MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Massa yang dibimbing oleh
Ibu Yenni Yuniati Drs., M.Si..
Disusun oleh :
BANDUNG
2016
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia komunikasi massa, seorang komunikator memiliki peran penting dalam
penyampaian pesan terhadap khalayak. Profesi tersebut memiliki faktor-faktor penting yang
mendukung keefektifan dalam proses pengiriman pesan. Faktor tersebut dinamakan variable
komunikator. Komunikator dalam komunikasi massa terdapat dalam berbagai segmen
komunikasi, salah satunya adalah Public Relation.
Mengapa sih dibutuhkan komunikator? Karena dalam proses berkomunikasi
komunikator dan komunikan merupakan suatu rangkaian utuh dalam proses pengiriman pesan.
isi variable komunikator terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Kredibilitas, 2. Atraktif, 3.
Kekuasaan . Masing-masing turut berperan penting dalam tolak ukur kesuksesan komunikator.
Tiga aspek ini wajib di miliki bagi setiap komunikator tak terkecuali komunikator dalam bidang
Public Relations
Peran komunikator dalam public relations salah satunya adalah untuk menyampaikan
pesan ke-PRan kepada audiens. Kami membahas ini dengan tujuan untuk menguak kaitan
antara Public Relation, dengan komunikasi massa dalam aspek komunikator.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu.
Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi
untuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat
magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai
berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi.
Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olimpiade untuk bertukar pendapat dan
meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik
merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang
direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan
memiliki perbedaaan dalam strategi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi
perkembangan organisasinya.
Reita Sitanala memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di bidang komunikasi. Karirnya
dalam komunikasi dimulai ketika ia bergabung dengan Indo Hubungan Iklan Publik dalam
hubungan dengan Ogilvy & Mather Worldwide sebagai Konsultan Hubungan Masyarakat
tahun 1994 – 1997. Pada tahun 1995, dia memberikan kontribusi terhadap pengenalan
keberhasilan Nokia Mobile Phones di pasar Indonesia, dalam menciptakan perusahaan dan
citra merek. Dia juga di belakang pengenalan keberhasilan pasar super TOPS (perusahaan dari
Royal Ahold) di Indonesia pada tahun 1996.
Pada pertengahan tahun 1997, ia bergabung dengan Intel Corporation sebagai Manajer
Humas untuk operasi Indonesia. Reita memimpin keberhasilan Intel ® Pentium ® II prosesor
meluncurkan kepada media di Indonesia. Salah satu prestasinya juga untuk posisi Intel sebagai
perusahaan terkemuka dalam semikonduktor dan keadaan teknologi seni di Indonesia. Pada
tahun 2003, ia bergabung dengan Mobile-8 Telecom sebagai Manajer Humas dan
mengembangkan prosedur umum perusahaan Hubungan standar operasional dan Kebijakan
Media.
Reita telah membangun hubungan yang sangat kuat dengan wartawan / reporter sampai
pemimpin redaksi dari semua segmen media nasional. Mendalam pengetahuan dan pemahaman
tentang semua aspek Humas akan menambah nilai dan memenuhi kebutuhan klien dan harapan.
Dia juga menangani pelatihan media untuk Bali Nirwana Resort, Mobile-8 Telecom, dan
Business Software Alliance (BSA) eksekutif. Dia ikut mendirikan Lucid Komunikasi pada
Januari, 2005.
KONTRIBUSI REITA SINATALA DALAM DUNIA PR
Reita Sinatala berkontribusi dalam dunia PR dengan mendirikan perusahaan bernama
LUCID Communications yang dibangun pada tahun 2005 bersama suaminya Andre Sitanala
pada tahun 2005, berarti pada tahun 2012 ini sudah memasuki tahun ke-7 LUCID
Communications memiliki 11-50 karyawan handal di dalamnya. dengan spesialisasi di bagian
Technology & Consumer Lifestyle Public Relations. PR Agency LUCID Communications
yang didirikan oleh Reita pernah mendapatkan pernghargaan dari Majalah marketing terkenal
MIX yaitu sebagai 2010 Rising PR Agency.
LUCID Communications yang didirikan oleh Reita dan suaminya ini sangat sukses
dalam memuaskan klien-kliennya baik yang berasal dari perusahaan multi nasional dan juga
perusahaan lokal di Indonesia. Contoh klien-klien Lucid Communications antara lain Yuppi,
Dell, CITRIX, BPA, Bosch ,Ericson, Ecoplas,Fortinate,LG,ACER, dan masih banyak lagi.
Contoh Kasus :
Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR. (lahir di Jakarta, 23 November 1961; umur 54 tahun)
adalah seorang ahli hubungan masyarakat (humas), pengusaha dan tokoh pendidikan
Indonesia. Prita dikenal sebagai pendiri dan pemilik STIKOM The London School of Public
Relations (LSPR), Jakarta. Ia juga dipercaya menjabat Ketua Umum Perhimpunan Hubungan
Masyarakat Indonesia (Perhumas) periode 2011-2014, dan ia adalah perempuan pertama yang
menjabat posisi itu.
Penghargaan :
Inspiration Award dari Rakyat Merdeka Online
Tokoh Humas Pilihan Serikat Perusahaan Pers (SPS) di The 3rd Indonesia Public
Relations Awards & Summit (IPRAS) 2014, Yogyakart
ASEAN People Award (APA) KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia
Analisis :
Kami menganalisis variabel komunikator dari ibu Prita Kemal Gani dalam pidatonya
diacara ASEAN Public Relations Network Conference. Dalam etos komunikator dibagi
menjadi 3 yaitu kredibilitas , aktraksi, dan kekuasaan. Dalam kredibilitasnya ibu prita kemal
gani sangat terlihat keahliannya (expertness) karismanya ,ketenangannya (poise). Dan juga sisi
sumgguh-sungguh (seriousness) dan dapat dipercaya (trustworthiness) sangat terlihat ketika
beliau menyampaikan pidatonya dan audience yang memperhatikan.
Seorang PR dituntut untuk ahli dalam grooming personality (manajemen berpakaian)
dilihat dari pakaian beliau saat menyampaikan pidato yang bertujuan untuk menguatkan self
confidence, body langue, dan press impression. Dari segi atraktif, beliau memiliki sisi
kemampuan (competence) di nilai dari skill-skill ke-PRan yang beliau miliki, dan sisi
keakraban (Familiarity) mengingat popularitas beliau sebagai tokoh PR yang terkenal berskala
international.
Dari segi Kekuasaan, ibu Prita Kemal Gani juga memiliki sisi Informational Power
mengingat jabatan nya sebagai pendiri LSPR (London School Public Relation) yang membuat
beliau menguasi informasi seputar ke-PRan.