Anda di halaman 1dari 15

AWAL MULANYA PERSAHABATAN

Ada tiga orang bersahabat, mereka bernama Riska


sury, shinta rani, dan Iqbal. Mereka sangat akrab
dan saling menyayangi, kemanapun mereka selalu
bersama-sama. Suatu ketika dimana mereka harus
berpisah karena melanjutkan pendidikan disekolah
yang berbeda-beda.

Di kesunyian malam dengan hembusan


angina malam yang begitu sejuk dengan ditemani
suara katak dan jangkrik saling bersahutan seakan-
akan silih berganti yang begitu riang gembira.
Berbeda hal nya dengan gadis yang separuh baya
itu yang sedang berdiri dibalik jendala sa,bil
memandang bulan yang bersinar begitu indah dikala
itu. Dia merenung sedang memikirkan ucapan ayah
dan ibunya tadi.
Flashback on

Ketika gadis itu, sedang makan malam bersama


ayah dan ibunya. Tiba-tiba ayah dan ibunya ingin
mengatakan sesuatu kepadanya.

“ Nak, ayah dan ibu ingin mengatakan sesuatu


kepadamu” ujar ibu.
“ Ibu dan ayah ingin mengatakan apa?” Tanya gadis
itu.
Ibu dan ayah riska saling memandang, seakan-akan
takut mengatakan hal tersebut kepada anaknya.

“ gini nak, ayah kemarin dapat surat pindahan kerja.


Ayah dipindahkan mengajar di desa tanjung sari.
Jadi dengan berat hati kita harus pindah kesana,
karena desanya terlalu jauh tidak mungkin ayah
setiap hari bolak-balik kesana kita harus
meninggalkan rumah ini” jawab ayah

Riska “ apa …….(dengan raut wajah yang kaget).


Jadi kita harus pindah , memangnya tidak bisa
diubah surat pindah kerjanya”(dengan nada yang
sedih dan raut wajah yang murung).

Ayah “tidak bisa nak, itu sudah keputusan dari dinas.


Kita tidak bisa mengubahnya”.

Seketika itu gadis itu langsung menyudahi


makannya, tanpa berkata sepatah kata pun dia
langsung pergi kekamar dan meninggalkan ayah
dan ibu nya yang sedang makan.

Saat itu hatinya sangat sedih dan gelisah,


karena ia akan pindah bersama orang tuanya. Hal
yang membuat ia berat untuk pindah yaitu ia harus
pindah sekolah dan harus beradaptasi dengan
lingkungan yang baru dan harus mencari teman
baru. Dia seorang gadis yang agak pendiam dan
tidak mudah bergaul. Hari-harinya hanya dihabiskan
menetapkan diri dikamar. Gadis ini juga agak
manja, wajar saja dia manja karena ia anak semata
wayang. Kedua orang tuanya selalu
memanjakannya. Gadis ini bernama Riska sury, dia
seorang gadis yang cantik memiliki sifat pemalu. Dia
dan keluarganya harus pindah kedesa tanjung sari
tempat ayahnya ditugaskan, ayahnya ditugaskan
mengajar di SMPN 02 Pinoh Utara didesa tanjung
sari. Tiba-tiba terlintas dibenaknya
memikirkan”bagaimana aku bisa hidup didesa, pasti
susah karena didesa fasilitasnya tidak seperti dikota
dan mau apapun pasti susah. Apakah bisa kau
lama-lama hidup dikampung”.

Hari dimana riska dan keluarganya pindah


pun telah tiba. Siang hari yang begitu panas dengan
teriknya matarahari, terletak sebiah mobil pick up
terparkir didepan rumahnya. Mobil itu digunakan
untuk membawa barang yang akan dibawa mereka
pindah. Riska dan kedua orang tua nya sedang
membereskan barang-barang yang akan mereka
bawa pindah. Terdengar suara klaksound mobil,
seakan-akan mengatakan sebentar lagi mereka
harus berangkat. Pukul 13.00 wib, mereka pun pergi
meninggalkan rumahnya. Berat kaki riska
melangkah keluar rumah dan perlahan-lahan ia
masuk kedalam mobil dengan raut wajah yang
sangat murung, matanya selalu menoleh kerumah
itu seakan-akan tidak ingin meninggalkannya.
Mereka pun berangkat menuju desa tanjung sari ,
mereka menempuh perjalanan sekitar 3 jam.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan,
akhirnya mereka pun sampai kedesa tanjung sari.
Mereka pun langsung bergegas menurunkan barang
bawaan mereka dan langsung membersihkan
rumah baru mereka. Beberapa lama kemudian
mereka pun selesai membersihkan rumah. Mereka
membersihkan rumah dibantu istri kepala desa
karena mereka orang baru harus dilayani dan
dibantu.

