LAPORAN KEUANGAN
PT ABC
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2014
Pendapatan :
Penjualan Rp 7.000.000
Jumlah Pendapatan Rp 7.000.000
Biaya Usaha :
Gaji Karyawan Penjualan Rp 700.000
Gaji karyawan Kantor Rp 500.000
Depresiasi Gedung Rp 300.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 300.000
Total Biaya Usaha -Rp 1.800.000
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Deviden Rp 500.000
Biaya Lain-lain
Biaya Bunga Obligasi -Rp 600.000
LABA BERSIH Rp 2.600.000
PT ABC
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2016
PENDAPATAN
Penjualan Bersih Rp 6.000.000
Pendapatan Dividen Rp 500.000
Total Pendapatan Rp 6.500.000
HPP -Rp 3.000.000
BIAYA
Gaji Karyawan Penjualan Rp 700.000
Gaji karyawan Kantor Rp 500.000
Depresiasi Gedung Rp 600.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 200.000
Biaya Bunga Obligasi Rp 500.000
Total Biaya -Rp 2.500.000
c) Keterbatasan
Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan
sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari
keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi. Beberapa di antaranya :
1) Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dapat
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Praktik yang berlangsung saat
ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba,
meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup memengaruhi kinerja
entitas dari satu titik waktu ke titik waktu yang lainnya. Contohnya
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas surat-surat
berharga investasi terntu tidak dicatat dalam laporan laba rugi
apabila terdapat ketidakpastian bahwa prubahan nilai tersebut akan
betul-betul terealisasi
2) Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akunansi yang
digunakan. Contohnya sebuah perusahaan mungkin memilih untuk
menyusutkan aktiva pabriknya atas dasar meode saldo menurun
semntara perusahaan yang lain menggunakan metode garis lurus.
3) Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Sebagai contoh
suatu perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu
aktiva selama 20 tahun sedangkan perusahaan yang lain 15 tahun.
2. Laporan Laba Ditahan
PT SEJAHTERA
LAPORAN LABA DITAHAN
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011
Laba Ditahan per 1 desember 2011 Rp 12.000.000
Pengurang/penambah
Laba Bersih Rp 10.000.000
Dividen -Rp 1.500.000
Kenaikan Laba Rp 8.500.000
Laba Ditahan per 31 Desember 2011 Rp 20.500.000
3. Laporan Neraca
a. Pengertian neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu
unit usaha pada tanggal tertentu.
b. Keterbatasan Neraca
Karena laporan laba rugi dan neraca saling berhubungan maka
neraca juga memiliki keterbatasan yang sama dengan laporan laba
rugi. Keterbatasan tersebut antara lain;
1. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya
histories.
2. Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan
berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca
3. Neraca perlu menggabaikan banyak pos yang merupakan nilai
keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara
objektif seperti contoh pengetahuan dan keahlian karyawan.
PT CKR
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2004
Pendapatan :
Penjualan Rp 5.000.000
Jumlah Pendapatan Rp 5.000.000
Biaya Usaha :
Gaji Karyawan Penjualan Rp 800.000
Gaji karyawan Kantor Rp 700.000
Depresiasi Gedung Rp 500.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 100.000
Total Biaya Usaha -Rp 2.100.000
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Deviden Rp 400.000
Biaya Lain-lain
Biaya Bunga Obligasi -Rp 300.000
LABA BERSIH Rp 500.000
B. Bentuk Singel Step
PT CKR
LAPORAN RUGI LABA
Untuk Bulan Desember 2004
PENDAPATAN
Penjualan Bersih Rp 5.000.000
Pendapatan Dividen Rp 400.000
Total Pendapatan Rp 5.400.000
HPP -Rp 2.500.000
BIAYA
Gaji Karyawan Penjualan Rp 800.000
Gaji karyawan Kantor Rp 700.000
Depresiasi Gedung Rp 500.000
Biaya Kirim Penjualan Rp 100.000
Biaya Bunga Obligasi Rp 300.000
Total Biaya -Rp 2.400.000
Untuk menyusun laporan arus kas, baik dengan metode langsung maupun
metode tidak langsung, ditempuh empat langkah sebagai berikut:
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari laporan
keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas dapat
menggunakan salah satu dari dua metode. Menurut Sofyan Syafri Harahap
(2015:264) metode tersebut yaitu :
1. Metode Langsung (Direct Method)
Pada metode ini rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan
basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis
kas. Arus kas dari akkrivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan
(penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan
rekening aktiva atau utang lancar yang berkaitan.
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dalam metode ini penyajian dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan
dalam pos – pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti
penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar. Aplikasi
metode tidak langsung tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian
untuk setiap pos dalam laba – rugi (sebagaimana halnya dalam metode
langsung), namun hanya penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan
untuk mengkonversikan laba bersih menjadi aru kas dari aktivitas –
aktivitas operasi.
7. Laporan Keuangan
A. Laporan rugi laba
PT Karang Mas
Laporan Rugi Laba
Untuk periode yang berakhir 31 desember 2012
Pendapatan:
Penjualan Rp 500.000.000
Retur Penjualan -Rp 25.500.000
Diskon Penjualan Rp 12.000.000
Penjualan Bersih Rp 486.500.000
Biaya Usaha:
Beban Depresiasi Bangunan Rp 85.000.000
Beban Gaji Rp 75.000.000
Beban Kerugian Piutang Rp 20.000.000
Total Biaya Usaha -Rp 180.000.000
Pendapatan Lain-Lain
Keuntungan dari penjualan tanah Rp 75.000.000
PT Karang Mas
Laporan Posisi Keuangan
Untuk periode yang berakhir 31 desember 2012
ASSETS LIABILITIAS & EQUITAS
Assets Lancar : LIABILITIES
Kas Rp 165.000.000 Hutang Jangka Pendek
Piutang Dagang Rp 100.000.000 Utang Dagang Rp 62.500.000
Persediaan Akhir Rp 200.000.000 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 80.000.000
Cad. Kerugian Piutang -Rp 25.000.000 Utang Lancar Lainnya Rp 45.000.000
Jml Asset Lancar Rp 440.000.000 Jml Hutang jangka Pendek Rp 187.500.000
Assets Tetap
Tanah Rp 175.000.000
Bangunan Rp 370.000.000 Hutang Jangka Panjang
Akum. Depresiasi Bangunan -Rp 150.000.000 Utang Bank jangka panjang Rp 200.000.000
Jml Asset Tetap Rp 395.000.000 Total Liabilities Rp 387.500.000
EQUITAS
Saham Biasa Rp 200.000.000
Aigo Saham Rp 40.000.000
Laba Ditahan Rp 231.500.000
Rp 471.500.000