Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh
memanjang, simetri bilateral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula, dinding tubuh
dilengkapi otot, memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran pencernaan lengkap, sistem
ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem syaraf tangga tali, sistern respirasi terdapat
puda epidermis, reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor atau veliger. Kebanyakan
cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar atau darat.

Filum Annelida mencakup berbagai jenis cacing yang mempunyai ruas-ruas sejati, seperti
nereis, cacing tanah dan lintah. Annelida berasal dari bahasa latin annelus berarti cincin kecil-
kecil dan oidos berarti bentuk, karena cacing seperti sejumlah besar cincin kecil yang diuntai.
Ciri khas filum annelida adalah tubuh menjadi ruas-ruas yang sama sepanjang sumbu asterior
posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang sama ialah metamere, somite, atau segmen. Bagian
tubuh paling anterior disebut prostomium bukan suatu ruas. Demikian pula di bagian paling
ujung posterior yang disebut pigidium, terdapat anus. Segmentasi pada annelid tidak hanya
membagi otot dinding tubuh saja, melainkan juga menyekat rongga tubuh atau coelom dengan
sekatan yang disebut septum, jamak septa.

Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang
tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam
membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral. Telah
diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh annelida adalah
cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan.
Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa
cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah.
Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori
dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan
kandungan humus tanah.

Cacing yang termasuk dalam golongan annelida adalah cacing yang hidupnya tidak
termasuk dalam golongan cacing yang termasuk parasit pada suatu tubuh inangnya. Cacing ini
adalah cacing yang hidup bebas. Berdasarkan uraian singkat mengenai cacing tersebut diatas
maka diadakanlah praktikum mengenai annelida ini agar dapat secara langsung melihat dan
memuktikan cacing-cacing yang tergolong annelida serta dapat menentukan ciri morfologi juga
anatominya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan yaitu, untuk mengamati bagian struktur
merfolosis cacing tanah (annelida).
BAB II

PEMBAHASAN

Hewan filum Annelida berasal dari kata latin “annul/annelus = cincin, gelang” dalam
bahasa Yunani “eidos = bentuk” yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum ini
bersegmen tertutup kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis, sudah ada rongga
tubuh (coelom), dengan metamerisme sebagai ciri utamanya: pembagian rongga tubuh, sistem
persyarafan, peredaran darah, dan sistem ekskresinya metamerik. Saluran pencernaan lengkap
(mulut-usus-anus), berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan epidermis
ataupun insang (pada cacing tabung, misalnya) pada somit tertentu. Organ reproduksi
hermafrodit (kelas olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan
dewasa, atau berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan melalui fase larva
trokofor. Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan dalam air. Umumnya annelida hidup
bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan akuatis, dan ada juga
yang bersifat parasit pada vertebrata.

Cacing dari filum annelida memiliki segmen, artinya tubuhnya terdiri atas satuan yang
berulang-ulang. Meskipun beberapa struktur, seperti saluran pencernaan terdapat di sepanjang
tubuh cacing tersebut, tetapi yang lain seperti organ ekskresi terulang pada segmen demi segmen.
Dari luar segmentasi ini tampak seperti cincin. Ciri khas lain annelida adalah simetri bilateral,
suatu sistem peredaran yang efisien dengan darah yang dipompa melalui sistem pembuluh darah
tertutup dan sistem saraf yang cukup rumit. Pembuluh saraf utama terdapat di bagian ventral.
Ciri lain pada cacing annelida yang tidak terdapat pada hewan yang lebih primitif adalah adanya
rongga tubuh yang besar berisi cairan. Hal ini memungkinkan organ-organ dalam bergesekan
satu sama lain dengan mudah, sehingga memudahkan gerakan tubuh yang ekstensif. Rongga ini
yang disebut selom (John W. Kimball, dkk.1983).