Malam harinya disebuah rumah barunya itu


riska dan kedua orang tuanya sedang berkumpul
diruang keluarga sambal menikmati film dan
ditemani 3 cangkir kopi serta cemilan.

“ Nak, gimana rasanya tinggal dirumah baru ini?


Tanya ibunya.

“hmm, biasa aja. Riska belum menemukan ssesuatu


yang bisa membuat riska nyaman dirumah ini” jawab
riska.

“ mungkin belum, suatu hari nanti kamu pasti akan


menemukan sesuatu yang special dikampung dan
dirumah ini”. Ujar ayah
“maybe” jawab riska dengan nada yang agak lemah.
Besok merupakan hari pertamanya sekolah
di SMPN 02 Pinoh Utara. Sekarang ia baru kelas 8.
Dipagi hari yang begitu cerah disebuah yang
sederhana itu namun terlihat begitu elegan. Riska
dikamarnya terlihat sedang mengerjap-ngerjapkan
matanya dan sesekali ia mengulet. Lalu ia bangun
dari tempat tidurnya dan beranjak menuju jendela
kamarnya. Ia membuka jendela dan menghirup
udara segar dari luar rumahnya.

“ini hari pertama ku sekolah disini” gumam riska


kepada dirinya sendiri sambal menyungingkan
senyuman manisnya.

Riska pun bergegas mandi dan bersiap-siap


berangkat ke sekolah.

“ Aku sudah siap” ucap riska dengan senyuman


dibibirnya.

Ia keluar menuju meja makan, disana ada ibunya


yang sedang sibuk mengoleskan roti dengan selai
kacang dan juga ada ayahnya yang sedang
menyantap roti.

Suara langkah kakinya menyita perhatian kedua


orang tuanya. Riska seketika menoleh ke sumber
bunyi.

“ eh sayang, pagi-pagi sudah siap berangkat


sekolah. Ayo sini sarapan dulu nak” ucap ibu pada
riska.
Riska hanya membalas dengan anggukan serta
senyuman dibibirnya. Setelah selesai sarapan, riska
pamit kepada ibunya .

“ bu riska pamit kesekolah ya” ucap riska pada


ibunya sambal menyium punggung tangan ibunya
itu.

“ ayah ayah riska berangkat sama ayah kan?” Tanya


riska kepada ayahnya
“ iya nak, berangkat sama ayah” jawab ayah

“assalamualaikum” ucap riska sambil bergegas


menuju motor ayah nya karena takut terlambat.

Sesampainya disekolah riska pamitan kepada


ayahnya.

“ yah, riska pamit dulu ya. Riska mau cepat-cepat


nyari ruang kelas riska” ujar riska sambil menyium
tangan ayahnya.
Ia bergegas mencari kelasnya karena ia belum tau
dimana kelas nya berada.

Riska seperti orang kebinggungan ketika mencari


ruang kelasnya. SMP itu lumayan luas sehingga
susah riska mencari kelas. Ketika sedang mencari
kelas ia bertemu seorang gadis dan gadis itu pun
menyapa nya.
“ hai, kamu sedang mencari apa. Kok kayak orang
kebinggungan gitu” tanya gadis itu

“ iya, sayang sedang mencari ruang kelas saya,


saya anak baru disini” jawab riska.

“ ooo lagi nyari kelas, kamu kelas apa? Tanya gadis


itu.
“ saya kelas 8 “ jawab riska

“ kelas 8 B dibelakang sana, kebetulan saya juga


kelas 8 B . mari saya antar kamu kekelas” ucap
gadis itu.
“ terima kasih kamu telah membantu ku”ucap riska

“iya, sama-sama. Sudah tidak usah sungkan-


sungkan kita kan juga satu kelas”ujar gadis itu.

Mereka pun berjalan menuju kelas sambil


berbincang-bincang.

“eh lupa kita belum kenalan, nama kamu siapa ya?”


Tanya gadis itu.

