Anda di halaman 1dari 22

BAB III

LAPORAN KEUANGAN

A. Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Munawir Sjadzali (2010;5), pengertian laporan keuangan
merupakan proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan.
Sedangkan secara umum, laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
proses pencatatan transaksi keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan tersebut pada satu periode akuntansi dan
merupakan gambaran umum mengenai kinerja suatu perusahaan.
B. Tujuan Laporan Keuangan
Adapun beberapa tujuan umum pembuatan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat membantu
perusahaan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan dampak keuangan
yang terjadi akibat dari suatu keputusan ekonomi.
2. Untuk membantu perusahaan dalam menilai dan memprediksi
pertumbuhan bisnis di masa depan.
Dengan adanya informasi keuangan, maka suatu perusahaan dapat menilai
bagaimana kondisi perusahaan di masa sekarang dan meramalkan kondisi
perusahaan di masa mendatang.
3. Untuk menlai aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan.
Informasi mengenai kondisi keuangan juga dapat membantu suatu
perusahaan dalam menilai aktivitas investasi dan kemampuan operasional
perusahaan tersebut pada satu periode tertentu.
C. Fungsi Laporan Keuangan
Pada dasarnya Laporan Keuangan berfungsi sebagai alat untuk membantu
perusahaaan dalam menilai kondisi keuangan perusahaan secara umum.
Adapun beberapa fungsinya sebagai berikut;
1. Sebagai bahan review
Laporan keuangan dapat memberikan data atau informasi yang
komperhensif tentang posisi keuangan perusahaan.
2. Sebagai pedoman membuat keputusan.
Salah satu fungsi laporan keuangan mengenai kondisi keuangan
perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan penting bagi perusahaan.
3. Membantu menciptakan strategi baru
Selain membantu proses pengambilan keputusan penting, laporan
keuangan juga dapat dipakai untuk menciptakan strategi baru oleh
perusahaan dalam upaya meningkatkan performa usahanya.
4. Meningkatkan kredibilitas perusahaan
Perusahaan yang membuat laporan keuangan menunjukan bahwa
perusahaan tersebut telah menerapkan suatu sistem perekapan data yang
terpercaya, akurat, dan tidak sembarangan dalam menganbil keputusan.
D. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
a) Pengertian
Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang di
dalamnya menjelaskan informasi ringkas mengenai jumlah biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan serta laba yang
didapatkan selama perusahaan tersebut beroperasi.
b) Bentuk-Bentuk
menurut Zaki Baridwan ( 2000:34) menyatakan bahwa terdapat dua
bentuk laporan laba rugi yaitu :
1) Multiple step adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan
beberapa pengelompokkan terhadap pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu sehingga
bisa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut :
- Laba bruto yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok
penjualan
- Penghasilan usaha bersih yaitu laba bruto dikurangi biaya-
biaya usaha
- Penghasilan bersih sebelum pajak yaitu penghasilan usaha
bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan
dan biaya-biaya luar usaha
- Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih
sebelum dikurangi pajak penghasilan
- Penghasilan bersih dan elemen- elemen luar biasa, yaitu
penghasilan bersih sesudah ditambah dan atau dikurangi
elemen-elemen yang tidak bisa.
Contoh Laporan Rugi Laba dalam bentuk multiple step:

PT ABC
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2014
Pendapatan :
Penjualan Rp 7.000.000
Jumlah Pendapatan Rp 7.000.000

Harga Pokok Penjualan -Rp 2.500.000


Laba Bruto Rp 4.500.000

Biaya Usaha :
Gaji Karyawan Penjualan Rp 700.000
Gaji karyawan Kantor Rp 500.000
Depresiasi Gedung Rp 300.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 300.000
Total Biaya Usaha -Rp 1.800.000

Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Deviden Rp 500.000

Biaya Lain-lain
Biaya Bunga Obligasi -Rp 600.000
LABA BERSIH Rp 2.600.000

2) Singel Step ( bentuk langsung). Dalam bentuk ini tidak dilakukan


pengelompokkan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-
kelompok usaha dan diluar usaha, hanya dipisahkan antara :
- Pendapatan-pendapatan dan laba
- Biaya-baiy dan kerugian-kerugian
Berikut merupakan contoh laporan rugi laba singel step:

PT ABC
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2016
PENDAPATAN
Penjualan Bersih Rp 6.000.000
Pendapatan Dividen Rp 500.000
Total Pendapatan Rp 6.500.000
HPP -Rp 3.000.000
BIAYA
Gaji Karyawan Penjualan Rp 700.000
Gaji karyawan Kantor Rp 500.000
Depresiasi Gedung Rp 600.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 200.000
Biaya Bunga Obligasi Rp 500.000
Total Biaya -Rp 2.500.000

