FARMAKOGNOSI II
PEMBUATAN PRODUK FARMAKOGNOSI
DAN EVALUASINYA
DOSEN PEMBIMBING
M. RIFQY EFENDI, M.farm., Apt.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. CENDANA 17160039
2. DIANA PUTRI WAHYUNI 17160042
3. PUTRI AVENDA MELATI 17160046
4. MERI APRIYANI 17160049
5. MARINI EKA PUTRI 17160050
6. WINDI WULANDARI 17160053
5 Farmasi 2
2. TEORI / KLASIFIKASI
a. Teori
Bengkoang (Pachyrhizus erosus (L) Urban) adalah salah satu tanaman
berumbi daerah tropika dari family leguminoceae yang mudah dibudidayakan.
Bengkuang (Pachyrhizus erorus) berasal dari daerah Amerika Tengah dan
Selatan terutama di daerah Mexico. Suku Aztec menggunakan biji tanaman
bengkuang ini sebagai obat-obatan. Kemudian pada abad ke-17, Spanyol
menyebarkan tanaman ini ke daerah Philipina sampai akhirnya menyebar ke
seluruh Asia Pasifik . Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini termasuk
dalam suku polong-polongan atau Fabaceae. Tanaman ini masuk Indonesia dari
Manila melalui Ambon, dan sejak saat itulah bengkuang dibudidayakan
diseluruh negeri . Bengkuang sekarang ini lebih banyak dibudayakan di daerah
Jawa dan Madura atau di dataran rendah. Di tempat asalanya, tumbuhan ini
dikenal dengan xicama atau jicama. Orang jawa menyebutnya sebagai besusu.
Bengkuang (Pachyrhizys erosus) dikenal dari umbi (cormus) putihnya yang
bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikan masker untuk
menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Bagian umbi merupakan bagianyang
dikomsumsi dari tanaman bengkuang karena mengandung gula, pati dan
oligosakarida yang dikenal dengan nama inulin.
b. Klasifikasi
Menurut Van Steenis (2005) dalam Hilman (2012), klasifikasi tanaman
bengkuang adalah :
Kingdom : Plamtae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan Berpembuluh)
Super Devisi : Sprematophyta (Menghasilkan Biji)
Divis : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae (Suku Polong-Polongan)
Genus : Pachyrizus
Spesies : Pachrizus Aerosus (L) Urban
c. marfologi
Tanaman ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat
seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna
kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak
manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbinya
juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90 %. Rasa manis
pada umbi bengkoang berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin, yang
tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau
orang yang berdiet rendah kalori.
Berdasarkan bentuk umbinya, ada dua macam yaitu bulat pipih dan bulat
panjang. Umbi yang berbentuk bulat pipih lebih baik dari pada yang berbentuk
bulat panjang. Kelebihan umbi yang bentuknya bulat pipih antara lain : kulitnya
tipis, mudah dikupas, berwarna putih, berair banyak, serat sedikit, mudah dipecah
dan rasanya manis. Sedang umbi yang berbentuk bulat panjang kulitnya lebih
tebal, sulit dikupas, berwarna sedikit kekuningan, berkadar air rendah, berserat,
sulit dipecah dan rasanya tawar [6]. Umbi bengkuang sering dikonsumsi karena
dianggap memberi efek segar. Efek ini muncul karena kandungan air pada umbi
yang cukup tinggi, yaitu sekitar 86 hingga 90 persen. Kadar air yang tinggi dapat
menggantikan cairan tubuh, hingga dapat memberikan rasa segar pada tubuh.
d. kandungan kimia
Umbi bengkuang mengandung banyak karbohidrat sehingga berasa manis,
dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya dari tanaman
bengkuang adalah pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C [5].
Walaupun umbi bengkuang dapat dimakan, tetapi bagian biji dari benkuang
sangat beracun karena mengandung senyawa rotenone. Biji bengkuang yang telah
tua kaya akan senyawa lipid dan protein, akan tetapi tidak dapat dikonsumsi
karena mengandung rotenone, isoflavon, furano-3- fenil, kumarin yang bersifat
racun [6]. Jika senyawa yang bersifat racun tersbut dapat dibebaskan dari biji,
maka biji bengkuang memiliki kandungan gizi yang setara dengan biji kaang
tanah yaitu asam palmtat, asam oleat dan asam linoleate dengan kadar
masingmasing 26,7 %, 33,4 % dan 34,2 %, Dilaporkan juga bahwa tanaman
bengkuang mengandung mineral dengan jumlah yang cukup tinggi seperti fosfor,
zat besi, serta kalsium.
e. efek farmakologi
Bengkuang termasuk umbi-umbian yang memiliki kandungan air tinggi.
