Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

ANALISIS PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN


KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN
PERPINDAHAN MEREK PADA PASTA GIGI CIPTADENT

A. Latar Belakang

Salah satu fungsi pemasaran adalah mempertahankan pelanggan supaya

tidak melakukan perpindahan merek. Perpindahan merek yang dilakukan

pelanggan berakibat buruk bagi pemasaran perusahaan. Namun demikian pemasar

tidak dapat begitu saja mencegah pelanggan melakukan perpindahan merek. Agar

pelanggan loyal terhadap suatu merek, atau dengan kata lain agar pelanggan tidak

melakukan perpindahan merek, maka pemasar harus benar-benar mengetahui

fungsi merek bagi suatu produk dan arti merek bagi pelanggan.Merek merupakan

brand suatu produk yang merupakan representasi dari keberadaan produk di

pasaran. Ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dan tingkat loyalitas merk

menjadi pendukung utamanya (Junaidi, 2002). Loyalitas merek merupakan

kesetiaan pelanggan terhadap suatu merk, dengan cara mengulang pembeliannya

dan tidak melakukan perpindahan merek. Dalam kenyataannya merk hanya

dianggap sebagai ekuitas saja, yang membedakannya dengan pesaing. Padahal

merk dapat berfungsi lebih dari sekedar ekuitas, misalnya sebagai image

mengenai suatu barang atau sebagai tujuan sebutan pelanggan untuk suatu produk

tertentu. Oleh karena itu perusahaan perlu mempertajam paradigmanya, tidak

hanya mencari kepuasan pelanggan tapi lebih pada pencapaian loyalitas


pelanggan, sehingga pelanggan tidak melakukan perpindahan merek.(Bhote,

1995).

Konsumen dalam melakukan perpindahan merek dipengaruhi oleh

berbagai faktor, diantaranya adalah kebutuhan mencari variasi, ketidakpuasan

pasca pembelian dan karakteristik produk itu sendiri. (Junaidi,2002). Konsumen

yang mempunyai kecenderungan melakukan variasi dalam proses pembeliannya

akan lebih sering melakukan perpindahan merek. Hal itu karena karakter

konsumen yang selalu mencoba produk dengan merek yang berbeda untuk

memenuhi hasrat pembeliannya. Apabila konsumen merasakan ketidakpuasan

pasca pembelian merek tertentu, maka pada pembelian berikutnya kemungkinan

untuk berpindah merek makin besar. Apabila konsumen tidak puas terhadap suatu

merek maka dia pasti akan membeli merek lain dalam pembelian berikutnya.

Karakteristik kategori produk merupakan karakter dari produk itu sendiri.dalam

pembelian produk-produk tertentu yang masa manfaatnya panjang, konsumen

cenderung berhati-hati sehingga sangat kecil kemungkinannya melakukan

perpindahan merek. Sedangkan untuk pembelian produk-produk yang bersifat

rutin dan masa pakainya pendek, konsumen akan lebih sering melakukan

perpindahan merek.

Perpindahan merk yang dilakukan konsumen disebabkan oleh pencarian

variasi.Tipe perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang

cenderung melakukan perpindahan merk adalah pengambilan keputusan terbatas

(Junaidi, 2002).Namun perilaku mencari variasi yang dilakukan konsumen hanya

2
dilakukan untuk suatu kategori produk tertentu dan tidak untuk kategori produk

lainnya (Junaidi, 2002).

Seorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan pada masa pasca

konsumsi mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan belinya

dengan mencari alternative merek lain pada konsumsi berikutnya untuk

meningkatkan kepuasannya (Junaidi, 2002), Disamping itu menurut Oyeniyi dan

Obiodun (2009), ketidakpuasan konsumen selain memicu perpindahan merek,

juga menyebabkan konsumen tidak akan membeli lagi produk yang sama pada

pembelian berikutnya.

Keputusan pembelian suatu produk tertentu termasuk dalam tahapan

konasi atau tindakan (Warshaw, 1990 dalam Junaidi, 2002), hubungan ini

disebutkan sebagai kemauan atau mencoba mengkonsumsi. Penelitian ini

membahas tentang perpindahan merek yang dilakukan konsumen. Penelitian ini

akan menguji pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi

terhadap keputusan perpindahan merek. Dalam penelitian ini digunakan produk

pasta gigi Ciptadent. Dipilih produk pasta gigi Ciptadent karena produk pasta gigi

adalah produk yang secara rutin dibeli oleh konsumen mengingat pasta gigi

adalah produk yang masa pakainya pendek. Alasan lain penggunaan pasta gigi

sebagai obyek yang diteliti adalah saran yang dikemukakan Junaidi (2002) yang

menyatakan bahwa penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan satu jenis

produk dengan satu merek. Penelitian ini juga hanya akan menguji pengaruh

ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan

3
perpindahan merek, karena berdasarkan penelitian sebelumnya hasil penelitian

terhadap dua variabel independen tersebut belum konsisten.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ketidakpuasan konsumen mempengaruhi keputusan perpindahan merek

pada konsumen pemakai pasta gigi Ciptadent?

