Anda di halaman 1dari 20

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

B. PEKERJAAN DINDING
PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
I. Jenis Bahan dan Penggunaan

a). Jenis Dinding:

1). Pasangan dinding Bata ringan


Dipergunakan pada pekerjaan dinding sekeliling bangunan sesuai dengan
gambar rancangan.

b). Jenis Adukan

1). Adukan Biasa, dengan campuran 1 PC : 4 Pasir.


Digunakan untuk seluruh pasangan bata merah
2). Adukan trasraam dengan campuran 1 PC :2 Pasir, ketinggian 80 cm dari lantai
untuk seluruh dinding ruang bangunan ruangan. Untuk dinding ruang toilet
ketinggian trasraam meliputi seluruh tinggi dinding ruangan.

c). Jenis Plesteran


1). Plesteran biasa dengan campuran 1 PC : 4 Pasir. Digunakan untuk permukaan-
permukaan dinding pasangan bata merah atau permukaan beton didalam
bangunan.
2). Plesteran trasram dengan campuran 1 PC : 2 Pasir. Digunakan untuk
permukaan dinding ruang toilet, seluruh permukaan dinding pasangan dibagian
luar bangunan. Khusus untuk ruangan yang berada didalam bangunan
plesteran dipasang setinggi 80 cm diatas permukaan lantai dan untuk pasangan
diluar bangunan dilaksanakan dari ujung permukaan pondasi.
II. Syarat Kualitas
a). Dinding
1). Bata Ringan
– Ukuran 600 x 200x75 mm
– Berat kering 750 kg/m3
– Daya tahan terhadap api : minimal ½ jam.
– Daya pikul beban : 20 Ton setiap ketebalan 25 mm.
– Mempunyai sifat isolasi suara dan penetrasi air yang rendah.
– Merk : ex Dalam Negeri kualitas 1
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

b). Adukan :
Bahan campuran air, semen dan pasir yang digunakan harus memenuhi ketentuan
seperti untuk bahan campuran beton dalam PBI-1971, PB-1988, NI-2, NI-3, dan
ASTM.
c). Plesteran :
1). Bahan campuran air, semen dan pasir yang digunakan harus memenuhi
ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam PBI-1971, PB-1988, NI-
2, NI-3 dan ASTM.
2). Plesteran tahan api dibuat khusus untuk keperluan tersebut dengan ketahanan
sampai suhu 7500 C selama 2 jam sesuai peraturan .
III. Syarat Pemasangan
a). Contoh bahan :
1). Sebelum memulai pekerjaan pemasangan, Pemborong terlebih dahulu harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas dilengkapi dengan Sertifikat atau Surat
Pernyataan dari produksi yang menjelaskan bahwa kualitas bahan-bahan
tersebut benar-benar sesuai dengan persyaratan diatas.
2). Apabila hasil pertimbangan dan pengamatan Konsultan Pengawas bahwa
contoh-contoh tersebut harus dilaksanakan Test Laboratorium, maka
Pemborong wajib melaksanakannya. Biaya pengujian Laboratorium menjadi
tanggung jawab Pemborong.
3). Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
4). Untuk pekerjaan dinding panel, Pemborong wajib mengadakan Mock Up dan
biayanya menjadi tanggungan Pemborong. Mock up yang telah dipasang,
dipakai sebagai bahan patokan pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan
ini.
5). Keputusan pilihan contoh bahan akan diterbitkan selambatnya 7 hari kalender
setelah contoh bahan diserahkan.
b). Tenaga dan Peralatan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

1). Pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman dalam pekerjaan ini.
2). Pemborong wajib mengadakan peralatan dan alat bantu yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga dihasilkan pekerjaan bermutu baik.
c). Persiapan Pemasangan
1). Sebelum memulai pemasangan Pemborong harus mengadakan pengukuran
sesuai kondisi lapangan pada ruang atau permukaan-permukaan yang akan
dilaksanakan pekerjaan ini dan membuat Shop Drawing untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
2). Pemborong terlebih dahulu harus memeriksa (untuk dikoordinasikan)
diantaranya adalah :
- Pekerjaan instalasi pada dinding.
- Pekerjaan Water Proofing.
- Pekerjaan Kusen.
- Dan lain-lain yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
3). Pemborong harus mempersiapkan angkur-angkur pengikat dan kolom-kolom
praktis (bahan besi beton) ; ukuran dan diameter disesuaikan dengan
kebutuhan. Biaya pekerjaan persiapan ini sudah termasuk dalam penawaran
Pemborong.
d). Pelaksanaan :
1). Pasangan dinding bata
- Dinding harus dipasang / didirikan dengan ketebalan dan
ketinggian sesuai dengan gambar rancangan.
- Masing-masing bata dipasang dengan jarak 1 Cm diberi
dasar adukan dan adukan pengikat dengan baik.
- Setiap tahapan pemasangan dinding bata diperkenankan
maksimal ketinggian 1 meter.
- Pemasangan tidak diperbolehkan memakai potongan
bata, kecuali untuk bagian dinding yang harus menggunakan potongan
bata. Potongan yang boleh digunakan untuk maksud tersebut minimal ½
bagian.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

- Setiap hubungan antara dinding dengan permukaan


beton harus diberi angkur yang dibuat dari besi beton, diameter 8 mm.
- Kolom beton 1 pc : 2 ps : 3 Split dengan tulangan praktis
diameter 8 mm sebagai penguat harus dipasang pada setiap luas dinding
maksimal 10 m2 dan disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan
pengarahan atau persetujuan Konsultan Pengawas.
2). Pasangan Plesteran :
- Tebal plesteran 1.5 Cm dan ketebalan dinding finishing
maksimum 15 Cm atau sesuai dengan ketebalan dinding yang ditunjukkan
pada gambar.
- Ketebalan plesteran yang melebihi 2 Cm harus diberi
kawat ayam untuk memperkuat daya lekat plesteran.
- Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain (kusen
dan lain sebagainya) diselesaikan dengan pengadaan nat atau alur lebar 5
mm, dalamnya 5 mm atau sesuai dengan gambar rancangan.
- Sebelum di aci, plesteran harus dibasahi secukupnya.
- Untuk acian plesteran harus dipergunakan campuran pc
+ air yang homogen, pelaksanaanya setelah dinding dan plesteran dalam
kondisi berumur  7 hari setelah didirikan. Permukaan dinding yang
dihasilkan pada pekerjaan plesteran dan acian harus benar-benar vertikal,
rata permukaan, tidak melengkung atau bergelombang.
IV. Syarat Pemeliharaan
a). Perbaikan :
1). Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak atau cacat. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
2). Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan, maka Pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan
perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
b). Pengamanan :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah


dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang diadakan untuk
pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggungan Pemborong.
V. Syarat Penerimaan
a). Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan ;
sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan Pengawas.
b). Hasil pemasangan pasangan dinding, plesteran dan acian harus lurus tepat pada
sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan
rata tidak bergelombang. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding :
1 mm/m2 luas permukaan bidang kerja.
c). Pelaksanaan dinding panel harus rata, sambungan satu dengan lainnya harus rapi.
Hasil akhir harus tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktif yang kokoh.
Penyelesaian hubungan dinding panel dengan pekerjaan lainnya harus rapi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

PEKERJAAN PASANGAN DINDING PARTISI


I. Jenis Bahan & Penggunaan
a). Partisi bahan yang digunakan terdiri dari :
1). Rangka Aluminium Profil.
2). Plint Aluminium
3). Alat bantu Hollow Konstruksi Steel Tube.
4). Hardie’s Panel
Penggunaan partisi dipasang sebagai dinding pemisah untuk ruangan toilet dan ruangan
lain sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rancangan.
II. Syarat Kualitas
a). Partisi :
1). Ukuran sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar rancangan.
2). Ketebalan : 15 - 18 mm/panel.
3). Bahan : Hardie’s Color
4). Tipe dan merek ditentukan kemudian.
b). Plint Aluminium.
c). Hollow Steel Tube :
- Ukuran 20 x 40 mm
- Bahannya : Baja
- Mereknya : Produksi Lokal kualitas terbaik.
III. Syarat Pemasangan
a). Contoh bahan :
1). Sebelum mulai pelaksanaan, Pemborong terlebih dahulu harus mengajukan
contoh-contoh bahan yang akan dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas disertai Surat Sertifikat dari produsen menyatakan bahwa
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