LABA BERSIH Rp 1.000.000

c) Keterbatasan
Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan
sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari
keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi. Beberapa di antaranya :
1) Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dapat
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Praktik yang berlangsung saat
ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba,
meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup memengaruhi kinerja
entitas dari satu titik waktu ke titik waktu yang lainnya. Contohnya
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas surat-surat
berharga investasi terntu tidak dicatat dalam laporan laba rugi
apabila terdapat ketidakpastian bahwa prubahan nilai tersebut akan
betul-betul terealisasi
2) Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akunansi yang
digunakan. Contohnya sebuah perusahaan mungkin memilih untuk
menyusutkan aktiva pabriknya atas dasar meode saldo menurun
semntara perusahaan yang lain menggunakan metode garis lurus.
3) Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Sebagai contoh
suatu perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu
aktiva selama 20 tahun sedangkan perusahaan yang lain 15 tahun.
2. Laporan Laba Ditahan

Laporan laba ditahan adalah laporan yang menunjukan laporan


laba ditahan. Laba laba ditahan dapat digabungkan dengan laporan
laba/rugi dan dapat juga dilaporkan tersendiri

Berikut ini contoh bentuk laporan laba ditahan / Perubahan modal :

PT SEJAHTERA
LAPORAN LABA DITAHAN
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011
Laba Ditahan per 1 desember 2011 Rp 12.000.000
Pengurang/penambah
Laba Bersih Rp 10.000.000
Dividen -Rp 1.500.000
Kenaikan Laba Rp 8.500.000
Laba Ditahan per 31 Desember 2011 Rp 20.500.000
3. Laporan Neraca
a. Pengertian neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu
unit usaha pada tanggal tertentu.
b. Keterbatasan Neraca
Karena laporan laba rugi dan neraca saling berhubungan maka
neraca juga memiliki keterbatasan yang sama dengan laporan laba
rugi. Keterbatasan tersebut antara lain;
1. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya
histories.
2. Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan
berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca
3. Neraca perlu menggabaikan banyak pos yang merupakan nilai
keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara
objektif seperti contoh pengetahuan dan keahlian karyawan.

Bentuk neraca ada dua yaitu:

1. Bentuk rekening T (format akun), dimana aktiva disusun di


bagian kiri dengan urutannya dan bagian pasiva disusun di
bagian kanan dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu hutang
dan modal.
Berikut merupakan contoh neraca bentuk rekening T

2. Bentuk Laporan , dimana aktiva, utang dan modal disusun dengan


urutan ke bawah (vertikal).
Berikut ini contoh neraca bentuk Laporan:
4. Laporan Arus Kas
a. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu entitas ekonomi
selama suatu periode akuntansi.
b. Kegunaan Laporan Arus Kas
1. Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan
kemampuan mempengaruhi arus kas
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas
3. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator
jumlah , waktu dan kepastian arus kas masa depan
4. Dapat digunakan untuk menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.

Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menyajikan laporan


arus kas yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

a. Metode Langsung. Dalam metode langsung dilaporkan


penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi. Selisih
antara dua jumlah tersebut adalah arus kas bersih dari kegiatan
operasi. Dengan kata lain metode langsung mengurangi
penerimaan kas operasi dengan pengeluaran kas operasi.
Berikut merupakan contoh arus kas metode langsung:

b. Metode Tidak Langsung. Dengan metode tidak langsung laba atau


rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan
masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Berikut merupakan contoh laporan arus kas metode tidak
langsung:
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan
informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk
memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi
lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan
perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan
penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.
Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang
hutang, kelangsungan usaha, piutang, kewajiban kontinjensi, atau
informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan
(misalnya untuk menunjukkan gugatan).
Format Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan biasanya disajikan setelah neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, dengan urutan
sebagai berikut:
1. Gambaran umum perusahaan
2. Dasar penyusunan laporan keuangan dan ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan yang diterapkan
3. Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam neraca,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan
penyajian masing-masing pos.
4. Pengungkapan lainnya yang antara lain meliputi:
a. Informasi yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang tidak disajikan manapun dalam laporan keuangan.
b. Informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan
Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan:
SOAL LATIHAN

1. Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang di


dalamnya menjelaskan informasi ringkas mengenai jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk operasional perusahaan serta laba yang didapatkan selama
perusahaan tersebut beroperasi.
2. Laporan rugi laba
A. Bentuk Multiple Step