2. Apakah kebutuhan mencari variasi mempengaruhi keputusan perpindahan merek

pada konsumen pemakai pasta gigi merek Ciptadent?

3. Apakah ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi secara simultan

mempengaruhi perpindahan merek pada konsumen pasta gigi merek Ciptadent?

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak menjadi luas dan dapat diselesaikan

dengan baik, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Obyek yang diteliti adalah pasta gigi Ciptadent

2. Responden yang diteliti adalah yang pernah menggunakan pasta gigi Ciptadent

3. Profil responden meliputi: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan

tingkat pendapatan.

4. Atribut-atribut yang akan diteliti adalah:

B. Desain kemasan

C. Manfaat produk untuk kesehatan

D. Kualitas produk

4
E. Harga

F. Ketersediaan produk

G. Promosi penjualan

1. Kelompok referen

H. Teman

I. Keluarga

J. Tetangga

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh

ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan

perpindahan merek.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Produsen

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini, produsen memperoleh

pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran dan promosi.

2. Bagi penulis

Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah merupakan kesempatan

yang baik sebagai latihan untuk menerapkan materi-materi yang sudah

5
dipelajari selama bertahun-tahun di bangku kuliah ke dalam dunia

kerja.

3. Bagi Pihak Lain

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan atau acuan

dalam penelitian yang sama dimasa yang akan datang.

F. Kerangka Berpikir

Perilaku perpindahan merek merupakan perilaku konsumen dalam

memutuskan untuk mengganti merek suatu produk yang sekarang digunakan

ke merek lain. Perilaku ini sebenarnya hal yang wajar terjadi dalam kondisi

banyak barang sejenis yang ditawarkan. Perilaku perpindahan merek dapat

disebabkan oleh beberapa factor. Ketidakpuasan pasca pembelian, yaitu rasa

tidak puas yang dirasakan konsumen terhadap suatu merek produk merupakan

salah satu alasan mengapa konsumen tidak membeli lagi produk dengan

merek sama. Tujuan perpindahan merek tersebut jelas untuk meningkatkan

taraf kepuasannya.Kebutuhan mencari variasi merupakan perilaku konsumen

yang cenderung mencari berbagai jenis merek untuk dicoba digunakan. Pada

perilaku demikian maka kecenderungan untuk berpindah merek semakin

tinggi.

Penelitian ini menguji pengaruh dua faktor yaitu ketidakpuasan konsumen

dan kebutuhan mencari variasi terhadap perilaku perpindahan merek.

6
Model penelitian yang digunakan adalah:

Gambar 1.1

Ketidakpuasan konsumen

Keputusan
perpindahan merek

Kebutuhan mencari variasi

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir dan model penelitian, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Ketidakpuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek

H2 : kebutuhan mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek

H3: Ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek

7
H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek atau

sumber penelitian (Simamora, 2002: 30).

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

dari sumbernya meliputi buku-buku literatur, studi kepustakaan,

surat kabar/majalah, internet atau dokumen-dokumen yang

berhubungan langsung dengan objek penelitian (Simamora, 2002:

30).

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

metode Questionary (angket). Metode ini berisi serangkaian daftar

pertanyaan tertulis kepada responden untuk memberikan tanggapannya

atas pertanyaan tersebut (Simamora, 2002: 39). Daftar pertanyaan

tersebut bersifat tertutup, artinya didalam daftar pertanyaan tersebut

telah tersedia alternative jawaban. Pengajuan daftar pertanyaan kepada

responden dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara tertulis

dari responden sebagai subjek penelitian dengan tingkat kevalidan

yang cukup tinggi. Bentuk pertanyaan yang diajukan bertipe “multiple

8
choice” (pilihan ganda) dimana sudah disediakan jawaban pada tiap

pertanyaan dan responden tinggal memilih yang paling sesuai.