kualitas bahan yang dipergunakan sesuai dengan persyaratan. Contoh-contoh


yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2). Apabila oleh Konsultan Pengawas dianggap perlu, untuk melaksanakan test
laboratorium terhadap contoh-contoh tersebut (test lapisan, staining, berat,
korosi) maka Pemborong harus melakukan Test Laboratorium. Mock up yang
telah disetujui Konsultan Pengawas akan dipakai sebagai bahan patokan
pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan ini.
b). Tenaga & Peralatan
1). Pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman khusus dalam pekerjaan ini.
2). Pemborong wajib mengadakan peralatan dan alat bantu yang diperlukan untyuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga dihasilkan pekerjaan bermutu baik.
c). Persiapan Pemasangan
1). - Pemborong wajib membuat Shop Drawing untuk pelaksanaan yang dibuat
berdasarkan gambar rencana ; ukuran-ukuran berdasarkan dengan kondisi
lapangan. Gambar ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
- Gambar harus menunjukkan hasil koordinasi dengan disiplin pekerjaan
lainnya dan menunjukkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-
sambungan, pengukuran konstruksi dan pemasangan semua komponen.
- Gambar Kerja harus menunjukkan ukuran, ketebalan, kekuatan, finish dan
sebagainya.
2). Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan
dengan dinding partisi dan segera memperbaiki seandainya permukaan
tersebut dalam keadaan rusak atau tidak rata.
3). Semua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini harus disimpan di
ruangan beratap bersih dan kering serta jauh dari tempat pembakaran. Harus
dijaga agar dalam penyimpanan tersebut tidak terjadi abrasi atau kerusakan
lain.
4). Biaya-biaya yang diperlukan untuk pekerjaan persiapan ini sudah termasuk
dalam penawaran Pemborong.
d). Pelaksanaan :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

1). Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan
Shop Drawing yang sudah disetujui Konsultan Pengawas. Semua pekerjaan
harus dilaksanakan oleh tenaga yang berpengalaman dalam jenis pekerjaan ini.
2). Ukuran-ukuran yang ada dalam gambar, harus disesuaikan dengan kondisi
yang ada di lapangan. Penyesuaian ukuran ini harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
3). Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Pemborong harus berkoordinasi dengan
pelaksanaan pekerjaan lainnya yang berhubungan.
4). - Hubungan antara aluminium dengan aluminium pada sambungan yang
ditutup colking.
- Bila aluminium berhubungan dengan beton atau plesteran, permukaan
aluminium harus dilapisi dulu dengan sinchromite primer.
- Bila ada kemungkinan terjadinya kontak antara aluminium dengan plesteran
maka aluminium tersebut harus dibungkus dulu dengan “Tape” sebelum
dipasang.
- Setiap pertemuan dengan konstruksi utama (beton), dinding dan
sebagainya) harus diberi lapisan kedap air dengan memakai dempul setaraf
dengan thiokol.
5). Sebelum memasang partisi, semua kotoran dan bekas-bekas minyak harus
dibersihkan. Kaca dan partisi harus dipasang rata dan tegak lurus pada
rangkanya.
6). Partisi harus dipasang pada rangka yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan / oleh pabrik pembuatnya. Pekerjaan dinding partisi yang
dilaksanakan harus terjamin tegak lurus terhadap pekerjaan yang ada di
sekitarnya (lantai, dinding & plafond)
7). Pada dinding partisi yang selesai terpasang, tidak boleh terlihat sekrup-sekrup
penguat ataupun komponen pengikat lainnya (harus tertutup oleh lis karet yang
khusus dibuat untuk keperluan itu).
8). Hasil akhir pekerjaan dinding partisi, pemborong harus menjamin tidak
terjadinya kebocoran suara (sound proof) antara ruang satu dengan yang
lainnya. Biaya yang dikeluarkan untuk terlaksananya sound proof ini sudah
termasuk dalam penawaran Pemborong.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

IV. Syarat Pemeliharaan


a). Perbaikan :
1). Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding partisi yang rusak/cacat/kena
noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Konsultan Pengawas dan
tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
2). Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan
tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya
ditimbulkan oleh pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.
b). Pengamanan :
Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap
pemasangan dinding partisi ataupu panel Teak Plywwod yang telah dilaksanakan.
Biaya yang ditimbulkan untuk melindungi/pengamanan pekerjaan sudah termasuk
didalam penawaran Pemborong.
V. Syarat Penerimaan
a). Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan ;
sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan Pengawas.
b). Hasil pemasangan dinding partisi harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding : 1 mm/m2 luas
permukaan bidang kerja.
c). Pelaksanaan dinding partisi harus rata, sambungan satu dengan lainnya harus rapi.
Hasil akhir harus tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktif yang kokoh.
Penyelesaian hubungan dinding partisi dengan pekerjaan lainnya harus rapi.