Bentuknya bulat dengan ujung yang meruncing. Buah ini sering digunakan untuk
bahan rujak. Bengkoang kaya akan vitamin C, kalsium, fosfor dan serat makanan
(Sekarinda dan Rosalin, 2006).
Komposisi kimia yang seperti itu memungkinkan umbi bengkuang digunakan
sebagai obat, baik obat luar maupun obat dalam. Untuk obat luar, bengkuang
dijadikan masker wajah yang memberikan kesegaran pada kulit wajah. Untuk
obat dalam, bengkuang dapat mengatasi penyakit diabetes melitus, demam,
eksim, sariawan dan wasir.
Menurut Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992) komposisi
bengkuang dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992)
3. CARA KERJA
1. Timbang 3-5 kg buah bengkoang
2. Kupas kulit bengkuang dan dicuci
3. Buah bengkuang tersebut di parut
4. Dari hasil parutan lalu di peras untuk mendapatkan sari dari bengkuang
tersebut
5. Ampas bengkuang tersebut di tambahkan dengan air secukupnya , lalu
diperas kembali.
6. Kumpulkan air perasan lalu di enapkan
7. Endapan di ambil dan di keringkan
8. Gerus endapan yang sudah kering lalu diayak
9. Hitung rendemen yang didapatkan
4. HASIL
Hasil penggerusan pati
bengkoang
5. EVALUASI
Rendemen pati Bengkoang
Persyaratan
Pemerian : berbentuk hablur, serbuk putih
Warna : putih
Mikroskopis : terdapat seperti gelembung/ bulatan
Kelarutan
Dalam air dingin :larut
Dalam etanol :larut
Identifikasi
Pada saat 1 gr pati ditambahkan 50 ml air pati tersebut terlarut
Pada saat penambahan 1 ml suspense dan ditambahkan dengan
larutan idodium 0,05 warna yang ditunjukan warna hitam setelah
dipanaskan warna berubah menjadi warna hitam kebiruam , lalu
setelah itu didingankan warna tetap sama yaitu warna hitam kebiruan.
Susut pengeringan
Susut pengeringan adalah pengurangan berat bahan setelah
dikeringkan dengan cara yang telah ditetapkan. Susut pengeringan terjadi
dikarenakan berkurangnya mineral yang terdapat pada bahan yang di olah.
Susut pengeringan ditetapkan dengan cara berikut : timbang 1 sampai 2 gr
pati lalu di letakan pada porselen, lalu di masukan kedalam ruang pengering.
Suhu yang digunakan yaitu 105 derajat C , selama 4jam .Berat cawan+pati
awal yaitu 329,02 gram lalu berat cawan+ setelah pengeringan 4 jam yaitu
328,19 gram terjadi penyusutan 0,83 gr.
Uji kadar abu total
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau
mineral yang terdapat pada suatu pada bahan. Cara pengujiannya yaitu
dengan cara: timbang seksama 2 sampai 3 gr pati yang telah dihaluskan dan
masukan kedalam krus silica yang telah dipijarkan dan ditara, pijarkan
perlahan-lahan hingga arang habis, dinginkan dan timbang.
Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan sedikit air
panas , diaduk, saring melalui kertas saring bebas abu, pijarkan kertas saring
beserta sisa penyaringan dalam krus yang sama . masukkan filtrate kedalam
krus uapkan dan pijarkan hingga bobot tetap.
Saran
Saat praktikan mengerjakan praktikum ini, harus selalu
memperhatikan keadaan perendaman pati bengkoang
R I M P A N G T E M U L A WA K
1. Tujuan pelaksanaan
b. Morfologi Tumbuhan
Temulawak termasuk tanaman berbatang basah. Tingginya dapat mencapai
2,5m. Bunganya berwarna Putih kemerah-merahan atau kuning. Panjang tangkai
bunga 1,5-3 cm. Kelompok bunga 3-4 buah. Bunganya langsung keluar dari rimpang
dan berwarna merah, kelopak hijau muda, sedangkan pangkal bunga bagian atas
berwarna ungu. Temulawak dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0-1.800 m
dpl.
Temulawak tumbuh baik pada jenis tanah latosol, andosol, regosol dan
podsolik pada ketinggian 100-1.500 m dpl dengan curah hujan 100-4.000 mm/tahun.
Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan maupun di pekarangan dan hidup subur pada
tanah gembur. Temulawak termasuk jenis temu-temuan yang berbunga terus-
menerus. Bagian yang dipanen dan dipergunakan adalah rimpang yang beraroma
tajam dengan daging rimpang berwarna jingga. Panen dapat dilakukan pada umur 7-
12 bulan setelah tanamanatau keadaan daun telah menguning dan gugur
c. Klaifikasi Tumbuhan
Divisi : Spermatophyte
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Rimpang
d. Kandungan Kimia
Rimpang temulawak mengandung protein, pati,zat warna kuning
kurkuminoid (yang terdiri dari dua komponen yaitu kurkumin dan kurkuminoid),
serta minyakatsiri. Pati merupakan komponen terbesar dalam temulawak, sekitar
29-34%. Pati ini adalah jenis yang mudah dicerna sehingga baik untuk makanan
bayi atau makanan orang yang baru sembuh dari sakit Kandungan zat pada
Temulawak yaitu minyakatsiri yang bemuatan felandren dan turmerol, terdapat
juga kurkumin dan pati dengan dosis 0,5 gram sampai 1 gram sangat baik untuk
antipasmodika dan obat kolagoga
Dari hasil tes uji yang dilakukan oleh Balai penelitian tanaman dan obat,
diperoleh sejumlah zat / senyawa dalam rimpang temulawak antara lain : Air
19,98%, pati 41,45%, serat 12,62%, abu 4,62%, abu tak larut asam 0,56%, sari air
10,96%, sari alkohol 9,48%, dan kurkumin 2,29%.Dari hasil pengujian tersebut,
ditemukan juga kandungan alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpennoid, glikosida
tannin, saponin dan steroid .Selain itu, terdapat juga kandungan minyak atsiri
sebesar 3,81%, meliputi : d-kamfer, sikloisoren, mirsen,p-toluil metikarbinol,
pati, d-kamfer, siklo isoren, mirsen, p-toluil metilkarbinol, falandren, borneol,
tumerol, xanthorrhizol, sineol, isofuranogermakren, zingiberen, zingeberol,
turmeron, artmeron, sabinen, germakron, dan atlantone.
e. Farmakologi
Mengatasi osteoarthritis
Obat antiradang
Obat jerawat
Dalam dunia kecantikan, temulawak juga bisa digunakan sebagai
obat jerawat. Ini karena temulawak memiliki sifat astringent. Astringent
bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak dari kelenjarnya. Selain itu,
kandungan antiseptik di dalamnya juga bisa membantu membersihkan kulit
dari bakteri penyebab jerawat. Dengan begitu, jerawat yang meradang akan
berangsur membaik dan sembuh.
Menjaga kesehatan liver
Obat diuretic
Gagal jantung
Gagal hati
Pembengkakan jaringan (edema)
Masalah pada ginjal
Antispasmodik
Sakit perut
Kembung
Diare
Kram perut
Sembelit
Perhitungan Rendemen
Rendemen = 15,96%
Persyaratan
Pemerian : serbuk halus
Warna : kuning
Rasa : kecut
Bau : khas temulawak
Pereaksi Warna
H2SO4 Kuning pekat
HCl pekat Kuning kehijauan
NaOH P 5% Merah hati
KOH P 5% Merah hati
Amonia 25% Kuning muda
KI P 6% Kuning muda
FeCl3 5% Kuning kecoklatan
Mayer Orange
Dragendorf Hitam
Susut Pengeringan
Saran
Dalam proses penjemuran temulawak praktikan harus memperhatiakan sushu
cuaca, agar temulawak tidak berjamur
Kerja dari prakstikan harus bersih agar simplisia tidak terkontaminasi dengan
bakteri lain.
PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO)
1. Tujuan
Untuk mengetahui cara pembuatan minyk kelapa murni (VCO)
2. Teori/ klasifikasi
a. Teori
Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil atau VCO) merupakan produk
olahan asli Indonesia yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah pada suhu
rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan yang penting dalam
minyak tetap dapat dipertahankan Minyak kelapa murni merupakan hasil olahan
kelapa yang bebas dari transfatty acid(TFA) atau asam lemak trans. Asam lemak trans
ini dapat terjadi akibat proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami proses hidrogenasi,
maka ekstraksi minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin. Misalnya, secara
fermentasi, pancingan, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa secara
cepat dan lain-lain.
b. klasifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Diviso : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Diviso : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (Biji berkeping satu)
Ordo : Palmales
Familia : Palmae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L .
c. morfologi
a. Akar
Akar pada tanaman kelapa adalah serabut, tebal,dan berkayu. Akar tanaman
Kelapa ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada lahan pantai yang
berpasir. Pada tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar tunggang.