PT CKR
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2004
Pendapatan :
Penjualan Rp 5.000.000
Jumlah Pendapatan Rp 5.000.000

Harga Pokok Penjualan -Rp 2.500.000


Laba Bruto Rp 2.500.000

Biaya Usaha :
Gaji Karyawan Penjualan Rp 800.000
Gaji karyawan Kantor Rp 700.000
Depresiasi Gedung Rp 500.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 100.000
Total Biaya Usaha -Rp 2.100.000

Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Deviden Rp 400.000

Biaya Lain-lain
Biaya Bunga Obligasi -Rp 300.000
LABA BERSIH Rp 500.000
B. Bentuk Singel Step

PT CKR
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2004
PENDAPATAN
Penjualan Bersih Rp 5.000.000
Pendapatan Dividen Rp 400.000
Total Pendapatan Rp 5.400.000
HPP -Rp 2.500.000
BIAYA
Gaji Karyawan Penjualan Rp 800.000
Gaji karyawan Kantor Rp 700.000
Depresiasi Gedung Rp 500.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 100.000
Biaya Bunga Obligasi Rp 300.000
Total Biaya -Rp 2.400.000

LABA BERSIH Rp 500.000

3. Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah


asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu
dari informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi. Beberapa di antaranya :
a. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dapat dilaporkan
dalam laporan laba rugi. Praktik yang berlangsung saat ini melarang
pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun pengaruh
dari pos-pos ini cukup memengaruhi kinerja entitas dari satu titik waktu ke
titik waktu yang lainnya. Contohnya keuntungan dan kerugian yang belum
terealisasi atas surat-surat berharga investasi terntu tidak dicatat dalam
laporan laba rugi apabila terdapat ketidakpastian bahwa prubahan nilai
tersebut akan betul-betul terealisasi
b. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akunansi yang digunakan.
Contohnya sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan
aktiva pabriknya atas dasar meode saldo menurun semntara perusahaan
yang lain menggunakan metode garis lurus.
c. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Sebagai contoh suatu
perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu aktiva selama 20
tahun sedangkan perusahaan yang lain 15 tahun.
4. Pada dasarnya kegunaan neraca adalah untuk meramalkan kesehatan keuangan
suatu perusahaan, neraca dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas,
solvensi, fleksibilitas keuangan perusahaan. Selain itu, neraca juga dapat
meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastiaan arus kas di masa depan.
Komponen-Komponen Neraca:
a) Kas dan Setara Kas
Komponen ini ada di semua laporan keuangan, baik di perusahaan jasa
maupun perusahaan dagang. Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di
bank dan deposito.
b) Piutang Usaha
Komponen ini mencatat piutang atas penjualan yang timbul dari kegiatan
bisnis seperti penjualan tiket, dokumen, dan sebagainya.
c) Uang Muka
Komponen yang digunakan untuk pembayaran deposit dalam pembelian.
d) Aset Tetap
Bagian dari kekayaan yang dimiliki perusahaan, seperti kendaraan,
bangunan, dan tanah. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
e) Utang Bisnis dan Utang Lain-lain
Utang bisnis terdiri dari utang tiket, dokumen, dan sebagainya, sedangkan
utang lain-lain merupakan utang refund atas pengembalian dari penjualan
yang tidak digunakan oleh pelanggan.
f) Utang Pajak
Meliputi pajak penghasilan seperti pasal 21, 23, 25, 29 dan pajak
pertambahan nilai (PPN)
g) Pendapatan Diterima di Muka
Komponen ini mencatat penerimaan uang muka dari pelanggan atas
penjualan jasa yang belum direalisasi. Hal ini diakui sebagai pendapatan
bila penjualan jasa tersebut telah direalisasi atau telah berjalan.
h) Modal Saham
Merupakan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
5. Aktivitas-aktivitas yang ada dalam laporan arus kas:
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama
suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba
rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas
melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi
berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang
kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas
investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap
pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang
yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau
penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan
kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan
investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
c. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor
dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan
perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham,
peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman
obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap
pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.
Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok
pinjaman.
6. Jelaskan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyususn laporan arus kas!
Informasi yang diperlukan utuk menyusun laporan arus kas umumnya
diperoleh dari sumber -sumber sebagai berikut:
 Neraca Komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan dalam
aktiva, utang dan modal selama periode tertentu.
 Laporan Laba-Rugi, yang memberikan informasi tentang laba bersih dan
komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode.
 Informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan
rekening – rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab –
sebab perubahan kas dan setara kas.

