Anda di halaman 1dari 22

MODUL KETERAMPILAN KLINIS

BLOK “KARDIOVASKULER”

I. PEMERIKSAAN FISIK :

Sensorium : ; Keadaan umum : ; Keadaan Penyakit :


Keadaan gizi : ; Tekanan darah : Nadi :
Suhu : ; Edema : ; Ikterus : ;

1. Kepala :

2. Leher :

3. Toraks :
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi :
a) Jantung :
b) Paru :

4. Abdomen :
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi :

5. Ekstremitas

0
II. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
A. Laboratorium :
1) Darah
2) Urine
3) Faeces
4) Lain-lain :

B. Foto toraks :

C. EKG:

D. Lain-lain :

III. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING :

IV. TERAPI :

1
SL.IV. CVS. 2
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG (KARDIOVASKULER) PADA ORANG
DEWASA

I. PENDAHULUAN

Tata Cara Pemeriksaan Fisik Jantung pada Orang Dewasa


1. Observasi :
Memperhatikan pasien saat masuk ruang periksa, cara berjalan, penampila
wajah, penampilan fisik.

2. Inspeksi : Memperhatikan mulai dari kepala, leher, toraks


abdomen,ekstremitas

2
3. Palpasi mulai dari leher, suprasternal, toraks, abdomen, ekstremitas (nadi,
edema)
- meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis
atau di pangkal paha
- meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang
sambil menyuruh pasien menyebut angka 77 (blok respirasi ?)
- Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan regularitas
- abdomen : palpasi di seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan
limfa
- ekstremitas : menilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan
menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)

3
4. Perkusi dinding toraks dan jantung
- Menentukan batas jantung paru
- Menentukan kondisi perkusi paru Perkusi toraks, jantung, abdomen

5. Auskultasi jantung dan paru


Auskultasi jantung secara sistematis dan paru dengan cara meletakkan
stetoskop di tempat yang standar untuk auskultasi jantung :
- Mitral : linea midklavikularis sinistra dan intercostal IV
- Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
- Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II

4
6. Mengukur tekanan darah dengan spyghmomanometer
7. Mencatat hasil pemeriksaan fisik secara baik dan benar

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah latihan ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik jantung
(kardiovaskuler) secara sistematis dengan baik dan benar.

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada :
a. Dinding dada.
b. Jantung
c. Abdomen
d. Ekstremitas
2. Mencatat dan menyimpulkan pemeriksaan fisik
3. Membuat diagnosis / diagnosis banding dan rencana pemeriksaan lain.

III. RUJUKAN
1. Chalmers J et al, WHO-ISH Hypertension Guidelines Commite. World
Health Organization-International Society of Hypertension Guidelines
for the Management of Hypertension. J Hypertens; 1999
2. Chung, K, Edward, Quick Reference to Cardiovascular disease, third
edition : William and Wilkins ;1987
3. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, edisi terjemahan, Gadjah
Mada University: Yogyakarta ; 1996
4. Isselbacher, et al. Harrison’s principles of internal medicine, 12 th ed,
Mc Graw Hill Inc : New York ; 1991
5. Rilianto, L, dkk. Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia : Jakarta ; 1996

5
6. Sastroasmoro,S. Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Jakarta ; 1994
7. Suparman. Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI : Jakarta ; 1994
8. Turner,R, Gold, R. Auskultasi Jantung, Jakarta: EGC ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. alat audiovisual, kaset suara jantung
2. pasien
3. pensil / pulpen
4. Formulir rekam medik
5. tempat tidur
6. Stetoskop dan sphygmomanometer

