Makalahbudidaya Tanamann Cengkeh
Makalahbudidaya Tanamann Cengkeh
NESA OKTAVIA
RANI SIANIPAR
NURINTAN
ANGGI PRATAMA
ANDIKA
Alhamdulillah segala puji syukur selalu saya hantarkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas makalah kami dengan judul “Budidaya Tanaman Cengkeh ”.
Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru
pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini
beserta orang tua yang selalu mendukung kelancaran penyelesaian tugas kami.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami tidak menutup diri dari Guru dan para teman-teman akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan
datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami
penyusun dan para pembaca semuanya. Amin !!!
BAB I
PENDAHULUAN
tanaman cengkeh adalah tanaman yang berguna yaitu sebagai bahan pembuatan obat reumason,
rokok, dan selain itu masih banyak lagi manfaat dari tanaman cengkeh yang dapat digunakan
sebagai bahan obat-obatan. Gambaran kita akan lebih jelas jika kita mengamati berbagai jenis
Di daerah kabupaten nganjuk tanaman cengkeh tidak dapat tumbuh merata, hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan tempat yang lainya.
Tanaman cengkeh banyak tumbuh didaerah pegunungan yang mempunyai suhu udara yang
sejuk. Dalam kesempatan pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis akan meneliti terhadap
tanaman cengkeh pada suatu daerah yaitu desa Klodan. Kecamatan Ngetos, Nganjuk. Karena
tanaman cengkeh cukup banyak manfaatnya, kita harus mengetahui cara perawatan tanaman
cengkeh, mengetahui cara agar tanaman cengkeh dapat meningkatkan hasil panenya.
Kita tahu bahwa tanaman cengkeh adalah tanaman yang cukup penting, karena tanaman
ini banyak diambil manfaatnya sebagai bahan pembuatan obat-obatan. Oleh karena itu
masyarakat perlu membudidayakan ataupun meningkatkan kuantitas hasil hasil panen cengkeh.
Selain mempunyai banyak manfaat yang berguna, tanaman cengkeh juga memiliki nilai jual atau
Kondisi tanah desa Klodan, kecamatan Ngetos,Nganjuk sangat cocok dan sangat
berpotensi tinggi untuk ditanami tanaman cengkeh. Mereka ingin meningkatkan hasil panen
tanaman cengkeh dan meningkatkan kuantitas dan kualitasnya dengan perawatan yang intensif,
karena tanaman ini adalah tanaman yang cukup penting yang mempunyai banyak manfaatnya.
Tanaman ini juga mempunyai harga jual yang cukup memuaskan, oleh sebab itu mereka
meningkatkan hasil panen tanaman tersebut dan meningkatkan kuantitas tanaman tersebut
Namun diakhir - akhir ini banyak sekali tanaman cengkeh yang memiliki kualitas yang
sangat megkhawatirkan. Akhirnya hal itu akan berdampak negatif terhadap hasil panen tanaman
cengkeh .Banyak masyarakat yang mengalami kerugian karena berkurangnya produksi panen
tanaman cengkeh. Khusunya masyarakat pedesaan yang mempunyai kebun cengkeh atau
masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen tanaman cengkeh. Kurangnya
produksi tanaman cengkeh sangat dirasakan oleh masyarakat pedesaan yang menggantungkan
hidupnya dari hasil tanaman cengkeh. Dengan pemilihan judul ini diharapkan para petani
cengkeh dapat menghasilkan produksi panen cengkeh yang baik, yang mana pada akhirnya dapat
Tanaman cengkeh merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat dan kegunaan
di negara kita negara indonesia banyak sekali jenis tanaman cengkih, biasanya tanaman ini
banyak tumbuh di derah pegunungan yang mempunyai iklim yang dapat di tumbuhi tanaman
cengkih, karena tanaman ini sangat banyak mempunyai manfaat dan kegunaan tanaman ini
banyak di cari negara negara asing, oleh karena itu kita sebagai warga negara indonesia perlu
meningkatkan tanaman cengkih, kita perlu merawat mamalihara tanaman cengkih karena negara
kita termasuk pengekspor tanaman cengkih terbanyak di dunia. Cengkeh (Syzygium aromaticum,
syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering
Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan
pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh
juga digunakan sebagai bahan dupa di Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan di
aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia
(Kepulauan Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar. India, Sri Lanka (Aksan,
2008) Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai
10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai
buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika sudah mekar. Cengkeh akan
dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.Tumbuhan ini adalah flora identas
ProfinsiMalukuUtara,pohonnya dapat tinggi mencapai 20-30 meter dan dapat berumur lebih dari
100 tahun.
adanya peluang pengembangan untuk keperluan makanan, farmasi dan pestidida nabati termasuk
ekspor.
penyuluhan dan organisasi kelompok tani untuk memprioritaskan pengembangan cengkeh hanya
didaerah sentra produksi cengkeh untuk PRK. Penegembangan diluar 10 provinsi PRK
diserahkan pada swadaya masyarakat dan dapat digunakan untuk mengantisipasi kenaikan
permintaan sesuai perkiraan GAPRI. Memenuhi kebutuhan ekspor dan diversi. Ekspor dan impor
cengkeh selalu berfluktuasi setiap tahunnya pada saat panen besar dalam negeri, ekspor cengkeh
meningkat.
