Anda di halaman 1dari 16

Modul 3

Riset Operasi
Program Linier – Metode Simplex

Rudy Sy

1
Teminologi :
Metode simpleks adalah suatu metode matematis
yang lazim dipakai untuk menentukan kombinasi
optimal dari 3 variabel atau lebih.

2
Contoh soal :

Perusahaan XYZ membuat 2 macam sepatu. Merek “A” dengan


sol dari karet dan merek “B” dengan sol dari kulit. Dalam proses
pembuatannya, perusahaan menggunakan 3 jenis mesin. Mesin
1 khusus membuat sol karet, mesin 2 khusus membuat sol kulit,
dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan assembling
bagian atas sepatu dengan sol sepatu.
Proses produksi adalah sbb :
Mesin Merk Sepatu Jam
(jam) A B Maks.
1 2 - 8
2 - 3 15
3 6 5 30
Laba/ lusin Rp. 30,000 Rp. 50,000
Maksimumkan laba yang dapat diperoleh dari kombinasi
penjualan sepatu yang ada.
3
Persamaan matematis :

Fungsi Tujuan : Z = 3X1 + 5X2


Batasan : 1). 2X1 ≤ 8
2). 3X2 ≤ 15
3). 6X1 + 5X2 ≤ 30

4
Langkah 1 : Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasannya.

• Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit artinya semua CjXij kita
geser ke kiri

Fungsi Tujuan : Z = 3X1 + 5X2 menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0

• Semua batasan harus diubah menjadi kesamaan

Batasan : 2X1 ≤ 8 menjadi 2X1 + X3 = 8


3X2 ≤ 15 menjadi 3X2 + X4 = 15
6X1 + 5X2 ≤ 30 menjadi 6X1 + 5X2 + X5 = 30

Pada bentuk standar, semua batasan mempunyai tanda ≤.


Ketidaksamaan tersebut harus diubah menjadi kesamaan dengan
menempatkan slack variable. Variabel slack (Xn+1, Xn+2, dst) adalah
variabel tambahan yang mewakili tingkat pengangguran atau kapasitas
yang menjadi batasan.

5
Selanjutnya persamaan di atas dapat disusun sbb :

Fungsi Tujuan : Maksimum Z - 3X1 - 5X2


Batasan - batasan : 1) 2X1 + X3 = 8
2) + 3X2 + X4 = 15
3) 6X1 + 5X2 + X5 = 30

6
Langkah 2 : Menyusun persamaaan ke dalam tabel.

Tabel simpleks dasar dalam simbol

Variabel
Dasar Z X1 X2 . . . Xn Xn + 1 Xn + 2 . . . Xn + m NK
Z 1 -C1 -C2 . . . -Cn 0 0 . . . 0 0
Xn + 1 0 a11 a12 . . . a1n 1 0 . . . 0 b1
Xn + 2 0 a21 a22 . . . a2n 0 1 . . . 0 b2



Xn + m 0 am1 am2 ... amn 0 0 ... 1 bm

• NK adalah nilai kanan persamaan.


• Variabel Dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan
dari persamaan.
• Pada persamaan 2X1 + X3 = 8, karena belum ada kegiatan apa-apa,
berarti nilai X1 = 0 dan semua kapasitas masih menganggur maka
pengangguran tersebut ada 8 satuan, atau nilai X3 = 8.
• Variabel dasar ( X3, X4, X5 ) pada fungsi tujuan tabel awal ini harus 0
dan nilai pada batasan-batasan bertanda positif. 7
Tabel Simpleks yang pertama

Variabel
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30

8
Langkah 3 : Memilih Kolom Kunci dan baris kunci

Kolom kunci adalah kolom yang nerupakan dasar utuk mengubah tabel di atas.
Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai
negatif dengan angka terbesar. Kalau dalam suatu tabel , baris fungsi tujuan
tidak memiliki nilai negatif, berarti sudah optimal.

Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk merubah tabel tersebut di
atas. Pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil.
Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan baris kunci disebut angka kunci

Variabel Indeks = NK / Kolom


Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Kunci
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8 8/0 = ~
X4 0 0 3 0 1 0 15 15/3 = 5 (minimum) Baris
X5 0 6 5 0 0 1 30 30/5 = 6 Kunci

Kolom Kunci Angka Kunci


9
Langkah 4 : Mengubah nilai baris kunci.

Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci
Tabel cara mengubah nilai baris kunci

Variabel
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1
X3 0
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0

Perhitungan : 0/3=0 3/3=1 0/3=0 1/3=1/3 0/3=0 15/3=5


10
Langkah 5 : Mengubah nilai-nilai selain baris kunci

Baris baru = baris lama - {(koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci}

Baris 1 (Z) [-3 -5 0 0 0 0]


-5 [0 1 0 1/3 0 5] (-)
Nilai baru [-3 0 0 5/3 0 25]

Baris 2 (X 3) [2 0 1 0 0 8]
0 [0 1 0 1/3 0 5] (-)
Nilai baru [2 0 1 0 0 8]

Baris 4 (X 5) [6 5 0 0 1 30]
-5 [0 1 0 1/3 0 5] (-)
Nilai baru [6 0 0 -5/3 1 5]

11
Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru

Variabel
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5

12
Langkah 6 : Melanjutkan perubahan-perubahan.

Ulangi langkah ke 3 sampai ke 5, sampai baris pertama (fungsi tujuan)


tidak ada yang bernilai negatif.
Variabel
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indeks
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8 8/2 = 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6 = 5/6 (minimum)
Z 1
X3 0
X2 0
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Baris 1 (Z) [-3 0 0 5/3 0 25]


-3 [1 0 0 -5/18 1/6 5/6] (-)
Nilai baru [0 0 0 5/6 1/2 27 1/2]

Baris 2 (X 3) [2 0 1 0 0 8]
2 [1 0 0 -5/18 1/6 5/6] (-)
Nilai baru [0 0 1 5/9 -1/3 6 1/3] 13
Tabel perubahan/perbaikan ke dua

Variabel
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 1/2
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6 1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Terlihat pada baris fungsi tujuan ( Z ), sudah tidak ada lagi yang bernilai
negatif, semua positif, berarti tabel tersebut sudah merupakan hasil yang
optimal dimana :
X1 = 5/6, sehingga I1 = 5/6 lusin setiap hari
X2 = 5; sehingga I2 = 5 losin setiap hari
Z maksimum = 27 ½ atau Rp. 275.000

14
Tabel pertama sampai terakhir

Variabel
Dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 1/2
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6 1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

15
Terima Kasih

16

Anda mungkin juga menyukai