Namun, pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat seperti berlapis.
Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan ber air, serta
berwarna kecoklatan.
b. Batang
Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang
tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu. Namun, kayunya
kurang baik untuk bangunan. Pada batang tanaman kelapa terdapat pangkal
pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun
telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih
tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna
hitam beruas.
c. Daun
Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam.
Pada bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam
dan keras di kedua sisinya. Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua
sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai
tulang daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium
compositum), dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya
rapat dan berjejal-jejal di ujung batang.
d. Bunga
Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun. Bunga
tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang bunga yang
disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon bunga sebelum
merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk (inflorecentia).
d. kandungan kimia
Kandungan utama VCO adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam
lemak tak jenuh sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam
laurat. VCO mengandung ± 53% asam laurat dan sekitar 7% asam kaprilat.
Keduanya merupakan asam lemak rantai sedang yang biasa disebut Medium
Chain Fatty Acid
(MCFA). VCO mengandung 92% lemak jenuh, 6% lemak mono tidak
jenuh dan 2% lemak poli tidak jenuh.
e. Efek farmakologi
Alergi
Meskipun tidak lazim seperti bentuk alergi lainnya, minyak kelapa murni
memang menyebabkan alergi jika seseorang sensitif terhadapnya. Beberapa
reaksi alergi termasuk mual, ruam, eksim, gatal-gatal, muntah, dan anafilaksis
(keadaan darurat yang mematikan yang melibatkan gangguan pernapasan).
Diare
Gangguan Usus
Individu dengan mal absorpsi fruktosa sangat rentan terhadap hal ini.
Pada dasarnya ketika seseorang mengalami kesulitan menyerap fruktosa, ini
menyebabkan masalah pencernaan – termasuk gangguan usus. Jika anda
menderita gangguan usus atau masalah terkait pasca konsumsi produk yang
mengandung minyak kelapa, solusinya juga satu. Minum air kelapa muda.
Kerusakan Hati
Asam lemak rantai menengah dalam minyak kelapa diangkut ke hati, di mana
mereka dikonversi menjadi energi. Sejumlah ahli nutrisi menyebut jika kecepatan
membawa MCFA ini ke hati dapat menyebabkan masalah. Resikonya akan membuat
hati tertekan. Dalam jangka panjang bisa merusak organ hati.Efek samping negatif
dari minyak kelapa VCO meskipun tidak banyak bisa mengganggu. Itulah sebabnya
Anda harus berhati-hati jika alergi terhadap minyak kelapa.
3. Prosedur Kerja
Alat
Blender Beaker Gelas
Botol Kertas Saring
Corong Erlenmeyer
Kompor Buret
Wajan Reflaktometer
Piknometer
Bahan
Sari Pati Santan
Etanol 96%
Fenolftalein
KOH
NaOH
Cara Kerja
Sari perasan 10 kelapa tua didiamkan selama 1 malam didalam
lemari pendingin, pisahkan air dan lemak dengan cara menghisapnya,
lalu di timbang. Pisahkan lemak yang terbentuk dan di masukkan ke
dalam botol tutup dan di biarkan 1 malam, minyak yang terbentuk
menjadi (mutu I). Sisa dari mutu I dipanaskan dengan api dengan api
sedang dan di saring menjadi (mutu II). Dan lemak yang tinngal dari
mutu II di panaskan lagi setelah semalam menjadi (mutu III).
4. Hasil
Perolehan hasil vco setelah pendinginan
Pemanasan vco
Mutu I : apabila vco ditambhankan dengan air maka dia tidak larut,
vco ditambahkan dengan etanol 95% juga tidak larut, dan vco
ditambahkan denagan kloroform maka dia larut.
Mutu II : : apabila vco ditambhankan dengan air maka dia tidak larut,
vco ditambahkan dengan etanol 95% juga tidak larut, dan vco
ditambahkan denagan kloroform maka dia larut.
Mutu III : : apabila vco ditambhankan dengan air maka dia tidak
larut, vco ditambahkan dengan etanol 95% juga tidak larut, dan vco
ditambahkan denagan kloroform maka dia larut.
1. Tujuan
Mempelajari teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan titik didih.