3. Metode Pengambilan Sampel

a. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden

yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan populasi yang ada

di Kotamadya Yogyakarta. Dengan pertimbangan atau kriteria

orang yang pernah menggunakan produk pasta gigi Ciptadent.

b. Metode Pengambilan Sampel

Dalam menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian,

peneliti menggunakan purposive sampling. Pada teknik

pengambilan sampel ini pemilihan unit sampling dilakukan

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kriteria yang

dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah orang yang membeli

dan menggunakan produk pasta gigi ciptadent yang terdiri dari

jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan, status dalam pernikahan

dan pendidikan.

9
I. Definisi Operasional Variabel

a. Ketidakpuasan konsumen

Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan

semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasan dan

ketidakpuasan pelanggan adalah pemasar, konsumen, dan peneliti perilaku

konsumen. Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen

yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,

menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan

konsumen sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya

perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam

pernyataan misinya. Namun tidak semua perusahaan berhasil dalam memberikan

kepuasan kepada konsumennya. Beberapa konsumen mungkin akan mengalami

ketidakpuasan setelah mengkonsumsi produk pemasar.

Ketidakpuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekat harapan konsumen

atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut (Junaidi,

2002).Hal ini terjadi setelah dilakukan pembelian atau penggunaan produk

tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan konsumen, maka

konsumen akan menagalami ketidakpuasan. Konsumen membentuk harapn

mereka berdasarkan pesan yang diterima dari produsen.Jika produsen melebih-

lebihkan manfaat suatu produk, harapan konsumen menjadi lebih sulit tercapai

sehingga mengakibatkan ketidakpuasan (Kotler, 1997). Pengukuran

ketidakpuasan konsumen berdasarkan pada dua pertanyaan yang diambil dari

10
ukuran kepuasan yang dikembangkan oleh Oliver (1993) dan telah diadopsi oleh

Junaidi (2002)

b. Kebutuhan Mencari variasi

Mowen dan Minor (2002) mengemukakan bahwa mencari keragaman

(variety-seeking) mengacu pada kecenderungan konsumen untuk mencari secara

spontan membeli merek produk baru meskipun mereka terus mengungkapkan

kepuasan mereka dengan merek yang lama.

Kebutuhan mencari variasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri

konsumen ketika konsumen dihadapkan pada pemilihan merek (Van Trijp dkk,

1996). Hal ini dipertegas oleh pernyataan Wilkie (1994) yang mengemukakan

bahwa yang mendasari konsumen dalam mencari variasi adalah karena munculnya

rasa penasaran pada diri konsumen itu sendiri. Hal inilah yang mendasari

terjadinya keputusan perpindahan merek.

b. Keputusan perpindahan merek

Peralihan merek merupakan pola pembelian konsumen yang tidak setia

pada salah satu merek yang ditawarkan. Motif konsumen beralih merek karena

keinginannya yang berubah terus, karena ingin mencoba merek – merek yang

menawarkan beberapa atribut tambahan atau kualitas yang lebih baik, dan secara

kebetulan saja konsumen merasa tertarik untuk membeli ( situation motive). Ada

kalanya pembelian dipengaruhi keinginan untuk mencari variasi ( variety seeking

11
) pada produk – produk merek baru. Motif – motif pembelian konsumen yang

beralih merek itu terkait dengan perilaku kepribadiannya.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument.Suatu instrument yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid mempunyai

validitas rendah.(Suharsimi, 2002:144).

Pengujian validitas empiris dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir (X) terhadap skor total instrument

(Y), dengan menggunakan rumus korelasi product pearson (product moment)

sebagai berikut: .(Suharsimi, 2002:146).

N∑xy – (∑x) (∑y)


Γ xy = -------------------------------------------------
[N∑x2 – (∑x2)] [N∑y2 – (∑y2)]

keterangan:

Γ xy = koefisien korelasi product moment

N = jumlah sampel

∑x = jumlah skor butir

∑y = jumlah skor total

∑xy = jumlah perkalian skor butir dan skor total

∑x2 = jumlah kuadrat skor butir

∑y2 = jumlah kuadrat skor total

12
Apabila probabilitas (p-value) kurang dari 0,05 maka butir dapat dikatakan valid

dan sebaliknya. Jadi syarat validitas adalah korelasi antara skor butir dengan skor

total harus positif dan peluang kesalahannya tidak terlalu besar atau kurang dari

5%.

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data (Suharsimi,

2002:154).

