MAKALAH
OLEH:
MALANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada anggota kelompok yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan enam hal, yaitu latar belakang masalah, rumusan
masalah, rumusan tujuan, batasan masalah, manfaat.
Dapat bekerja dengan cepat, apabila beban pada semua roda sama, maka daya
pengereman harus sama dengan atau gaya pengereman seimbang dengan beban yang
di terima oleh masing-masing roda, dapat dipercaya dan mempunyai daya tahan cukup,
mudah disetel dan diperbaiki pengemudi waktu pengereman.
Makalah Sistem Rem ABS membahas tentang system pengereman pada motor
ataupun mobil. Tujuan dari makalah ini adalah sebagai salah satu syarat dari mata
kuliah system manajemen casis, selain itu makalah ini juga bertujuan agar mahasiswa
memiliki subkompetensi yaitu mengetahui dan memelihara Sistem Rem ABS dan
komponen-komponen di dalamnya.
Makalah ini membahas tentang bagian-bagian dari Sistem Rem ABS dan
komponenya, yaitu meliputi ABS modulator, pressure control valve, pump,reservoir
tank, speed sensor, solenoid valve, caliper dan komponen lainnya. Setelah mempelajari
makalah ini diharapkan Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja Rem ABS serta dapat
memelihara dengan baik Sitem Rem ABS tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut:
3) Pengenalan materi hanya di lingkup system ABS dan tidak membahas jenis
yang lain.
2
1.5 Manfaat
Berdasarkan rumusan tujuan diatas, maka manfaat dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1) Sebagai referensi untuk mahasiswa yang mengetahui tentang rem jenis ABS.
2) Memperkaya ilmu pada bidang otomotif khususnya bagian rem jenis ABS.
3
BAB II
TEORI DASAR
Pada bab ini dipaparkan tiga hal, yaitu sejarah rem abs, pengertian dan fungsi
rem abs, klasifikasi rem abs.
Meskipun diperkenalkan pada tahun 1978, sejarah ABS jauh dimulai pada tahun
1950an. Tahun 1953, kepala desain di Mercedes-Benz, Hans Scherenberg, mengajukan
permohonan paten pada sistem untuk menghentikan roda kendaraan yang terkunci di
bawah pengereman.
4
2.2 Pengertian dan Fungsi Rem ABS
Pengertian :
ABS merupakan system rem anti terkunci. System ini bekerja pada pengereman
mobil atau motor untuk mencegah terjadinya penguncian pada roda saat situasi terjadi
pengereman mendadak. ABS akan bekerja menggunakan sensor saat roda mengunci
setelah terjadinya pengereman mendadak. Saat sensor membaca roda yang mengunci,
sensor akan member perintah kepada piston rem untuk mengendur dan mengencang
kembali saat roda berputar. Proses itu berlangsung cepat, mampu mencapai 15 kali setiap
detiknya. Hasilnya mobil maupun motor dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin
efektif.
Fungsi:
Rem system ABS ialah sistem pengereman yang berguna untuk menghentikan
system penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak atau tiba-tiba.
Sistem pengereman anti lock braking system (ABS) ini jauh lebih stabil, untuk
menghindari roda terkunci saat pengereman keras, sehingga selip dan hilangnya
keseimbangan bisa dikurangi dan teknologi ini sangat efektif dijalan berlubang atau
licin.
sistem kerja ABS melibatkan sensor pada roda. Sensor ini terhubung pada
electronic controller unit (ECU) yang mengatur tekanan rem ke tiap roda. Pada system
ABS caliper ditekan dan dilepas secara cepat dan dalam satu detik caliper ditekan atau
dilepas 60 kali. System ABS ini tidak membutuhkan perawatan khusus, tapi hanya ada
beberapa yang perlu diperhatikan saat melakukan penyetelan rantai sensor tergeser
dari posisi semestinya, jadi dalam jangka waktu berkala, adjustment di sensot ABS
perlu dilakukan.