PEKERJAAN DINDING KERAMIK


1. Jenis Bahan dan Penggunaan
Jenis Keramik Tile
Penggunaan pada dinding toilet, janitor, atau ruang lain sesuai dengan gambar rancangan.
II. Syarat Kualitas
a). Keramik yang digunakan untuk dinding dari jenis keramik buatan dalam negeri yang
bermutu baik dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

1). Tebal minimum 7 mm dengan permukaan diglasuur hingga menghasilkan


warna dan kilap permukaan yang rata dan seragam, mutu tingkat I dan
kekuatan lentur 250 Kg/Cm2 . Memenuhi persyaratan peraturan SII 0023-81,
PUBI 1982, NI-19 dan ASTM.
2). Ukuran 25 x 20 cm / atau ukuran lain sesuai gambar rancangan.
3). Kualitas : ex KIA atau setara
4). Warna dan motif akan ditentukan kemudian.
b). Bahan pengisi siar :
1). Grout semen berwarna produksi AMGROUT.
2). Warna akan disesuaikan dengan keramik terpasang.
c). Bahan adaukan memenuhi persyaratan Semen Portland memenuhi PBI 1971, PB
1988, NI-8 ; pasir dan air memenuhi PUBI 1982.
III. Syarat Pemasangan
a). Contoh Bahan
1). Sebelum mulai pemasangan ubin keramik, Pemborong terlebih dahulu harus
meyerahkan contoh-contoh ubin yang akan dipasang lengkap dengan
Sertifikat/Surat Pernyataan dari produsennya yang menjelaskan bahwa kualitas
ubin tersebut benar-benar sesuai dengan persyaratan diatas.
2). Contoh-contoh tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas, harus ditest di Laboratorium dan
biaya pengujian di Laboratorium ini menjadi tanggungan Pemborong.
3). Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Keputusan
pilihan keramik akan dilaksanakan Konsultan Pengawas selambatnya 7 (tujuh)
hari kalender kepada Pemborong.
b). Tenaga dan Peralatan
1). Pemasangan ubin keramik harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang
berpengalaman dan terampil dalam pekerjaan ini, dan dengan menunjukkan
Surat Keterangan mengenai proyek sejenis yang pernah dikerjakan.
2). Pemborong wajib mengadakan peralatan dan alat bantu yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga dihasilkan pekerjaan bermutu baik.
c). Persiapan :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

1). Pemborong wajib membuat Shop Drawing dari pola keramik untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Pola jalur keramik yang terjadi pada dinding
harus merupakan kesatuan kerjasama dengan pola lantai keramik yang ada di
ruangan tersebut.
2). Keramik yang dipersiapkan untuk pemasangan harus memenuhi kualitas baik
dan warna yang seragam.
3). Sebelum mulai pemasangan ubin keramik, pemborong terlebih dahulu harus
memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh pasangan ubin
keramik ini. Pekerjaan yang harus diperiksa (untuk dikoordinasikan)
diantaranya adalah :
- Pekerjaan pemasangan intalasi-instalasi didalam dinding
misalnya pipa-pipa, stop kontak, kran (dan lain sebagainya).
- Pekerjaan Water Proofing
- Dan lain-lain yang dianggap perlu.
4). Sebelum pemasangan keramik, dasar permukaan dinding kerja harus dibuat
rata dan rapi terlebih dahulu.
5). Sebelum pemasangan keramik, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam
dalam air sampai kondisi jenuh.
d). Pelaksanaan
1). Adukan pengikat terdiri dari 1 (satu) bagian PC dan 3 (tiga) bagian pasir
dengan air secukupnya, digunakan sebagai adukan untuk alas pemasangan
ubin dan ditambahkan bahan perekat (plaster adhesive polymer emulsion)
produksi IBAFIX, LATICRETE ex. USA. Ketebalan rata-rata adukan ini
maksimal setebal 2 cm.
2). Keramik yang terpasang harus dalam kondisi baik, tidak cacat, retak dan tidak
bernoda.
3). Pemotongan unit-unit keramik mempergunakan alat pemotong keramik khusus
(sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan)
4). Setiap sambungan nat (lebar siar) unit keramik harus dibuat selebar maksimum
3 mm kedalaman maksimum 2 mm ; masing-masing membentuk garis lurus
yang lebarnya sama dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku dan berpotongan tegak lurus sesamanya. Setiap
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

