahan-
jajahan Jerman di Afrika, sedangkan Jepang dan Australia merebut jajahan Jerman di kawasan
Asia-Pasifik. 1915, Turki dan Bulgaria bergabung dengan Jerman. Mei 1915, Italia berbalik
bergabung dengan Sekutu dan terlibat dalam pertempuran di Alpen dengan pasukan Austria.
Pada akhir 1915, Serbia dan Montenegro dikuasai Jerman. Kemacetan militer terjadi di front
barat. Hal tersebut terjadi setelah serangan Jerman di Verdun (Februari 1916) dan serangan
balasan Sekutu di Somme (Juli 1916). Inggris tetap meneruskan blokade laut terhadap Eropa.
Sementara itu, kapal selam Jerman menyerang kapal dagang sekutu. Maret 1917, tiga kapal
dagang Amerika Serikat ditenggelamkan. Telegram Zimmerman mendorong Amerika Serikat
melibatkan diri dalam perang pada 6 April 1917. Maret 1917, Tsar di Rusia berhasil digulingkan.
November 1917, golongan Bolshevik merebut kekuasaan, dan Maret 1918 menandatangani
perjanjian perdamaian dengan Jerman di Litovsk. Pada 1918, terjadi serangan Jerman besar-
besaran dan berhasil memukul mundur Sekutu ke Marne, tapi itu merupakan serangan terakhir
bagi Jerman. September 1918, Garis Hindenburg ditembus dan Jerman terdesak. Negara Sentral
mengusulkan perdamaian, disusul dengan gencatan senjata pada 11 November 1918. Perjanjian
Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan membebankan rampasan perang
pada Jerman. Perang Dunia I berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu
jepang
firlandia
Jerman amerika
rusia australia
perancis polandia
romania inggris
austria RRC