Anda di halaman 1dari 6

HIDROPONIK PORTABEL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’ Hidroponik Portabel“ ini
dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
guru mata pelajaran bahasa indonesia SMA Negeri 1 Bululawang, oleh Ibu Pujiatmi Yosep.
Makalah ini ditulis dari hasil membaca buku-buku tentang hidroponik portabel terbitan penebar
swadaya yang ditulis oleh Kunto Herwibowo dan N.S.Budiana, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Teknik Budidaya Hidroponik. Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Teknik Budidaya Hidroponik, khususnya bagi Penulis.
Pada akhirnya Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dan membantu Penulis membuat Makalah yang
lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Bululawang,27 Februari 2018

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia sudah semakin canggih dengan teknologi-teknologi yang sangat membantu manusia dalam
beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih selaras dengan perkembangan
teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran manusia, sehingga semakin berkurangnya lahan untuk
pemenuhan dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan untuk
lahan pemukiman dan bahkan juga yang kita lihat di masa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam
tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri.
Pada zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode
bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara
hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada
masalah yang dihadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan cara hidroponik
menawarkan solusi yang menjanjikan. Menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan yang
mudah. Juga, di daerah dimana tanah kehilangan nutrisi/tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat
menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?
2. Apa sajakah jenis-jenis hidroponik yang ada?
3. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?
4. Bagaimana prospek teknik budidaya hidroponik ini dalam bisnis?

Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik
2. Agar pembaca mengetahui aneka macam model hidroponik
3. Agar pembaca mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya
hidroponik
4. Agar pembaca mengetahui prospek teknik budidaya hidroponik

Manfaat Bagi Pembaca


Dengan menggunakan teknik hidroponik para pembaca dapat menerapkan teknik tersebut agar
dapat meningkatkan kualitas dan hasil produksi tanaman yang dapat dilakukan pada lahan sempit
diperkotaan.
BAB 2
PEMBAHASAN