V. TEKNIK PELAKSANAAN

1. Observasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan


2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya pada saat pemeriksaan
3. Pemeriksa mengambil posisi secara benar :
a. jika pasien berbaring, pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
b. Jika pasien duduk, pemeriksa berada di sebelah kanan depan pasien
4. Inspeksi pasien secara sistematis dan telusuri kelainan yang ada dari kepala
sampai kaki :
- Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus,
exophtalmus, xanthelesma,
- Bibir : biru
- Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena
jugularis)
meningkat
- Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
5. Palpasi pasien dengan :
- raba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis atau
di pangkal paha
- raba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : letakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang
sambil menyuruh pasien menyebut angka 77
- tetapkan lokasi ictus cordis dan tentukan intensitas dan regularitas
- abdomen : raba seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan limfa
- ekstremitas : nilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan
menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)
6. Perkusi dinding toraks dan jantung
- tentukan batas jantung paru
- tentukan kondisi perkusi paru
7. Auskultasi jantung dan paru dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang
standar untuk auskultasi jantung :
- Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
- Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
- Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
6
8. Lakukan pengukuran tekanan darah
9. Catat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
10. Buat diagnosis utama / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama dan
pemeriksaan kardiovaskuler yang dilakukan

VI. CONTOH KASUS

1. Kasus : Rasa sakit didada sebelah kiri


Seorang laki-laki, usia 45 tahun, perawakan gemuk, pekerjaan supir bis kota,
datang ke poliklinik puskesmas sendirian dengan keluhan rasa sakit didada
sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu.

Tugas : lakukan pemeriksaan fisik kardiovaskuler yang berhubungan dengan


keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai
dengan formulir pemeriksaan fisik. Tuliskankan hasil pemeriksaan fisik yang
didapati secara lengkap dan terperinci.

VII. LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG


(KARDIOVASKULER) PADA ORANG DEWASA

PENGAMATAN
No LANGKAH / TUGAS
Ya Tidak
I. PERKENALAN

1. Menyapa dan memperkenalkan diri


2. Mengobservasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan
3. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan
kondisinya
4. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan dan
minta persetujuan.
II. INSPEKSI
1. Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus,
exophtalmus, xanthelesma,
2. Bibir : biru
3. Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan
vena jugularis) meningkat
4. Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari
tabuh)

III. PALPASI

1. Meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan


arteri dorsalis pedis atau di pangkal paha
2. Meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
3. toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding
dada depan dan belakang sambil menyuruh pasien
menyebut angka 77 (blok respirasi ?)
7
4. Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan
intensitas, dan regularitas
5. Meraba abdomen di seluruh regio abdomen, apakah ada
pembesaran hati dan limfa
6. Meraba ekstremitas: menilai apakah ada pembengkakan
(oedem) pre tibial dengan menekan daerah yang
membengkak (pitting oedem)
IV. PERKUSI
Perkusi dinding toraks dan jantung
1 Menentukan batas jantung paru
2 Menentukan kondisi perkusi paru
V. AUSKULTASI
Dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang
1. standar :
Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV

2. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV

3. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II

4. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II

VI. MELAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH


VII. DOKUMENTASI
1 Mencatat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam
medik
2. Membuat diagnosis / diagnosis banding berdasarkan
keluhan utama dan pemeriksaan kardiovaskuler yang
dilakukan
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya

Note : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

8
SL.IV. CVS. 3
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN AUSKULTASI JANTUNG

I. PENDAHULUAN

Tata cara melakukan auskultasi jantung dan paru secara sistematis


1. Cara meletakkan stetoskop pada telinga (bagian lengkung ke arah depan)
Pada dinding dada sesuai dengan tempat suara katup jantung :
a. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
b. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
c. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
d. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
2. Menghitung denyut jantung dalam semenit
3. Menentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
4. Mendiskripsi suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasi
stetoskop : Suara jantung pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan
trikuspid
5. Mendiskripsi suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran : murmur
(skala Levine), irama gallop
6. Membuat laporan tertulis dari hasil auskultasi

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah selesai latihan ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan
auskultasi jantung dan mendeskripsikan suara jantung yang normal dan
abnormal dengan benar

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Mengetahui cara melakukan pemeriksaan auskutasi jantung secara
sistematis dengan benar
2. Mendeskripsikan suara jantung yang normal dan yang abnormal secara
sistematis dengan benar.
3. Menelusuri keluhan fisik dan hubungannya dengan auskultasi jantung
yang didapat.
4. Membuat laporan auskultasi jantung dengan benar.
5. Menegakkan diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan
kelainan auskultasi yang didapat.