“ nama saya riska suri, Panggil saja riska. Hmm


kamu nama nya siapa?” ucap riska

“ nama saya shinta rani, panggil saja shinta. Salam


kenal ya riska” ucap shinta
“hmmm, ngomong-ngmong kenapa kamu bisa
pindah kesekolah ini?” Tanya shinta.
“saya pindah kesekolah ini karena ayah saya
dipindahkan mengajar di SMP ini dan kita harus
pindah ke desa ini termasuk sekolah saya juga harus
pindah” jawab riska.
“oh begitu” ujar shinta.
Mereka pun sampai ke ruangan kelas mereka.
“ ini ruang kelas kita” ucap shinta.

Riska hanya menjawab dengan anggukan dan


senyuman.
Sampainya dikelas shinta memperkenalkan riska
keteman-temannya.

“ perhatian semuanya, ini riska dia murid baru disini”


ucap riska kepada teman-temannya.
“ hai semuanya, salam kenal”.ucap riska.

“hai salam kenal juga”jawab murid-murid yang ada


dikelas saat itu.

Bel masuk pun berbunyi, mereka semua duduk


dibangku mereka masing-masing. Riska duduk
disebelah shinta teman barunya itu kebetulan shinta
pun duduk sendirian. Tak lama kemudian datang
wali kelas mereka. Wali kelas memberitahukan
bahwa ada anak baru masuk kelas itu, anak baru
yang wali kelas itu maksud yaitu riska. Wali kelas
pun memanggil riska maju kedepan untuk
memperkenalkan dirinya kepada teman-teman
semuanya. Riska pun maju kedepan dan
memperkenalkan dirinya. Setelah beberapa jam
mereka dikelas terdengar suara bel berbunyi
menandakan jam pertama belajar telah usai dan
disegerakan untuk istirahat. Murid-murid
membereskan alat tulis mereka dan bergegas
istirahat.

“ hai riska , yok kita pergi makan ke kantin “ajak


shinta.

“hmm, saya sudah sarapan dirumah tadi” jawab


riska.

“oooo begitu, hmm kamu temankan aku saja. Kamu


tidak usah makan daripada kamu disini sendiri
mending ikut saya kekantin” ajak riska sambil
tertawa
“baiklah, saya ikut kamu kekanti” riska.

“ terima kasih kamu mau menemaniku, mari kita


pergi” ajak shinta.

Mereka pun pergi kekantin, tiba-tiba ada seseorang


laki-laki datang menghampiri mereka berdua.

“hai, makan apa kalian”sapa laki-laki itu kepada


mereka berdua.
“ya makan nasilah, masak makan batu hehehe”
jawab shinta sambil bercanda.

“iiiiih kamu mah jawabannya tidak pernah


serius”ucap laki-laki itu.

Shinta dan laki-laki itu pun saling asik bercanda,


riska hanya terdiam dan tersenyum mendengar
mereka bercanda.

“ eh lupa, ini Iqbal dia teman kelas kita” shinta


memperkenalkan Iqbal kepada riska.
“hai riska saya Iqbal salam kenal ya”ujar Iqbal
“iya, salam kenal juga” ucap riska

“ hmm kalau boleh tau, kamu tinggal dimana? Tanya


Iqbal

“ saya tinggal di dusun lebak batu gang sari”jawab


riska

“oh iya kah, berarti sama dong saya juga tinggal


disitu. Berarti kita tetangga dong hehe”ucap Iqbal.

“ iya, tidak disangka ya kita bisa berdekatan”ucap


riska.

“iya ya, enak lah kan nanti kita bisa belajar bersama
dirumah” ucap Iqbal
“hehe boleh, shinta rumahnya dimana? Tanya riska
“kalau saya digang mekar sebelah gang sari” jawab
shinta

“ berarti kita dekat semua dong, sukanya “ucap riska


dengan senyuman yang lebar.

Ketika mereka lagi asik-asiknya berbincang-bicang,


datang pelayan mengantarkan makanan yang telah
mereka pesan tadi.

“sudah sudah nanti lagi ngobrolnya makan bentar


lagi kita masuk”. Ujar riska

Tak lama kemudian ketika mereka sedang makan


terdengar suara bel masuk.

“tuhh bel nya udah bunyi, cepat habiskan


makananya” ucap riska

“ aduhh bel nya udah bunyi ,yaudah nda usah


dihabiskan makanannya nanti kita terlambat.
Sekarang kan masuk pelajaran matematika kita
tidak boleh terlambat gurunya galak macam singa
hehe “ujar shinta
“ ayolah kita cepat-cepat masuk kelas” ajak Iqbal.

