Anda di halaman 1dari 14

B.

ANALISIS SWOT FUNGSI MANAJEMEN BERDASARKAN ELEMEN MAN, METHODE, MONEY DAN
MATERIAL
DI RUANG A5 RSUP H ADAM MALIK
Tanggal 31 Januari– 4 Februari 2011

1. MAN (Sumber Daya Manusia)


Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity Threatened (Ancaman)
(Kesempatan)
 Pegawai yang terdiri dari 3  terdapatnya perawat dengan  Adanya mahasiswa  Adanya persaingan
orang dengan pendidikan jenjang pendidikan SPK sebanyak yang sedang praktek di mutu/kualitas pelayanan
Sarjana Keperawatan, 11 3 orang. RA 5 dengan rumah sakit lain
orang D3 Keperawatan  Masih kurangnya tenaga perawat  Terbukanya sehingga harus meningkatkan
yang terdiri dari 16 orang yang berpendidikan S1 kesempatan untuk mutu pelayanan
PNS dan 1 orang tenaga Keperawatan, hanya 3 orang yang melanjutkan  Adanya tuntutan masyarakat
honorer berpendidikan S1 Keperawatan pendidikan ke jenjang yang lebih untuk mendapatkan
 Proses Rekruitmen perawat  Beban kerja perawat tidak yang lebih tinggi. pelayanan yang profesional.
sudah jelas dilakukan sebanding dengan jumlah seluruh  Status RSUP. HAM sebagai RS
Depkes Pusat melalui ujian perawat ruangan A5 dilihat dari pendidikan sehingga muncul
penerimaan pegawai. hasil pengkajian, jumlahnya yaitu asumsi masyarakat bahwa
 Proses orientasi pegawai 17 orang, terdiri dari 1 karu, 2 pasien merupakan objek
baru yang dilakukan oleh katim, dan 14 perawat pelaksana, praktek dari mahasiswa yang
RA5 sudah berjalan sesuai dengan pembagian shift pagi 10 sedang praktek di RS
dengan ketentuan orang, siang 2 orang, malam 2  Era globalisasi yang menuntut
 Adanya evaluasi yang orang dan libur + cuti 3 orang, adanya pelayanan keperawatan
dilakukan terhadap kinerja dengan rata-rata pasien 31 orang berkualitas.
perawat melalui tiap hari. Dari perhitungan yang
renumerasi tiap bulan oleh telah dibuat oleh mahasiswa
Karu dan Kapokja dengan menggunakan rumus
 Gaya kepemimpinan Karu DEPKES(2005) diperoleh hasil
di RA 5 bersifat bahwa kebutuhan tenaga untuk
demokratis. Sesuai dengan ruangan A5 adalah 27 orang.
hasil penyebaran kuesioner  Masih ada 14 orang pegawai yang
kepada 16 orang perawat belum mengikuti pelatihan di
RA5 tentang penilaian bidang keperawatan.
terhadap kepemimpinan  Perawat di ruangan juga dibebani
kepala ruangan diperoleh dengan tugas-tugas non
hasil bahwa perawat keperawatan seperti mengambil
mengatakan kepemimpinan obat ke depo farmasi,
yang dilakukan sangat baik pendokumentasian resep, melipat
yaitu sebanyak 100% kasa, mengurus surat keterangan
(Lampiran 5) kematian dan terkadang ikut
 KaRu pernah mengikuti melakukan kebersihan ruangan
pelatihan mengenai
manajemen keperawatan
bangsal pada bulan mei
2010

 Perawat RA5 mendapat


pelatihan dari rumah sakit
di bidang keperawatan
yang bersifat gratis.

