“ PENGGALANG RAMU ”
BUKU INI MILIK
NAMA :
KELAS : 7A
SEKOLAH : MTS.TARBIYATUSSHIBYAN
AGAMA : ISLAM
KWARRAN : CIMANGGIS
KWARCAB : DEPOK
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang “ Penggalang Ramu ”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...................................................................................................
KATA PENGANTAR
................................................................................................
DAFTAR ISI
.......................................................................................................
.........
BAB I PENDAHULUAN
...........................................................................................
A. Latar
Belakang..........................................................................................
..........
B. Landasan
Hukum.............................................................................................
...
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................
..........
A. Tri
Satya...............................................................................................
...............
B. Dasa
Dharma............................................................................................
..........
C. Penggalang
Ramu...............................................................................................
BAB III
PENUTUP..........................................................................................
............
A.
Kesimpulan.......................................................................................
..................
B.
Saran...............................................................................................
...................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari
praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di
luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan
kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Gerakan Kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan
pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan
kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria
maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual
para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan
positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan
pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas
praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota
kepanduan dari 217 negara dan teritori.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang no.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan Pramuka Tahun
2012 Nomor: 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun
1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka
BAB II
PEMBAHASAN
A. TRI SATYA
Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan,
Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh
setiap anggota Pramuka.
Isi dan Arti Tri Satya adalah sebagai berikut :
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan
Republik Indonesia.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat.
3. menepati Dasa Dharma.
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang
Pramuka berkewajiban sebagai berikut :
• Menjalankan kewajiban/Perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa
yang menjadi larangan-Nya.
• Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan
mengamalkan isinya.
• Kewajiban terhadap sesama masyarakat.
• Kewajiban menhayati dan mengamalkan Dasa Dharma.
B. DASA DHARMA
Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh,
Dharma : Perbuatan baik (kebajikan).
Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi
Pramuka dalam bertingkah laku sehri-hari.
Isi dan Arti Dasa Dharma adalah sebagai berikut :
Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai
berikut :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
· Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala
larangan-larangan-Nya.
· Menbaca do’a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan
mengakhiri kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
· Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada
saudara. Dsb
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
· Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun
dirumah.
· Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna.
· Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan
mengunjungi yang sakit. dsb.
3. Patriot yang sopan dan ksatria
· Belajar disekolah dengan baik.
· Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
· Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan
membenarkan yang benar.
· Ikut serta dalam pertahan bela Negara.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
· Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara
mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
· Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
· Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan
tanpa melalui musyawarah.
5. Rala menolong dan tabah.
· Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami
musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau
mengharapikan imbalam (pamrih).
· Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak
mengeluh, dan tak mudah putus asa.
· Bersedia menolong tanpa diminta. dsb.
6. Rajin, trampil dan gembira.
· Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari.
· Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau
pertemuan pramuka.
· Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang
berguna.
· Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan.
7. Hemat, cermat dan bersahajat.
· Tidak boros dan bersikap hidup hemat.
· Rajin menabung.
· Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
· Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll).
· Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan.
8. Disiplin, berani dan setia.
· Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
· Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya.
· Berani mengambil keputusan.
· Tidak mengecewakan orang lain. dsb.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
· Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-
cari.
· Jujur tidak mengada-ada.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
· Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang
lain dan bisa menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik.
· Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan
menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya.
· Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang
jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.
C. PENGGALANG RAMU
1. Selalu ta’at menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun
berjama’ah
Aku selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu baik itu seara berjama’ah
maupun secara pribadi.
Seperti sholat subuh aku biasanya sholat berjama’ah bersama keluarga di
rumah, zuhur biasanya aku sholat di mushola sekolah, ashar biasanya
aku sholat secara pribadi di rumah, kalau magrib dan ishaq biasanya aku
sholat berjama’ah di pengajian bersama teman-teman. Aku selalu
melakukannya setiap hari tanpa henti dan jika tdak ada halangan.
2. Dapat mengetahui dan menjelaskan hari - hari besar agamanya
Adapun hari-hari besar agama yang biasa diperingati di Negara Indonesia
kita ini yaitu :
1) Islam
a. Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal.
b. Idul Adha, menyembelih ternak pada hari Raya Haji (10 Zulhijjah)
dan hari-hari Tasyriq (11, 12, 13 Zulhijjah).
c. Tahun baru Hijriah 1 Muharam.
d. Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal.
e. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, dan
masih banyak lagi yang lainnya.
2) Kristen Katholik
a. Paskah
b.Natal
c. Kenaikan Yesus Kristus
d.Wafat Yesus Kristus
3) Kristen Protestan
a. Paskah
b. Natal
c. Pentakosta
d. Kenaikan Yesus Kristus
e.Wafat Yesus Kristus
4) Budha
a. Waisak
b. Dan lain-lain
5) Hindu
a. Nyepi
b.Galungan
c. Kuningan dan lain-lain
6) Kong Hu Chu
a. Imlek
b.Cap Go Meh dan lain-lain
4. Islam
a) Dapat Melakukan Mandi Wajib dan Mengerti Penyebabnya
Mandi Wajib dalam agama Islam adalah cara untuk menghilangkan
hadats besar, yaitu dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari atas
kepala hingga ujung kaki.