Mereka pun langsung bergegas pergi kekelas.


Pada saat itu mereka masuk mata pelajaran
matematika. Guru matematika tersebut sangat galak
sehingga ditakuti semua murid disekolah itu, apabila
mata pelajarannya sedang berlangsung tidak boleh
termbata dan berisik. Ibal, shinta dan riska cepat-
cepat pergi kekelas karena takut terlambat sehingga
makanan mereka tidak dihabiskan. Setelah
beberapa lama mereka belajar dan waktu pun
menunjukkan pukul 12.30 wib bel pulang pun
berbunyi. Murid-murid memasukkan alat tulis
mereka kedalam tas.
“ ris kamu pulang sama siapa?”Tanya shinta
“saya pulang bersama ayah” jawab riska
“ oh begitu, ayah kamu dimana ?”Tanya shinta

“ayah masih diruang guru, mungkin sebentar lagi


keluar” jawab riska.

“ kamu pulang sama siapa shin?”riska kembali


bertanya
“saya pulang jalan kaki” jawab shinta
“hai shinta, riska pulang yuk”. Ajak Iqbal
“yukk, kamu pulang jalan kaki bal” Tanya shinta

“iya dung, seperti biasa jalan kaki. Eh riska yuk


pulang jalan kaki” Iqbal.

“ maaf Iqbal kali ini tidak bisa , saya pulang bersama


ayah” ujar riska
“ iya tidak apa-apa. Ayah kamu dimana? Udah
sampai sini?” Tanya Iqbal
“ayah masih diruang guru. Ayah riska ngajar
disekolah ini” jawab riska
“oh ayah riska ngajar disini”ucap Iqbal
“ iya Iqbal”jawan riska

Ayah riska pun datang menghampiri mereka yang


sedang berdiri didepan kelas.
“ayo nak kita pulang”ajak ayah riska
“iya ayah” jawab riska
“shinta, Iqbal saya balik duluan ya.

“iya riska hati-hati” ucap Iqbal dengan senyuman


dibibirnya”
“ sampai jumpa besok”ucap riska.
Ayah dan riska berjalan menuju kendaraan mereka.
“ yang tadi tu teman baru riska?”Tanya ayah

“iya yah, mereka teman baru riska. Mereka sangat


baik dan ramah” jawab riska

“syukurlah kamu bisa bergaul dengan mereka. Ingat


ya jangan sombong sama teman. Apalagi kamu
anak baru tidak boleh sombong.”ujar ayah
“siap komandan”jawab riska( sambil ketawa )
Riska dan ayah pun sampai kerumah.
“assalamualaikum”ucap riska

“waalaikumsalam, eh anak ibu sudah pulang”jawab


ibu
“iya bu”ucap riska (sambil mencium tangan ibunya)

“ganti baju ya, jangan lupa mandi. Sudah selesai


mandi langsung makan ya sayang” ucap ibu
“iya iya bu”jawab riska

Riska pun masuk kekamarnya , langsung mandi dan


mengantungkan baju sekolah yang ia pakai tadi.

Malam harinya riska dan kedua orang tuanya


berkumpul diruang keluarga sambil menikmati film.

“ Nak, gimana hari pertama kamu sekolah?”Tanya


ibu
“hmm seru bu” jawab riska dengan girang.

“tadi pas Riska lagi nyari ruang kelas, Riska sangat


kebingungan tiba-tiba ada seorang gadis yang
menyapa Riska, dan ia membantu Riska mencari
ruang kelas kebetulan dia juga satu kelas dengan
Riska, sekarang dia menjadi teman baik Riska
dikelas”.
“Asyik dong tuh, hari pertama sekolah langsung
dapat teman baik. Siapa nama gadis itu’, Tanya
Ibunya.
“Namanya Shinta Bu.” Jawab Riska.

“Oh… Shinta namanya. Nanti, bawa dia main


kerumah supaya Riska ada yang menemani Riska
dirumah”, Ujar Ibu.

“Iya Bu, rumah dia juga tidak jauh dari sini. Oh iya,
tadi ada teman kelas Riska dia juga tinggal di gang
ini. Namanya Iqbal

Anda mungkin juga menyukai