Reliabilitas instrument dapat diuji dengan menggunakan koefisien

croncbach alpha, yang dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang

skornya bukan 0 dan 1 (Suharsimi, 2002:171). Rumusannya sebagai berikut:

K ∑σb2
Γ ii = -------- [ 1 - ---------- ]
k-1 σ 12

keterangan

Γ ii = reliabilitas instrument

K = banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 = jumlah varian butir

σ 12 = varian total

Uji reliabilitas (keadaan) cronbach alpha ini hanya dilakukan terhadap

seluruh butir-butir pertanyaan yang valid atau sahih, yaitu butir pertanyaan yang

telah dinyatakan tidak gugur atau valid melalui uji validitas. Instrument penelitian

dikatakan handal apabila alpha yang dihasilkan lebih besar daripada 0,7 sehingga

semua instrument dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan secara konsisten

13
apabila kuesioner tersebut digunakan kembali (Sekaran dalam Junaidi dan

Dharmesta, 2002:99

Reliabilitas adalah index yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

reltif konstan, maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang

sama.

K. Alat Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi. Persamaan regresi dalam penelitian

ini adalah (Harsoyono, 1998):

A. Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2008:270), regresi sederhana didasarkan pada

hubungan fungsional ataupun klausal satu variabel independen dengan

satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana

adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (keputusan perpindahan merek).

a = nilai konstan

14
b = angka arah atau koefisien regresi yan g menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan

bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = variabel independen (ketidakpuasan konsumen)

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Variabel dependen (keputusan perpindahan merek)

a = nilai konstan

b = angka arah atau koefisien regresi yan g menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan

bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = Variabel independen (kebutuhan mencari variasi)

Untuk mempermudah perhitungan data, maka peneliti menggunakan

bahasa program SPSS (Statistical Product and Service Solutions).

15
Uji t

Uji t digunakan untuk menguji parameter regresi secara parsial.

Hipotesis akan didukung atau diterima apabila t hitung ≥ t tabel pada

tingkat α < 0,05. Rumusnya (Djarwanto, 2001: 181) adalah:

𝑟𝑝 √𝑛 − 3
𝑡=
√1 − 𝑟𝑝2

𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛:

𝑟𝑝 = korelasi parsial yang ditemukan

𝑛 = jumlah sampel

𝑡 = t hitung

Koefisien beta (β)

Koefisien beta (β) digunakan untuk mengetahui dimensi variabel

independen yang paling dominan dalam mempengaruhi nilai variabel

dependen dalam suatu model regresi linier berganda dilihat dari

besarnya beta (β). Variabel yang dimiliki angka bobot beta besar,

terlepas angka negatif atau angka positif adalah angka prediktor yang

paling besar sumbangannya dalam prediksi (Sumanto, 2002: 218) atau

dalam hal ini adalah paling besar pengaruhnya terhadap variabel

dependen. Demikian sebaliknya yang angka bobot betanya kecil

adalah pengaruhnya paling kecil.

16
Proses perhitungan seluruhnya menggunakan bantuan komputer

program SPSS keputusan menerima atau menolak hipotesis digunakan

kaidah hipotesis penelitian dengan taraf signifikan 5%.

B. Uji regresi berganda. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji

pangaruh simultan variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan

mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek. Persamaan

regresinya adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2

Penjelasan dari persamaan tersebut adalah:

Y = Keputusan perpindahan merek

a = Nilai konstan

X1 = ketidakpuasan konsumen

X2 = Kebutuhan mencari variasi

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

Interpretasi terhadap hasil analisis regresi dilakukan dengan melihat p-

value dari masing-masing koefisien. Apabila p-value lebih kecil dari (≤) 0,05

maka dinyatakan bahwa variable independent mempengaruhi variable dependen

secara signifikan. Sedangkan apabila p-value lebih besar dari (≥) 0,05 maka

dinyatakan bahwa variable independent tidak berpengaruh terhadap variable

dependen.

17
a. Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara serempak

variabel bebas (X) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

variabel terikat (Y). Pengujian distribusi F dengan membandingkan

F hitung dan Ftabel. Rumus uji F adalah sebagai berikut: (Sugiono,

1999:219).

R2/k
Fh = ---------------------------
(1 – R2) / (n-k-1)

dimana:

Fh = nilai dari Fhitung

R2 = determinan dari korelasi berganda

K = jumlah variabel bebas

N = jumlah responden

Adapun langkah pengujian adalah sebagai berikut:

Perumusan Hipotesis 1

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ketidakpuasan konsumen (x1)

terhadap keputusan perpindahan merek.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara ketidakpuasan konsumen (x1)terhadap

keputusan perpindahan merek.