Hal-hal yang menyebabkan/mewajibkan mandi wajib yaitu :
- Bersetubuh
- Keluar mani/sperma
- Mati
- Haid
- Nifas (berhentinya darah setelah melahirkan/bersalin biasanya 40
hari setelah melahirkan)
- Wiladah (habis bersalin/melahirkan).
Rukun mandi ada 2 yaitu Niat dan Membasuh seluruh anggota tubuh.
Adapun tatacara mandi wajib yaitu :
- Membasuh ke dua tangan
- Membasuh kemaluan
- Berwudlhu
- Mencuci rambut
- Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali
- Mengguyur seluruh badan
- Membasuh kaki.
8. Manfaat Hygienis
Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2
(Oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat
menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa
pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna untuk
kehidupan manusia.
9. Manfaat Edukatif (Tempat Belajar)
Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan
laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar
mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah
:
1) Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota
Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
2) Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan
dan mengamalkan janji.
3) Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
lingkungannya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut
Darma adalah :
1) Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur.
2) Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota
Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang
dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
3) Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling
menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
4) Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan
Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur
hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan
putusan.
Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas Janji yang
disebut Trisatya dan Ketentuan moral yang disebut Dasadarma. Adapun
isi dari Trisatya yaitu :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat,
- menepati Dasadarma.
Menepati Dasadarma.
14. Tahu Tentang Salam Pramuka, Motto Dan Tahu Arti Lambang
Gerakan Pramuka
Seorang calon anggota Penggalang Ramu harus mengetahui tentang
Salam Pramuka, Motto Gerakan Pramuka dan juga harus mengetahui arti
dan makna dari Lambang Gerakan Pramuka.
a. Salam Pramuka
Salam Pramuka ada tiga macam yaitu Salam Biasa, Salam Hormat dan
Salam Janji.
- Salam Biasa
Salam Biasa dipergunakan apabila seorang pramuka berjumpa dengan
pramuka lain, untuk pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu.
Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu
tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam
tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda
ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kanan ke
arah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah.
Telapak tangan menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh
pelipis. Lengan kanan atas membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita
agak ke depan sedikit. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka
tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh cm. Tangan kiri
letakkan merata ke depan dada dengan telapak tangan menghadap
bawah. Jika tangan kanan membawa atau memegang sesuatu, kita boleh
hanya kepala saja atau mengucapkan salam ataupun melambaikan
tangan kiri.
- Salam Hormat
Salam Hormat ini dipergunakan apabila seorang pramuka bertemu
dengan seorang yang wajib dihormati, seperti melihat bendera merah
putih yang sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang
mengerjakan sesuatu, lalu mendengar tanda sang merah putih dikibarkan
atau diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya,
segera berdiri tegak di tempat menghadap bendera dan memberi salam
hormat mengikuti naik dan turunnya Sang Merah Putih. Mendengar lagu
Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi tidak perlu, memberi salam bertemu
jenazah, memberi salam ketika berjumpa dengan Presiden, Menteri,
Pejabat Pemerintah, Pembina, Guru, Orang Tua, Tokoh Agama dan lain-
lain sekiranya orang tersebut memang harus dihormati.
Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan harus
tegak dengan sikap sempurna.
- Salam Janji
Salam Janji dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya
mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi
kehormatanku aku berjanji......" maka semua Pramuka yang hadir wajib
memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.
Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan kanan
membawa tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan
dimiringkan bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kanan
memberikan salam janji, sesudah selesai kembali memegang tongkat
kembali.
b. Motto Gerakan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan
untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap
megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode
kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN“.
19. Telah Menabung Secara Rutin dan Setia Membayar Uang Iuran Untuk
Reguunya Yang Diperoleh Dari Usahanya Sendiri.
Seorang anggota Penggalang Ramu harus membiasakan diri untuk
menabung secara rutin. Berapapun uang yang kita miliki, harus disisihkan
untuk kita tabung. Ada pepatah yang tidak asing di telinga masyarakat
kita bahwa hemat pangkal kaya. Maksud hemat di sini adalah tidak
membelanjakan uang kalau tidak untuk hal-hal yang penting saja dan
berupaya selalu menyisihkan uang untuk ditabung.
Menghamburkan uang melalui pembelanjaan tentang sesuatu hal yang
tidak diperlukan merupakan gaya hidup boros. Membelanjakan uang pada
sesuatu yang tidak diperlukan merupakan kemubaziran. Mubazir adalah
sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT. Jadi, budayakanlah hidup hemat
dengan cara rajin menabung dan cermat dalam mempergunakan uang
kita pada barang-barang yang sekiranya sangat diperlukan saja.