Jenis ABS ini mempunyai empat wheel sensor dan 4 hydraulic controlchannel dan
masing-masing mengontrol secara tersendiri. Sistem ini mempunyai tingkat keamanan
dan jarak pemberhentian yang lebih pendek di berbagai macam kondisi jalan. Namun
apabila permukaan jalannya licin, besar gaya rem antara kanan dan kiri yang tidak rata
akan mengakibatkan terjadi gerakan Yawing pada bodi kendaraan sehingga bisa
mengurangi kestabilan. Karena itulah, kebanyakan mobil yang dilengkapi dengan tipe 4
channel ABS memasukkan satu select low logic pada roda belakang agar mobil tetap
stabil, di berbagai macam kondisi jalan.
5
2) Rem ABS dengan 4 Sensor dan 3 Channel (Roda depan :
Independent, Roda belakang : Select low)
Namun demikian, roda belakang yang gaya pengeremannya lebih sedikit, juga
sangat penting untuk memastikan kendaraan aman saat dilakukan pengereman. Karena
itulah apabila saat ABS roda belakang bekerja di permukaan jalan yang licin, maka
independent control pada roda belakang mengatur agar gaya pengereman roda-roda
belakang tidak merata sehingga mobil mengalami yawing. Untuk menhindari gerakan
yawing ini dan untuk menjaga agar mobil tetap aman saat ABS bekerja di berbagai
kondisi jalan, maka tekanan rem roda belakang diatur berdasarkan kecenderungan roda
mana yang mengalami Lock-Up. Konsep pengaturan ini dikenal dengan ‘Select-low
control’.
Mobil yang dilengkapi dengan H-brake line sistem mempunyai sistem kontrol ABS
jenis ini. 2 channel untuk roda depan dan satunya lagi untuk roda belakang. Roda
belakang dikontrol bersama dengan select low control logic. Untuk X-brake line sistem,
diperlukan 2 channels (2 brake port di dalam unit ABS) untuk mengatur roda belakang
dikarenakan masing-masing roda belakang mempunyai jalur rem yang berbeda.
Dipakai untuk mobil yang dilengkapi dengan H-brake line sistem, hanya untuk
mengontrol tekanan roda belakang. Pada rear differential dipasang satu wheel speed
sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kecepatan roda.
Cara kerjanya adalah saat dilakukan pengereman mendadak roda depan akan
terkunci, sehingga kestabilan kemudi mobil akan hilang dan jarak henti pada
permukaan jalan yang mempunyai daya gesek rendah (low) juga akan bertambah jauh.
Sistem ini hanya akan membantu untuk penghentian lurus.
BAS adalah fitur keselamatan kendaraan aktif yang dirancang untuk membantu
pengemudi berhenti lebih cepat pada pengereman darurat. Dalam pengereman darurat,
sistem BA akan mendukung pengemudi dalam melakukan pengereman mendadak
6
dengan menerapkan gaya tambahan pada rem, atau bahasa teknisnya dengan
meningkatkan kekuatan menjepit kaliper pada cakram rem.
Sistem tersebut akan bekerja dengan sensor berupa electronic control unit (ECU)
yang mendeteksi manuver berupa pengereman darurat berdasarkan seberapa
mendadak pengemudi menginjak pedal rem dan gaya yang diterapkannya.
Jika pengemudi menginjak pedal rem cukup keras dan cukup cepat sehingga
melewati ambang batas yang telah ditetapkan, ECU akan menentukan bahwa ada
keadaan darurat dengan meningkatkan daya pengereman. Saat sistem BA bekerja, saat
itulah pengemudi akan merasakan pedal rem bergetar atau berdenyut.
Pada dasarnya, BA dapat membantu pada saat pengemudi menginjak pedal rem
tetapi tidak cukup gaya rem yang diterapkan atau lebih tepatnya tidak cukup cepat.
Selain itu, Brake Assist hanya akan tersedia bila mobilnya juga sudah dilengkapi ABS,
karena sensornya menyatu yang diletakkan pada sistem pengereman mobil.
Kendati demikian sistem BA hanya melengkapi kinerja ABS, BA tidak dapat
menggantikan sistem ABS untuk pengereman lebih efisien sebagai antisipasi
menghindari ban mobil slip. Hal yang harus diperhatikan lainnya adalah pengemudi
harus menyadari ambang batas yang ditentukan sengaja tinggi, hal ini untuk
memastikan BA tidak terlibat saat tidak diperlukan.
