Anda di halaman 1dari 9

1

PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA RUAS


JALAN STA 0+1 KM KECAMATAN BINANGUN KABUPATEN BLITAR
JAWA TIMUR

Brunosius(1)+Andy Kristafi Arifianto(2)+Rifky Aldila P.(3)


Program Studi Teknik Sipil, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Jalan Telaga
Warna Tlogomas, Malang 65114, Indonesia
e-mail : brunotalo89@gmail.com, putriaureliamlg@mail.com, rifkytc@gmail.com

Abstract
The highway is a target trajectory of transportation that serves to reach from one place to
another. Therefore, to improve and expedite the flow of traffic on roads Binangun, District
Binangun, Blitar in East Java requires good planning in order to obtain good results and also
economically. This study aims to plot thick rigid pavement on roads Binangun with melekukan
survey include traffic data on average daily, know the condition of the road, and the
measurement path. This plan is intended to plan a road thick rigid pavement on roads Binangun.
The method used in the planning of this road is rigid pavement using NAASRA (National
Association of Australian State Road Authorities). Data analysis methods used, among others,
are planning a thick slab of concrete, reinforcement planning, planning connection (Dowel and
Tie Bar). Expenses for rigid pavement construction planning amounted to 60,243,947.1 kg/m3
of load for flexible pavement construction planning amounted to 48,009,707.1 kg/m3 . The
number of vehicles according the survey data over the age of plans based on the total fatigue
approaching or equal to 100 % . The importance of the rigid pavement thickness to be used on
roads Binangun Blitar District of Binangun are 180 mm = 18 cm.

Keywords: Study of rigid pavement (Rigid Pavement), NAASRA.

Pendahuluan musim hujan, air mengalir dan bermuara


Jalan Raya merupakan suatu lintasan kebagian sisi jalan yang rendah sehingga
sasaran transportasi yang berfungsi untuk terjadi penurunan tanah pada saat dilintasi
menjangkau satu tempat ketempat lainnya. kendaraan yang menyebabkan jalan cepat
Kondisi jalan Binangun yang tidak layak rusak. Oleh karena itu, perlu adanya
lagi untuk dilewati kendaraan akibat perbaikan jalan dengan menggunakan
turunnya tanah dibeberapa sisi jalan. Pada metode konstruksi perkerasan kaku (Rigid
ruas jalan Binangun sebelumnya Pavement). Perkerasan kaku (Rigid
menggunakan perencanaan perkerasan Pavement) merupakan cara yang sesuai
lentur (Flexible Pavement). Tetapi untuk perbaikan jalan raya Binangun karena
penggunaan perkerasan lentur (Flexible sesuai dengan jenis tanah di Kecamatan
Pavement) tidak sesuai jika digunakan di jalan Binangun. Dengan demikian, perlu adanya
Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten penelitian tentang studi perbaikan jalan
Blitar, karena daya dukung tanah yang tidak menggunakan metode kontruksi perkerasan
seimbang dalam menahan beban kaku (Rigid Pavement) di jalan Binangun
kendaraan. Hal ini juga berpengaruh dari kecamatan Binangun Kabupaten Blitar.
keadaan alam dan tidak ada drainase atau Penelitian ini bertujuan Untuk
saluran pembuangan sehingga pada saat mengetahui rencana perbaikan jalan dengan