Selain itu, seorang calon anggota Penggalang Ramu harus setia
membayar uang iuran untuk regunya tanpa ditagih oleh bendahara atau
juru uang yang diperoleh dari usahanya sendiri. Yang di maksud dengan
diperoleh dari usahanya sendiri yaitu kita membayar iuran dari uang kita
sendiri (uang jajan/uang saku karena belum bekerja) bukan minta uang
secara khusus kepada orang tua untuk membayar iuran, akan tetapi iuran
itu dibayar dengan menyisihkan uang jajan/uang saku yang diperolehnya
dari orang tua.
Besarnya iuran disesuaikan dengan kemampuan ekonomi anggota
Penggalang dan disepakati bersama melalui Musyawarah Penggalang
yang dihadiri oleh pemimpin dan wakil pemimpin regu, pemimpin dan
bendahara pasukan, Dewan Penggalang dan dibimbing oleh Pembina
Gugus Depan.
Uang Iuran ini dipergunakan untuk keperluan Kegiatan Kepramukaan di
Gugus Depan itu sendiri dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan
dengan penuh kejujuran.
Pramuka identik juga dengan sandi, morse dan semaphore. Jadi seorang
calon anggota Penggalang Ramu harus menguasai macam-macam sandi,
morse dan semaphore.
O P Q R S T U V W X Y Z
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Contoh penggunaannya
4 8 9 18 7 8 1 13
D H I R G H A M
b. Sandi A N
A = N
A B C D E F G H I J K L M
N O P Q R S T U V W X Y Z
Contoh penggunaannya
X V F J N A G B E B
K I S W A N T O R O
c. Sandi A Z
A = Z
A B C D E F G H I J K L M
Z Y X W V U T R S Q P O N
Contoh penggunaannya
K V M T T Z O Z M T H Z N F
P E N G G A L A N G R A M
U
d. Sandi Kotak I
e. Sandi Kotak II
Pada penggunaan Sandi Kotak II ini hampir sama dengan tata cara
penggunaan Sandi Kotak I, hanya saja urutan huruf yang ketiga pada
gambar nanti dibubuhi dua buah titik. Adapun contoh penggunaannya
sebagai beriku:
bg. Sandi A N D
Penggunaan Sandi ini yaitu setiap ada tulisan atau kata AND maka harus
dicoret atau tidak usah dibaca. Contoh penggunaannya yaitu :
MAND ANDA JAND ANDU TAND ANDE RAND ANDU
SAND
artinya adalah MAJU TERUS.
2. Isyarat Morse
Kata Morse sebenarnya berasala dari nama seorang bangsa Amerika yang
menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan.
Cara tersebut ditemukan pada tahun 1837, akan tetapi pada tahun 1851
dalam Konferensi Internasional baru diterima dan dipergunakan oleh
seluru dunia.
Dari semboyan Morse ini, selain dipakai untuk merahasiakan berita, juga
dapat diharapkan untuk melatih para Pramuka menjadi cerdas, trampil,
tajam alat indera.
Semboyan Morse dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dengan
cara melalui suara, sinar/cahaya, dan tulisan.
Semboyan Morse Melalui Suara. Umpamanya suara peluit, radio, pukulan
alat dan lain sebagainya. Untuk jenis suara ini diusahakan dapat didengar
oleh penerima pesan (komunikan) tapi dengan keadaan yang sunyi.
Semboyan Morse Melalui Sinar/Cahaya. Umpamanya sinar/cahaya lampu,
senter, stormking dan lain-lain. Pada semboyan ini sinar/cahaya yang
dikirim oleh pengirim cahaya/sinar (pengirim pesan/Komunikator)
usahakan sinar/cahayanya dapat diterima oleh penerima pesan
(komunikan).
Semboyan Morse Melalui Tulisan. Yaitu dengan menggunakan titik ( . )
dan strip ( - ). Untuk memudahkan dalam penggunaan semboyan Morse
melalui tulisan dapat dipelajari dengan langkah sebagai berikut :
- Semboyan yang terdiri dari titik saja
E = .
I = ..
S = ...
H = ....
- Semboyan yang terdiri dari strip saja
T = -
M = --
O = ---
KH = - - - -
- Semboyan yang tidak berlawanan
C = -.-.
J = .---
Z = --..
- Semboyan yang berlawanan
A = .– N = -.
U = ..– D =-..
V = ...– B =-...
W = .-- G =--.
Y = -.-- Q =--.–
- Sandwiches
K =-.– R =.-. P =.--. X =
-..–
2. Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita
dengan memakai dua buah bendera. Adapun masing-masing dari bendera
tersebut berukuran 45cmX45cm dengan warna merah dan kuning. Warna
merah harus dipasang dekat dengan tangkainya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar di bawah in:
A. Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah
perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para
pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan
Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25
tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa
krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu
tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk
memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang
dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka
tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut
Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang
dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan
secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan
Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka
antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan
Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang
bersangkutan.
B. Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan
masyarakat mengingat
pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan
mensuport adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang
Pramuka serta
meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses
mengajar