 Perawat bisa
mengoperasikan komputer
untuk pelaksanaan SIMRS
(Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit).
 Berdasarkan penyebaran
kuesioner kepada 16 orang
perawat Ruangan A5
tentang kepuasan kerja
perawat diperoleh hasil
bahwa seluruh perawat
merasa puas (68,8%)
(lampiran 6)
 Berdarkan penyebaran
kuesioner instrumen
kepuasan keluarga/pasien
terhadap pelayanan di
ruangan A5 diperoleh hasil
responden merasa puas
sebanyak 19.2%, cukup
puas 50 %, tidak puas
30.8% dan sangat
(lampiran 7)
2. METODE
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity Threatened
(Kesempatan) (Ancaman)

 Ruang RA5 memiliki  Tidak memiliki Visi, misi,  Berdasarkan SK  Adanya tuntutan akan
struktur organisasi yang motto, tujuan dan falsafah MENKES RI NO. pelayanan
jelas. ruangan Ym.01.10/111/3696/ keperawatan yang
 Memiliki uraian tugas  Dokumentasi ASKEP 10 tanggal 27 juli lebih baik
yang jelas untuk karu, belum maksimal, dari hasil 2010 tentang  Persaingan antar
katim, CI dan perawat pengkajian tanggal 31 pemberian status rumah sakit yang
pelaksana. januari 2011 dengan akreditasi penuh semakin ketat
 Karu meiliki gaya menggunakan instrument tingkat lengkap
kepemimpinan yang hanya 26 askep yang kepada RSUP H.
demokratis yang didokumentasikan terhadap Adam Malik.
didapatkan dari hasil 31 pasien  Adanya SK
observasi.  Pendokumentasian ASKEP MENKES No.
 Karu dan perawat oleh perawat ruangan dan 502/MENKES/SK/I
pelaksana melakukan mahasiswa belum optimal X/1991 Yang
pendokumentasian askep karena belum sesuai dengan menyatakan bahwa
, tapi belum optimal SAK yang ada di ruangan RSUP HAM sebagai
dilakukan  Pasien tidak ditempatkan RS pendidikan.
 KARU melakukan pada ruangan yang sudah
supervisi terhadap staf, diklasifikasikan sesuai
logistik dan mahasiswa ruangannya (THT, GIMUL,
yang sedang praktik di Mata, Kulit) serta adanya
ruangan RA5. pasien neuro dan interna
 Adanya penetapan jam yang dirawat di Ruang
berkunjung bagi keluarga RINDU A5.
pasien yaitu pukul 12.00-  Penetapan jam berkunjung
13.00 WIB dan pukul 17- belum teralaksana dengan
19.00 WIB optimal.
 Jika ada masalah dalam  Pendidikan kesehatan yang
ruangan langsung diberikan kepada pasien
diselesaikan oleh kepala tidak terdokumentasi, tidak
ruangan dan stafnya yang terstruktur dan belum
bermasalah dengan maksimal dilaksanakan
musyawarah  Terhadap 7 lembar
 Pegawai baru pemantauan pasien maka
diorientasikan selama 3 diperoleh hasil bahwa
bulan dan diperkenalkan dokumentasi berjalan,
kepada seluruh pegawai namun format dokumentasi
serta diberitahukan askep masih belum lengkap
peraturan yang berlaku di seperti format pengkajian,
RA. diagnosa keperawatan,
 Adanya penilaian kerja intervensi, dan evaluasi.
perawat setiap bulan.  Tidak adanya dokumentasi
 Dalam ruangan RA5 terhadap hasil supervisi
terdapat kebijakan untuk yang dilakukan kepala
mencapai kedisiplinan ruangan. Kepala ruangan
kerja yang telah melakukan supervisi dalam
disepakati bersama, yaitu bentuk lisan dan tidak
dengan memberikan ditulis dalam bentuk
denda jika terlambat dokumentasi.
masuk dinas dan tidak  Hasil penilaian kinerja
masuk dinas. berdasarkan Instrumen
 Dari hasil pengkajian, Penilaian Kinerja oleh
berdasarkan instrumen Kapokja dan Karu tidak
kepuasan pasien yang diberitahukan kepada
diberikan kepada 31 perawat.
pasien didapat data  Apresiasi terhadap kinerja
yakni: perawat berprestasi belum
 Tingkat kepuasan pasien optimal.
Puas (77.4 %), cukup  Pelatihan yang ada bersifat
puas (16,1%) tidak puas tidak berkala.
(6,5%)
3. MONEY