III. RUJUKAN

1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third


edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada
University : Yogyakarta ; 1996
9
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc
Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilianto, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak
Indonesia : Jakarta ; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. Stetoskop
2. Audiovisual
3. Pasien Simulasi
4. Pensil / pulpen
5. Formulir laporan auskultasi jantung
6. Contoh-contoh suara jantung normal dan abnormal

V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Pasangkan stetoskop di telinga dengan lengkungan kearah luar.
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya dan pemeriksa berada di
sebelah kanan
3. Tempatkan stetoskop pada dinding dada sesuai dengan lokasi suara katup
jantung : a. Mitral
b. Trikuspid
c. Pulmonal
d. Aorta
4. Hitung denyut jantung dalam semenit
5. Tentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
6. Deskripsikan suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasi
stetoskop : suara jantung pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan
trikuspid
7. Deskripsikan suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran :
murmur (skala Levine), irama gallop

10
VI. SKENARIO KASUS

Kasus : Seorang laki-laki, usia 18 tahun, baru diterima sebagai mahasiswa FK-
USU, melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesma USU dan dilakukan
pemeriksaan auskultasi jantung

Tugas : lakukan pemeriksaan auskultasi jantung. Tuliskan hasilnya pada


formulir pemeriksaan auskultasi jantung. Tuliskankan kesimpulan pemeriksaan
auskultasi jantung dan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
kelainan yang didapati.

VII. LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN AUSKULTASI JANTUNG

PENGAMATAN
No LANGKAH/ TUGAS
Ya Tidak
I. PERKENALAN
1. Menyapa dan memperkenalkan diri

2. Mengobservasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan


3. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya

4. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan dan minta


persetujuan
II. PELAKSANAAN
5. Memasang stetoskop di telinga dengan lengkungan ke arah luar.

6. Menempatkan stetoskop pada dinding dada sesuai dengan lokasi


suara katup jantung :
a. Mitral
b. Trikuspid
c. Pulmonal
d. Aorta
7. Menghitung denyut jantung dalam semenit
8. Menentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
9. Mendeskripsi suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan
lokasi stetoskop : suara jantung pertama dan kedua di lokasi
katub mitral dan trikuspid
10. Mendeskripsi suara jantung tambahan, derajat bising dan
penjalaran : murmur (skala Levine), irama gallop
III. DOKUMENTASI

1 Mencatat hasil auskultasi jantung pada formulir auskultasi

2. Membuat diagnosis /diagnosis banding berdasarkan hasil


auskultasi
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya.

11
Note : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

Lampiran 1

FORMULIR PEMERIKSAAN AUSKULTASI JANTUNG

1. Identitas penderita : (harap diisi)

Nama : ……………………………
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : (lk/pr)

2. Hasil Auskultasi Jantung

No Bentuk yang mesti dicatat dan dilaporkan


1 Denyut jantung permenit
2 Regularitas irama jantung
3 Suara jantung I dan II berdasarkan lokasi auskultasi
4 Splitting
5 Bising tambahan, deskripsi jenis bising tambahan
6 Derajat bising tambahan berdasarkan skala Levine
7 Penjalaran bising tambahan

Kesimpulan auskultasi :
1.
2.
3.

12
SL.IV. CVS. 4
KETERAMPILAN KLINIK
CARA PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

I. PENDAHULUAN

PROSEDUR PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

1. Observasi alat EKG:


Sebelum melakukan pemasangan EKG, harus lebih dahulu kita tahu mengenai
alat EKG, prinsip kerja alat, penggunaan tombol yang terdapat pada alat EKG,
cara mengganti kertas, cara menggunakankan alat (dalam hal ini dijelaskan
oleh narasumber dan instruktur).
2. Pemasangan kabel dari alat EKG ke sumber listrik, pemasangan kabel dari
alat EKG ke pasien
3. Cara penempatan lead ditubuh pasien,
Untuk ekstremiti lead dan chest lead sebelum dilekatkan harus diberi jelly EKG
(disesuaikan dengan masing-masing alat yang digunakan)
a. Extremity lead (Sandapan ekstremitas) :
Putih = RA = Right Arm (dilengan kanan)
Hijau = RL = Right Leg (dikaki kanan)
Hitam = LA = Left Arm (dilengan kiri)
Merah = LL = Left Leg (dikaki kiri)

b. Chest lead = precordial lead (Sandapan dada) :