18
Perumusan Hipotesis 2

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebutuhan mencari variasi (x2)

terhadap keputusan perpindahan merek.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara kebutuhan mencari variasi (x2)

terhadap keputusan perpindahan merek.

a) Menentukan nilai kritis dari FTabel:

α = 5%

df = n – k – 1

b) Menentukan nilai Fhitung

c) Kriteria pengambilan keputusan: keputusan penerimaan atau penolakan hipotesisi

berdasarkan perbandingan nilai signifikansi dengan nilai alpha. Apabila nilai

signifikansi berada di bawah alpha 0,05 maka hipotesis diterima, dan sebaliknya

apabila nilai signifikansi berada di atas 0,05 maka hipotesis diterima

19
L. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan mempunyai tujuan memberikan informasi

secara jelas tentang isi skripsi sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Sistematika penulisan terdiri dari lima bab sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, uji instrument,

metode analisis data, dan sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori dan pengertian-pengertian

yang menjadi landasan bagi penelitian, yaitu meliputi

pengertian pemasaran, perilaku konsumen, ketidakpuasan

konsumen, kebutuhan mencari variasi, keputusan

konsumen. Metode-metode penelitian dan pengumpulan

data, proses dan perilaku keputusan konsumen serta kajian

pustaka.

Bab III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Berisi tentang gambaran umum tentang produk yang diteliti,

objek penelitian serta wilayah penelitian yang mencakup

tentang sejarah perusahaan, kegiatan perusahaan dan

bagaimana perusahaan melakukan kegiatannya serta

manajemen pemasaran.

20
Bab IV ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang pengujian instrument dengan

menggunakan uji validditas dan uji reliabilitas, kemudian

untuk mengetahui keterwakilan populasi pada sampel

dengan menunjukkan profil responden. Sedangkan untuk

pengolahan data dengan menggunakan, analisis regresi

linier sederhana, analisis regresi linier bergabda, uji-t, uji F.

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai analisis data

yang diteliti, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang

berguna bagi kepentingan perusahaan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Assael H.,1995, Consumer Behavior in Marketing Action, 5th ed, Cincinnati OH: south
Western College Publishing.

Baumgartner, Hans dan Jan-Benedict E.M. Steenkamp, 1996, "Explanatory Consumer


Buying Behavior: Conceptualization and Measurement", International Journal of
Research in Marketting, 13, Fourthcoming.

Bhote, Keki R., 1995, "It's Customer Loyalty Stupid: Nuturing anf Measurement What
Really Matter", National Productivity Review, Summer.

Dharmmesta BS, 1999, "Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai


Panduan Bagi Peneliti", Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 3 h
73 – 88.

Dick A. S., dan K. Basu,1994, Customer Loyalty: Toward and Integrated Conceptual
Framework." Journal of The Academy of The Marketting Science, Vol. 22, No. 2
(Spring), pp. 99 – 113.

Harsoyono, 1998, Statistik Inferen, BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2005, Metodologi Penelitian: Salah Kaprah, BPFE, Yogyakarta

Junaidi, Shellyana, 2002, Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori


Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan
Merek, Tesis S-2, UGM.

Junaidi dan Basu, 2002, "Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori


Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek",
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17 No. I, h. 91-104.

Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan


Pengendalian, Terjemahan, Edisi 9, Erlangga.

Murray,1991, A test of Marketting Theory: Consumer Information Acquitision Activities,


Journal of Marketting, vol 55, January, 1991,
http://www.jstor.org/discover/10.2307/1252200?uid=2&uid=4&sid=21101907213
227. Diakses tanggal 25 Februari 2013.

Oliver, Richard L. ,1993,"Cognitive, Affective and Attribute Bases for the Satisfaction
Response", Journal of Consumer Research, Vol. 20, December.

Oyeniyi, Joseph, Omotayo dan Oachim Abolaji Abiodun 111, 2009, Switching Cost and
Customers Loyalty in the Mobile Phone Market: The Nigerian Experience,
Business Intelligence Journal, January.

22
Rini, Rahmantika, Budipuspa, 2007, Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik
Kategori Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan
Perpindahan Merek, Skripsi, FE UTY.

Srinivasan, Madhav, 1996, "New Insight into Switching Behavior", Marketing Research:
A Magazine of Management and Application, Vol. 8, Issue 1, September.

Van Trijp, Hans C.M.; Wayne D. Hoyer dan I. Jeffrey Inman,1996, "Why Switching
Product Category-Level Explanatory for True Variety-Seeking Behavior", Journal
of Marketting Research, August.

23
24

Anda mungkin juga menyukai