Istilah hidroponik berasal dari bahasa latin “hydro” (air) dan “ponous” (kerja), di satukan
menjadi “hydroponic” yang berarti bekerja dengan air. Jadi istilah hidroponik dapat diartikan
secara ilmiah yaitu suatu budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi dapat menggunakan
media seperti pasir, krikil, pecahan genteng yang diberi larutan nutrisi mengandung semua elemen
esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan hasil tanaman. Budidaya dengan sistem hidroponik
memiliki kelebihan tersendiri maka dapat berkembang lebih cepat. Kelebihan yang utama
adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Selain itu, perawatan lebih
praktis, pemakaian pupuk lebih efisien, tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman
yang baru, tidak diperlukan tenaga yang kasar karena metode kerja lebih hemat, tanaman lebih
higienis, hasil produksi lebih kontinu dan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan secara
konvensional, dapat dibudidayakan di luar musim, dan dapat dilakukan pada ruangan yang sempit.
Hidroponik memiliki berbagai macam model, antara lain :
A. Nutrient Film Technique (NFT)
Nutrient film technique (NFT) merupakan teknik budidaya hidroponik yang prinsip
kerjanya mengalirkan air pupuk (kira0kira 3mm) ke talang air secara terus menerus. Air mengalir
secara gravitasi dari bagian tinggi ke rendah. Oleh karena itulah ketinggian talang air diatur
dengan kemiringan 2-5%. Air pupuk ini diserap oleh akar, berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan sayuran. Untuk mengalirkan air pupuk menggunakan pompa air, lalu masuk ke
bak penampungan dengan debit air 1 liter/menit. Dengan teknik ini tanaman mendapat pasokan
air pupuk yang sama sehingga dapat tumbuh seragam. Juga air pupuk dapat disesuaikan dengan
umur dan jenis sayuran. Sayangnya, teknik ini sangat tergantung listrik. Dan bila terjadi penyakit
mudah menyebar ke suluruh tanaman.
B. Drip Irrigation
Drip irrigation merupakan teknik hidroponik yang menggunakan prinsip irigasi tetes
untuk mengalirkan air pupuk ke masing-masing tanaman melalui selang plastik secara terus-
menerus. Air pupuk masuk melalui celah-celah media tanam dan diserap oleh akar. Sisi pupuk
kembali ke bak penampungan. Dengan teknik ini, akar tanaman mendapat air pupuk sepanjang
hari melalui pompa air. Teknik ini dapat memasok air pupuk ke tanaman secara terus menerus,
meskipun jumlahnya tidak banyak. Sehingga bisa menghemat air pupuk karena diberikan sedikit
demi sedikit. Hanya saja, oksigen di daerah akar berkurang akibat media terlalu padat dan air
pupuk bisa menguap. Oleh karena itu, perlu pengontrolan aliran air pupuk selang plastik secara
intensif.
C. Aeroponik
Sesuai dengan namanya, aeroponik (aeroponics) yang berarti air pupuk disemprotkan
melalui nozzle membentuk butiran lembut (seperti kabut) hingga membasahi bagian akar
tanaman. Posisi akar menggantung menyerap air pupuk. Sisa air pupuk yang tidak diserap akar
akan jatuh kembali ke bak penampungan. Lalu air pupuk ini disemprotkan kembali. Frekuensi
dan durasi penyemprotan diatur oleh timer. Penyemprotan boleh juga nonstop selama 24 jam
tanpa timer. Pompa bertugas mengalirkan air pupuk menuju nozzle membentuk butiran-butiran
halus. Dengan teknik ini, pasokan air pupuk dan oksigen terjamin. Tanaman juga mudah
menyerap pupuk karena berukuran kecil, hanya saja, instalasi ini sangat tergantung listrik
sehingga apabila listrik mati dapat menyebabkan akar tanaman mengering yang berakibat
kematian. Selain listrik, nozzle bisa macet karena tersangkut butiran-butiran pupuk yang kurang
tercampur dengan baik.
D. Floating System
Floating system atau rakit apung merupakan salah satu sistem yang sangat efisien, baik
dalam pemberian nutrisi maupun hanya menggunakan aerator sebagai suplai oksigen (pompa
udara dengan watt kecil). Dengan cara ini, pertumbuhan tanaman lebih cepat dikarenakan
cukupnya nutri dan ketersediaan oksigen.
E. Wick System
Wick system termasuk teknik hidroponik pasif. Di mana aliran nutrisi bergantung pada
gaya kapilaritas dari media tumbuh. Cara kerjanya hampir sama dengan kompor minyak, akar
menyerap air pupuk di dalam bak penampungan dengan bantusn sumbu. Di mana netpot berisi
tanaman beserta media tanam (misal:rockwool,perlite,vermikulit,kerikil). Lalu bagian bawah
netpot dipasang sumbu yang bertugas mengalirkan air pupuk menuju ke akar. Oleh karena itulah,
disenut teknik sumbu (wick system). Instalasi ini termasuk mudah karena dapat dibuat sendiri.
Juga murah karena dapat memanfaatkan botol bekas air mineral. Apabila hemat, tanpa tenaga
listrik sehingga mudah diaplikasikan. Sayangnya, pertumbuhan tanaman sangat tergantung kadar
pupuk di dalam air dan kecepatan penyaluran air pupuk ke akar
F. Deep Flow Technique (DFT)
DFT merupakan teknik bertanam secara bertingkat. Prinsipnya, hampir sama dengan
teknik NFT, hanya saja air yang dialirkan lebih banyak dibanding dengan NFT yang hanya 3mm,
sedangkan untuk DFT, air menggenang kira-kira 2cm-4cm dari talang. Air pupuk dari bak
penampungan dialirkan dengan pompa 24 jam melalui talang air/ pipa PVC di bagian atas, lalu
mengalir menuju ke bagian bawahnya. Aliran air pupuk ini diserap oleh akar tanaman. Lalu air
pupuk menuju bak penampung. Teknik ini praktis untuk memelihara tanaman di rumah. Tanaman
akan mendapatkan air pupuk secara kontinu. Namun, jika air tidak mengalir maka akar akan
membusuk kaena kurangnya oksigen.
Dalam memulai teknik budidaya hidroponik juga harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu
memperhatikan jumlah larutan Nutrisi dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH berkisar 5,5 hingga 7,5.
Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan
unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara
melarutkan garam-garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan
hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.
Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak melebihi 2500 ppm dan nilai
EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akanmenyebabkan dinding
sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan cepat
layu karena larutan tidak mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui
gelembung udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisisecara
rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan lubang ventilasi
pada tempat penanaman.
Bidang Hidroponik juga memiliki prospek di dalam bisnis usaha. Berbicara tentang usaha dalam
bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama
yang memperkenalkan sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik
mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur
hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4
hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran
hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi,
lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa
supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam
mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal
dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi
mereka.Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik ini
sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam
skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi,
seperti Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara
komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak
tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian
investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk
digeluti.

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan
dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti
sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media
tanah. Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan
larutan dan satunya menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen. Prospek usaha
dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali, jika teknik yang dijalankan
sesuai dan benar, karena semakin tingginya permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita
saat ini.

Saran
a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini sangat
bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan dimanapun.
b. Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil yang didapatkan
bisa mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Herwibowo, Kunto dan N.S.Budiana. 2015. Hidroponik sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lingga, Pinus. 2009. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah (edisi revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.

Majalah :
Raharjo,A.A. 2013. Hidroponik Hobi & Bisnis Asik. Trubus 529/Desember 2013: 12-17
Raharjo,A.A. 2014. Mari Rakit Sendiri Hidroponik. Trubus 532/Maret 2014: 64-67
Rahimah, D.S. 2014. Siasat Hemat Hidroponik. Trubus 532/Maret 2014: 60-63
Rizkika, K. 2013. Mari Berhidroponik di Ember. Trubus 526/September 2013: 128-129
Setyawan, B. 2013. Teknik Tanam Tanpa Tanah. Trubus 529/Desember 2013: 20-23
Setyawan, B. 2014. Mereka Bersiasat Hemat. Trubus 531/Februari 2014: 66-67

Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/

Anda mungkin juga menyukai