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
2

metode konstruksi perkerasan kaku (Rigid - Jalan air (laut, sungai danau dan saluran)
Pavement) pada ruas jalan Binangun yaitu jalan untuk lalu lintas kapal
Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. ataupun perahu.
Untuk mengetahui penyebab kerusakan - Jalan darat yaitu jalan untuk lalulintas
jalan pada ruas jalan Binangun Kecamatan pejalan kaki, mobil, motor maupun
Binangun Kabupaten Blitar. Manfaat dari kendaraan darat lainnya.
penelitian ini: Sebagai bahan pertimbangan Klasifikasi dan fungsi jalan
untuk perbaikan jalan di kecamatan Pengelompokan Jalan menurut Sistem
Binangun Dapat memperlancar proses arus Pengelompokan jalan berdasarkan fungsi
lalu lintas di Kecamatan Binangun jalan
Kabupaten Blitar Untuk menambah Pengelompokan Jalan menurut Status
wawasan bagi mahasisiwa Universitas
Tabel 1. Satuan Mobil
Tribhuwana Tunggadewi Malang.Untuk
Penumpang (SMP)
menambah wawasan bagi penulis. No Jenis Datar / Pegunungan
Batasan masalah yang dibahas penulis Kendaraan Perbukitan
pada penyusun skripsi ini adalah: Studi ini 1 sepeda 0,5 0,5
dilaksanakan di jalan raya pada sta 0+00 – motor
sta 0+1000 m pada jalan Binangun 2 sedan, 1,0 1,0
Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. jeep,
Perencanaan peningkatan perkerasa kaku station,
(Rigid Pavement) pada jalan raya Binangun wagon
Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. 3 pickup, 1,2 - 1,9-
Studi ini tidak membahas perencanaan bus kecil,
2,4 3,5
drainase. Studi ini tidak membahas analisa truck kecil
dampak lingkungan. Studi ini tidak 4 bus dan 1,2- 2,2-
truck 5,0 6,0
memperhitungkan biaya pekerjaan.
besar
Jalan dalah prasarana transportasi
Karakteristik lalu lintas
darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan
Karakteristik Kendaraan
perlengkapannya yang diperuntukan bagi
Karakteristik Pengemudi
lalu lintas. Perkerasan adalah bagian dari
Karakteristik Volume Lalu Lintas
jalan raya yang sangat penting bagi
pengguna jalan. Kondisi dan kekuatan dari
Kelas Jalan
jalan raya sering dipengaruhi oleh kehalusan
maupun kekasaran permukaan jalan.
Jalan dalam arti yang luas adalah Tabel 2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan
sepias ruang baik di daratan maupun di atas Fungsi Kelas Muatan Sumbu
permukaan air atau diudara yang khusus, Terberat (Ton)
patut dan dipergunakan untuk Arteri I > 10
perhubungan lalu lintas antara tempat II 10
dipermukaan bumi (Lubis, 1973). IIIA 8
Mengingat definisi ini, maka jalan Kolektor IIIA 8
dibedakan atas 3 jenis yaitu: IIIB 8
- Jalan udara yaitu jalan untuk lalu lintas Lokal IIIC -
pesawat terbang.

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
3

Medan Jalan semen adalah suatu konstruksi (perkerasan)


Tabel 3. Klasifikasi Medan Jalan dengan bahan baku agregat dan
No Jenis Medan Notasi Kemiringan menggunakan semen sebagai bahan ikatnya,
Medan (%) (Aly, 2004).

1 Datar D <3 Perkerasan kaku atau perkerasan


beton semen portland atau Portland
2 Perbukitan B 3 - 25 Cement (PC), umumnya terdiri dari pelat
3 Pegunungan G >25 beton atau tulangan besi dan pondasi
bawah (subbase), tapi lapisan permukaan
aspal kadang-kadang ditambah pada saat
Kapasitas Jalan Raya Dan Tingkat pembangunan maupun sesudahnya.
Pelayanannya

Moda transportasi yang


menggunakan jalan raya dan dikendalikan
oleh pengemudi perorangan dikategorikan
sebagai modat ransportasi yang dikontrol
secara individual. Highway Capacity
Manual (HCM)(TRB, 2000) adalah
referensi standar yang digunakan dalam Gambar 2. Perkerasan Kaku
permasalahan ini. Selama bertahun–tahun,
HCM berhasil mengumpulkan teknik– Lapis pondasi bawah perkerasan
teknik yang telah terbukti kemampuannya kaku berfungsi untuk:
dalam memperkirakan kapasitas jalan raya.
- Mengendalikan pengaruh pemompaan
Jenis Konstruksi Pekerasan (pumping).
- Mengendalikan aksi pembekuan.
Perkerasan Lentur (Flexible Pavement). - Sebagai lapisan drainase.
Bahan-bahan konstruksi perkerasan lentur - Mengendalikan kembang – susut tanah
terdiri atas: bahan ikat (aspal, tanah liat) dan dasar.
batu. Perkerasan ini umumnya terdiri atas 3 - Memudahkan pelaksanaa, karena dapat
(tiga) lapis atau lebih yaitu: lapis berfungsi sebagai lantai kerja.
permukaan, lapis pondasi bawah, yang
terletak di atas tanah dasar (subgrade). Jenis

Gambar 1. Perkerasan Lentur Pada saat ini dikenal ada 5 jenis perkerasan
beton semen yaitu:
- Perkerasan beton semen tanpa tulangan
dengan sambungan (Jointed plain
concrete pavement).
- Perkerasan beton semen bertulang
dengan sambungan (Jointed reinforced
concrete pavement).
- Perkerasan beton semen tanpa tulangan
(Continuosly reinforced concrete
Perkerasan Kaku (rigid pavement).
pavement).
Perkerasan kaku atau perkerasan beton

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
4

- Perkerasan beton semen prategang Kualitas Beton


(Prestressed concrete pavement). Peningkatan volume dan beban lalu
- Perkerasan beton semen bertulang lintas yang makin besar membuat para
perencana jalan merasa perlu untuk
Sifat Perkerasan Kaku meningkatkan kekuatan lapis permukaan
agar lebih awet. Perubahan – perubahan
Perkerasan kaku mempunyai sifat yang terjadi dalam produksi semen
yang berbeda dengan perkerasan lentur. Portland telah menghasilkan semen
Pada perkerasan kaku daya dukung Portland yang mengeras lebih cepat dari
perkerasan terutama diperoleh dari pelat sebelumnya. Dengan demikian saat ini ada
beton. kecenderungan untuk mengurangi kadar
semen Portland dalam campuran beton.
Komponen Konstruksi Perkerasan Kaku
Campuran Beton
Pada konstruksi perkerasan beton
semen, sebagai konstruksi utama adalah Umumnya semen Portland biasa
berupa satu lapis beton semen mutu tinggi. tipe 1 (Portland Blast Furnace Cement)
Sedangkan lapis pondasi bawah (subbase digunakan untuk membuat beton grade 40
berupa cement treated subbase maupun yang dipakai untuk lapis permukaan. Beton
granular subbbase) berfungsi sebagai dengan kekuatan yang lebih rendah cukup
konstruksi pendukung atau pelengkap. sesuai untuk pembuatan lapis pondasi jalan
(konstruksi Pelat Beton Terdiri Dari 2
Sifat Umum Perkerasan Kaku Lapis).
- Keandalan (serviceability) tinggi, mampu Penulangan
memikul beban besar.
- Keawetan (durability) lama, bisa Besi tulangan dapt berupa tulangan
mencapai umur 30 - 40 tahun, tahan baja yang telah difabrikasi (hot rolled steel
lapuk, oksidasi dan abrasi, pemeliharaan bar) atau (cold worked steel bar). Besi
ringan. tulangan harus bersih dari oli, kotoran,
- Lapisan tunggal (single layer) dengan karat, dan pengelupasan.
LPB tidak terlalu struktural. Jika tulangan berbentuk lembaran
- Sangat kaku, modulus elastisitas bisa 25 yang difabrikasi digunakan, tulangan harus
kali elastisitas modulus lentur dengan dilebihkan antara satu lenpengan tulangan
demikian distribusi beban ke tanah dasar dengan yang lain pada sambungan atau
relatif kecil. dilas.
- Kompetitif, walaupun biaya awal besar,
umur rencana lama dan pemeliharaan Perawatan
ringan.
- Keamanan besar karena permukaan Perawatan beton sangat diperlukan
kasar. agar kekuatan beton yang direncanakan
- Dapat digunakan pada tanah dasar dapat diperoleh. Perawatan beton akan
dengan daya dukung rendah. Seperti melindungi penguapan air campuran beton,
yang disebutkan oleh Road Note 29, dan dari pengurangan atau penambahan
bisa dipakai untuk tanah dasar dengan panas akibar radiasi.
CBR 2% - 5% ang penting uniform.

