Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASKA

PAJANAN
Nomor Dokumen :
SOP/ 7 / UKP-YANIS/ 029/ I /
2020
SOP Nomor Revisi: 00
Tanggal Terbit:
1 januari 2020
Halaman :1/3
UPT
PUSKESMAS dr. Majid Rohmawanto
MAGELANG NIP. 197303112006041002
TENGAH
1. Pengertian Penanganan paska pajanan adalah tindakan – tindakan yang
harus dilakukan oleh petugas dan Tim PPI apabila ada
karyawan yang terkena pajanan benda infeksius misal tertusuk
jarum atau kontak dengan darah /cairan tubuh pasien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan paska
pajanan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Magelang Tengah Nomor. 440 /2792 /
222/ tahun 2019 tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Puskesmas Magelang Tengah
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur 1. Petugas yang terkena pajanan harus segera membersihkan
diri
1.1 bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir dan
sabun / cairan aseptic sampai bersih
1.2 Bila darah/ cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa
luka atau tusukan cuci dengan air mengalir
1.3 Bila darah / cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan
kumur- kumurdengan air beberapa kali
1.4 Bila terpercik pada mata, cucilah mata dengan air
mengalir ( irigasi) dengan posisi kepala miring kearah
mata yang terpercik
1.5 Bila darah memercik kehidung, hembuskan keluar dan
bersihkan dengan air
1.6 Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan
dihisap dengan mulut.
2. Petugas yang terkena pajanan melaporke tim PPI dan
atasan langsung secepatnya dan tidak lebih dari 72 jam.
3. Tim PPI melakukan Telaah pajanan meliputi
a. Resiko penularan infeksi
b. Bahan pajanan
c. Status infeksi (Hepatitis B, Hepatitis C, HIV) atau resiko
tinggi pasien terhadap ketiganya dengan melakukan
pemeriksaan fisik oleh dokter dan pemeriksan
laboratorium.
d. Kerentanan petugas ( status imunisasi petugas)
4.Petugas medis memberi penatalaksanaan paska pajanan
terhadap petugas yang terpajan
a. .Apabila sumber pajanan terbukti HIV (+) maka petugas
yang terpajan wajib diberikan ARV selama 28 hari sesuai
regimen yang telah ditetapkan secepatnya ( tidak
melebihi 72 jam setelah pajanan). Pemberian konseling
tentang HIV kepada petugas terpajan dan pasangan
seksualnya dan melakukan tes HIV 6 bulan kemudian.
b. Apabila sumber pajanan positif HBsAg maka apabila
petugas terpajan belum pernah divaksinasi diberi 1 dosis
HBIG dan memulai rangkaian vaksinasi Hepatitis B, tes
Anti HBS dilakukan 2 bulan setelah dosis vaksin yang
terakhir.
5. Petugas medik memberikan follow up efek samping dan
konseling kepada petugas terpajan
6. Tim PPI melaporkan kejadian sesuai pelaporan standar
kepada kepala puskesmas

6. Diagram Alir
melaporke tim PPI dan
Petugas yang atasan secepatnya dan
terkena pajanan tidak lebih dari 72 jam
harus segera
membersihkan diri

Petugas medis
memberi Tim PPI melakukan
penatalaksanaan Telaah pajanan
paska pajanan

2/3
memberikan follow up Tim PPI
efek samping dan melaporkan
konseling kejadian sesuai
pelaporan standar
kepada Kapus

7. Hal-hal yang Apabila petugas terpajan menolak diperikan terapi pasca


perlu pajanan harus menandatangani informed consent
diperhatikan
8. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum, Ruang kesehatan Gigi dan Mulut,
Ruang KIA, Ruang Tindakan, Ruang Laboratorium
9. Dokumen Laporan kejadian terkait PPI
Terkait
10. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
Historis
mulai
Perubahan
diberlakukan
.

3/3

Anda mungkin juga menyukai