Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Paragraf 2
a. Kesatuan paragraf
Paragraf diatas termasuk paragraf deduktif karena di awal kalimat menyatakan bahwa
lembur sebaiknya tidak menghalangi konsumsi air putih setiap hari dan setelah kalimat tersebut
ada kata “namun” yang berarti mulai menjelaskan kalimat sebelumnya bahwa hal yang terjadi
tidak seperti itu hingga pada akhir paragraf.
b. Kepaduan paragraf
Paragraf di atas menggunakan kata transisi :
Pada kalimat pertama : “Lembur sebaiknya tidak menghalangi konsumsi air putih setiap hari.”
Kata “sebaiknya” merupakan pertentangan di kata transisi.
Pada kalimat kedua : “Namun hal yang terjadi, seseorang justru lupa minum air putih karena
tingkat kesibukan yang tinggi.” Kata “namun hal yang terjadi” merupakan akibat/hasil atau bisa
juga sebagai perbandingan dari kalimat sebelumnya.
Pada kalimat ketiga : “Agar tidak lupa minum air putih, sebaiknya sediakan satu botol berisi air
putih di meja kerja Anda.” Kata “sebaiknya” merupakan pertentangan di kata transisi.
Kalimat keempat : “Dengan demikian, Anda pun akan selalu ingat untuk mengonsumsi air
putih.” Kata “dengan demikian” merupakan akibat/hasil bahwa klo Anda menyediakan satu
botol air putih di meja Anda, Anda akan selalu ingat untuk mengonsumsi air putih.
c. Metode pengembangan
Dalam paragraf ini menggunakan metode sebab-akibat seperti yang terdapat di kalimat
kedua bahwa dengan lembur seseorang justru lupa minum air putih karena tingkat kesibukan
yang tinggi, seharusnya walaupun lembur seseorang tetap fit dengan menyediakan botol berisi
air putih di meja kerja agar selalu ingat untuk mengonsumsi air putih.
Paragraf 3
a. Kesatuan paragraf
Paragraf diatas merupakan paragraf deduktif karena di awal kalimat menyatakan bahwa
banyak pekerja yang mengalami gangguan asam lambung. Hal tersebut yang menjadi topik
utama dalam paragraf di atas dan kalimat selanjutnya menjadi kalimat penjelasnya.
b. Kepaduan paragraf
Paragraf diatas menggunakan kata transisi :
Pada kalimat pertama :
Banyak pekerja saat ini mengalami gangguan asam lambung “atau” maag.
Kata “atau” menunjukan penggunaan kata transisi untuk menghubungkan dua kata.
Pada kalimat ke dua :
Permasalahannya “tidak hanya” pola makan yang tidak teratur, “tetapi” juga “akibat” stress.
Kata “tidak hanya” menunjukkan penggunaan kata transisi tambahan dan kata “tetapi”
menunjukkan penggunaan kata transisi untuk menunjukkan hal yang berlawanan,serta kata
“akibat”menunjukkan penggunaan kata transisi akibat.
Pada kalimat ke tiga :
Beban kerja tinggi memang rentan membuat seseorang “menjadi” stress.
Kata “menjadi” menunjukkan penggunaan kata transisi akibat.
Pada kalimat ke empat :
“Untuk” menghindari hal semacam ini, cobalah menepati jam makan Anda.
Kata “untuk” menunjukkan penggunaan kata transisi tujuan.
Pada kalimat ke lima:
”Meskipun” rutinitas tinggi “dan” tidak sempat makan.
Kata “meskipun” menunjukkan penggunaan kata transisi pertentangan dan kata “dan”
menunjukkan penggunaan kata transisi tambahan.
Pada kalimat ke enam:
“Agar” asupan gizi tercukupi, Anda bisa memilih camilan yang berasal dari potongan buah –
buahan “atau” kacang – kacangan.
Kata “agar” menunjukkan pengunaan kata transisi tujuan dan kata “atau” menunjukkan kata
transisi untuk menghubungkan dua kata.
c. Metode pengembangan
Paragraf di atas menggunakan metode akibat – sebab karena di dalam kalimat pertama
menyatakan bahwa banyak pekerja yang mengalami gangguan asam lambung. Kemudian di
kalimat – kalimat selanjutnya di jelaskan penyebab dari pekerja yang mengalami gangguan asam
lambung.
Paragraf 4
a. Kesatuan paragraf
Paragraf tersebut merupakan paragraf deduktif karena topik utamanya adalah
berolahraga di kantor.
b. Kepaduan paragraf
Paragraf menggunakan transisi:
Pada kalimat pertama
Berolahraga di kantor, "meskipun" telah tersedia fasilitas pusat kebugaran sekalipun, terasa
sulit jika hari-hari dipenuhi pekerjaan lembur.
Pada kalimat kedua
Bila waktu berolahraga terasa langka, saatnya memperbanyak aktivitas fisik "agar" tubuh terus
bugar.
Pada kalimat keempat
Misalnya, dengan melakukan peregangan di sela-sela kerja "atau" melemaskan otot-otot di
sekitar kubikel.
Pada kalimat kelima
Jika waktu tersedia cukup banyak, cobalah menaiki "dan" menuruni tangga di kantor selama
beberapa kali.
Pada kalimat ke enam
Tidak perlu berja- jam, anda telah mendapatkan aktivitas fisik "untuk" membakar kalori dan
memperlancar metabolisme yang lumayan signifikan.
c. Metode pengembangan
Paragraf di atas menggunakan metode umum khusus karena tertulis kalimat pertama
merupakan ide pokok paragraf yaitu berolahraga di kantor, meskipun telah tersedia fasilitas
pusat kebugaran sekalipun, terasa sulit jika hari-hari dipenuhi pekerjaan lembur, kemudian
diikuti dengan ide-ide penjelas.
Paragraf 5
a. Kesatuan kalimat
Kalimat utama : Dalam kondisi lembur, sebaiknya hindari kebuasaan yang justru
mengganggu kesehatan, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol atau merokok.
Kalimat penjelas : Alih-alih menyehatkan, kebiasaan ini justru dapat memacu serentetan
gangguan kesehatan dan memperlemah daya tahan tubuh. Hindari pula kebiasaan terlalu lama
menatap monitor komputer. Sesekali alihkan pandangan anda ke luar jendela, ke lokasi-lokasi
yang jauh, atau pejamkan mata selama beberapa saat untuk mencegah mata lelah dan
kemerahan.
b. Kepaduan paragraf
Kalimat utama menggunakan kata transisi pertentangan yaitu kata “sebaiknya”. Dalam kalimat
“Dalam kondisi lembur, sebaiknya hindari kebuasaan yang justru mengganggu kesehatan,
seperti mengkonsumsi minuman beralkohol atau merokok”.
Kalimat kedua menunjukan kata transisi hasil/akibat karena menggunakan kata “justru”.
Kalimat ketiga menunjukan kata transisi tambahan karena menggunakan kata “hindari pula”.
Kalimat terakhir menggunakan kata transisi tempat.
c. Metode pengembangan
Paragraf ini menggunakan metode perbandingan dan pertentangan. Karena dalam
paragraf, kalimat penjelas menunjukan perbandingan antara keseharian kita yang membuat
pola hidup kita tidak sehat.