Hewan-hewan annelida mempunyai sistem digesti, saraf, ekskresi, dan reproduksi yang
majemuk. Sistem-sistem tersebut biasanya bersifat metamerik baik seluruhnya atau sebagian.
Sistem perototan biasanya diatur segmental. Sebagian besar annelida mempunyai sistem
pembuluh yang didalamnya terdapat darah yang bersirkulasi. Hewan-hewan itu bersifat diesius
atau hermafrodit. Walaupun pada beberapa jenis terjadi reproduksi aseksual. Kebanyakan
annelida menghasilkan larva yang bersilia disebut larva trokofor.

Reproduksi annelida dilakukan secara seksual. Annelida jantan memiliki organ testis dan
annelida betina memiliki ovarium. Kedua organ ini bisa terdapat pada satu hewan yang
hermafrodit atau terdapat pada individu yang berbeda. Annelida dibagi atas tiga kelas, yaitu
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinae (Rikky Firmansyah, dkk.2004).
2.1. Ciri-ciri Umum

Ciri umum yang tergolong filum Annelida dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Tubuh bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh


2) Triploblastis
3) Tiap segmen dipisahkan oleh septa
4) Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel
5) Punya seta, keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
6) Punya parapodia
7) Alat gerak: kontraksi otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada tiap segmen
(polygochaeta dan Olygochaeta)
8) Respirasi: epidermis permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta)
9) Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus)
10) Reproduksi: seksual/genertif: konjugasi

2.2. Sruktur Tubuh Annelida

1) Bilateral simetris: organ yang memiliki dua sisi


2) Triboplastik,
3) Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati
(hewan selomata). Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya
paling sederhana.
4) Bersegmen, tubular dan memanjang
5) Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu
segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah,
sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya
saling berhubungan menembus septa. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
terdiri dari alat ekskresi (nefridium), lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah.
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.
6) Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel

2.3. Jenis Cacing Tanah (Lumbricus terresteris)

Cacing tanah dibedakan menjadi 3, yaitu :

1) Cacing Epigeik adalah cacing yang hidup di atas tanah yang memiliki ciri cacing
tersebut memakan bahan organic di atas tanah, tidak membentuk liang dan warnanya
gelap.
2) Cacing Endogeik adalah cacing yang hidup dibawah tanah atau dasar tanah yang mana
memiliki ciri memakan mineral tanah, membuat liang dan tinggal didalamnya,
warnanya merah muda serta castinnya dibentuk didalam tanah.tana
3) Cacing Anesik adalah cacing yang hidupnya di atas dan bawah tanah, cacing ini sangat
menyuburkan tanah karena dapat membolak balikkan tanah sehingga banyak casting
yang ditinggalkan didalam liang. Cacing ini memiliki ciri berwarna gelap pada atas
tubuhnya dan berwarna merah muda pada bagian bawah tubuhnya.
4) Selain yang disebut di atas, terdapat pula cacing dengan jenis:
 Coprophagic, yaitu cacing yang hidup di pupuk kandang
 Arboricolous, yaitu cacing yang hidup dalam suspense tanah pada hutan tropic basah.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan tempat

 Hari/tanggal : kamis, 20 februari 2020


 Tempat : kelas XI IPA7
 Waktu : 10.30 – 12.00

3.2. Alat dan bahan

 Cacing tanah
 Penggaris
 Tissue
 Kertas HVS
 Pentul
 Pensil
 Air (untuk membersihkan cacing)

3.3. Cara kerja

a) Letakkan annelida diatas meja dan lakukan pengukuran di penggaris


b) Mengamati bagian auterium–posterior
c) Gambar annelida yang diamati dan tuliskan bagian-bagian yang diamati

3.4.hasil pengamatan
Keterangan :

GOWA, 20 FEBRUARI 2020

( HAJRAWATI, S.pd, M.pd )

Sistem ekskresi
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PADA SISTEM EKSKRESI

CACING TANAH (ANNELIDA)

DI SUSUN OLEH :

Nama :

 NURAFIFAH
 FITRIANI

Kelas : XI IPA7

SMA NEGERI 2 GOWA

TAHUN AJARAN PEMBELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai