A. Latar Belakang
tidak dapat begitu saja mencegah pelanggan melakukan perpindahan merek. Agar
pelanggan loyal terhadap suatu merek, atau dengan kata lain agar pelanggan tidak
fungsi merek bagi suatu produk dan arti merek bagi pelanggan.Merek merupakan
pasaran. Ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dan tingkat loyalitas merk
merk dapat berfungsi lebih dari sekedar ekuitas, misalnya sebagai image
mengenai suatu barang atau sebagai tujuan sebutan pelanggan untuk suatu produk
1995).
akan lebih sering melakukan perpindahan merek. Hal itu karena karakter
konsumen yang selalu mencoba produk dengan merek yang berbeda untuk
untuk berpindah merek makin besar. Apabila konsumen tidak puas terhadap suatu
merek maka dia pasti akan membeli merek lain dalam pembelian berikutnya.
rutin dan masa pakainya pendek, konsumen akan lebih sering melakukan
perpindahan merek.
2
dilakukan untuk suatu kategori produk tertentu dan tidak untuk kategori produk
juga menyebabkan konsumen tidak akan membeli lagi produk yang sama pada
pembelian berikutnya.
konasi atau tindakan (Warshaw, 1990 dalam Junaidi, 2002), hubungan ini
pasta gigi Ciptadent. Dipilih produk pasta gigi Ciptadent karena produk pasta gigi
adalah produk yang secara rutin dibeli oleh konsumen mengingat pasta gigi
adalah produk yang masa pakainya pendek. Alasan lain penggunaan pasta gigi
sebagai obyek yang diteliti adalah saran yang dikemukakan Junaidi (2002) yang
produk dengan satu merek. Penelitian ini juga hanya akan menguji pengaruh
3
perpindahan merek, karena berdasarkan penelitian sebelumnya hasil penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak menjadi luas dan dapat diselesaikan
2. Responden yang diteliti adalah yang pernah menggunakan pasta gigi Ciptadent
3. Profil responden meliputi: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan
tingkat pendapatan.
B. Desain kemasan
D. Kualitas produk
4
E. Harga
F. Ketersediaan produk
G. Promosi penjualan
1. Kelompok referen
H. Teman
I. Keluarga
J. Tetangga
D. Tujuan Penelitian
perpindahan merek.
E. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Bagi Produsen
2. Bagi penulis
5
dipelajari selama bertahun-tahun di bangku kuliah ke dalam dunia
kerja.
F. Kerangka Berpikir
ke merek lain. Perilaku ini sebenarnya hal yang wajar terjadi dalam kondisi
tidak puas yang dirasakan konsumen terhadap suatu merek produk merupakan
salah satu alasan mengapa konsumen tidak membeli lagi produk dengan
yang cenderung mencari berbagai jenis merek untuk dicoba digunakan. Pada
tinggi.
6
Model penelitian yang digunakan adalah:
Gambar 1.1
Ketidakpuasan konsumen
Keputusan
perpindahan merek
G. Hipotesis
perpindahan merek
perpindahan merek
7
H. Metode Penelitian
1. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek atau
b. Data sekunder
30).
8
choice” (pilihan ganda) dimana sudah disediakan jawaban pada tiap
a. Sampel
dan pendidikan.
9
I. Definisi Operasional Variabel
a. Ketidakpuasan konsumen
semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
konsumen sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya
atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut (Junaidi,
tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan konsumen, maka
lebihkan manfaat suatu produk, harapan konsumen menjadi lebih sulit tercapai
10
ukuran kepuasan yang dikembangkan oleh Oliver (1993) dan telah diadopsi oleh
Junaidi (2002)
Kebutuhan mencari variasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
konsumen ketika konsumen dihadapkan pada pemilihan merek (Van Trijp dkk,
1996). Hal ini dipertegas oleh pernyataan Wilkie (1994) yang mengemukakan
bahwa yang mendasari konsumen dalam mencari variasi adalah karena munculnya
rasa penasaran pada diri konsumen itu sendiri. Hal inilah yang mendasari
pada salah satu merek yang ditawarkan. Motif konsumen beralih merek karena
keinginannya yang berubah terus, karena ingin mencoba merek – merek yang
menawarkan beberapa atribut tambahan atau kualitas yang lebih baik, dan secara
kebetulan saja konsumen merasa tertarik untuk membeli ( situation motive). Ada
11
) pada produk – produk merek baru. Motif – motif pembelian konsumen yang
butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir (X) terhadap skor total instrument
keterangan:
N = jumlah sampel
12
Apabila probabilitas (p-value) kurang dari 0,05 maka butir dapat dikatakan valid
dan sebaliknya. Jadi syarat validitas adalah korelasi antara skor butir dengan skor
total harus positif dan peluang kesalahannya tidak terlalu besar atau kurang dari
5%.
2002:154).
croncbach alpha, yang dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang
K ∑σb2
Γ ii = -------- [ 1 - ---------- ]
k-1 σ 12
keterangan
Γ ii = reliabilitas instrument
σ 12 = varian total
seluruh butir-butir pertanyaan yang valid atau sahih, yaitu butir pertanyaan yang
telah dinyatakan tidak gugur atau valid melalui uji validitas. Instrument penelitian
dikatakan handal apabila alpha yang dihasilkan lebih besar daripada 0,7 sehingga
semua instrument dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan secara konsisten
13
apabila kuesioner tersebut digunakan kembali (Sekaran dalam Junaidi dan
Dharmesta, 2002:99
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
reltif konstan, maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas
sama.
Y = a + bX
Keterangan:
a = nilai konstan
14
b = angka arah atau koefisien regresi yan g menunjukkan angka
Y = a + bX
Keterangan :
a = nilai konstan
15
Uji t
𝑟𝑝 √𝑛 − 3
𝑡=
√1 − 𝑟𝑝2
𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛:
𝑛 = jumlah sampel
𝑡 = t hitung
besarnya beta (β). Variabel yang dimiliki angka bobot beta besar,
terlepas angka negatif atau angka positif adalah angka prediktor yang
16
Proses perhitungan seluruhnya menggunakan bantuan komputer
regresinya adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2
a = Nilai konstan
X1 = ketidakpuasan konsumen
value dari masing-masing koefisien. Apabila p-value lebih kecil dari (≤) 0,05
secara signifikan. Sedangkan apabila p-value lebih besar dari (≥) 0,05 maka
dependen.
17
a. Uji F
1999:219).
R2/k
Fh = ---------------------------
(1 – R2) / (n-k-1)
dimana:
N = jumlah responden
Perumusan Hipotesis 1
18
Perumusan Hipotesis 2
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebutuhan mencari variasi (x2)
α = 5%
df = n – k – 1
signifikansi berada di bawah alpha 0,05 maka hipotesis diterima, dan sebaliknya
19
L. Sistematika Penulisan
secara jelas tentang isi skripsi sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Bab I PENDAHULUAN
pustaka.
manajemen pemasaran.
20
Bab IV ANALISIS DATA
21
DAFTAR PUSTAKA
Assael H.,1995, Consumer Behavior in Marketing Action, 5th ed, Cincinnati OH: south
Western College Publishing.
Bhote, Keki R., 1995, "It's Customer Loyalty Stupid: Nuturing anf Measurement What
Really Matter", National Productivity Review, Summer.
Dick A. S., dan K. Basu,1994, Customer Loyalty: Toward and Integrated Conceptual
Framework." Journal of The Academy of The Marketting Science, Vol. 22, No. 2
(Spring), pp. 99 – 113.
Oliver, Richard L. ,1993,"Cognitive, Affective and Attribute Bases for the Satisfaction
Response", Journal of Consumer Research, Vol. 20, December.
Oyeniyi, Joseph, Omotayo dan Oachim Abolaji Abiodun 111, 2009, Switching Cost and
Customers Loyalty in the Mobile Phone Market: The Nigerian Experience,
Business Intelligence Journal, January.
22
Rini, Rahmantika, Budipuspa, 2007, Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik
Kategori Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan
Perpindahan Merek, Skripsi, FE UTY.
Srinivasan, Madhav, 1996, "New Insight into Switching Behavior", Marketing Research:
A Magazine of Management and Application, Vol. 8, Issue 1, September.
Van Trijp, Hans C.M.; Wayne D. Hoyer dan I. Jeffrey Inman,1996, "Why Switching
Product Category-Level Explanatory for True Variety-Seeking Behavior", Journal
of Marketting Research, August.
23
24