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
5

Sambungan Pada Slab Perkerasan Beton menggunakan metode NAASRA (National


Association of Australian State Road
Perkerasan kaku terdiri dari banyak Authorities).
unit pelat yang mempunyai sambungan
baik memanjang maupun melintang. Kekuatan lapisan tanah dasar
Adapun jenis – jenis sambungan
pada slab beton yaitu: Untuk perencanaan tebal
- Sambungan Melintang perkerasan kaku, daya dukung tanah dasar
- Sambungan Memanjang diperoleh dengan nilai CBR, seperti halnya
pada perencanaan perkerasan lentur,
Lokasi Penelitian meskipun pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan nilai (k) yaitu modulus reaksi
Lokasi penelitian ini yaitu pada jalan tanah dasar.
raya Binagun, Kecamatan Binangun, kº = k – 2 S ( untuk jalan tol )
Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur. kº = k – 1,64 S ( untuk jalan arteri )
kº = k – 1,28 S (untuk jalan kolektor/local)
Pengumpulan Data

Data yang di perlukan dapat berupa


data primer dan data sekunder, dimana data
primer yaitu data yang secara langsung di
ambil dari lapangan, seperti:
1. Gambar kondisi jalan raya Binangun.
2. Data teknis jalan (penanganan Tanah
Dasar, penentuan kebutuhan lajur,
perencanaan tebal perkerasan jalan).

Sedangkan data sekunder yaitu data


yang di dapatkan dari instansi-instansi lain
seperti:
Gambar 3. Grafik Hubungan Antara CBR
1. Data CBR digunakan untuk dengan Nilai K
perencanaan tebal perkerasa kaku. Data
CBR adalah data yang diperoleh dari Sambungan
hasil penelitian sampel tanah di
laboratorium. Tabel 4. Dowel
2. Data tentang LHR digunakan untuk Tebal Diameter Panjang Jarang
perhitungan pertumbuhan lalu lintas dan Pelat Dower Dower Spacking
volume lalu lintas harian rata – rata. ( cm ) Bar Bar antar
(mm) (mm) Dower Bar
Data LHR diperoleh dari hasil survey di (cm)
lapangan (jumlah pertumbuhan 12,5 16 300 30
penduduk). 15,0 19 350 30
17,5 22 350 30
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam 20,0 25 350 30
perencanaan tebal perkerasan kaku pada 22,5 29 400 30
jalan Binangun Kecamatan Binangun 25,0 32 450 30
Kabupaten Blitar adalah dengan

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
6

Tabel 5. Batang pengikat (Tie Bar) Tabel 7. Faktor Keamanan Beban


Tebal Diamet Panjang Jarak No Peranan Jalan Faktor
Pelat er Tie Tie Bar Spacing Keamanan
(cm) Bar (mm) antar Tie 1 Jalan Tol 1,2
(mm) Bar (cm) 2 Jalan Arteri 1.1
12,5 12 600 75 3 Jalan 1,0
Kolektor/Lokal
15,0 12 600 75 (Sumber: Bina Marga. (2003). Pd T-14-
17,5 12 600 75 2003)

20,0 12 600 75 Volume lalu lintas akan bertambah


22,5 12 750 90 sesuai dengan umur rencanaatau sampai
tahap dimana kapasitas jalan dicapai dengan
25,0 16 750 90
faktor pertumbuhan lalulintas yang dapat
ditentukan berdasarkan rumus sebagai
Kekuatan Beton (Modulus Keruntuhan Lentur = berikut:
Fr) (1 + ) − 1
=
Kuat tekan karakteristik beton pada
usia 28 hari untuk perkerasan jalan dengan
beton bertulang harus tidak kurang dari 30 Faktor pertumbuhan lalu lintas (R)
MPa.
Besarnya modulus keruntuhan (1 + ) − 1
lentur beton (fr), yaitu: = +(
- fct = 0,556 ′ − ){(1 + ) − 1}
- fr = 1,115 Penulangan Pada Perkerasan Bersambung
- fr = 0,62 ′ Dengan Tulangan

Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku , ( . . )


As =
1. Umur Rencana
2. Lalu lintas rencana
Tabel 6. Jumlah Lajur Tabel 8. Koefisien Gesekan antara Pelat
Tabel 3.3. Jumlah lajur Berdasarkan Lebar Semen Dengan Lapisan Pondasi Di
Perkerasan dan Koefisien Distribusi (C) bawahnya
Kendaraan Niaga pada Lajur Rencana Jenis Pondasi Faktor
Lebar Perkerasan Jumlah Koefisien Gesekan
(Lp) Lajur Distribusi (C)
(n) 1 2 Arah
BURTU, LAPEN dan 2,2
Arah konstruksi sejenis
Lp < 5,50 m 1 lajur 1 1 Aspal beton, LATASTON 1,8
5,50 m = Lp < 2 lajur 0,70 0,50 Stabilisasi kapur 1,8
8,25 m
8,25 m = Lp < 3 lajur 0,50 0,475 Stabilisasi aspal 1,8
11,25 m Stabilisasi semen 1,8
11,25 m = Lp < 4 lajur - 0,45
15,00 m Koral sungai 1,5
15,00 m = Lp < 5 lajur - 0,425 Batu pecah 1,5
18,75 m
18,75 m = Lp < 6 lajur - 0,40 Sirtu 1,2
22,00 m Tanah 0,9
(Sumber: Bina Marga. (2003). Pd T-14-2003)

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
7

Penulangan Melintang Mutu beton rencana


Luas tulangan pada perkerasan ini Akan digunakan beton dengan kuat tekan
dihitung dari persamaan sebagai berikut: 28 hari sebesar 350 kg/cm².
, ( . . ) fc’ = 350/10 = 34 Mpa > 30 Mpa
As =
(minimum yang disarankan)
fr = 0,62 √(fc')
ANALISA DAN PERENCANAAN
= 0,62 √34 = 3,6 Mpa > 3,5 Mpa
Sesuai dengan lingkup pembahasan,
(minimum yang disarankan)
maka diperoleh data-data perencanaan
sebagai berikut: Beban Lalu Lintas Rencana
Umur rencana jalan: 20 tahun Tingkat
pertumbuhan lalu lintas pertahun: 0,85 % LHR = X (1+i)n
LHR tahun: 2015, Jalan dibuka tahun: 2020
Tipe jalan: jalan kolektor 1 lajur 2, Nilai Tabel 11. Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga
CBR tanah dasar: 1,5 %, Data lalu lintas
jenis jumlah beban sumbu konfigurasi
harian rata-rata : 3,119 % kendara (ton) sumbu
an kendara sum depa belaka depa belaka
an bu n ng n ng
Table 9. Data LHR Tahun 2015 Bus 56 112 3 5 STR STRG
T
Truk 100 200 2,3 6 STR STRG
No Jenis Kendaraan Jumlah/hari T
Truk 10 12 24 4 6 STR STRG
ton T
1 Speda Motor 3323 Truk 20 9 18 6 14 STR SGRG
ton T
2 Mobil 309 jumlah 177 354

3 Bus 8
4 Truk 103
Total 3743
Sumber: Hasil Survey, 2015

Tabel 10. Banyaknya kendaraan Menurut


Jenis Kendaraan

Sumber: Hasi Survey, 2015

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
8

Kekuatan Tanah Dasar


Berdasarkan data perencanaan, -Tulangan Memanjang
diketahui nilai CBR = 1,5 %, maka dari
grafik pada gambar 3.4 (Korelasi Luas tulangan minimum As = 0,14%
Hubungan Antara Nilai (k) dan CBR, (SNI’91)
didapat nilai k = 20 Kpa/mm untuk CBR
As min = 0,0014 . 180 . 1000 = 252 mm²/
= 1,5 %.
m lebar
Tebal Pelat Beton
Digunakan tulangan ϕ 12 – 250 mm = 453
Sebagai langkah awal, diperkirakan mm²
tebal pelat beton (direncanakan
menggunakan dowel) = 180 mm. - Tulangan melintang

Perencanaan Penulangan As = (11,76 (1,2 . 5 . 180) )/230 =


55,2208 mm²/ pias

(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua
9

Digunakan tulangan ϕ16 – 600 mm = 335 ruas jalan Binangun Kecamatan Binangun
mm² Kabupaten Blitar tersebut dengan
menggunakan perkerasan kaku. Untuk
Perencanaan Sambungan kebutuhan tebal perkerasan kaku ini sangat
ditentukan oleh jumlah kendaraan sesuai
dowel
data hasil survey selama usia rencana
- ϕdowel = 19 mm berdasarkan pada total fatigue mendekati
atau sama dengan 100 %. Maka didapat
- panjang dowel = 350 mm tebal perkerasan kaku yang akan digunakan
pada ruas jalan Binangun Kecamatan
- jarak dowel = 30 cm = 300 mm Binangun Kabupaten Blitar ini adalah 180
mm = 18 cm.
Tie Bar (batang pengikat)
DAFTAR PUSTAKA
- ϕTie Bar = 12 mm
- panjang Tie Bar = 600 mm Aly, M. A., 2007. Pengertian Dasar dan
Informasi Umum Tentang Beban
- jarak Tie Bar = 75 cm = 750 mm Konstruksi Perkerasan Jalan.
Yayasan Pengembang Teknologi
Kesimpulan dan Manajemen. Jakarta Barat.
Berdasarkan hasil pembahasan dan Paulus, B. G. 2012. Studi Perencanaan
hasil analisa tugas akhir ini maka dapat Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)
Pada Ruas Jalan Tumpak Rejo
disimpulkan sebagai berikut: Beban untuk
Kecamatan Kalipare Kabupaten
perencanaan konstruksi perkerasan kaku Malang. Malang.
adalah sebesar 60243947,1 kg/m3 dari Sukirman, S. (1992). Perkerasan Lentur
beban untuk perencanaan konstruksi Jalan Raya. Penerbit Nova.
perkerasan lentur adalah sebesar Bandung.
3
48009707,1 kg/m . Perencanaan perkerasan Susyawan, A. 2009. Perkerasan Jalan Beton
kaku lebih cocok atau lebih layak untuk Semen Portland (Rigid Pavement)
Perencanaan Metode AASHTO.
digunakan didaerah yang kondisi tanahnya
Yogyakarta. Beta Offset.
lembek atau kondisi daya dukung tanahnya Jemy I. 2014. Analisa Perbandingan Biaya
rendah. Hasil perhitungan analisa Rencana Perkerasan Lentur Dan
Anggaran Biaya (RAB), maka diperoleh Perkerasan Kaku Pada Lapisan
biaya, untuk perencanaan konstruksi Permukaan Jalan Raya Desa
perkerasan kaku biayanya adalah sebesar Mojolebak – Desa Klubo Kab.
Rp. 326.955.000, dan untuk perencanaan Mojokerto Sta.0+00-Sta1+00.
perkerasan lentur biayanya adalah sebesar UNITRI Malang.
Rp. 178.196.000. Wahid, A. 2009. Perencanaan Pelapisan
Dengan kondisi ruas jalan pada jalan Tambah Pada Perkerasan Kaku
Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten Berdasarkan Metode Binamarga
Blitar saat ini dalam keadaan rusak karena Dan Aashto (Study Literatur).
jenis tanah yang mudah terjadi penurunan Sumatra Utara.
dibeberapa sisi jalan pada saat musim
hujan. Maka sangat penting merencanakan
(1) Mahasiswa
(2) Pembimbing Satu
(3) Pembimbing Dua

Anda mungkin juga menyukai