2. Teori
A. Pengertian
Tanaman sereh di Indonesia terdiri atas dua jenis yaitu sereh wangi
(Cymbopogan winterianus) dan sereh dapur (Cymbopogan citratus). Di
Indonesia, spesies sereh dapur lebih dikenal dengan West Indian Lemongrassdan
masyarakat umumnya menggunakannya sebagai campuran bumbu dapur dan
rempah-rempah karena mempunyai aroma khas seperti lemon. Aroma tersebut
merupakan senyawa bergugus fungsi aldehida, yakni senyawa sitral yang
terkandung dalam minyak atsiri sereh.
Sereh dapur tumbuh liar di daerah-daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia,
Vietnam,India, Amerika Tengah, sebagian Amerika Selatan dan Afrika. Cuaca
yang panas dan sinar matahari akan merangsang pembentukan minyak dalam
tanaman.di daerah yang curah hujannya melimpah,sereh dapat dipanen lebih
sering dibandingkan dengan daerah kering,namun minyak yang dihasilkan
berkadar sitral lebih rendah.tanaman yang dibudidayakan diatas tanah yang baik
dapat meningkatkan rendemen minyak serta kandungan sitralnya lebih tinggi.
Proses untuk mendapatkan minyak atsiri dari tanaman sereh pada umumnya
menggunakan metode destilasi atau penyulingan yang mana dibagi menjadi 4
metode penyulingan, yaitu penyulingan dengan air (water distillation),
penyulingan dengan air dan uap (water and steam distillation), penyulingan
dengan uap langsung (steam distillation) serta metode destilasi uap dan air
dengan pemanasan microwave. Dimana semua metode diatas dapat diterapkan
secara tradisional terkecuali metode yang terakhir.
B. Morfologi Tumbuhan
Akar: Tanaman sereh memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis
akar serabut yang berimpang pendek
Batang: Batang tanaman sereh bergerombol dan berumbi, serta lunak dan
berongga.Isi batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna
putih kekuningan. Tanaman sereh memiliki batang yang berwarna putih.
Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu,
batang tanaman sereh juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini
tumbuh tegak lurus di atas tanah.
Daun: Daun tanaman sereh berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya
kesat, panjang, dan runcing, hampir menyerupai daun lalang. Selain itu, daun
tanaman ini memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin
runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga
memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman sereh tersusun
sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya sekitar 50-100
cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada
permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus.
Bunga: Tanaman sereh jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Kalaupun
ada, pada umumnya bunganya tidak memiliki mahkota dan mengandung
bulir.
Buah: Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus jarang sekali atau
bahkan tidak memiliki buah.
Biji: Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus juga jarang sekali
memiliki biji.
C. Klasifikasi Tumbuhan
D. Kandungan Kimia
Kandungan dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen sitronelal 32-
45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-
4%,sitral,kavikol,augenol,elemol,kadonon,kadinen,vanilin,limonen,kamfen.
Minyak serai mengandung 3 komponen utama yaitu sitronelal, sitronelol,
geraniol. Minyak serai memiliki aroma khas lemon, karena roma tersebut adalah
sebuah senyawa bergugus fungsi aldehid, yakni sitral sebagai senyawa utama
minyak.
E. Farmakologi
Mencegah kanker
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa setiap 100 gram serai
mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker. Pada tahun 2006,
sebuah tim peneliti dari University Gurion di Israel menemukan senyawa
dalam tubuh serai yang bisa mematikan sel kanker tanpa merusak sel
sehat.
Obat gangguan pencernaan
Teh yang mengandung serai membantu mengatasi gangguan
pencernaan, sakit perut, masuk angin, kram usus dan diare. Serai juga
membantu mengurangi gas dari usus sekaligus mencegah pembentukan
gas lebih lanjut.
Detoksifikasi
Serai juga memiliki sifat detoksifikasi tubuh dengan meningkatkan
jumlah dan frekuensi buang air kecil. Hal ini bisa membuat organ
pencernaan, hati, pankreas, ginjal, dan kandung kemih bersih dan sehat
karena zat beracun dan asam urat sudah disingkirkan.
Manfaat pada sistem saraf
Minyak esensial yang dibuat menggunakan serai dapat digunakan
untuk memperkuat dan meningkatkan fungsi sistem saraf. Karenanya
minyak serai yang dioleskan ke permukaan tubuh memberikan efek
menghangatkan, melemaskan otot dan meredakan kejang.
Menurunkan tekanan darah
Serai efektif dalam mengurangi tekanan darah, merangsang sirkulasi
darah dan menghilangkan masalah tekanan darah. Konsumsi segelas jus
serai untuk menurunkan hipertensi.
sebagai analgesik