Untuk menyusun laporan arus kas, baik dengan metode langsung maupun
metode tidak langsung, ditempuh empat langkah sebagai berikut:

 Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan


membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil
langkah ini menyajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara
kas selama periode berjalan.
 Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas
dan setara kas, yang menjelaskan mengapa rekening kas dan setara kas
berubah.
 Menentukan arus kas (dipisahkan dari tiga klasifikasi), aktivitas
investasi dan pendanaan bukan kas, dan pengaruh perubahan kurs valuta
asing.
 Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah – langkah
sebelumnya.

Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari laporan
keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas dapat
menggunakan salah satu dari dua metode. Menurut Sofyan Syafri Harahap
(2015:264) metode tersebut yaitu :
1. Metode Langsung (Direct Method)
Pada metode ini rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan
basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis
kas. Arus kas dari akkrivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan
(penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan
rekening aktiva atau utang lancar yang berkaitan.
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dalam metode ini penyajian dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan
dalam pos – pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti
penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar. Aplikasi
metode tidak langsung tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian
untuk setiap pos dalam laba – rugi (sebagaimana halnya dalam metode
langsung), namun hanya penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan
untuk mengkonversikan laba bersih menjadi aru kas dari aktivitas –
aktivitas operasi.
7. Laporan Keuangan
A. Laporan rugi laba
PT Karang Mas
Laporan Rugi Laba
Untuk periode yang berakhir 31 desember 2012
Pendapatan:
Penjualan Rp 500.000.000
Retur Penjualan -Rp 25.500.000
Diskon Penjualan Rp 12.000.000
Penjualan Bersih Rp 486.500.000

HPP -Rp 350.000.000


Laba Bruto Rp 136.500.000

Biaya Usaha:
Beban Depresiasi Bangunan Rp 85.000.000
Beban Gaji Rp 75.000.000
Beban Kerugian Piutang Rp 20.000.000
Total Biaya Usaha -Rp 180.000.000

Pendapatan Lain-Lain
Keuntungan dari penjualan tanah Rp 75.000.000

LABA BERSIH Rp 31.500.000


B. Neraca

PT Karang Mas
Laporan Posisi Keuangan
Untuk periode yang berakhir 31 desember 2012
ASSETS LIABILITIAS & EQUITAS
Assets Lancar : LIABILITIES
Kas Rp 165.000.000 Hutang Jangka Pendek
Piutang Dagang Rp 100.000.000 Utang Dagang Rp 62.500.000
Persediaan Akhir Rp 200.000.000 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 80.000.000
Cad. Kerugian Piutang -Rp 25.000.000 Utang Lancar Lainnya Rp 45.000.000
Jml Asset Lancar Rp 440.000.000 Jml Hutang jangka Pendek Rp 187.500.000

Assets Tetap
Tanah Rp 175.000.000
Bangunan Rp 370.000.000 Hutang Jangka Panjang
Akum. Depresiasi Bangunan -Rp 150.000.000 Utang Bank jangka panjang Rp 200.000.000
Jml Asset Tetap Rp 395.000.000 Total Liabilities Rp 387.500.000

EQUITAS
Saham Biasa Rp 200.000.000
Aigo Saham Rp 40.000.000
Laba Ditahan Rp 231.500.000
Rp 471.500.000

Total ASSETS Rp 835.000.000 TOTAL LIABILITIAS &EQUITAS Rp 859.000.000


8. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Koprasi Simpan Pinjam Tani Satya Jaya Keloncing


Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 2011
( Metode Tidak Langsung)
A. Arus kas dari Aktivitas Operasi
Laba Bersih Rp 1.355.031
Kenaikan Piutang SP Bulanan -Rp 2.861.300
Penurunan Piutang SP Harian Rp 4.266.495
Kenaikan Sewa Dibayar Dimuka -Rp 4.500.000
Kenaikan Tabungan Koprasi Rp 4.132.331
Kenaikan Tabungan Khusus Rp 374.750
Kenaikan Dana-Dana Rp 2.787.894
Kenaikan Hutang Pajak Rp 198.103
Kenaikan Hutang Subak Rp 31.696
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 5.785.000
B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Kenaikan Inventaris Kantor -Rp 1.850.000
Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi -Rp 1.850.000
C. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Kenaikan BRI Rp 3.514.003
Kas bersih dari aktivitas pembiayaan Rp 3.514.003
Kenaikan Kas Bersih Rp 7.449.003

Saldo Kas per 31 Desember 2010 Rp 18.163.425

Saldo Kas Per 31 Desember 2011 Rp 25.612.428

Anda mungkin juga menyukai