Strenght (Kekuatan) Weakness Opportunity Threatened (Ancaman)


(Kelemahan) (Kesempatan)
 Ruangan A5 memiliki sistem  Tidak tersedianya  Jaminan pelayanan  Rumah sakit lain yang
budgeting yang diatur langsung anggaran bagi kesehatan Askes mempunyai donatur/yayasan
oleh Rumah Sakit baik untuk perawat untuk dari Depkes. untuk meningkatkan kebutuhan
pelayanan maupun untuk melanjutkan  Sistem penggajian rumah sakit dengan dana yang
penggajian pegawai ruangan. pendidikan . melalui bagian tinggi.
 RSUP. HAM memberikan keuangan (cash  Kurangnya kualitas pelayanan
tunjangan baik uang makan, insentif atau via Bank perawat sehubungan dengan
(jasa medik), jasa pendidikan, dan BUKOPIN) tida tersedianya anggaran bagi
jasa farmasi serta tunjangan pada perawat untuk melanjutkan
kepala ruangan, ketua group dan CI pendidikan.
 Insentif diberikan sesuai dengan
peraturan yang sudah ditetapkan
oleh pihak instalasi.
 Sistem pembayaran biaya
perawatan 1 pintu (sentral), adanya
kasir terpadu
 Ruang A5 memiliki uang kas
tersendiri.
 Tersedianya anggaran bagi perawat
untuk mengikuti pelatihan
4. MATERIAL

