Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN BENCANA

Disusun oleh :

Tri Suciyanti

2017727043

Fakultas Keperawatan S1 Transfer

Unversitas Muhammadiyah Jakarta

2017-2018
BAB I

PENDAHULUAN

Alam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh karena
itu manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Alam memang sangat erat kaitanya dengan
kehidupan manusia, akan tetapi selain menguntungkan alam juga dapat merugikan bagi
manusia, misalnya beberapa hari ini banyak terjadi bencana alam. Melihat fenomena tersebut
seharusnya manusia dapat berfikir bagaimana untuk dapat hidup selaras dengan alam. Karena
alam tidak dapat ditentang begitu juga bencana.

Hampir setiap waktu daerah-daerah yang ada di Indonesia rawan dengan bencana
alam yang menyebabkan banyak kerugian, biasanya bencana yang sering terjadi di Indonesia
meliputi, gempa bumi, meletusnya gunung berapi, tsunami, terjadinya tanah longsor. Dan
juga kebaran hutan. Indonesia itu terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng
pasifik, dan lempeng Australia. Ketiga lempeng tersebut bergerak saling bertubrukan maka
terbentuklah patahan samudra, palung samudra, dan juga munculnya gunung berapi.

Fenomena alam yang terjadi seringkali menguntungkan ataupun merugikan makhluk


hidup khususnya manusia. Beberapa fenomena alam yang merugikan tentu berbuntut bencana
alam besar yang akhirnya meluluhlantahkan kondisi di permukaan bumi dan juga berbagai
bangunan yang ada. Sebut saja gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung sampai
Tsunami.

Indonesia sendiri sudah pernah mendapatkan berbagai bencana alam seperti yang
disebutkan diatas, mengingat negara kita berada di berbagai garis lempengan dan garis
geografis bumi mulai dari “ring of fire”, kemudian garis khatulistiwa, lempengan Samudera
Hindia dan Pasifik dan masih banyak lagi. Meskipun Indonesia memang berada di area yang
bisa menimbulkan resiko bencana alam banyak masyarakat berharap tetap bisa selamat dan
hidup dengan tenang.
Daerah Indonesia sering kali terkena bencana Angin puting beliung. Bencana ini tidak
bisa dianggap sepele karena bisa menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Angin puting beliung atau yang biasa dikenal juga dengan angin leses merupakan sebuah
kejadian alam yang cukup berbahaya. Karakteristik kejadian ini adalah angin yang berputar-
putar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam. Angin ini bergerak secara lurus dan
biasanya berlalu setelah maksimal 5 menit.

Walaupun terjadi cukup singkat, angin ini mampu menghancurkan apa saja yang ada
didepannya. Benda benda didepannya akan terbawa dan terlempar begitu saja. Sampai saat
ini, kejadian ini masih sering terjadi. Angin puting beliung yang cukup besar bahkan sampai
merusak rumah-rumah warga, pohon, alat transportasi dan menimbulkan korban jiwa.

Bencana angin puting beliung biasanya terjadi ketika memasuki musim pancaroba,
bisa terjadi saat siang ataupun sore hari Fase terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang
erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus. Adapun fase terjadinya puting beliung yaitu
fase tumbuh dalam fase ini, didalam awan sedang terjadi arus udara yang naik ke atas
dengan tekanan sangat kuat. Pada fase ini proses terjadinya hujan belum turun karena titik air
serta kristal es masih tertahan oleh arus udara yang bergerak naik menuju puncak awan, Fase
dewasa pada fase ini, titik air yang sudah tidak bisa lagi ditahan oleh udaran akan naik
menuju puncak awan. Lalu hujan akan turun dan menyebabkan adanya gaya gesek antara
arus udara yang naik dan turun. Didalam fase ini juga, tempratur massa udara yang turun
mempunyai suhu yang lebih dingin jika dibandingkan udara yang ada disekelilingnya. Saat
arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk
pusaran. Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang
“menjilat” bumi. Dan itulah yang disebut angin puting beliung. Fase punah dalam fase ini,
tidak ada massa udara yang naik namun massa udara akan meluas di seluruh awan. Seiring
berjalan, masa ini akan berhenti dan pertumbuhan awan akan berakhir
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Puting Beliung

Orang awam menyebut angin puting beliung angin Leysus, di daerah Sumatera
disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika
yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak
secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Ada beberapa sebutan untuk
puting beliung. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan
pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

B. Karakteristik Angin Beliung

Puting beliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa
tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan
menimbulkan angin puting beliung.

*Kehadirannya belum dapat diprediksi.

*Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal.

*Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.

*Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.

*Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.
C. Penyebab terjadinya

Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan
dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga
karen Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air
maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.

D. Proses terjadinya puting beliung

Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada
siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di
siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi
pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan
berjalan secara acak.

Daerah Indonesia sering kali terkena bencana Angin puting beliung. Bencana ini tidak
bisa dianggap sepele karena bisa menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Angin puting beliung atau yang biasa dikenal juga dengan angin leses merupakan sebuah
kejadian alam yang cukup berbahaya. Karakteristik kejadian ini adalah angin yang berputar-
putar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam. Angin ini bergerak secara lurus dan
biasanya berlalu setelah maksimal 5 menit.