V1 = merah (disela iga 4 pinggir kanan sternum)
V2 = kuning (disela iga 4 pinggir kiri sternum)
V3 = hijau (diantara V2 dengan V4)

13
V4 = biru (disela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
V5 = orange (sejajar V4 digaris aksilaris anterior kiri)
V6 = violet (sejajar V5 digaris mid aksilaris)
4. Cara perekaman EKG (Standardkecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm1 mV)
5. Mencatat hasil pemeriksaan EKG dan pemberian simbol rekaman secara baik
dan benar

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah latihan ini mahasiswa mampu melakukan prosedur pemasangan EKG
secara mandiri dengan baik dan benar

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
14
1. Melakukan pemasangan EKG
2. Mengoperasikan alat EKG
3. Menempatkan lead EKG
4. Melakukan perekaman EKG
5. Menilai hasil rekaman EKG

III. RUJUKAN

1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third


edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc
Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilantono, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia : Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak
Indonesia : Jakarta ; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. Audiovisual
2. Pasien simulasi
3. Tempat tidur pasien
4. Pensil / pulpen
5. Perangkat elektrokardiografi

V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Persiapkan perangkat EKG dan hubungkan dengan sumber listrik.
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
- Lepaskan pakaian bagian atas
- Lepaskan perhiasan yang melekat di tubuh
3. Pasangkan dan letakkan lead EKG :
- Extremity lead (sandapan ekstremitas) yang benar :
- Putih = RA = Right Arm (di lengan kanan)
- Hijau = RL = Right Leg (di kaki kanan)
- Hitam = LA = Left Arm (di lengan kiri)
- Merah = LL = Left Leg (di kaki kiri)
- Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada) yang benar :
- V1 = merah (di sela iga 4 pinggir kanan sternum)
- V2 = kuning (di sela iga 4 pinggir kiri sternum)
- V3 = hijau (di antara V2 dengan V4)
15
- V4 = biru (di sela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
- V5 = orange (sejajar V4 di garis aksilaris anterior kiri)
- V6 = violet (sejajar V5 di garis mid aksilaris)
4. Lakukan perekaman EKG dengan benar (Standard kecepatan 25 mm/sec
dan Voltase 10 mm 1 mV)
5. Pilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaan.

VI. LEMBAR PENGAMATAN PROSEDUR PEMASANGAN EKG

PENGAMATAN
No LANGKAH/TUGAS
Ya Tidak
I. PERSIAPAN ALAT DAN PERKENALAN
1. Mempersiapan peralatan EKG dan menghubungkannya
dengan sumber listrik
2. Memperkenalkan diri
3. Menginformasikan tindakan dan meminta persetujuan
II. PEMASANGAN EKG
1. Memosisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
- melepaskan pakaian bagian atas
- melepaskan perhiasan yang melekat di tubuh

2. Memasang extremity lead (sandapan ekstremitas)


- Putih = RA = Right Arm (di lengan kanan)
- Hijau = RL = Right Leg (di kaki kanan)
- Hitam = LA = Left Arm (di lengan kiri)
- Merah = LL = Left Leg (di kaki kiri)
3. Memasang Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada)
-V1 = merah (di sela iga 4 pinggir kanan sternum)
-V2 = kuning (di sela iga 4 pinggir kiri sternum)
- V3 = hijau (di antara V2 dengan V4)
- V4 = biru (di sela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
- V5 = orange (sejajar V4 di garis aksilaris anterior kiri)
-V6 = violet (sejajar V5 di garis mid aksilaris)
3. Melakukan perekaman EKG dengan benar (Standard
kecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm 1 mV)
4. Memilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri
penamaannya
III. DOKUMENTASI
1. Mencatat nama, tanggal, jenis kelamin, umur dalam hasil
rekaman EKG
2. Menjelaskan tindakan selanjutnya