sambungan unit keramik harus diisi dengan bahan pengisi (Grouting)


mendekati warna keramik terpasang. Sebelum dilaksanakan pemasangan
grouting, nat-nat harus dalam keadaan bersih, dan pasangan keramik telah
mencapai kondisi kering (minimal 7 x 24 jam).
5). Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan Gurinda, agar diperoleh
hasil yang rapi, siku & pengakhiran yang sempurna.
6). Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda pada
permukaan keramik sehingga dihasilkan permukaan yang bersih tidak cacat.
IV. Syarat Pemeliharaan
a). Perbaikan :
1). Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding keramik yang rusak.
Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan lainnya.
2). Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan
perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
b). Pengamanan :
1). Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan. Selama 7 x 24 jam sesudah
pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari
pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada
permukaannya.
2). Untuk pemeliharaan, pemborong harus menyediakan bahan keramik yang
sama sebanyak 0.1 % dari jumlah terpasang untuk diserahkan kepada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.
V. Syarat Penerimaan
a). Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan sesuai
dengan pengarahan dan persetujuan Konsultan Pengawas.
b). Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata pada seluruh
permukaan tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat atau tidak
bernoda. Toleransi rata permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m 2
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

c). Pemborong wajib menyerahkan keramik Tile sejumlah 0.1 % dari jumlah yang
terpasang kepada Pemberi Tugas

PEKERJAAN DINDING PLAT BAJA


1. Jenis Bahan dan Penggunaan
Jenis Palt baja tebal 1.2 mm
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

Penggunaan pada dinding dinding bagian luar sesuai dengan gambar rancangan.
II. Syarat Kualitas
Plat baja yang digunakan untuk dinding dari jenis plat baja dalam negeri yang bermutu baik
dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1). Tebal minimum 1.2 mm dengan permukaan halus, mutu tingkat I
2). Ukuran disesuaikan dengan gambar rancangan.
III. Syarat Pemasangan
a). Contoh Bahan
1). Sebelum mulai pemasangan plat baja, Pemborong terlebih dahulu harus
meyerahkan contoh plat baja yang akan dipasang lengkap dengan
Sertifikat/Surat Pernyataan dari produsennya yang menjelaskan bahwa kualitas
plat baja tersebut benar-benar sesuai dengan persyaratan diatas.
2). Contoh-contoh tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas, harus ditest di Laboratorium dan
biaya pengujian di Laboratorium ini menjadi tanggungan Pemborong.
3). Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Keputusan
pilihan plat baja akan dilaksanakan Konsultan Pengawas selambatnya 7 (tujuh)
hari kalender kepada Pemborong.
b). Tenaga dan Peralatan
1). Pemasangan plat baja harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang
berpengalaman dan terampil dalam pekerjaan ini, dan dengan menunjukkan
Surat Keterangan mengenai proyek sejenis yang pernah dikerjakan.
2). Pemborong wajib mengadakan peralatan dan alat bantu yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga dihasilkan pekerjaan bermutu baik.
c). Persiapan :
1). Pemborong wajib membuat Shop Drawing dari pola plat baja untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
2). Plat baja yang dipersiapkan untuk pemasangan harus memenuhi kualitas baik.
3). Sebelum mulai pemasangan plat baja, pemborong terlebih dahulu harus
memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh pasangan plat
baja ini. Pekerjaan yang harus diperiksa (untuk dikoordinasikan) diantaranya
adalah :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