1. Pembersihan lahan (bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan rayap atau jamur
Pembuatan lubang tanam yang biasanya disiapkan sejak bulan Juli sampai dengan September
dan ditutup pada bulan Oktober, tujuannya agar lubang dan tanah galiannya terkena panas yang
cukup lama. Ukuran (panjang, lebar, dan kedalaman) yang biasa digunakan dalam pembuatan
2. Pada 2 minggu sampai 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang yang telah
3. Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup.
2.6.2. Penanaman
peneduh alam atau buatan telah siap, lubang-lubang tanam yang memenuhi syarat telah ditutup
Jarak tanam yang biasa digunakan pada penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada
ketinggian dan kemiringan tanah. Jarak tanam pada tanah datar 8 m x 8 m = 156 pohon dan pada
tanah agak miring minimal 6 m x 6 m = 256 pohon, atau dapat dibuat bervariasi 8 m x 6 m = 200
dapat merugikan, jarak tanam dapat dibuat lebih rapat lagi, misalnya 4 m x 4m = 625 pohon.
Penanaman cengkeh dilaksanakan pada awal musim hujan. Dalam penanamannya dilakukan
pula pola tanam campuran (polikultur) dengan sistem tanam pagar, yaitu memperkecil jarak
ruangan untuk tanaman sela atau tanaman campuran. Tanaman campuran dapat dilakukan pada
tanaman yang belum produktif dan atau kurang produktif. Beberapa tanaman campuran yang
dapat digunakan antara lain: kacang tanah, kacang tunggak, jagung, dan tanaman lain kecuali
ketela pohon karena ketela pohon menyerap banyak garam-garam mineral dari dalam tanah dan
2.6.3 Pemeliharaan
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada
tanaman cengkeh, pemeliharaan mrupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang
a. Tanaman cengkeh yang berumur 1 – 5 tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10 – 30%
tanaman yang telah ditanam di lapangan mengalami kematian atau perlu diganti/disulam karena
berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab
lainnya.
10 cm) sekurang-kurangnya 2 kali setahun, pada awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai
persiapan pemupukan.
c. Gulma atau alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau
a. Pada stadia awal pertumbuhan, tanman cengkeh memerlukan naungan yang cukup. Ada dua
a) Naungan buatan/sementara
Dapat menggunakan daun nyiur yang dianyam, atau kepang dari bamboo hingga umur 2 tahun.
b) Naungan alami
Sekitar tanaman di kanan/kiri dan di belakang sebaiknya ditanami dengan pupuk hijau.
Maksudnya untuk menahan teriknya sinar matahari, menahan angin dan mematahkan jatuhnya
hujan yang lebat. Pohon peneduh yang ditanam biasanya Theoprocia, Flumingia Congesta, yang
b. Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman.
c. Bila naungan alami (pohon peneduh) sudah terlihat gelap harus segera dipangkas , pangkasan
dimasukkan ke dalam rorak (sebagai humus). Jangan memangkas pada musim kemarau karena
akan merugikan.
d. Setelah tanaman cengkeh mencapai umur 5 tahun naungan alami (pohon peneduh) sama sekali
dihilangkan, karena tanaman sudah tahan terhadap semua pengaruh dari luar.
3. Penyulaman
a. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari
b. Bibit sulaman yang digunakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda
4. Penyiraman
a. Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab, sehingga
kali sehari. Penyiraman dilakukan pada sore hari setelah pukul 15.00 karena saat sore hari
keadaannya sejuk dan tidak akan terjadi penguapan yang banyak sehingga air dapat diserap oleh
b. Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim
kering.
5. Pemasangan Mulsa
Pemasangan mulsa dilakukan menjelang musim kemarau. Tujuannya untuk menjaga kelembaban
tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan akar.
6. Pemupukan
cengkeh setelah panen. Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman
Pemupukan diberikan 2 kali dalam setahun, yaitu saat awal musim hujan (akhir musim kemarau)
dan saat awal musim kemarau (akhir musim hujan). Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa
pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik, baik tunggal maupun berupa
Pupuk organic berbentuk butiran (UREA, TSP/SP-36, KCl, Kieserit) diberikan pada proyeksi
tajuk ⅔ bagian dan ⅓ bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan dua kali setahun, yaitu
pada awal dan akhir musim hujan. Pupuk anorganik berbentuk tablet, diberikan dalam 8 lubang
tugal (4 lubang di bawah proyeksi tajuk daun 4 lubang dibawah tajuk bagian dalam) sedalam 10
– 15 cm. pupuk tablet hanya diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
2.6.4 pemanenan
Produk utama cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar
antara 60 – 70%. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah
bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandannya mekar dan warna bunga
menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan
tangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan,
menggunakan tangga segitiga atau galah dari bamboo, serta tidak merusak daun disekitarnya saat
pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta
minyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi
belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga
masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya
rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikannya lambat 9 bunga sudah
mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendemennya
rendah.
Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai atau gagang dan
dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang
baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh dikeringkan.
atau menggunakan pengering buatan. Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas
tikar, anyaman bamboo gribig) atau plastik, atau pada lantai jemur yang diberi alas plastic.
Selama proses pengeringan, cengkeh dibolak-balik agar keringnya merata. Proses pengeringan
dianggap selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan,
mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.
Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3 – 4 hari. Cengkeh yang telah
kering kalau disimpan tidak akan susut beratnya dan tahan lama asalkan tidak terkena air.
a. Kekeringannya.
e. Warnanya
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya
berkisar antara 60–70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan
setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna
bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan
mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan
tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan,
menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada
waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga
belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga
masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya
rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah
mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman
rendah.
Setelah panen dilakukan, hal berikutnya adalah perlakuan pasca panen yang meliputi
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu untuk diperhatikan
dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu sortasi
basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan. Berikut tahapan – tahapan
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi ini
dilakukan dendan memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya pada tempat yang
berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang
berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga
2. Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam karung
atau peti untuk selanjutnya diperam (fermentasi) selama 24 jam. Selain untuk mempersingkat
waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna cengkeh menjadi cokelat
mengkilap.
3. Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar air
cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh mudah terserang jamur
sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di bawah 12 % cengkeh akan mudah
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara alami.
Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik
matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bamboo. Pengeringan secara alami
umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada umumnya cengkeh dipanen pada
musim kemarau. Apabila tidak ada mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari.
Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah bila
ditekan.
Di perkebunan besar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air. Pengeringan
dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan menggunakan bahaan bakar
minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga
kadar air 22-25 %. Dengan demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah
terik matahari hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak boleh
mencapai kadar air 140 dan suhu lebih dari 56 derajat Celsius karena dapat menyebabkan
cara alami dan buatan memiliki bebrapa keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3
hari), aroma cengkeh lebih tajam serta warna lebih seragam dan megkilap.
menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung kecil
berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zigzag. Cengkeh yang
telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan untuk bebrapa waktu.
Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai banyak ventilasi dan berlantai
semen. Di atas lantai dibuat para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian
Minyak cengkeh sudah menjadi komoditas rempah yang memiliki prospek yang cerah di
Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman cengkeh ini bisa dimanfaatkan.
Bunganya bisa diolah sebagai campuran tembakau untuk rokok. Batang, ranting, bahkan
sisa-sisa daun cengkehnya pun bisa diberdayakan lagi menjadi berbagai macam olahan,
Minyak cengkeh menjadi antiseptik, selain itu minyak cengkeh ini memiliki kegunaan
yang cukup beragam tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk kosmetik, bahan makanan dan
minuman, parfum, farmasi malah bisa dijadikan bahan peledak dan minyak pesawat ulang alik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman cengkeh merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat dan kegunaan
di negara kita negara indonesia banyak sekali jenis tanaman cengkih, biasanya tanaman ini
banyak tumbuh di derah pegunungan yang mempunyai iklim yang dapat di tumbuhi tanaman
cengkih, karena tanaman ini sangat banyak mempunyai manfaat dan kegunaan tanaman ini
banyak di cari negara negara asing, oleh karena itu kita sebagai warga negara indonesia perlu
meningkatkan tanaman cengkih, kita perlu merawat mamalihara tanaman cengkih karena negara
3.2 Saran
Semoga makalah yang kami buat, dapat berguna dan bermanfaat bagi semua para
pembaca. Terutama untuk lebih mengetahui informasi mengenai cara pembudidayaan tanaman
cengkeh. Serta dapat menjadi bahan acuan didalam pembudidayaan tanaman cengkeh.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Sarmidi. 2005. Teknologi Pasca Panen cengkeh Untuk Masyarakat Perkakaoan
Indonesia. BPPT Press: Jakarta.
Siregar, Tumpal dan Slamet Riyadi. 1898. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran cenkeh.
Penebar Swadaya: Jakarta.
Sunanto, Hatta. 1992. Budidaya Cengkeh, Pengolahan Hasil, dan Aspek Ekonominya. Kanisius:
Yogyakarta.
Winarsih S. dan A. A. Prawoto. 1995. Pedoman Teknis Rehabilitasi Tanaman Kakao Dewasa
dengan Metode Sambung Samping (side-cleft grafting). Pusat Penelitian Kopi dan cengkeh.
Jember.