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity Threatened


(Kesempatan) (Ancaman)
 Ruangan RA5 memiliki alat  Rumah Sakit Haji  Sarana/fasilitas
logistik (lampiran 8)  Penyediaan barang-barang logistik masih Adam Malik Medan rawat inap di
 Pendokumentasian terbatas (jumlah lemari pasien, merupakan rumah rumah sakit
pengadaan/ bantal dan sarung bantal yang tidak sesuai sakit tipe A yang lain lebih
pemeliharaan barang logistik, dengan bed yang ada) telah terakreditasi berkualitas
RA5 menggunakan sistem  Respon proses pengadaan/penyediaan dan merupakan
komputerisasi SIMRS (prosedurnya) barang logistik rumah sakit yang
(Sistem Informasi membutuhkan waktu yang lama (rostul dan terlengkap di
Manajemen Rumah Sakit) kertas mesin EKG yang sudah lama wilayah Sumatera
 Perawatan alat-alat dilakukan diminta).  Rumah Sakit Haji
setiap saat setelah alat  Berkas–berkas status pasien dan perawat Adam Malik Medan
dipakai ataupun pasien keluar belum tersusun dengan baik. memiliki fasilitas
dari ruangan yaitu dengan  Papan identitas pasien (di bed) belum pemeriksaan yang
dibersihkan dan dirapikan. difungsikan secara optimal karena masih lengkap dan canggih
 Mempunyai alat sterilisasi banyak identitas yang ditulis di kertas dan Banyaknya
 Adanya serah terima alat identitasnya belum lengkap mahasiswa praktek
(operan alat) yang dilakukan  Papan daftar nama identitas pasien (berisi yang juga membawa
oleh mahasiswa namun tetap nama pasien, ruangan, diagnosa serta nursing kit sehingga
dikontrol oleh perawat dokter yang merawat) belum berfungsi bisa membantu
penanggung jawab logistik. dengan optimal tindakan operasional
 Kepala ruangan mengontrol di ruangan RA5
kecukupan logistik di
ruangan
 Ruangan RA5 memiliki obat
emergency (lampiran 9)
 Pengadaan/penyediaan obat
pasien disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
 Ruangan sudah memiliki
tempat pembuangan sampah
yang terpisah antara sampah
medis dan non medis dan
benda tajam.
 Adanya pendokumentasian
peralatan medis dan
nonmedis.
 Adanya 1 unit komputer
untuk pelaksanaan SIMRS
 Ruangan RA5 memiliki
papan struktur organisasi,
nurse station, ruangan
perawat yang digunakan
sebagai ruangan tempat
berkumpul untuk membaca
rawatan tiap shift (operan)
dan sebagai ruang tata usaha,
 Tersedianya ruangan kepala
ruangan serta ruangan CI
C. Rumusan Masalah
1. Man
 Beban Kerja perawat tidak sebanding dengan jumlah perawat ruangan A5, dilihat dari hasil pengkajian, jumlahnya 17 orang,
yang terdiri dari 1 karu, 2 katim, dan 14 perawat pelaksana, dengan pembagian shift pagi 10 orang, si8ang 2 orang, malam 2
orang dan libur+ cuti 3 orang, dengan rata-rata pasien 31 orang tiap hari. Berdasarkan rumus DEPKES (2005) diperoleh bahwa
kebutuhan tenaga untuk ruang A5 adalah 27 orang
 Ada 14 orang perawat yang belum pernah mengikuti pelatihan di bidang keperawatan
 Perawat juga melakukan tugas-tugas non keperawatan, seperti: pendokumentasian resep, pengambilan obat, melipat kasa,
mengurus administrasi jaminan pasien, dan ikut melaksanakan kebersihan ruangan
2. Metode
 Dokumentasi ASKEP belum maksimal, dari hasil pengkajian dengan menggunakan instrumen hanya 26 askep yang
didokumentasikan terhadap 31 pasien
 Pendokumentasian ASKEP oleh pegawai belum optimal karena belum sesuai dengan SAK yang ada di ruangan
 Pasien tidak ditempatkan pada ruangan yang sudah diklasifikasikan sesuai ruangannya (THT, GIMUL, Mata, Kulit) serta
adanya pasien neuro dan interna yang dirawat di Ruang RINDU A5.
 Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien tidak terdokumentasi, tiadak terstruktur dan belum maksimal.
 Ruangan tidak memiliki visi, misi, motto, dan falsafah dalam pelayanan kesehatan/keperawatan
3. Money
a. Tidak tersedianya anggaran bagi perawat untk melanjutkan pendidikan
4. Material
 Penyediaan barang-barang logistik masih terbatas (jumlah lemari pasien, bantal dan sarung bantal yang tidak sesuai dengan bed
yang ada)
 Respon proses pengadaan/penyediaan (prosedurnya) membutuhkan waktu lama misalnya rostul dan kertas mesin EKG yang telah
lama diminta
 Berkas-berkas status pasien dan perawat belum tersusun dengan baik
 Papan identitas pasien (di bed) belum difungsikan secara optimal karena masih banyak identitas yang ditulis di kertas dan
identitasnya belum lengkap
 Papan daftar nama pasien di ruangan RA5 belum berfungsi secara optimal
D. Planning of Action

Tanggal Penanggung
Masalah Rencana tindakan
Pelaksanaan Jawab
Man Minggu II Henny
 Beban kerja perawat tidak sebanding Merekomendasikan penambahan tenaga perawat Aritonang
dengan jumlah seluruh perawat ruang A5, kepada Kapokja
dilihat dari hasil pengkajian yaitu 17
orang, terdiri dari 1 orang Karu, 2 orang
KaTim dan 14 orang perawat pelaksana
dengan pembagian Shift -10 orang pagi,2
orang sore, 2 orang malam, 3 org
libur+cuti dengan jumlah pasien rata-rata
tiap hari 31 orang

 Ada sekitar 14 orang yang belum Mensosialisasikan daftar urutan staf yang akan Minggu II Zuliawati
mengikuti pelatihan di bidang mengikuti pelatihan sesuai daftar tunggu yang
keperawatan. sudah ada