Sama seperti ABS, EBD bekerja pada mekanisme pengereman kendaraan. Hanya
saja EBD mengatur penyebaran kekuatan rem yang dikirim ke masing-masing roda
kendaraan sesuai kebutuhan dalam berbagai kondisi.
Jadi pembagian bobot pengereman akan berbeda pada setiap roda bergantung
pada banyak barang yang dibawa, kondisi permukaan jalan, kecepatan kendaraan serta
momen menikung.
Dalam penerapannya, EBD mampu mengatasi tekanan pengereman yang lebih
atau kurang ke masing-masing roda, karena dalam beberapa kondisi yang dijelaskan di
atas, masing-masing roda memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga EBD mampu
memaksimalkan efisiensi pengereman tanpa mengurangi kontrol kendaraan.
Mobil yang dilengkapi EBD dapat deselerasi dan berhenti sesuai timing yang
diperlukan, sedangkan pada mobil yang tidak ditambahkan EBD membutuhkan waktu
sedikit lebih lama untuk berhenti.
Lebih lanjut pada mobil yang tidak dilengkapi fitur EBD, kemungkinan besar
pengemudi akan kehilangan kendali kendaraan, lebih lanjut akan mengakibatkan
oversteer. Dengan EBD, oversteer dapat dicegah dari pengereman yang disalurkan ke
masing-masing roda untuk memperlambat dan menghindari rintangan dengan aman.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan tiga hal, yaitu konstruksi rem ABS, kerusakan dan solusi
rem ABS, kelebihan dan kekurangan rem ABS.
Fungsi master silinder adalah sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal
rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder bekerja dengan menggunakan piston
yang ditekan oleh pedal dan piston ini menekan minyak rem. Minyak rem bertekanan ini
akan disalurkan ke pompa ABS.
Katup ABS secara sederhana adalah pintu gerbang minyak rem dari master
silinder menuju silinder roda. Pada sistem rem non-ABS, minyak rem dari master
silinder akan langsung ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup ini berfungsi
untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder.
3) ABS pump
Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan mengembalikan
tekanan hidrolik dengan cepat. Begitulah seterusnya mekanisme ini berlangsung, tapi
8
kita tidak merasakan siklus kerjanya karena dalam satu detik siklus ini bisa berlangsung
hingga 5 kali. Pompa ABS menggunakan motor listrik, sehingga sumber tenaganya jelas
dari aki mobil.
Fungsi ABS control module adalah sebagai perangkat “processing unit” untuk
mengatur kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu,
ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja.
Module ini mirip ECM pada sistem efi mesin, bedanya module ini hanya mengatur
pada area sistem pengereman. Jadi ABS control module akan menerima info dari
sensor, lalu melakukan perhitungan dan hasilnya akan digunakan untuk memberi
perintah ke aktuator dalam hal ini valve dan ABS pump.
5) Speed sensor
Ini adalah sensor utama sistem ABS, fungsi speed sensor adalah untuk
mendeteksi kecepatan masing-masing roda. Beberapa orang juga menyebutnya dengan
wheel speed sensor, atau sensor ABS. meski fungsinya untuk mendeteksi kecepatan
roda sensor ini sangat penting keberadaannya untuk sistem ABS.
Karena yang mendeteksi roda terkunci atau selip ya sensor-sensor ini. Cara kerja
sensor ini sama seperti CKP sensor yang memnfaatkan induksi elektromagnet roda
bergerigi dengan pick-up coil. Jumlah sensor ini, juga menyesuaikan jumlah roda
kendaraan.
6) Wheel Cylinder
9
7) Hydraulic Brake Channels
Saluran hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder
sampai ke silinder roda. Kalau anda lihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih
rumit karena dari ABS valve terdapat empat buah saluran yang mengarah ke masing-
masing roda secara independen.
Bahan saluran ini, juga tetap mempertahankan material logam karena kuat
terhadap panas, dan kuat juga terhadap gesekan benda tajam.