Walaupun terjadi cukup singkat, angin ini mampu menghancurkan apa saja yang ada
didepannya. Benda benda didepannya akan terbawa dan terlempar begitu saja. Sampai saat
ini, kejadian ini masih sering terjadi. Angin puting beliung yang cukup besar bahkan sampai
merusak rumah-rumah warga, pohon, alat transportasi dan menimbulkan korban jiwa.

Bencana angin puting beliung biasanya terjadi ketika memasuki musim pancaroba,
bisa terjadi saat siang ataupun sore hari Fase terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang
erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus. Adapun fase terjadinya puting beliung yaitu,
fase tumbuh dalam fase ini, didalam awan sedang terjadi arus udara yang naik ke atas
dengan tekanan sangat kuat. Pada fase ini proses terjadinya hujan belum turun karena titik air
serta kristal es masih tertahan oleh arus udara yang bergerak naik menuju puncak awan.
Fase Dewasa : pada fase ini, titik air yang sudah tidak bisa lagi ditahan oleh udaran
akan naik menuju puncak awan. Lalu hujan akan turun dan menyebabkan adanya gaya gesek
antara arus udara yang naik dan turun. Didalam fase ini juga, tempratur massa udara yang
turun mempunyai suhu yang lebih dingin jika dibandingkan udara yang ada disekelilingnya.
Saat arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk
pusaran. Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang
“menjilat” bumi. Dan itulah yang disebut angin puting beliung.

Fase Punah : dalam fase ini, tidak ada massa udara yang naik namun massa udara
akan meluas di seluruh awan. Seiring berjalan, masa ini akan berhenti dan pertumbuhan awan
akan berakhir

E. Dampak Terjadinya Puting Beliung

Dampak terjadinya puting beliung antara lain:

1. Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah

2. Dapat menimbulkan korban jiwa.

3. Rusaknya kebun-kebun warga

4. Kerugian Material.

5. banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan

6. Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.


F. Fenomena di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Angin puting beliung yang melanda Bogor pada Kamis


(6/12/2018) sekitar pukul 15.00 WIB telah merusak ratusan rumah warga dan menyebabkan
pohon tumbang. Kepala Stasiun BMKG Bandung Toni Sukma Wijaya memberikan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya angin puting beliung yang melanda wilayah Bogor

Kondisi atmosfer dilihat dari citra satelit himawari pada pukul 14.30 - 15.00 terpantau
awan konvektif jenis Cumullonimbus yang meliputi wilayah kota Bogor bagian selatan.
"Awan tersebut dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai
angin kencang, puting beliung serta kilat atau petir," ujar Toni melalui pesan singkatnya,
Jumat (7/12/2018), dilansir dari Kompas.com.

Pusaran angin lemah di selat Sunda sebelah barat Jawa Barat membentuk daerah
pertemuan angin (konvergensi) dan perlambatan angin di wilayah Jawa Barat. Hal tersebut
mendukung terbentuknya suplai wan hujan di wilayah Jawa Barat. BMKG memperkirakan
beberapa waktu ke depan Bogor akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat
yang disertai angin kencang, kilat, atau bahkan petir. Kencangnya hembusan angin puting
beliung menyebabkan pohon besar roboh hingga akarnya tercabut dari tanah. Pohon tumbang
juga menimpa angkot yang melintas dan mobil pribadi Selain itu, dinding hingga atap rumah
warga mengalami kerusakan. Kejadian ini menyebabkan sebanyak 848 rumah warga rusak
dan seorang warga meninggal dunia.

"Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Timur yang mangakibatkan, satu
orang meninggal dunia, 20 pohon tumbang, lima kendaraan rusak tertimpa pohon, 848
Rumah warga rusak berat dan ringan," ujar Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Fajar
Hari Kuncoro dilansir dari Tribun Bogor. Korban meninggal dunia saat sedang melintas
mengunakan mobil pribadinya. Kemudian mobil yang dikendarai tersebut tertimpa pohon
akibat angin puting beliung.
BAB III

KESIMPULAN

Bencana alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angina topan dan longsor. Bencana alam bukan hanya merusak
lingkungan dan mengancam nyawa sekitar, tapi juga menganggu kesehatan kesehatan
psikosisal yang dapat menyebabkan peningkatan strees pada korban. Dimana kejadian
tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan korban, bisa terjadinya mal nutrisi, serta bisa
mengakibatkan kesehatan mental.

Orang awam menyebut angin puting beliung angin Leysus, di daerah Sumatera
disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika
yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Puting
beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak
secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Ada beberapa sebutan untuk
puting beliung. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan
pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

untuk menanggulangi itu semua perlu dilakukan:

 Pahami apa itu angin puting beliung


 Kapan terjadinya angina puting beliung
 Sistem peringatan dini
 Pendidikan menangani angina putting beliung
 Satgas penanganan bencana.

DAFTAR PUSAKA
https://sainsforhuman.blogspot.com/2013/04/puting-beliung-pengertian-karakteristik.html

http://pusatkrisis.kemkes.go.id/bagaimana-proses-terjadinya-angin-puting-beliung

http://www.tribunnews.com/section/2018/12/07/fakta-terbaru-angin-puting-beliung-bogor-884-
rumah-rusak-hingga-penjelasan-bmkg?page=1

http://www.tribunnews.com/section/2018/12/07/fakta-terbaru-angin-puting-beliung-bogor-884-
rumah-rusak-hingga-penjelasan-bmkg?page=2

Anda mungkin juga menyukai