- Pekerjaan pemasangan intalasi-instalasi didalam dinding


misalnya pipa-pipa dan lain sebagainya.
- Dan lain-lain yang dianggap perlu.
4). Sebelum pemasangan plat baja, dasar permukaan dinding kerja harus dibuat
rata dan rapi terlebih dahulu.
d). Pelaksanaan
1). Plat baja yang terpasang harus dalam kondisi baik, tidak cacat, retak.
2). Pemotongan unit-unit plat baja mempergunakan alat pemotong plat (sesuai
persyaratan pabrik yang bersangkutan)
3). Setiap sambungan unit plat baja harus dibuat selebar maksimum 3 mm;
masing-masing membentuk garis lurus yang lebarnya sama. Untuk
sambungan-sambungan yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan
berpotongan tegak lurus sesamanya.
4). Plat baja yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala noda pada
permukaan plat sehingga dihasilkan permukaan yang bersih tidak cacat.
IV. Syarat Pemeliharaan
a). Perbaikan :
1). Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding plat baja yang rusak.
Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu
pekerjaan lainnya.
2). Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan
perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
b). Pengamanan :
1). Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan. Selama 7 x 24 jam sesudah
pekerjaan dinding plat baja selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari
pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada
permukaannya.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

2). Untuk pemeliharaan, pemborong harus menyediakan bahan plat baja yang
sama sebanyak 0.1 % dari jumlah terpasang untuk diserahkan kepada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.
V. Syarat Penerimaan
a). Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan sesuai
dengan pengarahan dan persetujuan Konsultan Pengawas.
b). Pelaksanaan pekerjaan dinding plat baja harus dipasang rata pada seluruh
permukaan tidak bergelombang, serta tidak cacat atau tidak bernoda. Toleransi rata
permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m 2
c). Pemborong wajib menyerahkan plat baja sejumlah 0.1 % dari jumlah yang terpasang
kepada Pemberi Tugas.

PEKERJAAN DINDING KACA (CURTAIN WALL)


1. Jenis Bahan dan Penggunaan
a). Jenis : Kaca Stop Sol
Digunakan : dinding bagian luar bangunan sesuai dengan gambar rencana, untuk
dinding kaca lengkung Utara-Selatan menggunakan rangka tambahan Pipa Hitam
STK 41(size OD 3” dan 6”)
II. Syarat Kualitas
a). Warna : Kaca Stop Sol Dark Blue
1). Ukuran atau lebar sesuai gambar rencana
2). Ketebalan : min 6 mm, untuk Kaca lengkung Utara-Selatan menggunakan tebal
min 8 mm temperred
2). Bahan : Untuk 2 bidang kaca bagian bawah menggunakan Kaca Biasa,
sedangkan kaca bagian atas menggunakan temmpered, kecuali kaca lengkung
Utara-Selatan semua kaca menggunakan kaca temperred
3). Merk : Asahi
Rangka untuk kaca lengkung Utara-Selatan bangunan :
 Rangka Utama : size OD 6” tebal 6 m/m
 Rangka Sekunder : size OD 3” tebal 3.2 m/m
III. Syarat Pemasangan
a). Contoh Bahan :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

1). Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh


bahan yang akan digunakan. Contoh bahan tersebut harus disertai brosur dan
sertifikat (dari Produsen) yang berisi keterangan tentang kualitas bahan.
2). Pemborong wajib mengadakan mock up (skala 1:1) untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Biaya pengadaan
mock up ini sudah termasuk dalam penawaran Pemborong. Mock Up yang
telah disetujui Konsultan Pengawas serta memenuhi persyaratan bahan dan
teknis, akan dijadikan sebagai bahan patokan pemeriksaan, dan penerimaan
hasil pekerjaan.
b). Tenaga dan Peralatan
1). Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pemborong yang mempunyai
pengalaman spesialis dibidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli
berpengalaman (minimal 10 tahun). Khusus pekerjaan tersebut disertai surat
referensi pengalaman untuk pekerjaan sejenis pada proyek-proyek yang telah
dilaksanakan.
2). Pemborong harus mempunyai work shop lengkap dengan peralatan atau mesin
khusus untuk pekerjaan ini sehingga dapat menghasilkan pekerjaan bermutu
baik. Bila diperlukan work shop dapat ditinjau oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
c). Persiapan
1). Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, Pemborong terlebih dahulu wajib
membuat shop drawing untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum pelaksanaan dimulai. Shop Drawing dilengkapi antara lain :
- Type dari tampak untuk masing-masing jenis pintu kaca.
- Detail-detail sambungan.
- Pemasangan Sealant, Gasket, kaca.
- Detail pertemuan kusen dengan komponen pada
pekerjaan lainnya.
- Ukuran-ukuran dan lain sebagainya.
2). Pemborong agar membuat tabel daftar kegiatan tahapan pelaksanaan
pemasangan pintu kaca. Pada tabel tersebut diterakan : Type pintu, lokasi
perletakan, jumlah yang dipasang, jadual pemasangan/pelaksanaan dan lain
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