Notes : Ya = Mahasiswa melakukan


16
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

SL.IV. CVS. 5
KETERAMPILAN KLINIK
PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAM

I. PENDAHULUAN

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah selesai latihan ini mahasiswa mampu melakukan pembacaan EKG
yang normal dan abnormal dengan benar

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang normal secara
sistematis dengan benar
2. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang abnormal secara
sistematis dengan benar
17
3. Menelusuri keluhan fisik dan hubungannya dengan gambaran EKG yang
didapatinya
4. Membuat laporan pembacaan EKG dengan benar
5. Membuat diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan
EKG yang didapatinya

III. RUJUKAN :

1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third


edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc
Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilantono, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia : Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak
Indonesia : Jakarta ; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN

1. Audiovisual dan contoh-contoh slide EKG


2. Pensil/pulpen
3. Formulir pembacaan EKG
4. Contoh hasil rekaman EKG normal dan abnormal

V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Tentukan Irama
2. Tentukan jumlah gelombang P
3. Tentukan jumlah gelombang QRS
4. Tentukan Gelombang P
5. Tentukan Durasi Interval PR
6. Tentukan Durasi QRS kompleks
7. Tentukan Aksis gelombang P
8. Tentukan Aksis gelombang QRS
9. Tentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Tentukan Segmen ST
11. Tentukan Durasi QT
12. Tentukan Gelombang T
13. Tentukan Gelombang U
14. Simpulkan hasil pembacaan EKG

VI. SKENARIO KASUS

18
Kasus : Seorang laki-laki, usia 18 tahun, baru diterima sebagai mahasiswa FK-
USU, melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesma USU dan dilakukan
pemeriksaan EKG.

Tugas : Lakukan pembacaan EKG. Tuliskan hasilnya pada formulir pembacaan


EKG. Tuliskankan kesimpulan pembacaan EKG dan kemungkinan-
kemungkinan diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan
EKG yang didapat.

VII. LEMBAR PENGAMATAN PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

PENGAMATAN
No. LANGKAH /TUGAS
Ya Tidak
I. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Menentukan Irama
2. Menentukan jumlah gelombang P
3. Menentukan jumlah gelombang QRS
4. Menentukan Gelombang P
5. Menentukan Durasi Interval PR
6. Menentukan Durasi QRS kompleks
7. Menentukan Aksis gelombang P
8. Menentukan Aksis gelombang QRS
9. Menentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Menentukan Segmen ST
11. Menentukan Durasi QT
12. Menentukan Gelombang T
13. Menentukan Gelombang U
14. Menyimpulkan hasil pembacaan EKG
II. DOKUMENTASI
1. Mencatat hasil pada formulir rekam medik pembacaan
EKG.
2. Membuat diagnosis /diagnosis banding berdasarkan
hasil hasil pembacaan EKG
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya

Notes : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

19
Lampiran 1

FORMULIR REKAM MEDIK PEMBACAAN EKG

1. Identitas penderita : (harap diisi)

Nama : ……………………………
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : (lk/pr)
Tanggal pemeriksaan :………………….pukul………….

2. Hasil Pembacaan EKG

No Bentuk yang mesti dibaca


1 Irama
2 Rate gelombang P
3 Rate gelombang QRS
4 Gelombang P
5 Durasi Interval PR
6 Durasi QRS kompleks
7 Aksis gelombang P
8 Aksis gelombang QRS
9 Konfigurasi QRS kompleks
10 Segmen ST
11 Durasi QT
12 Gelombang T
13 Gelombang U
14 Kesimpulan / Diagnosis

Penyakit lain yang dapat menjadi penyebab :


1.
20
2.

3.

Nama mahasiswa Nama Instruktur

( ) ( )

21

Anda mungkin juga menyukai