Anda di halaman 1dari 37

GENESA BAHAN GALIAN

(MENDALA METALLOGENIK)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Konsep Metallogenic
Province dan Metalogenic
Epoch
Metallogenic Province merupakan suatu konsep
dimana terkonsentrasikannya suatu logam atau
assosiasi beberapa logam tertentu pada suatu zona
(secara regional) akibat proses geologi tertentu.

Pada beberapa kasus, konsep metallogenic province ini


sering digunakan sebagai referensi awal untuk
pencarian (eksplorasi) dan penemuan endapan-
endapan epigenetik/singenetik. Banyak kenyataan
bahwa dalam kegiatan eksplorasi berawal dari
pengetahuan pada metallogenic province ini.
Berikut beberapa contoh
metallogenic province yang ada di
Indonesia :

 Jalur batuan granit pada sabuk timah (tin belt)


di Asia Tenggara, tersingkap mulai dari Birma,
Siam, Malaya, terus ke Indonesia melewati P.
Bangka dan P. Belitung.
 Jalur batuan ultrabasa pada jalur endapan
nikel lateritik di Sulawesi, yaitu Soroako,
Pomalaa, Halmahera, P. Gebe, P. Gag, P.
Wageo, dan Peg. Cyclops (Irian Jaya).
 Jalur deretan vulkanik purba (volcanic
corridor) yang membawa endapan emas di P.
Kalimantan, yaitu Mirah, G. Mas, Mt. Muro,
Kelian, Muyup, dan Busang.
PENGANTAR KONSEP
TEKTONIK LEMPENG
Teori tektonika Lempeng
Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics)
adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi
penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang
dilakukan oleh litosfer bumi.

Di dalam teori ini disebutkan bahwa bagian luar interior bumi dibagi
menjadi litosfer dan astenosfer berdasarkan perbedaan mekanis dan cara
terjadinya perpindahan panas. Litosfer lebih dingin dan kaku, sedangkan
astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain itu, litosfer
kehilangan panasnya melalui proses konduksi, sedangkan astenosfer juga
memindahkan panas melalui konveksi dan memiliki gradien suhu yang
hampir adiabatik.

Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer terpisah menjadi


lempeng-lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng- lempeng ini
terbagi atas lempeng samudera (kebanyakan silikon dan magnesium)
serta lempeng benua (kebanyakan silikon dan aluminium). Lempeng ini
bergerak menumpang di atas astenosfer yang mempunyai viskoelastisitas
sehingga bersifat seperti fluida.
PERGERAKAN LEMPENG

 Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran


Benua (continental drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun
1912. dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of
Continents and Oceans terbitan tahun 1915.
 Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog
Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian
kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya
bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan
penggeraknya
 Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak
karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan
astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit
bumi.
 Penyebab Bergeraknya Lempeng Bumi

Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer terpisah menjadi lempeng-
lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng- lempeng ini terbagi atas lempeng
samudera (kebanyakan silikon dan magnesium) serta lempeng benua
(kebanyakan silikon dan aluminium). Lempeng ini bergerak menumpang di atas
astenosfer yang mempunyai viskoelastisitas sehingga bersifat seperti fluida.

Proses konveksi yang terjadi pada astenosfer inilah yang mengakibatkan terjadinya
pergerakan/pergeseran lempeng tektonik. Arus konveksi tersebut dapat
dianalogikan seperti arus konveksi yang terjadi jika kita memasak air.
 Lempeng kerak bumi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lempeng mayor (lempeng besar) dan
lempeng minor (lempeng kecil).

7 Lempeng Utama yaitu:


 Lempeng Pasific (Pasific Plate), Ini merupakan Lempeng Samudera yang meliputi Seluruh
Samudera Pasifik.
 Lempeng Eurasia (Eurasian Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua, meliputi Asia dan
Eropa.
 Lempeng India-Australia (Indian-Australian Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua
meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu).
 Lempeng Afrika (African Plate),Ini merupakan lempeng benua, meliputi seluruh Afrika.
 Lempeng Amerika Utara (North American Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua,
meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut.
 Lempeng Amerika Selatan (South American Plate), Ini merupakan lempeng benua yang meliputi
Amerika Utara.
 Antartika (Antartic Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh
Antartika.

Beberapa Lempeng Minor yaitu:


 Lempeng Nasca (Nasca plate), diapit oleh Pacific Plate, Cocos Plate, South American Plate, Antartic
Plate.
 Lempeng Arab (Arabian Plate), diapit oleh oleh African Plate, Iranian Plate dan Turkish Plate
 Lempeng Karibia (Caribian Plate), diapit oleh South American Plate, North American Plate dan
Cocos Plate
 Lempeng Philippines (Phillippines Plate), diapit oleh Pacific Plate, Indian – Australian Plate dan
Eurasian Plate .
 Lempeng Scotia (Scotia Plate), Lempeng ini terletak di antara Antartica plate dan South American
Plate .
 Lempeng Cocos (Cocosa Plate), diapit oleh Nazca Plate, Rivera Plat, Caribbean Plate dan North
American Plate.
PERGERAKAN LEMPENG-LEMPENG TEKTONIK
 Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire)
adalah daerah yang sering mengalamigempa bumi dan letusan gunung
berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk
seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini
juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.
 Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar
terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari
seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang
membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika.
 TEORI HOTSPOT
 Pada tahun 1963, geofisikawan Kanada, J. Tuzo Wilson yang juga menemukan
teori patahan transform mengemukakan ide cemerlang yang saat ini disebut
sebagai Teori Hot Spot. Wilson mengatakan bahwa pada beberapa tempat di
bumi ini terjadi proses vulkanik yang sangat aktif, dan berlangsung sudah
sangat lama. Menurut beliau hal ini bisa terjadi jika di bawah sebuah lempeng
tektonik ada sebuah area yang relatif ‘kecil’, sudah eksis dan bertahan lama,
dan memiliki panas yang sagat tinggi- yang disebut hotspot. Hot spot ini akan
memberikan sumber energi panas lokal yang tinggi untuk mempertahankan
proses vulkanik.

Anda mungkin juga menyukai