 Perawat juga melakuakn tugas-tugas non Mensosialisasikan kembali batasan tegas tugas Minggu III Valentina
keperawatan, seperti: pendokumentasian perawat.
resep, menganmbil obat dari DEPO,
melipat kasa, mengurus administrasi pelatihan.
jaminan pasien, ikut melaksanakan
kebersihan ruangan
Methode
 Dokumentasi ASKEP belum
 Membuat format pengkajian, diagnosa dan Minggu III Husna Sari,
maksimal, dari hasil pengkajian intervensi keperawatan dengan metode S.Kep
checklist
dengan menggunakan instrumen
 Melengkapi format Askep RA5 dan Yusrizal,
hanya 26 askep yang wadahnya yang terdiri dari pengkajian, Minggu II S.Kep
diagnosa, intervensi, dan implementasi dalam
didokumentasikan terhadap 31 pasien Efrida
bentuk ceklist
 Melengkapi map untuk format Askep pasien Pakpahan,
di RA5. S.Kep
 Mensosialisasikan format pengkajian, Minggu IV
diagnosa dan intervensi keperawatan dengan
metode checklisht kepada perawat

 Pendokumentasian ASKEP oleh  Membuat format ASKEP sesuai dengan


SAK. Derliana,
pegawai belum optimal karena belum
S.Kep
sesuai dengan SAK yang ada di  Merekomendasikan format ASKEP sesuai
ruangan dengan SAK
Said juanda
 Mensosialisasikan format ASKEP sesuai
dengan SAK fadly, Skep
 Pasien tidak ditempatkan pada  Menempatkan pasien sesuai klasifikasi
Said juanda
ruangan yang sudah diklasifikasikan ruangan (THT, GIMUL, Mata, Kulit). Minggu II
fadly, S.Kep
 Merekomendasikan kepada Karu agar pasien
sesuai ruangannya (THT, GIMUL,
yang tidak termasuk klasifikasi ruangan tidak
Mata, Kulit) serta adanya pasien neuro ditempatkan di ruangan RINDU A5. Efrida
dan interna yang dirawat di Ruang Pakpahan,
S.Kep
RINDU A5.
 Pendidikan kesehatan yang diberikan  Pemberian penkes dua kasus terbanyak di Derliana sari,
ruangan yaitu NPC dan Tumor mata. S.Kep
kepada pasien tidak terdokumentasi,
tiadak terstruktur dan belum  Memberikan pendidikan kesehatan tentang
maksimal. kemoterapi dan perawatan trakeostomi.
Husna Sari,
S.Kep
 Melakukan Role play.

Money
 Tidak tersedianya anggaran bagi Menyarankan untuk menyusun usulan anggaran Minggu III Murni Sari
perawat untuk melanjutkan pendidikan untuk biaya pendidikan Dewi, S.Kep
 Tidak tersedianya tunjangan kesehatan
bagi tenaga honorer

MATERIAL
 Penyediaan barang-barang logistik Menyarankan kepada kepala ruangan untuk Minggu II Susanti
masih terbatas (jumlah lemari pasien, mengajukan usulan pada rumah sakit untuk
bantal dan sarung bantal yang tidak melakukan penambahan penyediaan brang-
sesuai dengan bed yang ada) barang logistik
 Respon proses pengadaan/penyediaan
(prosedurnya) barang logistik
membutuhkan waktu yang lama.
 Berkas-berkas status pasien dan Mahasiswa menyusun berkas status pasien Minggu II Evirina S
perawat belum tersusun dengan baik.
 Papan identitas pasien (di bed) belum Mahasiswa menulis/melengkapi papan identitas Minggu II- Evirina S
difungsikan secara optimal karena (di bed) Minggu IV
masih banyak identitas yang ditulis di
kertas dan identitasnya belum lengkap
 Papan daftar nama pasien belum Mahasiswa melengkapi papan daftar nama Minggu II- Susanti
berfungsi dengan optimal pasien sesuai dengan identitas pasien Minggu IV

Anda mungkin juga menyukai