Hampir setiap kendaraan dilengkapi dengan indikator rem yang dapat dilihat
di Multi Information Display (MID). Indikator ini berfungsi untuk memberikan
tanda kepada pengemudi sistem pengereman dalam kondisi normal atau tidak.
Jika rem dalam kondisi normal, maka indikator tersebut berada dalam posisi
tidak menyala. Sementara, saat rem dalam kondisi tidak normal atau bermasalah
seperti kebocoran pada selang minyak rem atau sensor ABS terganggu karena
pemasangan kampas rem, lampu indikator akan menyala.
Jika menemukan kondisi seperti itu, sebaiknya ganti kampas rem dengan
segera untuk menghadirkan pengereman yang lebih optimal.
Selain itu, getaran pada saat pengereman juga dapat disebabkan oleh daya
cengkeram piston yang berada di dalam calliper. Untuk menghindari getaran
10
pada rem, pastikan baut roda terpasang secara tepat serta sebaiknya
menghubungi bengkel resmi jika getaran masih terus berlangsung.
Hal ini berfungsi untuk menghindari adanya endapan yang merusak selang
atau seal.
1) Kendaraan sulit berhenti jika mengerem dijalan yang berkerilkil atau tidak
rata, jadi kendaraan sulit untuk berhenti secara optimal.
2) Saat Rem basah atau jalan dijalan yang tidak rata, rem menjadi tidak pakem
dan kadang berbunyi menggeruk.
3) Rem ABS dapat bekerja optimal jika kendaraan melewati jalan yang beraspal
atau jalan yang rata.
4) Motor Sulit digunakan untuk freestyle, misalnya Stoppie.
11
BAB IV
KESIMPULAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah diatas adalah menerangkan bahwa banyak sekali
manfaat serta keuntungan dari penggunaan rem dengan system ABS dibandingkan
dengan pengereman dengan jenis rem yang biasa, meskipun begitu rem ABS pun
memiliki beberapa kekurangan padanya tapi tidak sebanyak keuntungan yang akan
didapatkan.
Rem ABS memiliki beberapa konstruksi seperti ABS hydraulic control valve yang
memiliki peranan untuk memanipulasi minyak rem yang diperlukan untuk pengereman
dan ini dapat menghemat penggunaan minyak rem dikarenakan disesuaikan dengan
penggunaannya. Mungkin beberapa dari itu kesimpulan yang kami dapat dari rem ABS.
4.2 Saran
Meski memiliki keuntungan atau kelebihan rem ABS perlu juga untuk mengatasi
beberapa kekurangannya agar dapat lebih baik dari kemarin seperti masalah
pengereman saaat tempat berkerikil ataupun kepakeman rem berkurang saat rem
basah perlu untuk diperhatikan dan di kaji lagi agar lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
1) https://www.mobil88.astra.co.id/mobil88/in/blog/kelebihan-dan-kekurang-sistem-
pengereman-abs
2) https://oto.detik.com/tips-and-tricks-mobil/d-4007059/5-gejala-kerusakan-pada-rem
3) https://mobiloka.com/blog/detail/apa_fungsi_abs_dan_non_abs_____20170203165932
4) https://www.autoexpose.org/2018/05/komponen-rem-abs.html
5) https://bisnisrumahq.blogspot.com/2017/01/makalah-sistem-rem-abs-tentang-system.html
6) https://ariakhabunhasan354.wordpress.com/2013/10/07/makalah-abs-antolock-breaking-
system/
7) https://citraasribuana.com/index.php/berita/knowledge/item/255-mengenal-teknologi-abs-
ebd.html
8) https://cintamobil.com/perawatan-dan-service/40-tahun-sejarah-rem-abs-kelahiran-intelligent-
drive-mercedes-benz-aid2432
9) https://automotivexist.blogspot.com/2016/12/jenis-rem-abs-anti-locking-brake-system.html
10) https://kumparan.com/kumparanoto/fitur-brake-assist-pada-rem-mobil-dan-kegunaannya
11) https://kumparan.com/kumparanoto/mengenal-fitur-electronic-brakeforce-distribution-pada-
mobil-kekinian
13