sebagainya. Tabel tersebut berfungsi untuk kemudahan koordinasi


pengawasan, pelaksanaan di lapangan dan dibuat dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
d). Pelaksanaan
1). Semua pekerjaan harus dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar rencana
dan shop drawing yang sudah disetujui Konsultan Pengawas dan dilaksanakan
oleh Pemborong yang mempunyai tenaga ahli dibidang pekerjaan ini.
2). Pada kegiatan pabrikasi, pemotongan bahan dan pelaksanaan pembuatan
profil pintu hendaknya dilaksanakan dengan mesin-mesin khusus (mesin
bending, mesin potong, alat las dan lain sebagainya).
3). Untuk pekerjaan khusus pengelasan Stainless Steel menggunakan TIG
Welding berikut Argon Gas Shelding dilaksanakan dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata. Pengelasan harus rapi untuk
memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar, serta tidak
menyebabkan deformasi material.
4). Bagian kusen disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet dan
angkur harus cocok.
5). Penyekrupan dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup stainless steel.
6). Sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap angin.
7). Detail-detail pada setiap pertemuan harus rapi, halus dan rata, bersih dari
goresan–goresan/cacat.
8). Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabriknya. Untuk mendapatkan hasil yang baik,
pembuatan/penyetelan pintu harus dilakukan di pabrik secara maksimal. Dan
keberadaan di lapangan dipergunakan untuk pemasangan serta penyetelan
pada kusen (sesuai gambar rancangan).
9). Sebelum memasang kaca, semua kotoran dan bekas-bekas minyak harus
dibersihkan hingga tidak mengganggu perletakan. Kaca-kaca dan rangka-
rangka harus dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya. Celah
antara kaca dan jalur stainless steel dipasang/ditutup dengan sealant. Dalam
keadaan tertutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar, yang
menandakan kurang sempurnanya pemasangan seal keliling. Pemasangan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

seal harus dapat dijamin tidak akan terjadi kebocoran diakibatkan air hujan
maupun udara luar.
10). Untuk mendapatkan kekedapan terhadap kebocoran udara pada ruang yang
dikondisikan, dilaksanakan dengan pengadaan mohair atau syntetic
rubber/bahan dari syntetic resin.
11). Pemasangan pintu kaca termasuk juga didalamnya pekerjaan pemasangan
atau penyetelan kunci, engsel dan handle serta segala perlengkapan pintu kaca
yang disyaratkan. Penyetelan dan pemasangan pintu kaca harus terpasang
dengan baik, memenuhi persyaratan presisi/ ketepatan dan tidak menimbulkan
bunyi atau gangguan.
IV. Syarat Pemeliharaan
a). Perbaikan :
1). Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/ cacat/kena noda.
Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Konsultan Pengawas dan tidak
mengganggu pekerjaan lainnya.
2). Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan Pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang ditimbulkan
untuk pekerjaan ini menjadi tanggungan Pemborong.
b). Pengamanan
1). Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan rangka pintu,
kaca dan asesoris yang sudah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk
pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong sampai hasil pekerjaan
diterima dengan baik.
2). Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan
pada persyaratan bahan dan persyaratan lain.
V. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a). Jaminan pekerjaan dan kualitas bahan.
Pemborong wajib memberikan sertifikat jaminan pemasangan hasil pekerjaan dan
mutu bahan untuk waktu 10 tahun.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

b). Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standar toleransi pabrikasi :


1). Bergesernya pemasangan kunci atau engsel dan hard ware lain dari tempat
yang ditentukan, toleransi  1 mm.
2). Sambungan las pada rangka stainless steel harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak terlihat langsung.
c). Hasil pekerjaan pintu yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lain,
terjamin kerapiannya dan tidak cacat. Kaca yang terpasang harus dalam kondisi utuh
dan baik (tidak cacat, retak, tergores).
d). Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar rancangan, shop
drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Konsultan Pengawas. Semua
perlengkapan yang terdapat pada pintu harus berfungsi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai